Kerajaan Islam di Papua

Download Report

Transcript Kerajaan Islam di Papua

Kerajaan Islam di Papua
ajiajaya.wordpress.com
• Terdapat beberapa teori mengenai Kerajaan Islam
di Papua
1. Bumi Papua telah termaktub dalam Kitab Negara
Kertagama pada masa Prabu Hayam Wuruk
dengan nama Jazirah Onim (Fakfak) Papua Barat
2. Islam masuk Papua pada abad ke XV atau
sebelumnya, dengan bukti adanya Adijaya thn
1420 yang berkaitan erat dengan Islam di Tunas
Gain yang ditemukan seorang pria bernama Aria
Way dan ganti nama menjadi Samay ketika
muslim
• Berdasar sumber teks tertulis Islam telah
berkembang sejak abad ke XIV dan XV
sejaman dengan Ternate dan Tidore.
• Dalam teks Majapahit. Bumi Papua dikenal
sebagai surga para budak dan sumber buah
pala yang utama
• Adanya tradisi lesan tentang kehadiran dai
bernama Abdul Gaffar di Fatagar Lama,
Rumbati, Fakfak sebagai utusan Kerajaan Aceh
• Teori berikutnya masuk pada abad ke XVII dan
XVIII. Berdasar periode dakwah oleh Sultan
Iskandar Muda dari Aceh tahun 1618 di
wilayah Teluk Beraur.
• Periode 1746-1832 ada pembagian kampung
soal penyebaran agama Islam dan Nasrani
oleh Raja Namatota dan Raja Komisi.
• Rekonstruksi kejadian pada tahun 1360, 1420,
1608, dan 1618
• Peninggalan kerajaan Islam di Papua adanya manuskrip
kuno berhuruf arab sebanyak 5 buah yang dibawa oleh
Syaikh Iskandar dari Kerajaan Samudra Pasai
• Kitab tersebut terdiri dari: mushaf al qur’an dengan
tulisan tangan diatas kulit kayu, sisanya adalah kitab
hadits, kumpulan doa, dan pelajaran tauhid.
• Adanya masjid Patimburak di distrik Kokas, Fakfak.
Papua Barat. Yang dibangun oelh Raja Wertuer I yang
memiliki nama masa kecil Semempe pada tahun 1870.
• Masuk Islam karena ada sayembara dari raja terhadap
dua agama, Islam dan Nashrani. Sayembara tersebut
adalah siapa yang lebih dahulu menyelesaikan
pembangunan rumah ibadah. Maka yang lebih cepat
selesai adalah Islam.
• Adanya peninggalan makanan serta seni musik
bernama Sawat
• Islam saat ini, berkembang dibawah nahkoda
Ust. Fadhlan Garamatan dari Al Fattih Kaffah
Nusantara.
• Mengislamkan kembali Bumi Papua dengan
sabun
• Membangun masjid dan memiliki kapal
dakwah
• Mengirim para pemuda Papua untuk dikirim
ke Jawa belajar Islam