3.Fisiologi Cairan Tubuh

Download Report

Transcript 3.Fisiologi Cairan Tubuh

Fisiologi Cairan Tubuh
Rijalul Fikri
Cairan tubuh merupakan faktor penting dalam
berbagai proses fisiologis dalam tubuh kita. Dapat dikatakan
bahwa kemampuan kita untuk dapat bertahan hidup sangat
tergantung dari cairan yang terdapat dalam tubuh kita.
Oleh
karena
itu
maka
tubuh
selalu
mempertahankan jumlah cairan tubuh dalam keadaan
seimbang yang disebut homeostasis.
Total Body Water
TBW pada seorang pria persentasenya lebih besar
dari pada TBW wanita. Sedangkan pada bayi baru lahir, TBW
dapat mencapai 75 % dari BB, selanjutnya akan berkurang
sesuai dengan pertambahan usia.
Umur (tahun)
Pria (%BB)
Wanita (%BB)
<1
80
75
1 – 10
70
65
10 – 16
65
60
17 – 39
60
50
40 – 59
55
47
> 60
50
45
Pertukaran Cairan Tubuh
Pemasukan Air
Daily intake of water terutama melalui oral. Sekitar
⅔ dari jumlah air ini masuk dalam bentuk air murni atau
minuman lainnya dan sisanya masuk dalam bentuk makanan.
Selain itu, sekitar 150 – 250 ml cairan disintesa dalam tubuh.
Jadi jumlah cairan yang masuk, termasuk hasil sintesa
tubuh sekitar 2300 ml/hari.
Pengeluaran Air
Water loss dalam keadaan normal sebagian besar
terjadi melalui urine. Namun pada keadaan tertentu, seperti
pada latihan berat, water loss terjadi melalui keringat. Selain itu,
terjadi juga pengeluaran cairan tersembunyi yang disebut
Insensible Water Loss.
Insensible water loss adalah hilangnya cairan melalui
proses difusi melalui kulit dan proses evaporasi melalui saluran
pernapasan. Kehilangan cairan mealui proses ini tidak dapat
dirasakan mekanismenya.
Water Loss
Suhu normal
Suhu panas
Latihan
berat
Kulit
350
350
350
Pernapasan
350
250
650
Urine
1400
1200
500
Keringat
100
1400
5000
Tinja
100
100
100
Jumlah
2300
3300
6600
Pembagian Cairan Tubuh
Terdiri atas cairan ekstrasel dan intrasel.
Cairan Ekstrasel
Merupakan semua cairan yang terdapat di luar sel dan
terdiri dari elektrolit dan berbagai bahan nutrisi yang dibutuhkan
oleh sel untuk memperahankan fungsinya. Cairan ekstrasel
bergerak secara konstan pada seluruh tubuh, dan ditransport
dengan cepat ke dalam sirkulasi melalui dinding kapiler.
Cairan ekstrasel terdiri atas beberapa komponen yaitu :
 plasma
 cairan interstitial
 cairan transeluler
Plasma
Merupakan bagian non seluler dari darah dan
menyusun 25 % dari seluruh cairan ekstrasel.
Cairan Interstitial
Merupakan cairan yang terdapat di antara sel,
termasuk cairan limfe.
Cairan Transeluler
Merupakan cairan yang terdapat pada lumen saluran
cerna, keringat, cairan serebrospinal, cairan pleura, cairan
pericardial, cairan intraokuler, cairan sinovial, cairan
peritoneum, empedu dan cairan koklea.
Cairan Intrasel
Merupakan cairan yang terdapat di dalam sel dan
meliputi ⅔ dari seluruh cairan tubuh. Cairan intrasel yang
terdapat pada tiap sel mempunyai komposisi yang berbeda,
tetapi konsentrasi dari tiap komposisi dapat dikatakan sama
antara sel yang satu dengan yang lainnya.
Komposisi Cairan Tubuh
Komposisi utama dari cairan tubuh adalah air dan
elektrolit. Elektrolit cairan ekstrasel dan intrasel mempunyai
komposisi yang berbeda.
Cairan ekstrasel mengandung banyak Na, Cl, dan
HCO₃ serta bahan nutrisi.
Sedangkan cairan intrasel mengandung banyak K, Mg,
HPO₄ dan SO₄
Keseimbangan Cairan & Elektrolit
Tubuh manusia selalu berupaya agar kondisi fisiologis
tubuh berlangsung statis. Begitupun yang terjadi pada cairan
tubuh dan elektrolitnya, tubuh selalu mempertahankan
keseimbangan yang sempurna.
Keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit di atur
oleh dua hal, yaitu :
a. Tekanan osmotik
b. Tekanan hidrostatik
Darah
Darah merupakan bagian dari cairan ekstrasel.
Darah bergerak dalam sistim sirkulasi sampai ke kapiler dari
organ dan jaringan.
Fungsi Darah
Ada 3 (tiga) fungsi penting dari darah :
a. Fungsi transport
b. Fungsi regulasi
c. Fungsi pertahanan tubuh
Komposisi Darah
Darah terdiri atas :
1. Sel – sel darah, terdiri atas eritrosit, leukosit,
trombosit.
2. Plasma, terdiri atas air, bahan protein dan bahan non
protein. Bahan proteinnya terdiri atas albumin,
globulin, fibrinogen, transferin dan α protease
inhibitor. Sedangkan bahan nonprotein terdiri atas
nitrogen, nutrisi, enzim dan elektrolit.
Karakteristik Fisis Darah
Proses Pembentukan Sel Darah
Pembentukan sel darah dikenal dengan istilah
hemopoiesis. Hemopoiesis terjadi pada masa awal embrional,
sebagian besar pada hati dan sebagian kecil di limpa.
Pembentukan sel darah pada sum-sum tulang terjadi
setelah minggu ke-20 masa embrional. Dengan betambahnya
usia janin, maka pembentukan sel darah makin banyak terjadi
di sum-sum tulang, dan peranan hati serta limpa semakin
berkurang.
Setelah lahir, semua sel darah diproduksi di sum-sum
tulang.
Sistem Limfatik
Sistem limfatik terdapat pada hampir semua jaringan,
hanya pada bagian superficial kulit, SSP, dan tulang yang tidak
mempunyai saluran limfe.
Fungsi Sistem Limfatik
Mengembalikan protein, air dan elektrolit dari ruang
interstitial ke sistim sirkulasi. Selain itu juga berfungsi sebagai
sistim pertahanan tubuh.
Komposisi Cairan Limfe
Komposisinya hampir sama dengan cairan interstitial.
Thank’s coy…!!!
See U next time..!!