OBAT SALURAN NAFAS

Download Report

Transcript OBAT SALURAN NAFAS

Dr. Rr. Retnaningtyas Sugma Y.
OBAT SALURAN NAFAS
OBAT SALURAN RESPIRASI
obat saluran nafas atau obat yang bekerja pada
sistem pernafasan terbagi dari 3 golongan
yaitu :
1. Anti asma/ppok
2. Obat batuk pilek
3. Dikongestan
OBAT SALURAN NAFAS GOLONGAN ANTIASMA/
OBAT ASMA DAN PPOK

Asma adalah suatu keadaan dimana saluran
nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu,
yang menyebabkan peradangan; dimana
penyempitan ini bersifat sementara.
PPOK
PPOK singkatan dari Penyakit Paru Obstruktif
Kronis, artinya penyakit paru yang
menghambat kerja paru-paru secara normal
yang menahun
 Dua bentuk utama dari penyakit PPOK ialah
Bronkhitis kronis dan Emfisema, Pada
kenyataannya kedua bentuk itu sering
bersamaan dan disebut sebagai Bronkhitis –
Emfisema.

BRONKITIS

Bronkhitis Kronis maksudnya adalah
peradangan saluran napas kronis ditandai
dengan batuk berdahak minimal tiga bulan
dalam setahun, sekurang-kurangnya dua tahun
berturut-turut dan bukan disebabkan oleh
penyakit lain.
EMFISEMA

Sedangkan Emfisema adalah pelebaran
gelembung-gelembung paru disertai kerusakan
dindingnya sehingga beberapa gelembung paru
menjadi satu.
PPOK
Keluhan dan gejala utama PPOK adalah sesak
napas yang menetap dan makin lama makin
berat.
 Gambaran kliniknya, biasanya orang berusia di
atas 45 tahun dengan riwayat merokok atau
bekas perokok dan merasa cepat capai bila
berjalan cepat, naik tangga.
 Pada penderita PPOK yang sudah berat dapat
dilihat pada dada yang menggembung dan batuk
yang selalu berdahak.

OBAT PPOK
Bentuk sediaan obat saluran nafas untuk asma
dan PPOK saat ini sudah sangat beragam
sehingga lebih memudahkan dan
meningkatkan kedisiplinan penggunanya.
 Mulai dari tablet atau kapsul lepas lambat,
inhaler, diskhaler, rotahaler bahkan ada yang
tetes untuk bayi bagi yang tidak punya alat
nebulizer.

2.OBAT BATUK DAN PILEK
OBAT BAPIL
Untuk permasalahan batuk dan pilek, banyak
sekali sediaan obat saluran nafas golongan ini
dan mereknya yang dijual bebas di pasaran
Indonesia.
 Sehingga dibutuhkan ketelitian dalam memilih
obat saluan nafas ini.
 Yang perlu diperhatikan adalah jenis batuk
penderita apakah batuk kering atau batuk
berdahak.

ANTITUSIF
Antitusif bekerja menghentikan batuk secara
langsung dengan menekan refleks batuk pada
sistem saraf pusat di otak.
 Dengan demikian tidak sesuai digunakan pada
kasus batuk yang disertai dengan dahak
kental, sebab justru akan menyebabkan dahak
sulit dikeluarkan.

EKSPEKTORAN
Golongan ini tidak menekan refleks batuk,
melainkan bekerja dengan mengencerkan dahak
sehingga lebih mudah mudah dikeluarkan.
 Dengan demikian tidak rasional jika digunakan
pada kasus batuk kering, sebab hanya akan
membebani tubuh dengan efek samping.
 Obat golongan ini harus digunakan secara hatihati pada penderita tukak lambung.

ANTIHISTAMIN



Golongan kedua ini merupakan kelompok CTM (chlortrimeton) dan kawan-kawan. Di kemasan obat, ia lebih sering
tampil bergaya dengan nama panjangnya, klorfeniramin
maleat
Histamin sendiri merupakan substansi yang diproduksi oleh
tubuh sebagai mekanisme alami untuk mempertahankan
diri atas adanya benda asing. Adanya histamin ini
menyebabkan hidung kita berair dan terasa gatal, yang
biasanya dikuti oleh bersin-bersin.
Selain berfungsi melawan alergi, antihistamin juga punya
aktivitas menekan refleks batuk, terutama difenhidramin
dan doksilamin.
OBAT SALURAN NAFAS GOLONGAN
DEKONGESTAN DAN OBAT HIDUNG LAIN
DEKONGESTAN
Obat saluran nafas golongan dekongestan
digunakan dengan tujuan untuk memperlancar
pernafasan di hidung.
 Bentuk sediaan yang tersedia bisa tablet lepas
lambat, sirup dan drop, balsam, inhaler, tetes
hidung atau semprot hidung..

DEKONGESTAN



Di antara beberapa jenis dekongestan, PPA (phenyl
propanolamine) merupakan obat yang paling banyak
diributkan setelah Ditjen POM (Sekarang Badan POM)
menarik obat-obat flu yang mengandung PPA lebih dari 15
mg.
Di Amerika Serikat, obat ini selain dipakai di dalam obat flu
dan batuk, juga digunakan sebagai obat penekan nafsu
makan yang dijual bebas.
Dalam dosis tinggi, PPA bisa meningkatkan tekanan darah.
Jika digunakan terus-menerus, dapat memicu serangan
stroke. Untuk mencegah efek buruk inilah, Dirjen POM
membuat kebijakan membatasi PPA di dalam obat flu dan
obat batuk, maksimal 15 mg per takaran.
JIKA BATUK ANDA
PILIHLAH YANG MENGANDUNG
CONTOH OBAT




Kering (tanpa disertai dahak), Antitusif:
Dekstrometorfan, atau noskapin
Disertai dahak, Ekspektoran, Bromheksin, gliseril
guajakolat (GG, atau guaifenesin), ambroksol,
karbosistein, atau ammonium klorida
Akibat alergi dan disertai dengan hidung meler,
Antihistamin: Difenhidramin, klorfeniramin (CTM),
doksilamin, feniramin, atau tripolidin
Disertai dengan napas yang tidak lega, Dekongestan:
Fenil propanol amin, efedrin, pseudoefedrin, etilefedrin,
atau fenilefrin
TABEL KOMPOSISI BEBERAPA OBAT BATUK
Actifed DM
 Tripolidin (antihistamin)
 Pseudoefedrin (dekongestan)
 Dekstrometorfan (antitusif)
Bisolvon
 Bromheksin (ekspektoran)
BENADRYL DMP
Difenhidramin (antihistamin, antitusif)
 Dektrometorfan (antitusif)
 Fenilefrin (dekongestan)
 Ammonium klorida (ekspektoran)
 Natrium sitrat (ekspektoran)

KOMIX
Dekstrometorfan (antitusif)
 CTM (antihistamin)
 PPA (dekongestan)
 Ammonium klorida (ekpektoran)

KALIBEX
Dekstrometorfan (antitusif)
 Difenhidramin (antihistamin, antitusif)
 PPA (dekongestan)

VICKS
FORMULA 44
Dekstrometorfan (antitusif)
 Doksilamin (antihistamin, antitusif)

WOODS
Antitussive
 Dekstrometorfan (antitusif)
 Difenhidramin (antihistamin, antitusif)
Expectorant
 Bromhexin (ekspektoran)
 Guaifenesin (ekspektoran)
TERIMAKASIH