Evaluasi dan Pelaporan CSR

Download Report

Transcript Evaluasi dan Pelaporan CSR

Team Dosen Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial
Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul Jakarta
Pendahuluan
 UU PT Tahun 2007, perusahaan menyertakan





injformasi tanggung jawab sosial dan lingkungan atau
CSR dalam laporan keuangan dan tahunan direksi.
Masih hal baru  bagaimana praktek perlakuan
akuntansi dan pelaporan CSR dalam laporan
keuangan?
Bab ini membahas isu-isu yang menyangkut masalah
tersebut.
Perusahaan sudah menerapkan CSR sebelum UU PT
2007, tetapi minim dalam perlakuan dan pelaporan
Perusahaan memperlakukan pengeluaran CSR sebagai
beban periodik.
Sebagai Beban periodik maka akan menurunkan Laba
dan Deviden perusahaan.
Perlakuan Akuntansi
 Berdasarkan manfaat ekonomik, Biaya CSR dibuat
dalam 3 kategori:
 Biaya CSR terkait langsung dengan manfaat ekonomi
periodik yang dapat diperoleh perusahaan saat ini.
Contoh : Biaya daur ulang sampah/limbah, biaya cleanup aktivitas operasi, investasi teknologi ramah lingk.
 Biaya CSR terkait tidak langsung dengan manfaat
ekonomi periodik yang dapat diperoleh perusahaan saat
ini.
Contoh : Biaya promosi, Biaya pelaporan kinerja CSR,
biaya audit lingkungan, by pengemb. kompetensi CSR
 Biaya yang menjadi beban periodik yang tidak atau bisa
memberi manfaat ekonomi masa datang.
Contoh: Biaya untuk riset desain ulang produk,
konservasi SDA, kerusakan lingkungan, polusi dll.
Berdasarkan motif pengeluaran, Biaya CSR dibuat dalam 3
kategori:
 Biaya CSR karena diwajibkan regulasi.
Contoh: Biaya untuk pelaporan dan pengungkapan
CSR, audit CSR, manajemen limbah, pajak lingkungan,
pengendalian dan jaminan lingkungan,
 Biaya CSR yang dibayarkan dimuka (upfront cost).
Contoh: Biaya amdal, survey, perijinan, R&D, kerusakan
lingkungan dan pencemaran, membangun relasi dan
tenaga kerja.
 Biaya CSR yang bersifat sukarela (voluntary cost).
Contoh: Biaya untuk pelaporan dan pengungkapan
sukarela, daur ulang, proteksi lingkungan dan habitat,
dukungan finansial untuk kelompok CSR, biaya
membangun citra perusahaan.
Accounting treatment
 Perlakuan akuntansi dan pelaporan biaya CSR




menurut standar akuntansi.
Biaya CSR yang memiliki manfaat ekonomik yang
cukup pasti di masa datang, maka CSR diperlakukan
sebagai pengeluaran investasi (asset) dan harus
diamortisasi selama taksiran umur manfaat ekonomis.
Biaya ini dilaporan di Neraca sebagai INVESTASI CSR
Biaya CSR yang tidak memiliki manfaat ekonomik
yang cukup pasti di masa datang, maka CSR
diperlakukan sebagai beban atau kerugian .
Biaya ini dilaporkan di Laba Rugi pada kelompok
Biaya operasional atau biaya kontijensi.
Dampak Pelaporan
 Pelaporan CSR membawa konsekuensi sbb:
 Perusahaan menanggung potential cost.
Contoh: Naiknya biaya penyajian pelaporan keuangan,
menurunnya laba bersih, meningkatnya resiko pasar
dan litigasi, meningkatnya tekanan pasar, harga
produk yang lebih tinggi, gaji dan deviden lebih
rendah.
 Perusahaan menikmati potential cost.
Contoh: Nilai asset, ekuitas dan laba yang disajikan
lebih akurat, relasi publik dan reputasi meningkat,
harga saham dan pangsa pasar meningkat, etos kerja
karyawan meningkat.
Dukungan Riset
 Gray dkk (1990): CSR meningkatkan nilai pasar saham,
mengurangi perceived risk dan asimetri informasi,
meningkatkan political benefits, dan menjadikan
perusahaan the good corporate citizenship.
 Ariyani (2008) : Pengungkapan CSR oleh korporasi
Indonesia berpengaruh positif dan signifikan terhadap
harga saham dan marjin laba operasi.