Kesehatan Ibu & Anak

Download Report

Transcript Kesehatan Ibu & Anak

Pelayanan
Kesehatan
22/10/2011
1
Personal Identity
Name
NIM
Email
: Aris Munandar
: 1007110002
: [email protected] /
[email protected]
Hp
: 085361097607
Generation : 2010
22/10/2011
2
Pelayanan Kesehatan Reproduksi pada WUS
WUS (Wanita Usia Subur) adalah wanita yang keadaan organ
reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun.
Pada wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria.
Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini
wanita memiliki kesempatan 95% untuk hamil. Pada usia 30-an
presentasenya menurun hingga 90%. Sedangkan memasuki usia
40, kesempatan hamil berkurang hingga menjadi 40%. Setelah usia
40 wanita hanya punya maksimal 10% kesempatan untuk hamil.
Masalah kesuburan alat reproduksi merupakan hal yang sangat
penting untuk diketahui. Dimana dalam masa wanita subur ini
harus menjaga dan merawat personal hygiene yaitu pemeliharaan
keadaan alat kelaminya dengan rajin membersihkannya. Oleh
karena itu WUS dianjurkan untuk merawat diri. Untuk mengetahui
tanda-tanda wanita subur antara lain dengan melihat siklus
haidnya.
22/10/2011
3
Neks......
 Siklus Haid
Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan
biasanya subur. Satu putaran haid dimulai dari hari pertama
keluar haid hingga sehari sebelum haid datang kembali, yang
biasanya berlangsung selama 28-30 hari. Oleh karena itu siklus
haid dapat dijadikan indikasi pertama untuk menandai seorang
wanita subur atau tidak. Siklus menstruasi dipengaruhi oleh
hormon seks perempuan yaitu estrogen dan progesteron.
Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada
tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui beberapa indikator
klinis seperti, perubahan suhu basal tubuh, perubahan sekresi
lendir leher rahim (serviks), perubahan pada serviks, panjangnya
siklus menstruasi (metode kalender) dan indikator minor
kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara.
22/10/2011
4
Neks.....
 Pembekalan pengetahuan untuk menjaga kesehatan
reproduksi wanita
a.
Personal Hygiene, misalnya :
1. Mandi 2x sehari
2. Ganti pakaian dalam setiap hari
3. Hindari keadaan lembab di vagina
4. Mamakai pembalut yang tidak mengandung zat berbahaya
(berbahaya ditandai dengan mudah rusaknya pembalut jika terkena
air)
5. Ganti pembalut maksimal tiap 6 jam atau bila sudah penuh oleh
darah
haid
6. Cebok dari arah depan ke belakang
7. Hindari penggunaan sabun/cairan pembersih vagina.
b. Gizi
1. Hindari 5 P (Pewarna, pengawet, penyedap, pengenyal,
2. Konsumsi buah dan sayuran.
c.
Perilaku seks
1. Hindari perilaku seks bebas diluar nikah.
22/10/2011
5
Pelayanan Kesehatan Reproduksi pada PUS
 Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi dan Upaya
Penanggulangannya
 Definisi dan pengertian dasar
1- Fertilitas adalah kemampuan seorang istri untuk menjadi
hamil
dan melahirkan bayi hidup dari suami yang mampu
menghamilinya.
2- Pasangan Infertil adalah suatu kesatuan hasil interaksi biologis
yang tidak mampu menghasilkan kehamilan dan kelahiran bayi
hidup.
3- Infertilitas Primer adalah jika istri belum berhasil hamil
walaupun bersenggama teratur dan dihadapkan pada
kemuungkinan kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.
4- Infertilitas Sekunder adalah jika istri pernah hamil akan tetapi
tidak berhasil hamil lagi walaupun bersenggama teratur dan
dihadapkan pada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan
berturut-turut.
22/10/2011
6
Etiologi dan Epidemiologi
Infertilitas
 Persyaratan kehamilan :
Hubungan seksual yang
normal
Analisis sperma yang
normal
Ovulasi yang normal
Uterus dan endometrium
yang normal
Tuba fallopi yang
normal
22/10/2011
•Etiologi
Infertilitas dapat disebabkan oleh :
Gangguan pada hubungan
seksual
Jumlah sperma dan
transportasinya yang abnormal
Gangguan ovulasi dan hormonal
yang lain, termasuk gangguan pada
tingkat reseptor hormon
reproduksi.
Kelainan tempat implantasi
(endometrium) dan uterus
Kelainan jalur transportasi (tuba
fallopi)
Gangguan peritoneum
Gangguan imunologik
7
Neks....
 Gangguan hubungan
seksual yang dapat
menyebabkan infertilitas
Kesalahan teknik senggama
: penetrasi tidak sempurna ke
vagina
Gangguan psikososial :
impotensi ejakulasi prekoks,
vaginismus
Ejakulasi abnormal :
kegagalan ejakulasi akibat
pengaruh obat, ejakulasi
retrogard ke dalam vesika
urinaria pasca prostatektomi
Kelainan anatomi :
hipospadia, epispadia,
penyakit pyeroni.
22/10/2011
 Gangguan produksi dan
transportasi sperma
Parameter analisis semen
normal :
Volume 2-5 cc
Jumlah sperma > 20 juta/ml
Motilitas 6-8 jam > 40%
Bentuk sperma yang
abnormal < 20%
Kandungan kadar fruktosa
120-450 mikrog/ml.
8
Neks....
 Gangguan ovulasi
Ovarium memiliki dua peran utama, yaitu :
sebagai penghasil gamet, sebagai organ endokrin
karena menghasilkan hormon seks (estrogen dan
progesteron).
Kegagalan ovulasi dapat berasal primer dari
ovarium, misalnya penyakit ovarium polikistik atau
kegagalan yang bersifat sekunder akibat kelainan pada
poros hipotalamus hipofisis dan kelainan pada pusat
opionid dan reseptor steroid di hipotalamus, atau
tumor hipofisis serta hipofungsi hipofisis.
22/10/2011
9
Neks...
 Pemeriksaan pasangan infertil
Sekitar 1 dari 5 pasangan akan
hamil dalam 1 tahun pertama
pernikahan dengan senggama
yang normal dan teratur :
a. Riwayat penyakit dan pemeriksaan
b. Analisis sperma
c. Uji pasca senggama (UPS)
d. Pembasahan dan Pemantauan
Ovulasi
e. Uji pakis
f. Suhu Basal Badan (SBB)
g. Sitologi vagina atau endoserviks
h. Biopsi Endometrium
i. Laparaskopi.
22/10/2011
Pemeriksaan
uterus dan tuba
fallopi
a. Biopsi Endometrium
b. Hydrotubasi
c. Hidrosalpingogram
d. Histeroskopi
e. Laparaskopi
f. Ultrasonografi dan
Endosonografi
10
Neks...
 Pengobatan infertilitas pasangan
Sekitar 50% pasangan infertil dapat berhasil hamil.
Hal ini memberikan rasa optimis bagi kebanyakan dokter
yang mencoba menangani pasangan infertil. Selama kurun
waktu pemeriksaan pengobatan, baik oleh dokter umum
maupun klinik infertilitas, umumnya pasien tetap peka
terhadap perubahan emosional akibat kegagalannya untuk
hamil. Oleh karena itu kontak yang teratur dengan mereka
senantiasa dibutuhkan, untuk memberikan kesempatan
kepada mereka melakukan ventilasi.
Tindakan-tindakan diagnostik seringkali juga
merupakan rangsangan pengobatan. Pemeriksaan vaginal
dan sondase uterus, misalnya dapat menaikkan laju
konsepsi.
22/10/2011
11
Neks...
 Penyakit Menular Seksual
Cara penularan PMS termasuk HIV/AIDS, dapat
melalui :
a. Hubungan seksual yang tidak terlindung, baik melalui
vagina, anus, maupun oral. Cara ini merupakan cara paling
utama (lebih dari 90%)
b. Penularan dari ibu ke janin selama kehamilan (HIV/AIDS,
Herpes, Sifilis), pada persalinan (HIV/AIDS, Gonorhoe,
Klamidia), sesudah bayi lahir (HIV/AIDS)
c. Melalui tranfusi darah, suntikan atau kontak langsung
dengan cairan darah atau produk darah (HIV/AIDS).
22/10/2011
12
Neks...
 Cara pencegahan PMS :
a. Melakukan hubungan seksual hanya dengan pasangan
yang setia
b. Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan
seksual
c. Bila terinfeksi PMS mencari pengobatan bersama
pasangan seksual
d. Menghindari hubungan seksual bila ada gejala PMS,
misalnya borok pada alat kelamin, atau keluarnya duh
(cairan nanah) dari tubuh.
22/10/2011
13
22/10/2011
14