Kisah dalam Al Quran

Download Report

Transcript Kisah dalam Al Quran

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬
ِ ‫ت ال‬
ِ ُ ‫ف ْاْلَر‬
ِ َ‫ال وَكان‬
ً‫ال َكثِيبا ََِي‬
ُ َ‫ْجب‬
ْ ُ ‫يَ ْوَم تَ ْر ُج‬
َ ُ َ‫ض َوالْجب‬
Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gununggunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan (14)
Allah swt:
ِ
‫ض ِزلَْزا ََلَا‬
ُ ‫إِ َذا ُزلْ ِزلَت ْاْل َْر‬
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), (Qs.Zalzalah, 1)
ِ ‫ال َكالْعِ ْه ِن الْ َمْن ُف‬
‫وش‬
ْ ‫َوتَ ُكو ُن‬
ُ َ‫اْلِب‬
Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Qs.alQariah, 5)
ِ ‫إِنَّا أَرسلْنَا إِلَي ُكم رسوًل َش‬
‫اهدا َعلَْي ُك ْم َك َما أ َْر َسلْنَا إِلَ ى ِِ ْر َع ْو ََ َر ُسوًل‬
َُ ْ ْ َْ
Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah)
seorang rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah
mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir'aun. (15)
‫ {إِنَّا أ َْر َس ْلنَا إِلَْي ُك ْم َر ُسولا} يريد النيب صلى اهلل عليه وسلم أرسله إىل قريش { َك َما أ َْر َس ْلنَا إِ َىل فِْر َع ْو َن‬:
.‫ول} أي كذب به ومل يؤمن‬
َ ‫الر ُس‬
َّ ‫صى فِْر َع ْو ُن‬
َ ‫َر ُسولا} وهو موسى {فَ َع‬
Sungguh Kami telah mengutus kepada kalian wahai Bangsa Qurais Nabi
Muhammad saw sebagaimana Nabi Musa yang telah Kami kirim kepada
Fir’aun, Nabi Musa as didustakan dan tidak diimani.
Muqatil rhm:
‫ كما‬،‫ذكر موسى وفرعون؛ ْلن أهل مكة ازدروا حممدا صلى اهلل عليه وسلم واستخفوا به؛ ْلنه ولد فيهم‬
ِ‫ {أقَ َال أَ َمل نُربِّك فِينا ول‬:‫ كما قال تعاىل‬،‫أن فرعون أزدرى موسى؛ ْلنه رباه ونشأ فيما بينهم‬
ِ
‫ت فِينَا‬
‫ث‬
‫ب‬
‫ل‬
‫و‬
‫ا‬
‫يد‬
َ
ْ
‫ا‬
َ َ َ َ َ َ ْ
ِِ
ِ
} ‫نيا‬
َ ‫م ْن ُع ُم ِرَك سن‬
Disebutkan Nabi Musa as dan Fir’aun, karena penduduk Mekkah sangat
mengenal Nabi Muhammad saw dan disembunyikan dari mereka sebab
beliau lahir dari golongan mereka, sebagaimana Fir’aun dan Musa as, dia
sangat mengenal Nabi Musa as sebab dia yang membesarkannya dalam
keluarganya.
Sebagaimana Allah swt katakan; (Fir'aun menjawab: "Bukankah kami telah
mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan
kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu ). (Qs.As-Syu’ara, 18)
ً‫ول َِأَ َخ ْذنَاهُ أَ ْخذا َوبِي‬
َ ‫الر ُس‬
َّ َُ ‫ص ى ِِ ْر َع ْو‬
َ ‫َِ َع‬
Maka Fir'aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang
berat. (16)
‫{ َوبِيلا} أي ثقيل شديدا‬
Berat dan keras.
 Mengapa Nabi Musa as yang terbanyak disebutkan kisahnya dalam alQur’an ?
Sebab kejadian yang menimpa Nabi Musa as banyak kemiripan dengan yang
terjadi di masa setelahnya, seperti;
• Adanya orang-orang yang memiliki kesombongan seperti Fir’aun
• Adanya orang yang menganggap keberkahan itu ditunjukkan dengan
banyaknya harta seperti Qarun
• Adanya pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan dari Bani Israil as kepada
Nabi Musa as, pertanyaan yang menyebabkan kesulitan untuk dirinya
sendiri
• Adanya pembangkangan setelah dijelaskan kepada mereka
• Keadaannya yang lebih mirip dengan keadaan Rasul saw, seperti;
o Kaumnya dan tokoh yang menentangnya adalah orang yang dekat
dengannya yang mengenal kehidupan dari kecilnya.
o Mendapatkan kitab Suci
o Hijrah bersama dengan kaumnya
o …
 Kisah para Nabi banyak yang diulang, hanya kisah Nabi Yusuf as yang
tidak diulang, apa hikmahnya ?
• Dalam kisah tersebut digambarkan bagaimana para wanita tergoda
dengan ketampanan Nabi Yusuf as, hal seperti ini tidak baik bila sering
diungkapkan
Suyuthi rhm:
‫و قد صحح احلاكم يف مستدركه حديث النهي عن تعليم النساء سورة يوسف‬
Imam Hakim telah menshahihkan dalam kitabnya al-Mustadrak hadits yang
melarang wanita mempelajari surat Yusuf. (Kitab al-Itqan)
Tapi pen-shahih-an riwayat ini banyak dilemahkan bahkan dipalsukan.
• Kemungkinan kalimat seperti ini yang terdapat dalam kisah menjadi salah
satu hikmah mengapa kisah Nabi Yusuf as tidak diulang-ulang.
ِ
ِِ
ِ ِ
ِ
ِ
‫َح َس َن‬
َ َ‫ك ق‬
ْ َ‫اب َوقَال‬
َ َ‫ت ل‬
َ ‫ت َه ْي‬
ْ ‫ال ََ َعا َذ اللَّه إِنَّهُ َربِّي أ‬
َ ‫َوَر َاو َدتْهُ الَّتي ُه َو ِي بَ ْيت َِا َع ْن نَ ْفسه َوغَلَّ َقت ْاْلَبْ َو‬
ِ َ ِ‫ت بِ ِه وه َّم بِِا لَوًَل أَ َْ رأَى ب رها ََ ربِِّه َك َذل‬
ِ
ِ
‫ف‬
‫ََثْ َو‬
َ ‫ص ِر‬
َ ُْ َ
ْ َ‫ك لن‬
َ َ َ ْ ‫) َولََق ْد َه َّم‬23( ََ ‫اي إِنَّهُ ًَل يُ ْفل ُح الظَّال ُمو‬
ْ
َ
َ
ِ ‫السوء والْ َفح َشاء إِنَّهُ َِن ِعب‬
ِ َ‫ادنَا الْم ْخل‬
ِ
َّ
‫يصهُ َِ ْن ُدبُ ٍر َوأَلْ َفيَا‬
‫م‬
‫ق‬
‫ت‬
‫د‬
‫ق‬
‫و‬
‫اب‬
‫ْب‬
‫ل‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ق‬
‫ب‬
‫ت‬
‫اس‬
‫و‬
)
24
(
‫ين‬
‫ص‬
َ
َ
َ
ْ
َ
ْ َ َ ُّ ُ‫َع ْنه‬
َ
َ َ َْ َ
َ ْ
َ
ُ
َ
َ
ِ َ‫َسيِّ َد َها لَ َدى الْب‬
)25( ‫ك ُسوءا إًَِّل أَ َْ يُ ْس َج َن أ َْو َع َذاب أَلِيم‬
ْ َ‫اب قَال‬
َ ِ‫اد بِأ َْهل‬
َ ‫ت ََا َج َزاءُ ََ ْن أ ََر‬
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda
Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan Dia menutup pintupintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung
kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik."
Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu)
dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan
wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya.
Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan
kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.
Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju
gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan Kedua-duanya mendapati suami
wanita itu di muka pintu. wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap
orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan
atau (dihukum) dengan azab yang pedih?“ (Qs.Yusuf, 23…)
• Dalam kisah itu, kaum Nabi Yusuf as mendapatkan kebahagian setelah
mengalami kesulitan berbeda dengan kaum para Nabi lainnya
• Menunjukkan kelemahan manusia untuk dapat menandingi al-Qur’an.
• Menunjukkan mukjizatnya Rasul saw yang dapat menceritakan kisah Nabi
Yusuf as secara sempurna dalam satu kesempatan
• Maksud kisah-kisah dalam al-Qur’an menunjukkan kehancuran bagi
mereka yang bermaksiat dan keselamatan bagi yang beriman, sedang
dalam kisah Nabi Yusuf as tidak terkandung hikmah tersebut.
Hikmah pengulangan kisah-kisah dalam al-Qur’an;
 Menunjukkan kemukjizatan al-Qur’an dari segi Bahasa
Al-Qur’an mengkisahkan cerita yang sama dengan lafadz dan susunan yang
berbeda, dengan hikmah yang berbeda dan ada kalimat yang ditambah dan
berkurang tapi tidak mengurangi asli kisahnya.
 Mematahkan alasan orang kafir untuk membuat yang serupa dengan alQur’an.
Dipaparkan kisah dengan berbegai redaksi yang berbeda dengan kisah yang sama,
seakan-akan Allah swt memberikan kebebasan kepada mereka untuk membuat
tandingan dengan susunan bahasa yang mereka kehendaki.
 Menunjukkan al-Qur’an ini benar-benar Firman Allah swt
Bila ada suatu kejadian, lalu diceritakan berulang-ulang akan menimbulkan
kejenuhan bagi pendengarnya, berbeda dengan kisah dalam al-Qur’an yang tidak
pernah menimbulkan kejenuhan.
 Dengan diulang-ulang orang yang tidak paham menjadi paham dan yang
sudah paham akan lebih paham.
Kita mengetahui bahwa ‘kadar pemahaman’ seseorang dengan orang lain
berbeda-beda, ada yang cepat dan ada juga yang tidak paham kecuali setelah
mendengar berkali-kali. Al-Qur’an sebagai Mukjizat dapat oleh semua golongan
 Menguatkan Hati Rasul saw dan Kuam Mukmin
Seringnya kisah-kisah para Nabi yang dikisahkan kepada Rasul saw akan
menambah kesabaran, keteguhan dan keberanian Rasul saw.
Allah swt:
ِ ِ‫ال لَك إَِّل ما قَ ْد ق‬
ِ
..‫ك‬
َ ‫يل ل ُّلر ُس ِل ِم ْن قَ ْبل‬
َ َ ُ ‫َما يُ َق‬
َ
Tidaklah ada yang dikatakan (oleh orang-orang kafir) kepadamu itu selain apa
yang sesungguhnya telah dikatakan kepada Rasul-rasul sebelum kamu,
(Qs.Fusshilat, 43)
ِ ‫ص علَيك ِمن أَنْب‬
ِ ‫الرس ِل ما نُثبِّت بِِه فُؤاد َك وجاء َك ِيف ه ِذ‬
ِ‫احل ُّق ومو ِعظَةٌ وِذ ْكرى لِْلم ْؤِمن‬
‫وُك ا‬
‫ني‬
‫اء‬
‫ه‬
‫ق‬
‫ن‬
‫ل‬
ْ
ُّ
ُّ
ُ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
َ ُ َ َ ََْ َ َ
ُ
ْ
َ
َ
َ
ُ
ْ
َ
َ
َ
dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah
yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang
kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang
beriman. (Qs.Hud, 120)
 Tujuan Kisah-kisah itu untuk pelaran
Kisah dalam al-Qur’an bukan seperti buku-buku sejarah atau kisah lainnya,
tetapi tujuan utama kisah dalam al-Qur’an untuk pelajaran sehingga sangat
tepat jika diulang-ulang dengan memberikan penekanan di point-point
tertentu berkaitan dengan keimanan..dll
 Untuk Selalu Mengingatkan Kepada Ahli Maksiat akan Murka Allah swt
Dengan diulangnya kisah yang menceritakan kehancuran kaum terdahulu
menanamkan ingatan akan bahayanya kemaksiatan dan murkanya Allah swt.
Juga menggambarkan kepada mereka bahwa, apa yang terjadi terdahulu akan
juga terjadi di masa kini bila perbuatan mereka sama.
 Menunjukkan bahwa, para Rasul memiliki visi dan misi yang sama dan
berhadapan dengan kaum yang sifatnya sama.
 Menguatkan keimanan
Tidak ada kisah yang disebutkan dalam al-Qur’an secara berulang-ulang itu
kecuali akan berbicara seputar rukun iman.