pembahasan soal tpp

Download Report

Transcript pembahasan soal tpp

By Vera Amalia, S.Si, Apt.
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih
zat kimia yang terlarut.
(FI IV)
Jika suatu zat A dilarutkan ke dalam air atau pelarut lain, akan
terjadi bermacam-macam tipe larutan sebagai berikut :
1.
Larutan encer, yaitu larutan dengan jumlah zat A yang
terlarut kecil.
2.
Larutan pekat, yaitu larutan yang dengan zat A dalam
jumlah besar.
3.
Larutan jenuh (saturated), yaitu larutan dengan jumlah
zat A dalam jumlah maksimal yang dapat larut dalam air
pada suhu dan tekanan tertentu.
4.
Larutan lewat jenuh (supersaturated), yaitu larutan yang
mengandung zat A yang terlarut melebihi batas maksimal
kelarutannya dalam air pada suhu dan tekanan tertentu.
Semua pengukuran dilakukan pada suhu 250 C
Berdasarkan cara pemberiannya, sediaan
larutan dibagi menjadi :
1. Larutan oral, yaitu sediaan cair yang dibuat
untuk pemberian oral.
a. Sirop : larutan oral yang mengandung
sukrosa, gula lain, atau senyawa poliol
(sorbitol, gliserin)
b. Eliksir : larutan oral yang mengandung
etanol sebagai pelarut. Jumlah maksimal
etanol yang dapat digunakan untuk
sediaan oral : 10%.
2. Larutan topikal, yaitu larutan yang biasanya
mengandung air, tetapi seringkali
mengandung pelarut lain seperti etanol dan
poliol untuk penggunaan pada kulit.
No.
1.
Tujuan pemakaian
Larutan untuk mata
Macam sediaan
Ket.
Collyrium (obat cuci mata)
- Steril
- Isotonis
- Isohidris
- Pembuatan : harus
disaring hingga jernih
- Eitket :
“obat cuci mata”
“massa penggunaan setelah
tutup dibuka” (tanpa pengawet :
24 jam, mengandung pengawet : 7
hari)
Guttae opthalmic (OTM)
- Larutan atau suspensi
- Steril
- Isotonis
- Isohidris
- Pembuatan : harus
disaring hingga jernih
- Etiket :
“sehari .... pada mata .....”
No.
Tujuan pemakaian
Macam sediaan
Ket.
2.
Larutan untuk telinga
Guttae auric (OTT)
Solutio otic
- Pembawa : air, gliserin,
propilenglikol.
- pH sediaan : 5-7,3
- Biasanya mengandung : antibiotik,
sulfonamida, anestetik lokal,
peroksida (H2O2), fungisida, asam
borat.
- Etiket :
“Sehari ..... pada telinga .....”
3.
Larutan untuk hidung
Collunarium (obat cuci
hidung)
- Pembawa : air
- Isotonis
- Isohidris
Guttae nasales (OTH)
- Larutan atau suspensi
- Pembawa : umumnya air
- Tidak boleh menggunakan minyak
lemak atau minyak mineral tidak
boleh digunakan sebagai pembawa.
- Penyimpanan : kecuali dinyatakan
lain, disimpan dalam wadah tertutup
rapat.
No.
4.
Tujuan pemakaian
Macam sediaan
Ket.
Larutan untuk hidung
(lanjutan)
Inhalation (obat semprot
hidung)/aerosol
- Tetesan atau butiran kabut harus
seragam dan sangat halus sehingga
dapat mencapat bronkioli.
- Pembawa : air atau gas
- Etiket : jika mengandung bahan yang
tidak larut, cantumkan “kocok
dahulu”.
Larutan untuk mulut
Collutorium (obat cuci
mulut)
- Mengandung deodoran, antiseptik,
anestetik lokal, dan adstringensia.
- pH sediaan 7-9,5 (karena larutan
basa mempunyai kekuatan untuk
melarutkan dan membuang mukus,
lendir, dahak dan saliva.
- Wadah : botol putih bermulut kecil.
- Etiket :
Jika harus diencerkan sebelum
pemakaian, harus dicantumkan cara
pengencerannya.
“untuk obat cuci mulut, tidak boleh
ditelan”
No.
Tujuan pemakaian
Larutan untuk mulut
(lanjutan)
Macam sediaan
Ket.
Gargarisma/gargle (obat
kumur)
- Untuk pencegahan dan pengobatan
infeksi tenggorokan atau saluran
napas.
- Wadah : botol berwarna putih.
- Etiket :
Petunjuk pengenceran sebelum
digunakan.
“Hanya untuk kumur, tidak ditelan”
Litus oris (obat oles bibir)
Cairan agak kental yang pemakaiannya
disapukan pada mulut.
Conyoh : larutan 10% borax dalam
gliserin.
Guttae oris (obat tetes
mulut)
Obat tetes yang digunakan untuk
mulut dengan cara mengencerkan
lebih dahulu dengan air untuk
dikumur-kumurkan, tidak untuk
ditelan.
No.
Tujuan pemakaian
Macam sediaan
5.
Larutan parenteral
Injeksi, infus, serum, vaksin.
6.
Larutan untuk rektal
Lavement/clysma/enema
Ket.
- Cairan yang pemakaiannya melalui
rektum dan kolon, untuk
membersihkan atau menghasilkan
efek terapi setempat atau sistemik.
- Basis yang biasa dipakai : mucilaago
amyli.
- FI IV : DM berlaku unutk penggunaan
melalui rektum.
- Untuk pembersihan :
 Larutan NaCl isotonis
 Na-bikarbonat 2%
 Mg-sulfat
 gliserin, dll.
- Untuk pengobatan :
 Efek karminatif : terpentin
 Adstringensia : tawas, tanin
 Emolien : minyak lemak atau minyak
mineral, dll
No.
Tujuan pemakaian
Macam sediaan
Ket.
7.
Larutan untuk
vagina
Douche
Larutan air yang dimasukkan dengan suatu
alat ke dalam vagina, baik untuk
pengobatan maupun pembersihan.
8.
Larutan oral
Potiones (obat minum)
Larutan yang dimaksudkan untuk pemakaian
dalam (oral).
Dapat berbentuk larutan, emulsi, atau
suspensi.
Eliksir
- Larutan oral yang mengandung
etanol 90% yang berfungsi sebagai
kosolven (pelarut) dan untuk
mempertinggi kelarutan obat.
- Kadar maks etanol utk oral : 10%
Sirop
- Merupakan larutan oral yang
mengandung sukrosa atau gula lain
dengan kadar yang tinggi.
- Selain sukrosa dan gula lain, dapat juga
ditambahkan senyawa poliol seperti
sorbitol, gliserin, dll.
- Sirupus simpleks : mengandung 65%
sukrosa dalam larutan nipagin 0,25% b/v.
No.
Tujuan pemakaian
Larutan untuk oral
(lanjutan)
Macam sediaan
Ket.
Netralisasi
- Merupakan obat minum yang dibuat dengan
mencampurkan bagian asam dan bagian basa
sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral.
- Pembuatan : seluruh bagian asam direaksikan
dengan bagian basa, jika perlu reaksi dipercepat
dengan pemanasan.
Saturatio
- Merupakan obat minum yang dibuat dengan
mereaksikan asam dengan basa tetapi gas yang
terbentuk ditahan dalam wadah sehingga
larutan menjadi jenuh dengan gas
- Pembuatan :
 Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian
air yang tersedia. Masukkan ke dalam botol.
 Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian
air yang tersedia.
 2/3 bagian asam dimasukkan ke botol yang
sudah berisi basa, gas yang terjadi dibuang
seluruhnya.
 Sisa bagian asam dituang hati2 lewat tepi
botol, segeraa tutup dengan champagne knop,
sehingga gas yang terjadi tertahan di dalam
botol.
No.
Tujuan pemakaian
Larutan untuk oral
(lanjutan)
Macam sediaan
Potio
effervescent
Ket.
- Merupakan saturatio dengan gas CO2 yang
lewat jenuh.
- Pembuatan :
 Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian
air yang tersedia. Masukkan ke dalam botol.
 Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian
air yang tersedia.
 Seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam
botol yang sudah berisi bagian basa dengan
hati-hati, segera tutup dengan champagne
knop.
Hal-hal yang diperhatikan untuk sediaan saturatio dan potio
effervescent adalah :
1. Diberikan dalam botol yang tahan tekanan (kuat), berisi kira-kira
sembilan per sepuluh bagian dan tertutup kedap dengan tutup
gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan champagne
knop.
2. Tidak boleh mengandung bahan yang tidak larut katena tidak
boleh dikocok. Pengocokan menyebabkan botol pecah, karena
berisi gas dalam jumlah besar yang menimbulkan tekanan.
3. Label : N.i dan “jangan dikocok”
4. Tabel saturatio dan neutralisasi (Farmakope Belanda V)
No.
Tujuan pemakaian
Larutan untuk oral
(lanjutan)
Macam sediaan
Guttae
Ket.
- Merupakan sediaan cair berupa larutan,
emulsi, atau suspensi yang jika tidak
dinyatakan lain, dimaksudkan untuk obat
dalam.
- Digunakan dengan cara meneteskan
larutan tersebut dengan menggunakan
penetes yang menghasilkan tetesan yang
setara dengan tetesan yang dihasilkan
penetes baku yang disebutkan dalam
Farmakope Indonesia (47,5-52,5 mg air
suling pada suhu 200 C).
- Dalam perdagangan dikenal sediaan
pediatric drop untuk anak-anak atau bayi.
- Obat tetes yang digunakan untuk obat
luar, biasanya disebutkan tujuan
pemakaiannya, misal eye drop untuk
mata, ear drop untuk telinya, dll.
No.
9.
Tujuan pemakaian
Larutan topikal
Macam sediaan
Ket.
Epithema (obat
kompres)
- Merupakan cairan yang dipakai untuk
mendatangkan rasa dingin pada tempat
yang sakit dan panas karena radang atau
sifat perbedaan tekanan osmosis yang
digunakan untuk mengeringkan luka
bernanah.
- Contoh : Liquor burowi, solutio rivanol,
campuran boorwater dan rivanol, solutio
kalium permanganas.
Lotio (obat gosok)
- Merupakan sediaan cair berupa suspensi
atau emulsi tipe m/a yang digunakan
sebagai obat luar.
- Penandaan :
“Obat luar”
“kocok dahulu”
No.29 Liquor burowi digunakan untuk
mendatangkan rasa dingin pada tempat yang
sakit dan panas karena radang, sediaan ini
disebut ....
a. Clysma
b. Douche
c. Epithema
d. Guttae auris
Jawaban : C
e. Collutorium
No. 34 Bahan di bawah ini tidak dapat
digunakan sebagai bahan pembawa guttae
auriculares .....
a. Gliserol
b. Propilenglikol
c. Heksilenglikol
d. Minyak lemak
e. Larutan glukosa
Jawaban : D