Implementasi Toyota Business Practices (TBP

Download Report

Transcript Implementasi Toyota Business Practices (TBP

Pada dasarnya akuntansi joint venture dapat diselenggarakn
dengan 2 metode yaitu:
A.
B.
Metode akuntasi terpisah,
dalam metode ini joint venture menyelenggarakn
akuntansi secara tersendiri (persekutuan)dengan masingmasing sekutu hanya akan mencatat investasi tersendiri
saja,dan mencatat apabila haknya berubah.
Metode akuntansi tidak terpisah
dalam metode ini joint venture tidak menyelenggarakan
akuntansi secara tersendiri (masing-masing sekutu (patner)).
C.
Joint venture yang belum selesai
kadang –kadang joint venture melebihi satu periode
akuntansi..apabila usaha joint venture bersifat sepekulatif
sebaiknya laba atas joint venture baru diakui apabiala sudah
selesai. Untuk menghitung laba atau rugi yang diakui atas
joint venture yang belim selesai berserta cara pencatatanya
akan tergantung pada metode akuntansi yang digunakan
joint venture yaitu ada 2 metode akuntansi terpisah dan
metode akunatnsi tidak terpisah
Apabila joint venture menyelenggarakan akuntansi dengan
metode ini maka besarnya laba adalah selisih antara
pendapatan dan biaya. Apabila diperlukan maka untuk
menghitung laba atau rugi tersebut diperlukan penyesuaian
,laba atau rugi dibagi sesuai dengan rasio atau metode
pembagian laba yang di sepakati.maka masing-masing
sekutu hanya akan mencatat bagian laba atau rugi yang
menjadi haknya.
Apabila joint venture menggunakan metode akuntansi tidak
terpisah maka besarnya laba atau rugi dapat diketahui dari
saldo rekening yaitu:
• Laba, apabila rekening JV bersaldo kridit
• Rugi, apabila rekening JV bersaldo debit.
Selanjutnya masing-masing anggota sekutu akan
mencatat seluruh laba atau rugi ,baik yang menjadi
bagianya maupun tidak.