3.8 KONSEPSI HUBUNGAN ANTARA BANGSA, NEGARA DAN

Download Report

Transcript 3.8 KONSEPSI HUBUNGAN ANTARA BANGSA, NEGARA DAN

KONSEPSI HUBUNGAN ANTARA
BANGSA, NEGARA DAN
PERSEORANGAN DENGAN
OBYEK HUKUM AGRARIA
M.Hamidi Masykur SH.M.Kn
Apakah perseorangan, masyarakat, negara
dapat mengadakan hubungan langsung
dengan tanah (hak milik) ?
1. Aliran Collectivisme (JJ.Rousseau,Henry George dan Van Openheimer)
Menitik beratkan kepada sifat kodrat manusia
sebagai mahluk sosial. Hanya masyarakatlah
yang hanya mempunyai hubungan langsung
dengan tanah (hak milik)
2. Aliran Individualisme (Thomas Aquino, Rerum Rovarum, Qadraqesimo AnNo)
Menitik beratkan manusia sebagai individu.
Sebagai manusia individu mempunyai hak untuk
mempertahankan diri termasuk kehidupannya,
untuk itu manusia membutuhkan benda diluarnya.
3. Prof. Dr. Drs. Notonagoro SH (TEORI JALAN TENGAH)
A.FAKTOR MANUSIA
1. Manusia mempunyai sifat dwi tunggal
2. Hubungan manusia dengan tanah bersifat relatif : kepentinga sosial masyarakat
B. FAKTOR TANAH
1. Perbandingan jumlah antara manusia dengan tanah tidak seimbang
2. Mengusahakan menjalin hubungan sebanyak mungkin dengan tanah
3. Bagi yang tidak mememiliki tanah harus diberi kemungkinan untuk memperoleh
manfaat atau menikmati hasil dari tanah tersebut
C. FAKTOR MASYARAKAT (NEGARA)
1. Negara yang memperhatikan sifat kedua sifat kodrat manusia = negara
kebudayaan
2. Pemilikan tanah diserahkan kepada masing-masing individu tetapi negara berhak
menentukan kewajiban sosial yang dibebankan kepada hak milik perseorangan.
D. FAKTOR HUKUM
1. Indonesia merupakan negara hukum kebudayaan
2. Negara harus mengatur tentang pengalokasian tanh untuk kepentingan negara,
masyarakat dan perseorangan serta kepentingan perdamaian
HUBUNGAN BANGSA INDONESIA DENGAN OBYEK HUKUM AGRARIA
Masyrakat Indonesia sudah bersatu sebagai “ bangsa Indonesia” maka
hukum agraria nasional harus menempatkan “hak bangsa” sebagai hak
tertinggi.
2. Hubungan antara bangsa Indonesia dengan BARA semacam hubungan
hak Ulayat yang ditingkatkan paling atas yang meliputi seluruh wilayah
negara
3. UUPA =Hak Bangsa bukan hak milik melainkan hak hubungan kepunyaan
yang berisi kewenangan untuk menguasai. Apabila Hak Bangsa diartikan
sebagai hak milik maka tidak ada hak perseorangan.
4. Hak Bangsa memiliki dua unsur
1. Unsur Kepunyaan
Artinya semua/ tiap-tiap individu berhak mempunyai hak atas tanah
2. Unsur Kewenangan
Untuk mengatur penggunaan dan pemeliharaan BARA
yang
terkandung didalamnya
“ TIDAK MUNGKIN KEWENANGAN INI DILIMPAHKAN KEPADA
SELURUH BANGSA INDONESIA MAKA KEMUDIA DILIMPAHKAN
KEPADA NEGARA SEBAGAI ORGANISASI KEKUASAAN DARI
BANGSA INDONESIA”
1.
HUBUNGAN NEGARA
DENGAN OBYEK HUKUM
AGRARIA
1. Teori Individualisme : Kedudukan negara sama
dengan kedudukan perorangan (privat-rechtelijk)
merupakan hubungan hak milik
2. Teori Colektivisme : kedudukan negara bersifat
(publik
rechtelik)
konsep
ini
membawa
konsekuensi adanya pemisahan antara negara
dengan warga negaranya.
3. Teori Gabungan
: Negara tidak diberikan
kedudukan sebagai privat dan publik
tetapi
negara sebagai penjelmaan dari seluruh rakyat
lanjutan
• Pasal 33 ayat 3 UUD 45
Jo. Pasal 2 ayat (3)
UUPA Negara diberi hak
“ hak menguasai”
WEWENANG: KEDALAM & KELUAR
WEWENANG KEDALAM
1.Mengatur
dan
menyelenggarakan
peruntukan, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan BARA:
a. Membuat planning mengenai BARA untuk berbagai
macam kepentingan.
b. Mewajibkan setiap pemegang hak atas tanah untuk
memelihara kesuburan tanah
c. Mewajibkan
setiap
pemegang
tanah
untuk
mengerjakan tanahnya sendiri
d. Mengatur cara pembukaan tanah &pemungutan hasil
hutan
2. Menentukan dan mengatur hubungan
hukum antara orang-orang dan BARA :
a.Menentukan bermacam-macam hak
atas tanah
b.Mengusahakan sebanyak mungkin
orang untuk dapat berhubungan dengan
tanah
Lanjutan..
3.Menentukan dan mengatur hubungan
hukum
antara
orang-orang
dan
perbuatan hukum yang berkaitan
dengan tanah:
a.Mengatur peralihan hak atas tanah
b.Mengadakan pendaftaran tanah di
seluruh wilayah Indonesia
WEWENANG KELUAR
1. Negara harus menegaskan bahwa
hubungan Bangsa Indonesia dengan
BARA bersifat ABADI
2. Hanya
WNI
yang
mempunyai
hubungan penuh dan kuat BARA
TERIMAKASIH