konsep keperilakuan dari psikologi dan psikologi sosial

Download Report

Transcript konsep keperilakuan dari psikologi dan psikologi sosial

KONSEP KEPERILAKUAN DARI
PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI
SOSIAL
E.M. ADITYA
Nilai
Nilai: Keyakinan-keyakinan dasar
bahwa pola perilaku atau bentuk
akhir keberadaan secara pribadi
atau sosial lebih disukai.
Sistem Nilai: Hirarki yang
didasarkan pada pemeringkatan
nilai-nilai pribadi berdasarkan
intensitas nilai tersebut.
Sikap



Hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi
tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang
kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek,
gagasan, atau situasi.
Sikap bukanlah perilaku namun sikap
menghadirkan kesiapsiagaan untuk tindakan yang
mengarah ke perilaku
Sikap tidak sama dengan nilai tetapi keduanya
saling berhubungan
Tiga Komponen Sikap



Komponen kognitif sikap: Segmen pendapat atau
keyakinan dari sikap
Komponen afektif sikap: Segmen emosional atau
perasaan dari sikap
Komponen perilaku sikap: Maksud untuk
berperilaku dengan cara tertentu terhadap
seseorang atau sesuatu
Sikap & Konsistensi


Teori Disonansi Kognitif: Setiap ketidak cocokan
antara dua sikap atau lebih atau antara sikap dan
perilaku
Teori Persepsi Diri: Sikap-sikap digunakan setelah
faktanya muncul untuk membenarkan tindakan yg
telah terjadi
Motivasi
Proses yang berperan pada intensitas,
arah, dan lamanya berlangsung upaya
individu ke arah pencapaian sasaran
Teori Motivasi Awal
Teori Hierarki
Kebutuhan (Maslow)
Teori X dan Teori Y
(Mc Gregor)
Teori Dua Faktor
(Herzberg)
Teori Hierarki Kebutuhan
Dalam diri manusia terdapat lima jenjang kebutuhan
yaitu:
1.
Psikologis: lapar, haus, perlindungan (pakaian dan
tempat tinggal), seks, dll
2.
Keamanan: keselamatan dan perlindungan terhadap
kerugian fisik & emosional
3.
Sosial: Kasih sayang, rasa memiliki, diterima baik,
dan persahabatan
4.
Penghargaan: harga diri, otonomi, prestasi (internal)
status, pengakuan, dan perhatian (eksternal)
5.
Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang
sesuai ambisinya.

Teori Hierarki Kebutuhan (2)
Aktualisasi
Penghargaan
Sosial
Keamanan
Psikologis
Teori X dan Teori Y


Pada dasarnya terdapat dua pandangan berbeda
mengenai manusia
Yang negatif disebut teori X dan yang positif
disebut teori Y
Teori X dan Teori Y (2)

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.
Menurut teori X empat asumsi manajer thdkaryawan:
Karyawan tidak menyukai kerja
Karyawan harus dipaksa, diawasi, dan diancam
Karyawan akan menghindari tanggung jawab
Karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor dan
menunjukkan ambisi rendah
Menurut teori Y empat asumsi manajer thd karyawan:
Karyawan memandang kerja sebagai kegiatan alamiah
Karyawan melakukan pengarahan dan pengawasan diri jika mereka
berkomitmen
Karyawan dapat belajar menerima bahkan mengusahakan tanggung
jawab
Karyawan mampu mengambil keputusan inovatif
Teori Dua Faktor



Hubungan antara individu dan pekerjaan
merupakan hubungan dasar dan sikap seseorang
terhadap kerja dapat menentukan kesuksesan atau
kegagalan individu
Lawan dari “kepuasan” adalah “tidak ada
kepuasan” dan lawan dari “ketidakpuasan” adalah
“tidak ada ketidakpuasan”
Faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja
terpisah dan berbeda dari faktor yang
menimbulkan ketidakpuasan
Teori Dua Faktor (2)
Faktor Penyebab Ketidakpuasan
Faktor Penyebab Kepuasan
Kebijakan dan administrasi
Prestasi
Penyeliaan
Pengakuan
Hubungan dengan penyelia
Kerja itu sendiri
Kondisi kerja
Tanggung jawab
Gaji
Pertumbuhan
Hubungan dengan rekan sekerja
Hidup pribadi
Hubungan dengan bawahan
Status
Keamanan
Teori Motivasi Kontemporer
Teori ERG (existence, relatedness, & growth)
Teori Kebutuhan McClelland
Teori Evaluasi Kognitif
Teori Penetapan Sasaran
Teori Hanyut (Flow) dan Motivasi Intrinsik
Teori Kesetaraan
Teori Pengharapan
Teori ERG
Merevisi hierarki kebutuhan Maslow yaitu:
1.
Eksistensi (existence): mencakup psikologis dan keamanan
dalam Maslow
2.
Keterhubungan (relatedness): mencakup komponen sosial
dan penghargaan eksternal dalam Maslow
3.
Pertumbuhan (growth): mencakup penghargaan internal
dan aktualisasi diri dalam Maslow

Lebih dari satu kebutuhan dapat berjalan pada saat
yang sama

Jika kepuasan pada kebutuhan tingkat lebih tinggi
tertahan maka hasrat memenuhi kebutuhan tingkat lebih
rendah meningkat

Teori Kebutuhan McClelland



Kebutuhan akan prestasi (Need of Achievement):
dorongan untuk unggul, berprestasi, berupaya
keras untuk meraih sukses
Kebutuhan akan Kekuasaan (Need of Power):
kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku
dalam suatu cara yang sedemikian rupa sehingga
mereka tidak akan berperilaku sebaliknya
Kebutuhan akan Pertemanan (Need of Affiliation):
Hasrat untuk hubungan antarpribadi yang ramah
dan akrab
Teori Kebutuhan McClelland (2)
Sasaran A:
semua
orang
mampu
hadiah $2
Sasaran B:
peluang
kena 80%
hadiah $4
Sasaran C:
peluang
kena 50%
hadiah $8
Sasaran D:
peluang
kena kecil
hadiah $16
Sasaran E:
hampir
mustahil
dicapai
hadiah $32
Teori Evaluasi Kognitif


Teori yang menyatakan bahwa pemberian
ganjaran ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya
telah diberi hadiah intrinsik cenderung mengurangi
motivasi
Pendapat sebelumnya menyatakan motivasi intrinsik
seperti prestasi, tanggung jawab, dan kompetensi
tidak bergantung pada motivator ekstrinsik seperti
upah, promosi, dan kondisi kerja yang
menyenangkan
Teori Penetapan Sasaran


Teori yang menyatakan bahwa sasaran yang khusus
dan sulit akan menghasilkan kinerja yang lebih
tinggi
Dipengaruhi oleh faktor umpan balik, komitmen
sasaran, keefektifan diri, dan budaya nasional
Teori Hanyut dan Motivasi Intrinsik
Ketika individu menghadapi tugas-tugas yang
menantang dan menuntut ketrampilan tinggi yang
diarahkan berdasarkan sasaran dan mempunyai
umpan balik ,individu cenderung mengalami hanyut
(flow) dalam tugas mereka.
 Perluasan konsep flow mengidentifikasi unsur pokok
yang menciptakan motivasi intrinsik, yaitu:
1.
Pilihan
2.
Kompetensi
3.
Penuh arti
4.
kemajuan

Teori Kesetaraan
Individu membandingkan masukan dan keluaran pekerjaan mereka
dengan masukan dan keluaran orang lain dan kemudian merespon
untuk menghapuskan segala ketidaksetaraan
 Ada empat pembandingan acuan yang dapat digunakan:
1.
Di dalam diri : pengalaman karyawan dalam posisi yang
berbeda dalam organisasinya sekarang
2.
Di luar diri : pengalaman karyawan dalam situasi atau posisi di
luar organisasinya sekarang
3.
Di dalam diri orang lain: individu atau kelompok lain di dalam
organisasi
4.
Di luar diri orang lain: individu atau kelompok lain di luar
organisasi

Teori Kesetaraan (2)
Tindakan yang dapat dilakukan:
1.
Mengubah masukan
2.
Mengubah keluaran
3.
Mendistorsikan persepsi mengenai diri
4.
Mendistorsikan persepsi mengenai orang lain
5.
Memilih acuan yang berlainan
6.
Meninggalkan medan

Teori Pengharapan
Kuatnya kecenderungan untuk bertindak dalam
cara tertentu bergantung pada kekuatan
pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh
output tertentu dan pada daya tarik output tersebut
bagi individu itu
1.
Hubungan upaya – kinerja
2.
Hubungan kinerja – imbalan
3.
Hubungan imbalan – sasaran pribadi

Teori Agensi

Teori yang mendasarkan pada perbedaan
informasi (asymetric information) antara prinsipal
dan agen
Persepsi


Persepsi adalah proses yang digunakan individu
mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka
dalam rangka memberikan makna kepada
lingkungan mereka
Perilaku manusia didasarkan pada persepsi
mereka terhadap realitas yang ada, bukan
mengenai realitas itu sendiri.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Persepsi
Persepsi Orang: Membuat Penilaian
Mengenai Orang Lain
Teori Atribusi
 Jalan Pintas yang Digunakan untuk Menilai Orang
Lain:
1.
Persepsi Selektif
2.
Efek Halo
3.
Efek Kontras
4.
Proyeksi
5.
Stereotipe

Teori Atribusi
Ketika individu-individu mengamati perilaku
mereka berupaya menentukan apakah perilaku itu
disebabkan oleh faktor internal atau eksternal
 Penentuan tersebut bergantung pada tiga faktor:
1.
Keunikan
2.
Konsensus
3.
Konsistensi

Persepsi Selektif


Persepsi selektif adalah ketika orang secara selektif
menafsirkan apa yang mereka lihat atas dasar
kepentingan, latar belakang, pengalaman, dan sikap
mereka
Dearborn dan Simon melakukan penelitian terhadap
23 eksekutif terdiri dari 6 penjualan, 5 produksi, 4
akuntansi, dan 8 lainnya. Setiap manajer diminta untuk
merumuskan masalah paling penting. Kesimpulannya
para eksekutif mempersepsikan aspek-aspek yang
berkaitan dengan kegiatan dan tujuan unitnya sendiri
Efek Halo

Efek Halo adalah ketika orang menggambarkan
kesan umum tentang individu atas dasar
karakteristik tunggal
Efek Kontras

Efek Kontras adalah evaluasi terhadap
karakteristik-karakteristik seseorang yang
terpengaruh oleh perbandingan-perbandingan
dengan orang lain yang baru masuk yang
berperingkat lebih tinggi atau lebih rendah
berdasar karakteristik-karakteristik yang sama
Proyeksi

Proyeksi adalah mencirikan karakteristikkarakteristik pribadi seseorang ke orang lain
Membuat Stereotipe

Membuat Stereotipe adalah ketika kita menilai
seseorang berdasarkan persepsi kita terhadap
kelompok di mana orang itu tergabung
Pembelajaran
Teori Pembelajaran



Pengkondisian Klasik: Tipe pengkondisian yang di
dalamnya individu menanggapi sejumlah
perangsang yang tidak secara biasa menghasilkan
tanggapan semacam itu.
Pengkondisian Operant: Tipe pengkondisian yang
di dalamnya perilaku suka rela yang diharapkan
membuahkan rewards atau mencegah punishment.
Pembelajaran Sosial: Manusia dapat belajar
melalui pengamatan dan pengalaman langsung.
Kepribadian
Jumlah total cara individu bereaksi
dan berinteraksi dengan lainnya
Faktor Penentu Kepribadian



Keturunan
Lingkungan
Situasi
Keturunan



Pendekatan keturunan berpendapat bahwa penjelasan
tentang kepribadian seseorang adalah struktur molekul
dari gen yang terdapat dalam kromosom
Sebuah pasangan kembar dipisahkan selama 39 tahun
dan dibesarkan dalam jarak 45 mil ternyata
mengendarai mobil dengan model dan warna yang
sama, kecanduan rokok dengan merek yang sama,
memiliki anjing dengan nama yang sama, dan secara
teratur berlibur ke tempat yang hanya terpisah 3 blok.
Namun karakteristik kepribadian tidak sepenuhnya
ditentukan oleh keturunan
Lingkungan
Terdiri dari:
1.
Kebudayaan tempat dibesarkan
2.
Pengkondisian awal
3.
Norma keluarga, teman, dan kelompok sosial
4.
Pengaruh-pengaruh lain yang alami

Situasi


Faktor situasi mempengaruhi dampak keturunan
dan lingkungan pada kepribadian
Kepribadian individu walaupun stabil dan konsisten,
namun akan berubah dalam situasi berbeda
Myers-Briggs Type Indicators (MBTI)
Dingin
Vs
Ramah
Percaya
Vs
Curiga
Kurang cerdas
Vs
Lebih cerdas
Praktis
Vs
Imajinatif
Perasaan
Vs
Stabil emosi
Langsung
Vs
Pertimbangan
Mengalah
Vs
Dominan
Percaya diri
Vs
Cemas
Serius
Vs
Ringan hati
Konservatif
Vs
Suka mencoba
Ceroboh
Vs
Cermat
Berkelompok
Vs
Mandiri
Penakut
Vs
Petualang
Tidak terkendali
Vs
Terkendali
Keras hati
Vs
Sensitif
Santai
Vs
Tegang
Model Lima Besar





Ekstroversi: tingkat kesenangan akan hubungan
Kemampuan untuk bersepakat: kecenderungan untuk
tunduk dengan yang lain
Kemampuan mendengarkan suara hati: ukuran dari
keandalan
Stabilitas Emosi: kemampuan seseorang untuk bertahan
terhadap stress
Keterbukaan terhadap pengalaman: minat individu
terhadap hal baru
Atribut-atribut Utama yang
Mempengaruhi OB






Lokus Kendali
Machiavellianisme
Keyakinan diri
Pemantauan diri
Kecenderungan untuk menempuh resiko
Kepribadian tipe A
Lokus Kendali



Lokus Kendali: persepsi seseorang tentang sumber
nasibnya
Internal: individu yang yakin bahwa mereka
mengendalikan apa yang terjadi pada mereka
Eksternal: individu yang yakin bahwa apa yang
terjadi pada mereka dikendalikan kekuatankekuatan luar
Machiavellianisme (Mach)



Diambil dari nama Niccolo Machiavelli yang
menulis tentang cara mendapatkan dan
menggunakan kekuasaan pada abad ke-16
Individu dengan skor mach tinggi bersifat
pragmatis, menjaga jarak emosi, dan yakin bahwa
tujuan dapat menghalalkan cara
Orang dengan mach tinggi lebih banyak
manipulasi, lebih sering menang, kurang bisa
dibujuk, dan membujuklebih banyak orang.
Keyakinan Diri / Self Esteem (SE)


Tingkat dimana individu menyukai atau tidak
menyukai diri mereka sendiri
Individu dengan SE tinggi yakin bahwa mereka
memiliki kemampuan untuk berhasil dalam bekerja,
menempuh resiko lebih besar dalam seleksi
pekerjaan, memilih pekerjaan yang tidak
konvensional
Pemantauan Diri / Self Monitoring
(SM)

Ciri kepribadian yang mengukur kemampuan
individu untuk menyesuaikan perilakunya terhadap
faktor-faktor eksternal situasional
Pengambilan Resiko





Donald Trump menonjol berkat pengambilan resiko
Pada tahun 1960-an mulai dari nol
Pada tahun 1980-an menjadi kaya raya karena
mempu memperkirakan kebangkitan kembali pasar
real estat New York
Tahun 1994 mendapat nilai bersih negatif $850 juta
Mempertaruhkan sedikit asetnya yang tersisa ke bisnis
real estat New York, New Jersey, dan Karibia. Sukses
kembali pada th 1999 kekayaannya ditaksir lebih dari
$2 miliar
Kepribadian Tipe A
Kepribadian agresif dalam perjuangan bertahun-tahun
tiada henti untuk meraih lebih banyak dalam waktu
yang makin sedikit, dan jika perlu melawan upaya atau
orang lain yang menentang
 Sifat-sifat Tipe A:
1.
Serba cepat dalam bergerak, berjalan, dan makan
2.
Merasa tidak sabar atas kejadian
3.
Berusaha keras untuk berpikir atau melakukan 2 hal
atau lebih sekaligus
4.
Tidak dapat menikmati waktu luang
5.
Terobsesi dengan jumlah

Kepribadian Tipe B




Tidak pernah mengalami keterdesakan waktu atau
ketidaksabaran
Merasa tidak perlu memamerkan atau membahas
prestasi yang mereka capai
Bermain untuk mendapatkan kegembiraan dan
relaksasi bukannya untuk memperlihatkan
superioritas
Dapat santai tanpa merasa bersalah
Kecocokan Kepribadian dan Pekerjaan
Tipe
Ciri Kepribadian
Pekerjaan
Realistik: menyukai kegiatan fisik yang
meensyaratkan ketrampilan, kekuatan , dan
koordinasi
Pemalu, tulus, stabil, patuh,
praktis
Mekanik, operator
pengeboran, pekerja
lini perakitan, petani
Investigative: menyukai kegiatan yg
melibatkan pemikiran, pengorganisasian,
dan pemahaman
Analitik, tulus, penasaran,
independen
Ahli biologi, ekonom,
ahli matematika,
reporter berita
Sosial: menyukai kegiatan yg melibatkan
pemmberian, pertolongan, dan
pengembangan orang lain
Supel, ramah, kooperatif,
memahami
Pekerja sosial, guru,
konsultan, psikolog
klinis
Konvensional: menyukai kegiatan
berperaturan, tertata, dan tidak ambigu
Patuh, efisien, praktis, tidak
imajinatif, tidak fleksibel
Akuntan, manajer
korporasi, kasir bank,
petugas administrasi
Inovatif: menyukai aktivitas verbal untuk
mempengaruhi dan menguasai orang lain
Percaya diri, ambisius,
enerjik, mendominasi
Pengacara, agen real
estat, humas
Artistik: menyukai aktivitas bermakna
ganda yg memungkinkan ekspresi kreatif
Imajinatif, tidak tertata,
idealis, emosional, tidak
praktis
Pelukis, musisi, penulis,
interior designer
Emosi



Emosi adalah perasaan kuat yang diarahkan
kepada seseorang atau sesuatu
Suasana hati (mood) adalah perasaan yang
cenderung kurang kuat daripada emosi dan tidak
mempunyai perangsang kontekstual
Emosi dapat berubah menjadi suasana hati ketika
individu kehilangan fokus pada obyek kontekstual
Emosi dalam OB
Emosi seringkali hanya mendapat sedikit atau bahkan
tidak mendapat perhatian sama sekali. Mengapa?
1.
Sejak abad 19 dan munculnya manajemen ilmiah,
organisasi telah dirancang khusus untuk
mengendalikan emosi. Organisasi yang baik adalah
yang mampu meniadakan frustasi, ketakutan,
kemarahan, cinta, kebencian, kegembiraan,
kesedihan, dan perasaan semacamnya
2.
Keyakinan bahwa emosi macam apa pun bersifat
merusak.

Tenaga Kerja Emosional


Situasi yang di dalamnya karyawan
mengungkapkan emosi yang diharapkan organisasi
selama transaksi interpersonal
Pada awalnya dikembangkan perusahaan jasa:
awak penerbangan diharapkan ceria, penasehat
pemakaman diharapkan sedih, dan dokter
diharapkan secara emosional netral.
Emosi yg Dirasakan vs Emosi yg
Ditampilkan


Emosi yang dirasakan: emosi aktual individu
Emosi yang ditampilkan: emosi yang disyaratkan
organisasi dan dianggap tepat dalam pekerjaan
tertentu.
Alexithymia



Adalah suatu kondisi dimana individu memiliki
kesulitan besar untuk mengungkapkan perasaan
dan memahami emosi orang lain.
Dalam bahasa Yunani berarti tidak memiliki emosi
Cocok pada pekerjaan yang menuntut sedikit atau
tanpa emosi contohnya programmer komputer
Jenis Kelamin dan Emosi




Wanita menunjukkan ungkapan emosi lebih besar
daripada pria
Wanita lebih sering menampilkan ekspresi baik
emosi positif maupun negatif
Wanita lebih nyaman dalam mengungkapkan emosi
Wanita lebih baik dalam membaca isyarat
nonverbal dan paralinguistik dibanding pria
Batasan-batasan Eksternal terhadap
Emosi


Pengaruh Organisasi: taman hiburan Disney
menghendaki karyawannya tersenyum dan tampil
bahagia, sementara karyawan McDonald’s harrus
menunjukkan sifat tulus, bersemangat, percaya diri, dan
memiliki rasa humor.
Pengaruh Kebudayaan: di AS karyawan organisasi jasa
hendaknya tersenyum dan ramah. Di Israel senyum kasir
supermarket menunjukkan tidak pengalaman. Dalam
kebudayaan Musilim senyum wanita seringkali
ditanggapi sebagai ketertarikan seksual.