fILOSOFI MMT (P6)

Download Report

Transcript fILOSOFI MMT (P6)

FILOSOFI MANAJEMEN MUTU TERPADU
Filosofi Baru Mutu
Produk
FILOSOFI DAN
DASAR MANAJEMEN
MUTU TERPADU
Konsep Dasar
Manajemen
Mutu Terpadu
Manajemen Mutu
Terpadu
Arti dan Dimensi Mutu
Produk
Faktor Penentu Mutu
Produk
MMT merupakan suatu pendekatan
dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya
saing organisasi melalui perbaikan
secara terus menerus atas produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan.

FOKUS PADA PELANGGAN

PERBAIKAN PROSES

KETERLIBATAN TOTAL (SINERGIS)

BIAYA, DELIVERY, KESELAMATAN
KERJA, LINGKUNGAN HIDUP...
FILSAFAT DAN BUDAYA ORGANISASI
QUALITY CREATING
PRODUCT
COSNTANTLY
ORGANITATION ACTIVITY
SIFAT MUTU
SIFAT SISTEM
MUTU
KOMITMEN
MANAJEMEN



ASPEK DARI FUNGSI MANAJEMEN YANG
MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN
KEBIJAKAN MUTU TERPADU.
SINERGIS INTERNAL OPERASIONAL
ORGANISASI
TANGGUNGJAW AB PADA PIMPINAN PUNCAK



KEPEMIMPINAN
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
STRUKTUR PENDUKUNG


KOMUNIKASI
GANJARAN DAN
PENGAKUAN

PENGUKURAN

...

Kualitas atau mutu adalah tingkat baik
buruknya atau taraf atau derajat sesuatu
Istilah ini banyak digunakan dalam dalam
bisnis, rekayasa, dan manufaktur dalam
kaitannya dengan teknik dan konsep untuk
memperbaiki kualitas produk atau jasa yang
dihasilkan, seperti Six Sigma, TQM, Kaizen,
dll
QUALITY IS FITNESS FOR USE
(JOSEPH JURAN)
QUAILTY IS CONFORMANCE TO
REQUIREMENTS ( P H ILIP B.CROSBY)
KUALITAS DARI PRODUK ATAU LAYANAN
ADALAH KEMEMPUANNYA UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN DAN HARAPANA DARI
PELANGGAN
• UNGGUL DAN BERMUTU TINGGI
• MAHAL HARGANYA
DUGAAN DAN
PENEAFSIRAN MUTU
• BERKELAS, TINGKAT ATAU BERNILAI TINGGI
• KESERAGAMAN MUTU YANG DAPAT DIRAMALKAN
• KESERAGAMANA MUTU YANG DAPAT DIANDALKAN
CUSTOMER NEED AND
CUSTOMER SATISFACTION
ORIENTATION
• SESUAI DENGAN TUJUAN DAN KEPUASAN PELANGGAN
EKSTERNAL DAN INTERNAL








1. SETIAP ORANG MEMILIKI PELANGGAN
2. SETIAP ORANG BERKERJA DALAM SEBUAH
SISTEM
3. SEMUA SISTEM MENUNJUKKAN VARIASI
4. MUTU BUKAN PENGELUARAN BIAYA TETAPI
INVESTASI
5. PENINGKATAN MUTU HARUS DILAKUKAN
SESUAI PERENCANAAN
6. PENINGKATAN MUTU HARUS MENJADI
PANDANGAN HIDUP
7. MANAJEMEN BERASARKAN FAKTA DAN DATA
8 .FOKUS PENGENDALIAN (CONTROL) PADA
PROSES, BUKAN HANYA PADA HASIL OUT PUT
Suatu filosofi komprehensif tentang kehidupan
dan kegiatan organisasi yang menekankan
perbaikan berkelanjutan sebagai tujuan
fundamental untuk meningkatkan mutu,
produktivitas, dan mengurangi pembiayan.
CUSTOMER FOCUS
(FOCUS PELANGGAN)
LEADERSHIIP
(KEPEMIMPINAN)
INVOLMENT OF PEOPLE
(PERLIBATAN KARYAWAN)
PROCESS APPROACH
(PENDEKATAN PROSES)
SYSTEM APPROACH TO
MANAGEMENT( PENDEKATAN
SISTEM PADA MANAJEMEN)
CONTINUAL IMPROVEMENT
(PERBAIKAN
BERKESINAMBUNGAN)
PENDEKATAN FAKTA UNTUK
MEMBUAT KEPUTUSAN (FACTUAL
APPROACH TO DECISION)
H UBUNGAN PEMASOK YANG
SALING MENGUNTUNGKAN (
MUTUALLY BENEFICIAL SUPPLIER)
SINERGIS DENGAN SISTEM
INFOEMASI MANAJEMEN
Tujuan:Perbaikan terus menerus, artinya mutu
selalu diperbaiki dan disesuaikan dengan
perubahan yang menyangkut kebutuhan dan
keinginan para pelanggan.
Prinsip:Fokus pada pelanggan, perbaikan
proses dan keterlibatan total.
Elemen pendukung:Kepemimpinan,
pendidikan dan pelatihan, struktur
pendukung, komunikasi, ganjaran dan
pengakuan serta pengukuran.
Sebuah pendekatan manajemen yang bertumpu
pada total kualitas yang dilakukan secara
menyeluruh. Intinya terletak pada konsistensi
dan pengurangan hal-hal yang tidak
bermanfaat.






Perusahaan harus secara kontinyu melakukan
perbaikan mutu produk dan pelayanan sehingga
dapat memuaskan pelanggan
Memberi kepuasan kepada pemilik, pemasok,
karyawan dan pemegang saham
Memiliki wawasan jauh ke depan dalam mencari
laba dan memberikan kepuasan
Fokus utama ditujukan pada proses, baru
menyusul hasil
Menciptakan kondisi dimana karyawan aktif
berpartisipasi dalam menciptakan keunggulan
mutu
Ciptakan kepemimpinan yang berorientasi pada
bawahan dan aktif memotivasi karyawan bukan
dengan cara otoriter.
Menurut Fandy Tjiptono & Anastasia Diana (2003) perbaikan kualitas tidak
terjadi begitu saja, tetapi direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis dan
tahap demi tahap
langkah-langkah strukturisasi perbaikan menurut Juran (1995) terdiri dari tiga
langkah :
1. Membentuk dewan kualitas.
Dewan kualitas bertanggung jawab atas perbaikan berkesinambungan
2. Menyusun pernyataan tanggung jawab dewan kualitas
3. Membangun infrastruktur yang diperlukan.
Pertama:
Konsumen yang membeli produk berdasarkan
mutu, umumnya akan mempunyai loyalitas yang
kuat terhadap produk itu dibandingkan dengan
konsumen yang membeli berdasarkan orientasi
harga . Normalnya, konsumen berbasis mutu akan
selalu membeli produk tersebut sampai saat
produk iru membuat dia merasa tidak puas karena
adnya produk lain yang lebih bermutu. Tetapi
selama produk itu masih melakukan perbaikan
mutu dia akan tetap setia dengan tetap
membelinya .
Berbeda dengan konsumen berbasis harga,dia akan
mencari produk yang harganya lebih murah,
apapun mereknya. Jadi,konsumen teakhir itu tidak
akan mempunyai loyalitas produk .
Kedua:
Bersifat kontradiktif dengan cara pikir bisnis
tradisional, trnyata bahwa memproduksi barang
bermutu tidak secara otomatis lebih mahal dengan
memproduksi produk bermutu rendah. Banyak
perusahaan menemukan bahwa memproduksi
produk bermutu berharga lebih mahal . Dan
timbullah pertanyyan,kenapa?
Fakta menunjukkan, bahwa cara berproduksi untuk
meghasilkan produk bermutu tinggi secara
simultan meningkatkan produktivitas,antara lain
memgurangi penggunaan bahan dan mengurangi
biaya .
Ketiga;
Menjual barang tidak bermutu, kemungkinan akan
banyak menerima keluhan dan pengembalian
barang dari konsumen . Atau biaya untuk
memperbaikinya sangat besar,selain memperoleh
citra tidak baik. Belum lagi kecelakaan yang
diderita konsumen akibat pemakaian produk yang
bermutu rendah . Konmsumen tersebut mungkin
akan menuntut ganti rugi melalui pengadilan .
Jadi , berdasarkan ketiga hal atau alsan diatas
memproduksi produk bermutu tinggi akan lebih
banyak menguntungkan bagi produsen bila
dibandingkan dengan produsen yang menghasilkan
produk bermutu rendah .





Sejarah dan Konseptor
Sampel dan Populasi
Gaging Concept
Teknik dan Alat Kendali Mutu
Peta Kendali





Sejarah dan Konseptor TQM
Empat Belas Butir Program Mutu dari
Deming
Trilogi Menurut Joseph Juran
Prinsip-Prinsip Manajemen Mutu Terpadu
Faktor Kegagalan Menerapkan MMT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PERFORMANCE (Obat kemanjuran, motor
akselerasi, mobil sedan kenyaman)
RELIABILITY (handal)
FEATURE (inovasi produk)
DURABILITY (keawetan secara teknis dan
waktu)
CONSISTENCY (menyamai standar tertentu)
DESIGN (aspek emosional)
1SISTEM, TEKHNOLOGI DAN MANUSIA.
SERQUAL:
1. RELIABILITY (Kehandalan memberikan
pelayanan)
2. Responsiveness (harapan terhadap kecepatan
pelayanan kepada pelanggan)
3. ASSURANCE (Kemampuan dan perilaku front
line staf dalam menanamkan rasa percaya dan
keyakinan kpd pelanggan)
4. EMPHATY (pelanggan menengah atas
mempunyai harapan yang tinggi secara
personal)
HARGA YANG
WAJAR
AWET DAN
AMAN
NILAI
MUTU
MUDAH
DIGUNAKAN,
DIBUAT DAN
DIBUANG
EKONOMIS
DESAIN
YANG
BAGUS
KEUNGGULAN DALAM
PERSAINGAN
PRODUK
UNGGUL
BERBEDA DAN
ASLI
DAYA TARIK PISIK
MANAJEMEN MUTU
TERPADU (MMT 133
MUSNAINI,SE,MM
UNIVERSITAS JAMB
E-MAIL: [email protected]
Blog :http//musnain9.wordpress.com