TEORI PENERJEMAHAN

Download Report

Transcript TEORI PENERJEMAHAN

TEORI PENERJEMAHAN
Bagian II
Metode Penerjemahan
Pendahuluan
• Metode?
• Metode Penerjemahan?
Prinsip yang mendasari cara kita dalam
menerjemahkan teks, yang bermuara pada
bentuk (jenis) terjemahannya.
• Pemilihan metode menghasilkan jenis
terjemahan.
• Tujuan penerapan metode:
Agar kegiatan penerjemahan yang
dilakukan lebih efisien dan efektif.
Pendahuluan
• Dalam praktiknya, penerjemah memilih salah
satu metode yang sesuai untuk siapa dan
untuk tujuan apa penerjemahan dilakukan.
• Ada 8 metode penerjemahan yang dapat
dipilih (Newmark, 1988: 45-48).
• Secara garis besar kedelapan metode ini dapat
digolongkan menjadi 2, yaitu:
- 4 (empat) yang berorientasi pada BSu
- 4 (empat) yang berorientasi pada BSa
Metode Penerjemahan
Berorientasi kepada BSu
Penerjemahan kata demi kata
(Word-for word translation)
• Dilakukan dengan cara menerjemahkan kata
demi kata dan membiarkan susunan kata atau
kalimat seperti dalam TSu.
• Umumnya, metode ini digunakan pada tahap
prapenerjemahan pada penerjemahan teks
yang sangat sukar atau antara dua bahasa
yang sistem dan strukturnya sangat berjauhan.
Contoh penerjemahan kata demi kata
焼き鳥(やきとり)
Arti per kata: ‘Ayam bakar’
Padanan: ‘Sate Ayam’
Contoh penerjemahan kata demi kata
私はしゃぶしゃぶを食べたことがあります。
Komponen Kalimat
Arti/Makna
私
Saya
は
Partikel (berfungsi sebagai
pengantar kepada topik)
しゃぶしゃぶ
Shabu-shabu
を
Partikel (berfungsi sebagai
penanda objek)
食べた
(sudah) makan
~たことがあります
Pernah…
Penerjemahan harfiah
(literal translation)
• Dalam metode ini, penerjemah sudah
mengubah struktur BSu menjadi struktur
BSa. Namun, kata-kata dan gaya bahasa
dalam TSu masih dipertahankan dalam
TSa.
• Biasanya metode ini juga digunakan pada
tahap awal penerjemahan.
Contoh penerjemahan harfiah
Frasa idiomatis bahasa Jepang
猫に小判 (ねこにこばん),
jika diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa
Indonesia memiliki makna :
‘memberikan koin emas kepada kucing’.
‘memberikan hadiah kepada orang yang tidak bisa
menghargai hadiah tersebut / tindakan yang siasia’.
Penerjemahan setia
(faithful translation)
• Penerjemahan dilakukan dengan mempertahankan
sejauh mungkin aspek format (dalam teks hukum)
atau aspek bentuk (dalam teks puisi) sehingga kita
masih secara lengkap melihat kesetiaan pada segi
bentuknya.
• Metode
ini
lebih
bebas
dibandingkan
penerjemahan harfiah, tetapi masih terasa kaku
karena masih sangat setia pada maksud dan tujuan
Bsu.
Contoh penerjemahan setia 1
Haiku karya Matsuo Basho:
古池や (ふるいけや)
Sebuah kolam tua
蛙飛び込む (かわずとびこむ)
Katak melompat
水の音 (みずのおと)
Suara air
Contoh penerjemahan setia
山田さんはインドネシアのことをよくわかりました。
Yamada mengerti baik mengenai Indonesia.
Yamada sangat memahami masalah mengenai
Indonesia.
Penerjemahan semantis
(semantic translation)
• Penerjemah sangat menekankan pada
penggunaan istilah, kata kunci, ataupun
ungkapan yang harus dihadirkan dalam
terjemahannya.
• Penerjemahan semantis lebih fleksibel jika
dibandingkan dengan penerjemahan setia.
Contoh penerjemahan semantis 1
Idiom bahasa Jepang:
耳が肥える (みみがこえる)
‘telinga subur’
‘seseorang yang memiliki kemampuan
untuk menilai lagu yang bagus’.
Contoh penerjemahan semantis 2
Idiom bahasa Jepang:
腹がへる (はらがへる)
 ‘perutnya berkurang’
‘seseorang yang merasa lapar karena
perutnya kosong’.
Metode Penerjemahan
Berorientasi kepada BSa
Adaptasi (Saduran)
• Metode ini adalah bentuk penerjemahan yang
paling bebas dan paling dekat dengan BSa.
• Metode Adaptasi lebih menekankan kepada isi
pesan, sedangkan bentuknya disesuaikan
dengan kebutuhan pembaca BSa.
• Biasanya, tokoh, latar belakang, dan konteks
sosial disesuaikan dengan kebudayaan BSa.
Contoh Adaptasi
ある村はずれに一匹の狐が住んでいました。
Aru mura hazureni ippiki no kitsune ga sundeimashita.
とってもずるがしこい狐で村の人たちの魚やあぶらあげ
を取っていました。
Tottemo zurugashikoi kitsune de, mura no hitotachi no
sakana ya aburaage wo totteimashita.
Terjemahan TSa yang berupa saduran:
kancil yang sangat
Di tepi sebuah kampung ada seekor rubah
cerdik namun licik. Ia suka mencuri makanan penduduk
yang tinggal di kampung tersebut.
Penerjemahan bebas
(free translation)
• Lebih menekankan pada pengalihan pesan,
sedangkan pengungkapannya dalam TSa
dilakukan sesuai dengan kebutuhan calon
pembaca.
• Dalam penerjemahan bebas, penerjemah tidak
melakukan penyesuaian budaya.
• Metode ini dapat berbentuk sebuah parafrasa
yang dapat lebih panjang atau lebih pendek dari
aslinya.
Contoh penerjemahan bebas 1
Salah satu novel karya Natsume Soseki berjudul:
Sanshiro
BSu (B.Jpg)
 “Lika-liku Kehidupan Mahasiswa”.
BSa (B.Ind)
Contoh penerjemahan bebas 2
Judul dari salah satu artikel dalam buku berjudul:
なぜ!日本人は勤勉、起用、裕福なのか
“Mengapa orang Jepang rajin, terampil, dan
makmur?”
Penerjemahan idiomatis
(idiomatic translation)
Mengupayakan penemuan
padanan istilah, ungkapan, dan
idiom dari apa yang tersedia
dalam BSa.
Contoh penerjemahan idiomatis
Peribahasa Jepang:
さるも木から落ちる。
‘Monyet pun jatuh dari pohon’.
“Orang yang pintar atau mahir dalam melakukan
sesuatu pun dapat berbuat kesalahan”.
Memiliki padanan budaya dalam bahasa Indonesia:
‘Sepandai-pandainya tupai melompat. Akhirnya jatuh
juga’.
Contoh penerjemahan idiomatis
Bsu : 仕事鬼
setan kerja
Bsa : ‘Gila kerja’
Penerjemahan komunikatif
(communicative translation)
• Dilakukan jika dalam penerjemahan yang
dipentingkan adalah pesannya, tetapi tanpa harus
menerjemahkannya secara bebas.
• Metode ini memperhatikan prinsip-prinsip
komunikasi, yaitu tujuan penerjemahan dan sidang
pembacanya.
• Melalui metode penerjemahan ini memungkinkan
suatu versi Bsu diterjemahkan menjadi beberapa
versi dalam Bsa.
Contoh penerjemahan komunikatif 1
脊椎動物 (せきついどうぶつ)
‘Vertebrata’
(untuk para ahli atau kalangan ilmuwan bidang
biologi)
‘Hewan bertulang belakang’
(untuk pembaca yang lebih umum)
Contoh penerjemahan komunikatif 2
日本全国書誌 (にほんぜんこくしょし)
’Bibliografi Nasional Jepang’
(untuk kalangan penerbit)
’Daftar buku-buku yang diterbitkan di Jepang’
(untuk masyarakat umum)
8 Jenis “Metode”
 Jenis penerjemahan
Metode “V-Diagram”
(Newmark, 1988)
Metode “V-Diagram”
(Newmark 1988)
SL emphasis
TL emphasis
W-for-w transl. (1)
Literal translation (2)
Faithful translation (3)
Semantic translation (4)
(5) Adaptation
(6) Free translation
(7) Idiomatic translation
(8) Communicative transl.
Keterangan: SL = BSu, TL = BSa
Penjelasan Metode “V-Diagram”
(Newmark 1988)
Huruf “V” menandakan bahwa
semakin ke bawah hasil
terjemahan semakin mendekati
bahasa sasaran (BSa), sehingga
lebih mudah untuk dimengerti
pembaca terjemahan.
Referensi
Newmark, Peter. (1988). A Textbook of
Translation. Hertfordshire: Prentice
Hall International English Language
Teaching.
Ada pertanyaan?
.