Transcript Dikarbonil
REAKSI-REAKSI SENYAWA DIKARBONIL Kuliah 7 KIMIA ORGANIK 3 REAKSI SENYAWA α-DIKARBONIL REARRAGEMENT ASAM BENZILIK Senyawa α-dikarbonil mengalami rearragement dengan adanya basa untuk menghasilkan α-hidroksikarbonil. Mekanisme melibatkan adisi hidroksida ke salah satu gugus karbonil, diikuti dengan migrasi substituen alkil atau aril ke gugus karbonil yang kedua OH O Ph Ph 1. KOH, etanol/H2O 2. H3O+ Ph CO2H Ph O O- O Ph Ph O -OH O Ph Ph HO O O Ph Ph HO O- HO Ph Ph OH REAKSI SENYAWA α-DIKARBONIL ENOLASI 2,3-Butandion hampir selalu dalam bentuk diketo, akan tetapi 1,2siklopentandion hampir selalu dalam bentuk enol 2,3-Butandion dapat mengadopsi suatu bentuk konformasi anti dengan dua dipol pada gugus karbonil terletak berlawanan, akan tetapi pada 1,2-siklopentandion tidak memungkinkan dalam bentuk konformasi anti, karena itu bentuk tautomer monoenol lebih banyak terbentuk. O O O O O O O OH REAKSI SENYAWA β-DIKARBONIL ENOLISASI Senyawa β-dikarbonil berada dalam kesetimbangan dengan bentuk enolnya H O O O O KEASAMAN Senyawa β-dikarbonil lebih asam dari senyawa monokarbonil analognya, karena basa konyugasi senyawa β-dikarbonil terstabilkan oleh resonansi. O O - - O O O - O ALKILASI Keasaman senyawa β-dikarbonil dapat digunakan untuk mensintesis berbagai senyawa, karena anion enolat dapat dihasilkan, kemudian dialkilasi. O O O 1. NaOEt OEt O 2. CH3I OEt CH3 DEKARBOKSILASI Asam β-ketoasam dan asam propandioat yang dapat diperoleh dengan mudah dari hasil hidrolisis esternya dapat mengalami dekarboksilasi dengan pemanasan untuk menghasilkan keton dan asam karboksilat. O O 1.-OH OEt O R R O O 1.-OH OEt R -CO2 R O EtO O OH O 2. H3O+ R O H 2. H3O+ H OH O -CO2 HO O R HO O R HO R PENGGUNAAN β-KETOESTER DAN SENYAWA TERKAIT DALAM SINTESIS Sifat βketoester yang mempunyai H α dapat digunakan untuk melakukan sintesis senyawa karbonil tersubstitusi O O O 1.-OH O OH O -CO2 2. H3O+ OEt R R O R R O H O O 1.-OH EtO OEt H OH O -CO2 HO 2. H3O+ HO O O R R HO R R Retrosintesis : O O O O - O + Ph CO2 Et + + X Ph Sintesis : O EtO- O O EtOPhCH2Br Br CO2Et CO2Et CO2Et Ph O Ph PEMBENTUKAN CINCIN Melalui penggunaan suatu dihaloalkana sebagai agen pengalkilasi, dapat digunakan etil asetoasetat atau dietilmalonat untuk mensintesis senyawa alisiklis. CO2Et CO2Et + Br Br NaOEt Br CO2Et CO2Et NaOEt CO2Et CO2H H 1) KOH 2) H3O+, CO2Et