kelp4S1 - WordPress.com

Download Report

Transcript kelp4S1 - WordPress.com

•
•
•
•
•
•
•
•
Adi Jadmiko
(03)
Doni Pradana
(08)
Gilang Pratama
(13)
Ida Yuliani
(15)
Muhammad Syaifudin
(17)
Sudarwanti
(28)
Resa Pradana
(24)
Muhammad Rizal Effendi (34)
CARA MENGATASI MEMUDARNYA
JATI DIRI BANGSA
 Jati diri didasarkan pada kesadaran
tentang essensi keberadaan kita
sebagai manusia, baik sebagai
mahluk individu, mahluk sosial dan
mahluk Tuhan, disertai kesadaran
yang kuat bahwa hidup adalah
perjuangan.
 Secara umum jati diri diartikan
sebagai identitas yang mengandung
ciri-ciri khusus yang berfungsi
sebagai penanda keberadaan
maupun pembeda bagi seseorang
dengan yang lain. Disamping itu, jati
diri juga mengandung pengertian
“siapa diri kita sesungguhnya”
(bahasa Jawa : sejatining diri).
 Disini hakekat jati diri adalah fitrah
manusia yang juga disebut Nur
Illahi/hati nurani yang berisikan
percikan-percikan sifat Illahiah
dalam batas-batas kemampuan
insani yang diberikan sejak lahir.
 Jati diri bangsa merupakan nilai
luhur budaya bangsa yang oleh para
pendiri bangsa dirumuskan sebagai
Pancasila. Sebagai nilai luhur budaya
bangsa, nilai-nilai Pancasila harus
teraktualisasikan dan menjiwai
perilaku segenap anak bangsa pada
kesehariannya dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan
bernegara.
 Teraktualisasikannya nilai-nilai
Pancasila dalam keseharian
kehidupan anak bangsa tidak
mungkin hanya dilakukan melalui :
diajarkan, diceramahkan, ditatarkan
bahkan di indoktrinasikan sekalipun.
 Nilai-nilai tersebut harus dibudayakan
melalui pembiasaan-pembiasaan dengan
menggunakan berbagai jalur, baik jalur
keluarga, jalur masyarakat dan terutama
jalur persekolahan. Strategi yang
ditempuh adalah dengan membangun jati
diri dan karakter pribadi anak bangsa
secara bottom up, dibarengi ketauladanan
secara top down, dengan menggunakan
Pancasila sebagai perangkat nilainya.
 Jati diri bangsa juga mengandung
pengertian sebagai identitas bangsa yang
berfungsi sebagai penanda keberadaan,
pencerminan kondisi dan pembeda
dengan bangsa lain. Dalam pengertiannya
sebagai identitas bangsa, jati diri bangsa
mencakup Pancasila, UUD’45, NKRI dan
Bhineka Tunggal Ika. Keempatnya
merupakan empat pilar bagi bangsa dan
negara kita yang harus kita jaga
keberadaannya.
 Cepatnya perubahan senantiasa
menuntut dilakukannya penyesuaian
atau akomodasi baru, agar tidak
mengancam keutuhan integrasi
nasional.
 Kondisi sosial berupa krisis moral,
krisis kepercayaan, hingga krisis
harga diri dalam bangsa Indonesia
perlu kiranya segera diatasi.
 Menurut Ogburn dan Nimkoff,
persyaratan perencanaan sosial yang
efektif adalah sebagai berikut:
1. Adanya unsur modern dalam
masyarakat yang mencakup sistem
ekonomi.
2. Adanya sistem pengumpulan
keterangan dan analisis yang baik.
3. Terdapat sikap publik yang baik
terhadap usaha perencanaan sosial.
4. Adanya pimpinan ekonomi dan politik
yang progresif
 Dalam menghadapi tantangan global,sosiolog Selo Soemardjan mengemukakan
bahwa bangsa indonesia membutuhkan unsur kepribadian berikut:
1) Kemampuan dan kebiasaan berfikir secara rasional dan realitas serta objektif
dalam menghadapi masalah sosial.
2) Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat dan warga
negara yang bersikap yang tidak melanggar norma hukum dan nilai sosial.
3) Memiliki rasa harga diri dan kepercayaan pada diri sendiri dalam menghadapi
tatanan masyarakat yang bersifat kompetitif.
4) Memiliki pengetahuan yang luas dan keahlian yang ditekuni secara profesional.
5) Mempunyai cita-cita hidup yang ingin dicapai melalui segala cara yang sah
dan etis.
 Eksistensi jati diri bangsa Indonesia perlu dipertahankan dengan upaya
mengantisipasi makin memudarnya jati diri bangsa melalui:
1) Memperkuat ideologi dan nasionalisme melalui berbagai kegiatan.
2) Mengimbangi kemajuan iptek dengan mempertebal iman dan ketaqwaan.
3) Mencegah meluasnya narkoba, pornoaksi, melalui teknologi, miras, dan
sebagainya.
4) Mencintai produk dalam negeri.
5) Meningkatkan kualitas produk dalam negeri.
6) Meningkatkan persatuan dan kesatuan.
7) Menjaga kelestarian lingkungan hidup.
8) Orang tua makin aktif dalam mendidik anak.
9) Selektif terhadap budaya asing yang masuk.
10) Menjaga kelestarian kelangsungan nilai serta norma dalam masyarakat yang
sejak dini melalui pendidikan multikultural.
 Di era globalisasi seperti saat ini, memudarnya jati diri bangsa tidak dapat
dihindarkan. Cepatnya laju globalisasi, cepat pula memudarnya jati diri bangsa,
apabila pengaruh globalisasi diterima begitu saja tanpa adanya filter yang kuat.
Oleh karena itu, perlu adanya penyaring dan sikap yang tegas dalam menghadapi
dampak globalisasi.
 Di bawah ini akan dikemukakan beberapa gagasan, yang mungkin dapat
mengatasi memudarnya jati diri bangsa Indonesia:
1) Meningkatkan Pemahaman tentang Bhinneka Tunggal Ika.
2) Menggunakan Pancasila sebagai Filter Budaya Asing dan Kemajuan Iptek.
3) Menunjukkan Prestasi Putra Putri Bangsa Indonesia.
4) Menggambarkan Tantangan-Tantangan Global yang Harus Dihadapi Bangsa
Indonesia.
5) Memotivasi Bangsa Indonesia untuk Bersikap Kritis terhadap Perubahan.
6) Pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar disemua lembaga
pemerintah dan swasta.
 Untuk itu, pembudayaan jati diri sangat perlu dilakukan melalui sosialisasi dan
internalisasi yang berkelanjutan melalui:
1) Lembaga keluarga.
2) Lembaga pendidikan swasta dan pemerintah.
3) Organisasi sosial, terutama organisasi politik.
4) Penyelenggaraan negara, baik sipil maupun militer.
5) Asosiasi sosial ekonomi.
6) Media massa.
7) Tokoh masyarakat,budaya,dan agama.
8) Individu dan warga negara dimana pun berada.
 Jati diri yang membangun citra manusia, bangsa dan negara yang berbasis kepada budaya dan
kepribadian, yaitu:
1)
Religius.
2) Humanis.
3) Naturalis.
4) Terbuka.
5) Demokrasi.
6) Integrasi dan humoris.
7) Nasionalisme dan patriotisme.
8) Berkomitmen terhadap kebenaran.
9) Jujur dan adil.
10) Profesional.
11) Ber-iptek.
12) Mandiri.
13) Etis dan moralis.
14) Kepatuhan kepada hukum.
15) Berjiwa kemasyarakatan.
16) Berjiwa seni dan estetika.
sekian presentasi
dari kami, saya
ucapkan terima
kasih.