DASAR-DASAR DAKWAH HUKUM DAKWAH

Download Report

Transcript DASAR-DASAR DAKWAH HUKUM DAKWAH

‫‪HUKUM DAKWAH‬‬
‫‪REDAKSI AYAT‬‬
‫ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف‬
‫وينهون عن المنكر وأولئك هم المفلحون‬
‫كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون‬
‫عن المنكر وتؤمنون باهلل ولو آمن أهل الكتاب لكان خيرا‬
‫لهم منهم المؤمنون وأكثرهم الفاسقون (ال امرن ‪)110 , 104 :‬‬
‫والمؤمنون والمؤمنات بعضهم أولياء بعض يأمرون بالمعروف‬
‫وينهون عن المنكر ويقيمون الصالة ويؤتون الزكاة ويطيعون هللا‬
‫ورسوله أولئك سيرحمهم هللا إن هللا عزيز حكيم ‪ ,‬التائبون‬
‫العابدون الحامدون السائحون الراكعون الساجدون اآلمرون‬
‫بالمعروف والناهون عن المنكر والحافظون لحدود هللا‬
‫وبشر المؤمنين (توبة‪)71,112:‬‬
TERJEMAHAN
1. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang makruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
2. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf,
dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.
3. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi
penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah
dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan
zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.
4. Mereka itu adalah orang-orang yang bertobat,
yang beribadah, yang memuji (Allah), yang melawat,
yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat
makruf dan mencegah berbuat mungkar dan
yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan
gembirakanlah orang-orang mukmin itu.
PENJELASAN KATA KUNCI
Waltakum Minkum : ada ulama yang memahami
dalam arti sebahagiaan. Jadi perintah berdakwah
hanya bersifat fardu kifayah. Artinya jika sebahagian
sudah melaksanakan maka yang lain terbebas dari
kewajiban tersebut. Pemahaman ini mengandung
dua perintah: pertama perintah membentuk
organisasi yang bertugas melaksanakan dakwah.
Kedua perintah kepada organisasi tersebut
untuk amar ma’ruf nahi munkar.
Al-Ma’ruf : sesuatu yang baik menurut pandangan
umum satu masyarakat selama sejalan dengan
al-khair. Jadi bisa berupa kesepakatan umum.
Karena merupakan kesepakatan, wajar jika diawali
dengan kalimat “waya’muruu”. Dengan konsep
ma’ruf, al-Qur’an membuka pintu yang cukup
besar guna menampung perubahan nilai yang
terjadi akibat perkembangan positif masyarakat.
Karena nilai yang dipaksakan tidak akan bisa
diterapkan oleh masyarakat. Namun
keterbukaan itu tetap mengacu
kepada konsep al-khair.
Al-Munkar : sesuatu yang dinilai buruk oleh
suatu masyarakat serta bertentangan
dengan nilai-nilai Ilahi.
Ummah: menunjuk semua kelompok yang
dihimpun oleh sesuatu, seperti agama, tempat,
baik terpaksa atau sukarela (termasuk hewan).
Dalam kata ini terselip makna yang dalam, seperti
gerak dinamis, arah, waktu, jalan yang jelas, serta
gaya dan cara hidup. Dalam konteks sosiologi,
ummah adalah himpunan manusia yang seluruh
anggotanya bersama-sama menuju arah yang
sama, bahu membahu, dan bergerak secara
dinamis di bawah kepemimpinan bersama.
Untuk menjadi ummah terbaik ada tiga syarat:
amar ma’ruf, nahi munkar, berpegang
teguh pada ajaran Allah
Al-khairi : nilai-nilai universal yang diajarkan
oleh Al-Qur’an dan al-Hadis. Nilai-nilai Ilahi tidak
boleh dipaksakan, tetapi disampaikan secara
persuasif dalam bentuk ajakan yang baik,
sehingga diawali dengan kata yad’uuna. Jika
sudah diajak, maka pilihan diserahkan kepada
yang diajak, apakah mau mengikuti ajakan
kepada al-khair (iman) atau tetap
dalam kekafiran. Masing-masing
mempertanggungjawabkan pilihannya.