Konferensi Asia Afrika

Download Report

Transcript Konferensi Asia Afrika



Situasi internasional pasca perang dunia II didominasi oleh ambisi dua kekuatan
adidaya pemenang perang dunia dua, Amerika dengan liberalismenya dan Uni
Soviet dengan komunismenya. Masing-masing dengan usahanya mempengaruhi
sisa dunia dengan menunjukkan keunggulan baik dalam hal militer (Uni Soviet)
dan ekonomi liberalis (Amerika). Hal ini mengakibatkan dunia terjebak ke dalam
dua blok yang saling berentangan, dan selalu melibatkan perang fisik di beberapa
tempat tertentu, salah satunya adalah perpecahan Korea, terbitnya negara Taiwan
dan lainnya. Ditambah pula dua kekuatan dunia tersebut masing-masing
membuat aliansi keamanan seperti NATO, SEATO, CENTO yang diimbangi oleh
pakta Warsawa oleh Uni Soviet.
Situasi dunia yang saat itu secara tidak langsung bertikai, mau tidak mau
membuat berbagai negara tidak berkenan jika suatu saat mati di tengah-tengah
gading yang bertarung. Menghindari dampak buruk yang mungkin terjadi oleh
kedua blok raksasa tadi, Indonesia menggagas pertemuan dengan beberapa
negara yang belum merdeka. Dalam pertemuan tersebut Indonesia
mengimplementasikan beberapa nilai politik luar negerinya yakni aktif
melaksanakan perdamaian dunia dan keadilan sosial, bebas tidak memilih blok
manapun, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, antiimperialisme
dan antikolonialisme. Nilai-nilai tersebut yang kemudian diusung ke konferensi
Bandung dalam kemasan toleransi terhadap perdamaian dan kemerdekaan
negara-negara terhadap kolonialisme Barat. Esensi konferensi Bogor pada AprilMei 1954 adalah mengungkapkan secara tegas sikap negara-negara Asia Afrika
terhadap segala bentuk kolonialisme dan imperialisme.
Afrizal Kaha

Hal ini tertuang dalam piagam Dasasila Bandung. Adapun Konferensi
Bandung merupakan catatan sejarah yang mendasari segala nilai-nilai
perdamaian dunia yang dicita-citakan oleh banyak negara Asia Afrika
yang tergabung dalam Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Nonblok.
Nilai-nilai tersebut menyebutkan bahwa perdamaian dan kemerdekaan
bebas dari segala penjajahan merupakan suaru hati nurani mayoritas
umat manusia, Bandung merupakan jalan tengah dan jalan-bebasnya
bangsa-bangsa Aisa Afrika di antara jalan-ekstrimnya kedua antagonis
perang dingin, Bandung juag merupakan implementasi penolakan
terhadap berbagai pendekatan militer kedua negara adikuasa yang
cenderung menciptakan lebih banyak ketegangan dunia daripada
menjaga keamanan dalam menciptakan keamanan dunia, selain itu
Bandung juga merpakan alternatif aman dalam usaha meredakan dan
menyelesaikan ketegangan dunia melalui prinsipnya uang nonalignment, dan oleh karena itu Bandung merintis kelahiran Dunia Ketiga
dan Gerakan Nonblok dalam menyiasati dominasi kedua negara, yang
terakhir, Bandung juga menjadi titik tolak terhadap struktur dan orde
lama tata dunia baru dan internasional.

Konferensi Bandung adalah cermin dari politik luar
negeri Indonesia. Politik luar negeri pada umumnya
banyak bergantung pada politik dalam negeri, maka
Indonesia segera melakukan tindakan-tindakan tegas
tanpa ragu dan takut. Tindakan tersebut mengilhami
beberapa anggota gerakan nonblok untuk melakukan
hal yang sama. Misalnya, Indonesia bersikap tegas
tidak akan membayar hutang Netherland sebesar $
1,500 juta, yang mana sebenarnya uang tersebut
merupakan pengeluaran Agresi Netherland pada
Indonesia. Indonesia tidak lagi membayar harga
peluru yang ditembakkan kepadanya. Selanjutnya
Mesir, melakukan nasionalisasi Terusan Suez sebagai
unjuk eksistensi dirinya yang ingin independen dari
persemakmuran Inggris.

Bandung merupakan saksi sejarah penting terbitnya keberanian tiap-tiap
negara Asia-Afrika untuk menentukan nasib mereka sendiri. Dalam
konferensi yang diselenggarakan di Bandung, mereka mengungkapkan
dukungan pada yang senasib. Mereka menyatakan perasaan kebebasan,
ingin bebas dari segala bentuk kolonialisme dan imperialisme serta tidak
mau terjebak dalam blok dunia yang sedang bertikai. Secara singkat,
pandangan ini merupakan implementasi nilai-nilai politik luar negeri
Indonesia yang dibawa keluar melalui pertemuan internasional. Boleh
dibilang Indonesia saat itu berusaha untuk menyebarkan semangat
nasionalismenya sekaligus memperoleh simpati terhadap perjuangannya
secara internal melawan Belanda, utamanya dalam usaha mendapatkan
Irian Barat. Upaya Indonesia yang demikian, sebenarnya adalah
merupakan strategi yang dikemas secara sempurna dalam politik luar
negerinya. Dan saat itu, melalui diplomasi dan negosiasi yang terus
menerus, Indonesia berhasil kemudian memprakarsai pembentukan
organisasi internasional alternatif yang terintegrasi ke dalam Konferensi
Asia Afrika dan Gerakan Nonblok. Ini adalah hasil perjuangan diplomatik
dan strategi yang magnificient.