[Agama 2] Prinsip Dasar Pembentukan Akhlak

Download Report

Transcript [Agama 2] Prinsip Dasar Pembentukan Akhlak

Prinsip Dasar Pembentukan Akhlak
Kelompok 10
Saddam Husein
Taufiq Adly
Sandy Eko
Rifky Galih
Prinsip Dasar Akhlak Dalam Islam
Prinsip Akhlak dalam Islam terletak pada Moral
Force. Moral Force Akhlak Islam adalah terletak pada
iman sebagai Internal Power yang dimiliki oleh setiap
orang mukmin yang berfungsi sebagai motor
penggerak dan motivasi terbentuknya kehendak
untuk merefleksikan dalam tata rasa, tata karsa, dan
tata karya yang kongkret. Dalam hubungan ini Abu
Huroiroh meriwayatkan hadist dari Rosulullah Saw:
"orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah
yang terbaik akhlaknya. Dan sebaik-baik diantara
kamu ialah yang paling baik kepada istrinya.”
Ruang Lingkup Akhlak Islam
 Akhlak terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai
dengan larangan merusak, membinasakan dan menganiyaya diri baik
secara jasmani (memotong dan merusak badan), maupun secara rohani
(membirkan larut dalam kesedihan).
 Akhlak dalam keluarga meliputi segala sikap dan perilaku dalam keluarga,
contohnya berbakti pada orang tua, menghormati orang tua dan tidak
berkata-kata yang menyakitkan mereka.
 Akhlak dalam masyarakat meliputi sikap kita dalam menjalani kehidupan
soaial, menolong sesama, menciptakan masyarakat yang adil yang
berlandaskan Al-Qur'an dan hadist
 Akhlak dalam bernegara meliputi kepatuhan terhadap Ulil Amri selama
tidak bermaksiat kepada agama, ikut serta dalam membangun Negara
dalam bentuk lisan maupun fikiran.
 Akhlak terhadap agama meliputi berimn kepada Allah, tidak
menyekutukan-Nya, beribadah kepada Allah. Taat kepada Rosul serta
meniru segala tingkah lakunya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan
Akhlak
1. Insting (Naluri)
 Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah membawa
suatu hasrat makan tanpa didorang oleh orang lain
 Naluri Berjodoh (seksul instinct). Dalam alquran diterangkan:
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta
yang banyak".
 Naluri Keibuan (peternal instinct). tabiat kecintaan orang tua
kepada anaknya dan sebaliknya kecintaan anak kepada orang
tuanya.
 Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat manusia untuk
mempertahnkan diri dari gangguan dan tantangan.
 Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan
penciptanya.
2. Adat/Kebiasaan
Adat/Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan
seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam
bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Abu Bakar
Zikir berpendapat: perbutan manusia, apabila dikerjakan
secara berulang-ulang sehingga mudah melakukannya, itu
dinamakan adat kebiasaan
3. Wirotsah (keturunan)
Adapun warisan adalah
Berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok (orang tua)
kepada cabang (anak keturunan).
Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan sifat-sifat asasi
orang tuanya. Kadang-kadang anak itu mewarisi sebagian
besar dari salah satu sifat orang tuanya.
4. MILIEU
Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi
tanah dan udara sedangkan lingkungan manusia, ialah apa
yang mengelilinginya, seperti negeri, lautan, udara, dan
masyarakat. milieu ada 2 macam:
 Lingkungan Alam
Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang
mempengaruhi dan menentukan tingkah laku seseorang.
Lingkungan alam mematahkan atau mematangkan
pertumbuhn bakat yang dibawa oleh seseorang.
 Lingkungan pergaulan
Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya.
Itulah sebabnya manusia harus bergaul. Oleh karena itu,
dalam pergaulan akan saling mempengaruhi dalam fikiran,
sifat, dan tingkah laku
5. Tumbuh Kembang Seseorang Dimulai dari Keluarga
Jika dalam suatu keluarga tidak mengajarkan akhlak melalui
contoh yang baik oleh orang tua, akan berdampak sulitnya
pemberian pembelajaran akhlak pada seorang anak. Watak
dan perilaku yang terbentuk dari keluarga tanpa akhlak inilah
yang akan mendominasi akhlak seseorang selama hidupnya.
6. Lingkungan Sekitar Seseorang Tumbuh
Lingkungan yang dimaksud adalah kehidupan bersosial.
Kehidupan sosial dengan aplikasi akhlak yang baik atau buruk,
tentunya, sangat mendasari seseorang dalam kehidupan
selanjutnya ketika ditanya mengenai akhlak. Tak bisa
dielakkan sedikit pun bahwa ketika seorang anak merasa
jenuh di dalam rumah, akan keluar rumah dan mencari teman
bermain.
7. Mempercayakan Pendidikan Anak ketika Tumbuh Menempa
Akhlak
Di sekolah tertentu, akhlak tidak diajarkan. Bahkan,
disepelekan. Tentu kita yang sadar mengenai pentingnya
akhlak, tidak mau mempercayakan pendidikan anak di sekolah
tersebut.
Biasanya, sekolah hanya mengedepankan pembelajaran yang
mengedepankan kemampuan berpikir ilmu umum dan ahli di
bidang-bidang umum yang dikehendaki. Berbeda jika kita
mempercayakan seorang anak di lingkungan pendidikan yang
mengedepankan akhlak. Minimal, seorang anak akan tahu
tentang akhlak.
Metode Pembentukan Akhlak
Metode Pendidikan Akhlak
Yang dimaksud dengan metode disini ialah semua cara yang digunakan
dalam upaya mendidik. Adapun metode Islam dalam upaya perbaikan
terhadap akhlak adalah mengacu pada dua hal pokok, yakni pengajaran
dan pembiasaan. Yang dimaksud dengan pengajaran adalah sebagai
dimensi teoritis dalam upaya perbaikan dan pendidikan. Sedangkan
yang dimaksud dengan pembiasaan untuk dimensi praktis dalam upaya
pembentukan (pembinaan) dan persiapan. Berikut beberapa bentuk
metode menurut para ulama yang di bahas secara mendalam
diantaranya.
Ali Kholil Abu’Ainin didalam kitabnya : Falsafahtul Tarbiyatul
Islamiyahtu Al-Qur’anil karim” mengemukakan secara panjang lebar
tentang metode pendidikan Islam, yang diringkasnya menjadi 11
(sebelas) macam, yaitu :
1. Pengajaran tentang cara beramal dan pengalaman /
ketrampilan.
Metode ini dapat dilakukan melalui ibadah shalat, zakat,
puasa, haji dan ijtihad.
2. Mempergunakan akal
3. Contoh yang baik dan jujur
4. Perintah kepada kebaikan, larangan perbuatan munkar
saling berwasiat kebenaran, kesabaran dan kasih sayang.
5. Nasihat-nasihat
6. Kisah-kisah
7. Tamsil
8. Menggemarkan dan menakutkan atau dorongan dan
ancaman.
9. Menanamkan atau menghilangkan kebiasaan.
10. Menyalurkan bakat.
11. Peristiwa-peristiwa yang berlalu.
Kesimpulan
Akhlak adalah tabiat atu sifat seseorang, yakni keadaan
jiwa yang telah terlatih,sehingga dalam jiwa tersebut
benar-benar telah melekat sifat-sifat yang mealahirkan
perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan
tanpa dipikirkan dan diangan-angan lagi.
Menurut cara pembentukannya, akhlak dibedakan
menjadi dua cara yaitu:
Insting yang dibawa manusia sejak lahir tanpa dibentuk
atau usahakan (ghair muktasabah) Hasil usaha dari
pendidikan, latihan pembinaan, perjuangan keras dan
sungguh-sungguh (muktasabah)