Psikologi Lintas Budaya Pertemuan 3

Download Report

Transcript Psikologi Lintas Budaya Pertemuan 3

Proses Kognitif dan Budaya
Kuliah ke-4
Aktivitas kognitif



Kognisi: all the mental processes we use to transform
sensory input into knowledge
Aktivitas kognitif manusia = aktivitas intelektual
Meliputi:
- Persepsi
- Kategorisasi
- Memori
- Problem-solving
Garis A dan Garis B: mana yang
lebih panjang?
B
A

Figure 5.1 The Mueller-Lyer Illusion
Garis A dan Garis B: mana yang
lebih panjang?
A
B
Figure 5.2
The Horizontal-Vertical Illusion
Persepsi


Masih ingat kan mengenai persepsi?
Persepsi : the process of gathering information about
the world through our senses.
Persepsi Visual
Dua Paradigma Berpikir tentang Persepsi Visual :

NATIVISME: fenomena persepsi ditangkap sesuai kerja
struktur saraf pusat manusia (biologis)

EMPIRISME: Manusia secara teratur menginterpretasikan
tanda-tanda yang dipengaruhi oleh pengalaman
sebelumnya. Jadi persepsi tidak sekedar pencerminan
stimulus, namun merupakan hasil dari pengalamannya
berinteraksi dengan stimulus (berkaitan dengan
lingkungan dan budaya)
Brunswik (1956)

Persepsi melibatkan transaksi antara organisme
dan sensasi stimulus yang datang. Dalam
rangka survival organisme, transaksi menjadi
sebuah fungsi adaptif. Persepsi menjadikan
manusia bisa berada di dunia dan terhindar
dari masalah
Ilusi Optical

Segal, Campbell, & Hersokovits dll
(1963,1966)
mempelajari ilusi optical dengan perspektif
Brunswiki. Asumsi mereka : jika persepsi
dipengaruhi oleh proses belajar, tentunya
terjadi perbedaan persepsi sesuai budaya dan
ekologinya.
Kenapa terkecoh oleh
garis-garis ilusi visual?
Carpentered World Theory




Dampak dari lingkungan yang highly
carpentered (banyak bentuk-bentuk
rectangular, terbiasa melihat bentuk-bentuk
rectangular)
Terjadi pada kebanyakan orang Amerika
Orang Indonesia?
Orang Jawa? Orang Batak?
The Carpentered World Theory_2

Berdasarkan FIGURE 5.1 DAN 5.2


Tendensi untuk menetapkan diagonal sebelah atas lebih
panjang dari aslinya. Hal ini dapat disebabkan kebiasaan
dalam mempersepsikan sebuah gambar parallelogram
pada permukaan datar sebagai sebuah representasi dari
permukaan kotak yang besar dalam sebuah ruang.
Sehingga diagonal atas dianggap lebih panjang karena
bidang yang ditutup oleh diagonal bawah lebih besar
dibandingkan bidang yang ditutup oleh diagonal kanan.
Pada Muller-Illusion : garis yang atas lebih panjang
daripada garis yang bawah (LIHAT figure 5.1)
Front-Horizontal
Foreshorthening theory


Dampak dari lingkungan yang flat dan open
vista
Garis vertikal dipersepsikan lebih panjang dari
garis horizontal
1. Gambar garis vertikal biasanya tampak lebih panjang
dari garis yang horisontal, walaupun sebenarnya garis
horisontal lebih panjang. Hal ini berkaitan dengan
ruang pandang mata.
2. Disebabkan kebiasaan dari lingkungan dimana individu
yang biasanya berada di lingkungan berada. Orangorang yang tinggal di lingkungan gedung-gedung
tinggi, biasanya akan mudah mengalami ilusi tersebut,
dibandingkan orang-orang yang tinggal di daerah
terbuka
Symbolizing Three Dimension in
Two



Dampak dari kebiasaan melihat bentuk-bentuk
tiga dimensi pada permukaan dua dimensi
(kertas, kanvas, dinding dll)
Terjadi pada budaya Western
New Guinea dan India, lebih banyak
menghabiskan waktu untuk
menginterpretasikan figure 5..1 The Mueller
Lyer… kenapa?

Penelitian Pollnac (1977) terhadap nelayan di
sepanjang Pasifik Costa Rica, menemukan bahwa
keterpengaruhan mengalami ilusi HorisontalVertikal secara signifikan berkaitan dengan
pengalaman mencari ikan dan menjadi navigator
(berkaitan dengan jarak & ukuran)
Ilusi visual


Pengalaman dengan lingkungan
mempengaruhi keterpengaruhan
(susceptibility) ilusi visual
Lingkungan ekologis  learned habits of
inference  illusion susceptibility
Depth perception
Penelitian Hudson (1960) pada orang
suku Bantu di Afrika Selatan, target
pemburu = gajah
 Depth perception dipengaruhi oleh
pendidikan/pengalaman sekolah

Kategorisasi





Kategorisasi: to classify objects on the basis of perceived similarities and
attach labels (words) to those classification
Kategori dasar = prototype
Prototype
Contoh: bagi orang suku Dani,
warna: gelap & terang
bentuk: lingkaran, persegi, segitiga sama sisi (prototype meskipun
tidak ada terminologinya)
Prototype lebih mudah diingat atau dikenali daripada yang bukan
prototype.
Kategorisasi terkait dengan pengalaman dengan lingkungan

Color
Bahwa warna-warna tertentu (utama) dapat
dikenali secara universal, namun warna-warna
lain memiliki nama yang cenderung bervariasi.
 Penelitian terhadap suku Dani (Irian Barat) yang
hanya mengenal bahasa dengan 2 tema warna,
yaitu gelap dan terang. Lebih mudah bagi Dani
untuk mengingat warna utama


Shapes

Lingkaran,kotak, segitiga merupakan
prorotype alami, karena semua orang dapat
mengenal bentuk-bentuk tersebut,
walaupun mereka tidak mengenal
terminologi bentuk geometrik 2 dimensi
Kategorisasi:
ekspresi emosi
Ekman (1973) mendapatkan bahwa ekspresi
emosi wajah juga memiliki kategori alami atau
prototype. Ada 6 emosi dasar manusia : bahagia,
sedih, marah, takut, surprise, dan jijik. dimana
masing-masingnya berasosiasi dengan sebuah set
gerakan otot wajah.
 Penelitian menunjukkan secara universal
masyarakat dapat mengenali ke-6 emosi dasar
tersebut. Dibandingkan dengan emosi campuran
yang tidak bersifat universal (gabungan dari emosi
dasar)

Memori



Benarkah orang dari tradisi lisan lebih baik
ingatannya daripada orang dari tradisi tulisan?
Struktur memori bersifat universal; strategi
clustering, rehearsal, dan retrieval dipengaruhi
oleh budaya
Kemampuan mengingat tergantung pada tugas
yang diberikan
Menggambar yuk…
Gambarlah uang koin (kuning) Rp. 1000
 Ingat-ingat dan gambarlah selengkap
mungkin




Periksa kelengkapan dan detail
Bagaimana dengan ukuran gambar?
Silahkan duduk berpasangan, kemudian
diskusikan hasil gambar.
Mengapa demikian?
Penelitian Triandis


Gambar koin orang miskin di Mesir lebih
besar daripada orang di Amerika
Status sosial ekonomi berpengaruh terhadap
gambar
Problem solving


The process by which we attempt to discover ways of
achieving goals that do not seem readily attainable
Menggambarkan kesimpulan dan
memprediksikan peristiwa masa depan
berdasarkan analisis di masa lalu (proses yang
selalu mensyaratkan postulat hubungan sebab
akibat) merupakan bentuk dari perilaku kognitif
sebuah ilmu.
Inferential Reasoning
 Untuk membuktikan proses berpikir
dalam mengambil kesimpulan menjadi
hal yang sulit diukur.
Misalnya awan hitam, kesimpulan akan
hujan.
Kesimpulan tersebut apakah merupakan
proses penalaran atau sekedar ingatan
akan kejadian sebelumnya?
Sehingga perlu penelitian dalam situasi
baru.

Cole cs (1971) meneliti kemampuan
penalaran pada masyarakat terpelajar dan
tidak.
Hasilnya: anak-anak dengan usia lebih tua
menunjukkan lebih cepat dalam mengambil
kesimpulan, tidak berbeda antara yang
terpelajar/tidak, situasi yang dikenal/tidak
berpengaruh terhadap kemampuan
kesimpulan
Intelegensi


Cerdas budaya A sama dengan cerdas budaya
B?
Apa yang dianggap cerdas oleh satu budaya
belum tentu sama di budaya lainnya.
Sumber
Segall, M.H, Dasen, P.R, Berry, J.W &
Poortinga (1999) chapter 3,4, 5 dan 6
Matsumoto D. & Juang, L. (2004) chapter 4
 Tim Pengajar Psikologi LinBud UI