askeb pd iNFERTILITAS

Download Report

Transcript askeb pd iNFERTILITAS

Dwi Septyarsih, SST.

Sepasang suami isteri setelah bersenggama secara teratur (2 3x/minggu) tanpa memakai metode pencegahan belum mengalami kehamilan selama 1 tahun.

Jenis-jenis

1. Primer 2. Sekunder

DEFINISI dan PENGERTIAN DASAR Infertilitas Primer

Pasangan suami istri ( Pasutri ) tidak pernah mengalami konsepsi meskipun sanggama teratur selama > 12 bulan tanpa perlindungan.

Infertilitas Sekunder

Pasutri sebelumnya pernah mengalami konsepsi ttp kmd tdk mampu konsepsi lagi meskipun sanggama teratur > 12 bulan tanpa perlindungan.

Kehamilan sia-sia ( wastage pregnancy ) Istri mampu hamil ttp tidak mampu melahirkan anak hidup atau tidak mampu hamil sampai genap bulan.

Subfertilitas Pasutri mengalami kesulitan dalam mewujudkan konsepsi secara bersama karena fertilitas keduanya berkurang.

Infertilitas Ketidak mampuan Istri untuk konsepsi – hamil melahirkan bayi hidup atau suami tidak mampu menghamili istri.

SYARAT FERTILITAS Suami 1. Testis minimal 1

menghasilkan sperma normal.

1. Saluran Epididimis - vas deferens patent.

1. Kemampuan ereksi – penetrasi 2. Ejakulasi adekuat

sperma masuk sempurna di vagina.

Istri 1. Sistem neuroendokrin hipotalamus – hipofisis – ovarium

mampu menghasilkan ovum.

2. Tuba Fallopii minimal 1 berfungsi normal ( patent ).

3. Uterus mampu menerima dan membesarkan embrio.

4. Vagina mampu menerima sperma.

Penyebab Infertilitas pada Wanita

1. Tuba falopi (36%) 2. Gangguan ovulasi (32%) 3. Endometriosis (6%) 4. Tidak diketahui (40%)

1. Gangguan spermatogenesis (<20jt/ml) 2. Cairan seminal < 2ml 3. Obstruksi duktus/ tubulus oleh inflamasi 4. Ketidakmampuan koitus/ ejakulasi

Penyebab Infertilitas pada Pria

Faktor Lain

1. Memakai celana jeans terlalu ketat

2. Mandi dengan air terlalu panas 3. Alkoholisme kronik/ merokok

1. Tahap wawancara identitas, riwayat kesh,perkawinan, infertilitas, hub sex n reproduksi 2. Pemeriksaan Fisik TB, BB, sebaran rambut, keadaan alat2 reproduksi 3. Pemeriksaan Lab Pria: analisis sperma Wanita: ovulasi

PEMERIKSAAN SUAMI A.Anamnesis

1. Riwayat penyakit sistemik : DM, TBC, Allergi dll 2. Pembedahan daerah genitalia, varicocele dll 3. Infeksi saluran kemih dan genitalia : GO, Sipilis , STD lain.

4. Trauma sekitar genitalia 5. Obat yg berpengaruh atau pemakaian obat yg lama.

6. Risiko pekerjaan : lingkungan panas, kimia, radiasi.

7. Kebiasaan : pakaian ketat , berendam panas dll 8. Merokok, alkohol, narkoba.

9. Kebiasaan seksual / sanggama.

10.Kemampuan ereksi – penetrasi – ejakulasi.

B. PEMERIKSAAN FISIK 1.Keadaan umum, gemuk, kurus 2.Vital sign C. PEMERIKSAAN KHUSUS GENITALIA.

1.Tanda kelamin sekunder.

2.Penis, bentuk, ukuran, kelainan hypoplasia, hypospadia kekuatan ereksi.

3.Scrotum

kelainan kulit, tanda infeksi dll.

4.Testis

jumlah, ukuran, penurunan testis, varicocele

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Analisa Semen a. diambil dengan masturbasi b. abstinensia 3 – 4 hari c. tampung pakai botol kaca mulut lebar d. langsung diambil dilaboratorium/ kurang 30 menit post ejaculasi ditempat lain dng transport yang benar.

Penilaian : a. Normospermia b. Oligospermia c. Asthenospermia d. Teratospermia e. Gabungan  oligo-terato-asteno-zoospermia.

f. Azoospermia g. Aspermia 2. Laboratorium secara umum : darah, urine.

3. Hormonal : FSH, LH, Testosteron, Prolactin, Thyroid dll

SEMEN ANALYSIS ( Normal values ) : WHO 1. Volume 3. Motilitas > 2 cc 2. Konsentrasi > 20 juta/ ml > 50 %

good atau > 25 % exellent 4. Morfologi 5. Leukosit 6. Aglutinasi > 30 % normal < 1 juta / ml < 20 % 7. Sperm Mar test < 10 % aglutinasi SPERMA ABNORMAL 1.Oligozoospermia: konsentrasi sperma < 20 juta 2.Azoospermi: ejakulat ada ( > 0 CC ), konsenstrasi= 0 3.Aspermia: ejakulat= 0, sperma = 0 4.Astenozoospermia= sperma > 20 jt, motilitas a < 25 % 5.Teratozoospermia= sperma > 25 jt, motilitas a > 25 %, morfologi normal < 50 %

PEMERIKSAAN ISTERI

A. Anamnesis 1. Riwayat fertilitas sebelumnya.

2. Komplikasi kehamilan sebelumnya 3. Pemakaian kontrasepsi sebelumnya 4. Riwayat penyakit yg berpengaruh: DM, TBC, Tiroid 5. Obat-obatan terutama jangka panjang 6. Pmbedahan daerah perut, genitalia 7. Riwayat radang panggul, infeksi genital 8. Kelainan genitalia,bentuk , keluarnya ASI 9. Risiko pekerjaan 10.Riwayat haid dan tanda ovulasi, lendir yg lebih banyak pd pertengahan siklus, PMS.

11.Cara, waktu sanggama, ggn sanggama

B.PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum : obesitas , BB / TB 2. Vital sign 3. Tanda kelamin sekunder, mamae, pinggul, distribusi rambut 4. Periksa dalam vagina  kelainan anatomis, infeksi dll C. PEMERIKSAAN PENDUKUNG 1. Suhu basal badan : monofasik / bifasik 2. Pemeriksaan lendir cervix : Spinbarkeit test, Fern test 3. Uji pasca sanggama  interaksi cervix >< sperm 4. Sampling endometrium 5. Ultrasonografi   microcurettage  PA kelainan genitalia interna 6. Hysterosalpingography 8. Laboratorium umum Thyroid 1,2,3,4   bentuk dan funsi cavum uteri, saluran tuba.

7. Laparoscopy dan Chromotubasi : diagnostik – terapi 9. Laboratorium hormonal : Prolactin, Estrogen, Progesteron, FSH, LH, bisa dilaksanakan di pelayanan primer ( Puskesmas )

SUHU BADAN BASAL ( BBT )

1. diukur setiap pagi segera setelah bangun tidur 2.dengan termometer yg sama pada sublingual 3.mulai hari pertama haid s/d haid yaddicatat pada grafik  bifasik / monofasik 4.Pengganggu : demam karena sakit, kurang tidur

CERVICAL MUCOUS TEST 1. Dilaksanakan pada masa subur.

2. Pasang speculum vagina sampai portio – ostium uteri externum terlihat jelas.

3. Ambil lendir cervix , dinilai a. kejernihan lendir b. Spinbarkeit test  pembenangan 6- 10 cm c. Fern test  preparat basah pd gelas objek  gambaran daun pakis.

4. Arti : bila baik – Oestrogen + progesteron baik  mikroskop ada ovulasi.

FERN TEST

baik

UJI PASCA SANGGAMA

1. sangat bermanfaat menilai interaksi cervix dan spermatozoa 2. dilaksanakan pada perkiraan masa subur.

3. diperksa 8 – 10 jam pascasanggama.

4. Pasca sanggama isteri dengan posisi tetap telentang (pantat sedikit diganjal ) – pakai pembalut, tidak boleh dibersihkan, tidak boleh mandi, kencing 5. spesimen dari 1. Fornix Posterior 2. Ectocervix 3.Endocervix pengambilan pakai spuit steril dan jarum plastik besar, jarum berbeda pada masing tempat , letakkan pd kaca objek 6. periksa dng mikroskop 7. penilaian:

MICROCURETTAGE 1. dilaksanakan pada hari ke 2 atau 10 menstruasi prahaid 2. laksanakan prosedur curettage 3. pakai microcurettage  ambil sedikit endometrium 4. jadikan preparat hapus  fiksasi dng alkohol 95 % 5. kirim PA 6. antara hari 2 – 7 10  proliferasi  estroge kelenjar mulai berkelok prahaid   kelenjar berkelok + glycogen 7. pengambilan spesimen setelah hari 10 tidak ada kehamilan !!!

8. Pasca curettage berikan antibiotika.

 harus yakin

Askeb

• Melakukan pengkajian • Menganalisa • Memberikan penkes tentang pola hidup sehat, hub sex, dll • Rujuk

ASSISTED REPRODUCTION TECHNIQUES ( ART)

Usaha membantu terjadinya fertilisasi dan kehamilan dimana bila tidak dimungkinkan terjadinya fertilisasi secara alami  dengan rekayasa reproduksi.

ART meliputi : 1. Intra Uterine Insemination ( IUI ) di Indonesia sering disebut AIH ( Artificial insenination husband ) 2. InVitro Fertilization ( IVF ) 3. Cloning

INTRA UTERINE INSEMINATION / AIH

Dengan bantuan alat khusus spermatozoa dimasukkan langsung kedalam cavum uteri.

Indikasi : a. Jumlah spermatozoa kurang dari normal b.Secara teknis , suami tidak bisa menyampaikan semen sampai dekat cervix.

d. Pemilihan jenis kelamin anak ( sexing )

Syarat : 1. Istri dipastikan ada foliculogenesis  2. Saluran tuba minimal satu patent 3. Uterus normal 4. Semen bisa diproses untuk inseminasi.

ovulasi Cara pelaksanaan : ISTRI SUAMI - Induksi ovulasi - Pantau maturasi folikel - Folikel mature > 17 mm suntik hCG  36 jam IUI - D inseminasi ……………………….. - sperma dng masturbasi - proses semen dengan washing  swim up posisi lithotomi canula khusus   masukkan spermatozoa dengan via canalis cervicalis  cav uteri Washing : sperma dipisahkan dengan diencerkan pakai media t3 Swim up : centrifuge 2000 RPM  jelek tenggelam  baik berenang kepermukaan  tangkap dng pipet khusus

Mengapa spermatozoa harus diproses?

( tidak boleh pakai whole sperm ) - Memisahkan semen dengan spermatozoa - Semen mengandung bermacam partikel dan debries berupa protein, infeksi, prostaglandin dll.

. Penularan infeksi . Protein akan dikenali sbg  benda asing washing  immunologi - Prostaglandin  kontraksi uterus  nyeri - Memilih spermatozoa exellence + good ( mungkin atau separasi sperma laki / perempuan untuk keinginan sexing ( pemilihan kelamin anak )  a + b ) sebanyak dengan proses centrifuge – swim up - separasi Keberhasilan 15 – 25 % Bisa diulang sampai 3 X , bila gagal  IVF ?

INVITRO FERTILIZATION = TEST TUBE BABY = BAYI TABUNG * IVF mrpk harapan bagi pasangan infertilitas * Bayi pertama IVF  Louis Brown 1978 Pengertian : Fertilisasi dilaboratorium  menaburkan spermatozoa  pada Oocyt yg diambil dengan aspirasi ( pick up ) dari folikel  Menjadi Embryo Cervicalis.

 tandur didalam uterus melalui canalis

Syarat keberhasilan IVF Folikel matang da spermatozoa yang baik Uterus normal Fertilisasi   siap untuk kehamilan Laboratorium yang baik Embryo baik  Tandur alih baik.

Keberhasilan 30 – 35 % Syarat peserta IVF 1. Pengelolaan infertilitas lengkap 2. Umur istri < 38 tahun 3. Punya biaya  mahal 4. Pasangan suami istri yang syah.

5. Oocyte dan sperma dari pasutri syah.

Indikasi

1. Tuba Fallopii buntu / rusak tidak bisa diperbaiki 2. Endometriosis yg sulit diobati alami unexplained ) 6. Faktor immunologi 8. Gangguan peritoneum  perlekatan berat 3. Spermatozoa jumlah kurang untuk terjadi fertilisasi 4. Infertilitas yang tidak diketahuai sebabnya dengan pemeriksaan pasutri keduanya normal ( idiopatik = 5. Cervix / lendir cervix tidak normal 7. Luteizing Unrupturer Follicle ( LUF ).

Pelaksanaan

1. Persiapan / pemeriksaan lengkap infertilitas 2. Pengobatan penyamarataan folikel ( Down Regulation ) dg GnRH Analog 3. Pemicuan ovulasi ( super ovulasi ) dng regimen t3 4. Pemantauan pematangan folikel 5. Panen oocyte ( ovum pickup )   USG , Estriol, LH sampai didapat folikel matang > 17 mm aspirasi trans vaginal USG 6. Fertilisasi oocyte vs Spermatozoa yg sudah diproses 7. Embryo Transfers 8. Kehamilan  persalinan Sectio Caesar.

DAMBAAN SETIAP PASANGAN SUAMI ISTRI Pengelolaan infertilitas harus PASANGAN!!!

Terima kasih