Transcript PPT Kuliah

KELOMPOK 1
Ketua : Dewi Soliha Oktianti
(0901987)
Anggota : Erviani Rahmawati Kurnia (0901988)
Indrie Sabatinie
(0902086)
Lidia Rahmawati
(0905588)
Resha Aditya Wiguna
(0905664)
Zat Adiktif dan
Psikotropika
Miskonsepsi
LKS
Evaluasi
Materi
Zat Adiktif
dan RPP Utama
Psikotropi
Media
RPP
Alternatif
ka..\..\rpp
Miskonsepsi
• Banyak siswa yang tidak bisa membedakan antara zat
adiktif, narkotika dan psikotropika.
• Banyak siswa yang hanya mengetahui zat adiktif dan
psikotropika sebagai zat – zat berbahaya dan hanya sedikit
yang mengetahui bahwa zat – zat tersebut sebenarnya
memiliki manfaat dalam bidang kesehatan.
• Banyak siswa yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya
zat adiktif dan psikotropika itu banyak terdapat di sekitar
kita dan sering dikonsumsi tanpa mengetahui bahwa itu
merupakan zat adiktif dan psikotropika.
• Banyak siswa yang sulit membedakan antara zat aditif dan
zat adiktif.
• Banyak siswa yang menganggap antara narkoba dan
narkotika itu sama.
• Di lingkungan masyarakat, zat-zat seperti
putau, heroin, sabu-sabu, dsb sering dikenal
dengan nama narkoba. Sedangkan zat adiktif
dan psikotropika jarang dikenal orang dan
dianggap bagian dari narkoba. Ternyata
ketiga istilah tersebut berbeda satu sama
lainnya. Narkoba merupakan bagian dari zat
adiktif.
• Zat adiktif adalah bahan-bahan alamiah,
semi sintetis maupun sintetis yang dapat
menimbulkan ketagihan dan ketergantungan
bagi pemakainya.
• Narkotika adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan (UndangUndang No. 22 tahun 1997).
• Zat psikotropika adalah zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas
mental dan perilaku (Undang-Undang No.
5/1997).
• Contoh Zat Adiktif : alkohol, kafein, nikotin,
dsb.
• Contoh Narkotika : ganja, kokain, opium
(heroin, putau, dsb), dsb.
• Contoh Psikotropika : LSD, Amfetamin
(ekstasi, sabu-sabu, dsb), dsb.
• Sebenarnya zat adiktif dan psikotropika tidak
semuanya berdampak negatif bagi tubuh dan
bagi kehidupan. Banyak zat-zat adiktif dan
psikotropika yang digunakan di bidang
kedokteran, salah satunya digunakan untuk
obat seperti yang sudah dijelaskan diatas. Tapi
kegunaan dari narkoba ini memang hanya
sedikit orang yang mengetahuinya.
• Banyak orang-orang yang mengira bahwa zat
adiktif dan psikotropika itu hanya zat-zat
seperti sabu-sabu, ekstasi, heroin, dsb,
padahal banyak contoh-contoh zat adiktif
dan psikotropika yang ada di sekitar kita dan
banyak kita konsumsi, misalnya kafein dalam
kopi, nikotin dalam rokok, dsb, yang jika
dikonsumsi secara terus-menerus akan
membahayakan kesehatan.
Siapakah mereka???
Apersepsi
Mereka adalah orang – orang yang terjerat
kasus narkoba. Narkoba bisa menjerat siapa
saja. Maka dari itu mari kita pelajari apa itu
narkoba, zat adiktif, maupun psikotropika
beserta bahayanya dan perbedaan dari ke-3 zat
tersebut.
Sejarah Awal Penggunaan Zat Adiktif
dan Psikotropika
Pengertian Zat Adiktif dan Psikotropika
• Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif
yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup
dapat
menyebabkan
kerja
biologi
serta
menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit
dihentikan dan berefek ingin menggunakannya
secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat
memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar
biasa.
• Psikotropika menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 adalah bahan atau zat
baik alamiah maupun buatan yang bukan tergolong
narkotika yang berkhasiat psikoaktif pada susunan saraf
pusat. Yang dimaksud berkhasiat psikoaktif adalah
memiliki sifat mempengaruhi otak dan perilaku sehingga
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan
perilaku pemakainnya.
• Narkotika (Menurut Undang-Undang RI
Nomor 22 tahun 1997 tentang
Narkotika) adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun
semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan
Macam – macam narkotika
• Narkotika Golongan I :
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan,
dan tidak ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi
menimbulkan ketergantungan, (Contoh : heroin/putauw, kokain, ganja).
• Narkotika Golongan II :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir
dan dapat digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan (Contoh : morfin, petidin).
• Narkotika Golongan III :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan ketergantungan (Contoh : kodein).
• Ganja
Ganja dapat digunakan untuk bahan obat
penenang dan penghilang rasa sakit.
Kandungan zat kimia delta-9tetrahydrocannabinol (THC) di dalam daun
ganja dalam dosis tertentu dipercaya dapat
memengaruhi perasaan, penglihatan, dan
pendengaran.
• Kokain
Tanaman coca (Erythroxylon coca) yang banyak
tumbuh di Pegunungan Andes, Amerika Selatan,
menghasilkan daun yang mengandung senyawa
kimia alkaloid yang bernama kokain dan senyawasenyawa turunan yang sejenis. Pemakainya suka
bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh
dan gelisah, detak jantung bertambah, demam,
perut nyeri, mual, dan muntah.
• Sedativa – hipnotika
Beberapa macam obat dalam dunia
kedokteran, seperti pil BK dan magadon
digunakan sebagai zat penenang
(sedativa-hipnotika).
Pemakaian
sedativa-hipnotika dalam dosis kecil
dapat menenangkan, sedangkan dalam
dosis besar dapat membuat orang yang
memakannya tertidur. Gejala akibat
pemakaiannya
adalah
mula-mula
gelisah, mengamuk lalu mengantuk,
malas, daya pikir menurun, bicara dan
tindakan lambat.
• Opium
Opium merupakan narkotika dari golongan
opioida, dikenal juga dengan sebutan candu,
morfin, heroin, dan putau. Opium diambil
dari
getah
buah
mentah
Pavaper
sommiverum.
Senyawa alkaloid dalam opium
1.Morfin
Pada awalnya morfin digunakan oleh para tentara untuk
menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa
nyeri pada penderita kanker.
2.Heroin
senyawa turunan (hasil sintesis) dari morfin yang dikenal dengan
sebutan putau. Heroin biasanya berbentuk serbuk putih dan pahit
rasanya. Heroin dapat menimbulkan rasa kantuk, halusinasi, dan
euphoria.
3.Kodein
merupakan senyawa turunan dari morfin, tetapi memiliki
kemampuan menghilangkan nyeri lebih lemah, demikian pula efek
kecanduannya (adiksinya) lebih lemah. Kodein biasa dipakai dalam
obat batuk dan obat penghilang rasa nyeri
Macam – macam psikotropika
• PSIKOTROPIKA GOLONGAN I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan
untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi
serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan. (Contoh : ekstasi, shabu, LSD)
• PSIKOTROPIKA GOLONGAN II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan
dan dapat digunakan dalam terapi, dan/atau tujuan ilmu pengetahuan
serta menpunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.(
Contoh: amfetamin, metilfenidat atau ritalin)
• PSIKOTROPIKA GOLONGAN III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan
dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan (Contoh : pentobarbital, Flunitrazepam).
• PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan
dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom
ketergantungan (Contoh : diazepam, bromazepam, Fenobarbital,
klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo,
Rohip,morfin, barbiturat dan Dum, MG).
• Morfin
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh
dari candu melalui pengolahan secara kimia.
Umumnya candu mengandung 10% morfin.
Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke
dalam otot atau pembuluh darah (intravena).
Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus
berwarna putih atau dalam bentuk cairan
berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap
dan disuntikkan.
• Barbiturat
digunakan secara medis untuk menenangkan
orang dan sebagai obat tidur. Barbiturat
mempengaruhi
sistim
syaraf
pusat,
menyebabkan perasaan lembab. Barbiturat
dapat menyebabkan orang jadi sembrono,
merasa bahagia dan kebingungan mental
• Amphetamin merupakan stimulan yang
biasanya diminum secara oral, walaupun
dapat juga dilarutkan dalam air, dihirup, atau
disuntikkan. Amphetamin menyebabkan
meningkatnya detak jantung, berkurangnya
nafsu makan, memperbaiki suasana hati, dan
membesarnya
pupil
mata.
Pengguna
amphetamin menyebutkan adanya "rush" rasa
percaya diri. Ekstasi dan shabu adalah hasil
sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin
Hasil sintesis dari amfetamin
1.Ekstasi
Ekstasi adalah salah satu obat bius yang di
buat secara ilegal di sebuah laboratorium
dalam bentuk tablet atau kapsul. Ekstasi
dapat membuat tubuh si pemakai memiliki
energi yang lebih dan juga bisa mengalami
dehidrasi yang tinggi.
2. Sabu-sabu
Nama aslinya methamphetamine. Berbentuk
kristal seperti gula atau bumbu penyedap
masakan. Obat ini juga mempunyai pengaruh
yang kuat terhadap syaraf. Si pemakai shabushabu akan selalu bergantung pada obat bius
itu dan akan terus berlangsung lama, bahkan
bisa mengalami sakit jantung atau bahkan
kematian.
ZAT ADIKTIF LAIN
Yang dimaksud disini adalah bahan/zat yang
berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut
Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
• Minuman berakohol
• Inhalansia
• Tembakau
• Kafein
• Rokok (Tembakau)
Asap rokok mengandung sekitar 4.000
komponen yang berbahaya. Setiap senyawa
toksik dalam asap rokok menimbulkan akibat
yang berbeda. Tiga komponen toksik utama
dalam asap rokok yaitu :
karbon monoksida
Nikotin
tar
Nikotin
Tar
DAMPAK NEGATIF ROKOK
Berdasarkan penelitian, dapat dipastikan bahwa
merokok dapat menyebabkan:
1) Kanker saluran pernapasan, dan paru-paru,
2) Penyempitan pembuluh darah,
3) Penyakit jantung koroner,
4) Naiknya kadar gula (sakit diabetes),
5) Kerusakan sel reproduksi pria dan wanita
sehingga menyebabkan impotensi dan
kemandulan,
6) Naiknya kadar lemak, dan
7) Meningkatkan jumlah bayi yang lahir prematur.
• Alkohol dan Minuman keras
Alkohol digunakan dalam pembiusan secara luas
dan tertua di dunia. Salah satu penggunaan alkohol
lainnya adalah untuk mensterilkan berbagai
peralatan dalam bidang kedokteran.
Jika dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek
seperti merasa lebih bebas lagi mengekspresikan
diri, tanpa ada perasaa terhambat, dan menjadi
lebih emosional. Akibat dari gejala ini muncul
gangguan pada fungsi fisik hingga motorik, yaitu
bicara
cadel,
pandangan
menjadi
kabur,
sempoyongan, inkoordinasi motorik, dan bias
sampai tidak sadarkan diri.
• Kafein
Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah
terdapat dalam biji kopi, daun teh, daun mete, biji
kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar.
Secara ilmiah, efek langsung dari kafein terhadap
kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada
adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi
pernafasan dan jantung, serta memberikan efek
samping berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat
tidur (insomnia), dan denyut jantung tak berarturan
(tachycardia).
Kopi dan teh, sumber utama kafein
• Inhalan
Inhalan adalah zat yang mudah menguap, dihisap
untuk menghasilkan efek psikoaktif. Penggunaan
inhalan secara berulang dapat mengakibatkan
hambatan ritme jantung dan menyebabkan
kematian karena kadar oksigen yang rendah
sehingga menyebabkan mati lemas. Sedangkan
penyalahgunaan zat ini secara regular dapat
mengakibatkan masalah serius pada organ vital
termasuk otak, jantung, ginjal, dan hati.
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku
yang ditimbulkan NAPZA dapat
digolongkan menjadi tiga golongan,
yaitu :
Golongan Depresan (Downer)
Adalah jenis NAPZA yang berfungsi
mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis
ini menbuat pemakaiannya merasa tenang,
pendiam dan bahkan membuatnya tertidur
dan tidak sadarkan diri. Golongan ini
termasuk Opioida (morfin, heroin/putauw,
kodein), Sedatif (penenang), hipnotik (otot
tidur), dan tranquilizer (anti cemas) dan lainlain.
Golongan Stimulan(Upper)
Adalah jenis NAPZA yang dapat merangsang
fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan
kerja. Jenis ini membuat pemakainya menjadi
aktif, segar dan bersemangat. Zat yang
termasuk golongan ini adalah : Amfetamin
(shabu, esktasi), Kafein, Kokain
Golongan Halusinogen
Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan
efek halusinasi yang bersifat merubah
perasaan dan pikiran dan seringkali
menciptakan daya pandang yang berbeda
sehingga seluruh perasaan dapat terganggu.
Golongan ini tidak digunakan dalam terapi
medis. Golongan ini termasuk : Kanabis
(ganja), LSD, Mescalin
Ciri-ciri orang yang kecanduan narkoba
1. Lesu, mata merah dan kelihatan mengantuk,
pikiran melayang.
2. Tidak sabaran, apa yang diinginkan harus
segera dipenuhi saat itu juga.
3. Cenderung hedonis, melakukan apa saja
untuk mencapai apa yang diinginkan.
4. Bila ada permasalahan pelik, sifat agresif dan
destruktif selalu dikedepankan.
5. Biasanya mengalami kesulitan dalam pergaulan
dengan lawan jenisnya, malu, rendah diri, sukar
didekati atau mendekati lawan jenis, dan suka
menyendiri.
6. Menjadi dewasa pada usia terlalu dini dengan
berperilaku seks bebas dan melakukan tindakan
kriminal. Jika sudah ketagihan, apa pun akan
dilakukan untuk mendapatkan narkoba dan
memuaskan rasa ketagihannya.
7. Sikapnya cenderung sangat ceroboh, nekat, dan
kurang perhitungan.
8. Pembosan, emosi tidak stabil, tidak konsentrasi, tidak
bersemangat, malas, depresi, dan tidak memiliki
motivasi
Tiga tingkat pencegahan penyalahgunaan narkoba
• Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah upaya pencegahan agar
orang sehat tidak terlibat penyalahgunaan zat adiktif
dan psikotropika.
• Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya pencegahan pada
saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya
penyembuhan (terapi).
• Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah upaya untuk merehabilitasi
mereka yang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan.
PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
DALAM BIDANG KESEHATAN
• Zat Stimulan
Jenis zat stimulan, antara lain kafein, kokain, sabu-sabu dan
amfetamin.
• Zat Depresan
Jenis zat adiktif depresan, antara lain opioda dan berbagai
turunannya, seperti morfin, putaw dan heroin.
• Zat Narkotika
Dalam bidang kedokteran zat narkotika digunakan sebagai zat
analgesik kuat yang dapat menghilangkan rasa nyeri dalam
pembedahan. Zat yang termasuk kelompok narkotika adalah ganja,
opium, dan kokain.
• Alkohol
Di bidang kesehatan, alkohol digunakan sebagai zat desinfektan
“JANGAN SIA-SIAKAN
MASA DEPANMU HANYA
KARENA NARKOBA”
TERIMA KASIH……..
MEDIA
Video
Games