icrimlaw-slide-01

Download Report

Transcript icrimlaw-slide-01

HUKUM PIDANA INTERNASIONAL
PENGANTAR – CLASS POLICY
1
DESKRIPSI
Mata Kuliah Hukum Pidana Internasional membahas
tentang aspek-aspek hukum yang berkaitan dengan
fenomena kejahatan internasional (international crime)
maupun
kejahatan
yang
bersifat
transnasional
(transnational crime). Di bawah cakupan materi tentang
kejahatan internasional, mata kuliah ini mendiskusikan
empat kejahatan yang secara tradisional dikategorikan
sebagai kejahatan internasional, yaitu genosida, kejahatan
terhadap kemanusiaan, kejahatan perang dan agresi.
Sedangkan pokok bahasan kejahatan transnasional
mencakup materi-materi tentang kerjasama internasional
dalam memberantas kejahatan transnasional dan juga
substansi
serta
pengaturan
beberapa
kejahatan
transnasional, yaitu terorisme, pengedaran narkotika,
pencucian uang dan perdagangan orang.
TUJUAN
Maksud utama dari perkuliahan Hukum Pidana
Internasional adalah untuk melengkapi mahasiswa
dengan teori-teori, alat analisis serta konsep-konsep
dasar di dalam Hukum Pidana Internasional sehingga
mereka mampu memahami dan menganalisa fenomena
sosial yang terjadi dalam konteks dinamika masyarakat.
Secara lebih khusus perkuliahan ini juga dimaksudkan
untuk :
 Mengembangkan kemampuan analitis mahasiswa;
 Meningkatkan
kemampuan
mahasiswa
untuk
mengemukakan gagasan secara tepat, jelas dan memiliki
ketertataan logika;
 Mengembangkan
kemampuan
mahasiswa
untuk
mengidentifikasi dan menerapkan konsep-konsep
Hukum Pidana Internasional yang relevan terhadap
persoalan-persoalan dalam masyarakat.
TATA NILAI
Penentuan nilai akhir akan menggunakan cara penilaian
relatif apabila jumlah peserta lebih dari 30 orang. Apabila
jumlah peserta kuliah kurang dari 30, yang dipakai adalah
cara penilaian patokan.
Sebaran cara penilaian relatif adalah sebagai berikut :
A
AB
B
BC
C
CD
D
E
= 10% dari jumlah mahasiswa
= 15% dari jumlah mahasiswa
= 20% dari jumlah mahasiswa
= 20% dari jumlah mahasiswa
= 10% dari jumlah mahasiswa
= 10% dari jumlah mahasiswa
= 10% dari jumlah mahasiswa
= 5 % dari jumlah mahasiswa
KOMPONEN PENILAIAN
• TES TENGAH SEMESTER (40%)
• TES AKHIR SEMESTER (40%)
• TUGAS (15%)
• PRESENTASI / AKTIVITAS (5%)
• PRESENSI (KEHADIRAN) :
PRASYARAT EVALUASI AKHIR, MINIMAL
75% DARI JUMLAH TATAP MUKA DALAM 1
SEMESTER
KOMPONEN PENILAIAN
Tes Tengah Semester dan Tes Akhir Semester ( 80 %)
Mahasiswa akan menempuh dua jenis tes selama
perkuliahan yaitu TTS dan TAS. Kedua tes ini masingmasing memiliki bobot 40 % di dalam menentukan nilai
akhir. TTS maupun TAS bisa berbentuk pertanyaan yang
membutuhkan jawaban singkat (short answer question ),
pertanyaan uraian ( essay question ) atau telaah kasus
(case study ).
Makalah (15 %)
Selama perkuliahan mahasiswa akan menulis 1 makalah
kelompok tentang persoalan hukum dan masyarakat.
Makalah disusun dengan ketentuan berikut :
Panjang makalah 7-10 halaman kuarto (2 spasi);
Menyertakan catatan kaki ( footnotes ) dan bahan
pustaka yang dipakai (references); Difokuskan pada
persoalan Hukum Pidana Internasional.
Makalah diserahkan ke pengajar pada waktu yang telah
ditentukan. Keterlambatan penyerahan makalah akan
mengurangi 1 poin nilai makalah per hari.
KOMPONEN PENILAIAN
Presentasi (5 %)
Di samping menyusun makalah, mahasiswa secara
kelompok diminta untuk mempresentasikan makalah.
Salah
satu
kelompok
akan
menulis
dan
mempresentasikan sikap pro terhadap fenomena / kasus
tertentu, sedangkan kelompok yang lain menulis dan
mempresentasikan sikap kontra.
Presensi
Kehadiran tidak diberi poin nilai, namun syarat mengikuti
evaluasi akhir adalah kehadiran minimal 75% dari
keseluruhan tatap muka. Kehadiran yang kurang dari
75% akan membuat mahasiswa kehilangan hak untuk
mengikuti evaluasi akhir.
LAIN-LAIN
TES SUSULAN
Pada dasarnya tidak diselenggarakan tes susulan untuk
TTS maupun TAS. Mahasiswa yang tidak hadir pada
saat tes tidak akan diberi kesempatan mengikuti tes
susulan kecuali dapat mengemukakan alasan kuat
yang ditunjukkan oleh surat keterangan yang
ditandatangani oleh Dekan / Wakil Dekan dan wali
studi (misal : surat keterangan dokter yang
ditandatangani pula oleh Dekan / Wakil Dekan dan wali
studi ).
Tes susulan untuk kasus seperti di atas tidak akan
diselenggarakan selewat 14 hari terhitung saat masa
kuliah semester bersangkutan usai.
LAIN-LAIN
PERBUATAN CURANG DAN PLAGIARISME
Plagiarisme adalah tindakan mengambil dan mengakui
sebagai milik sendiri gagasan, pemikiran, kata-kata
atau penemuan orang lain. Karena menyangkut
integritas akademik, plagiarisme menjadi sesuatu yang
tidak dapat ditolerir untuk perkuliahan Hukum Pidana
Internasional, khususnya yang menyangkut tugas
makalah.
Mahasiswa yang mengutip pemikiran, gagasan atau
pendapat orang lain wajib mencantumkan sumber
kutipan.
Tindakan curang lain seperti mencontek pada waktu tes,
membuka buku / catatan pada saat tes dan tindakan
sejenisnya juga tidak akan ditolerir untuk alasan
apapun.
Apabila ditemukan kasus plagiarisme dan perbuatan
curang, sanksi tegas akan diambil berdasarkan
kewenangan yang dimiliki pengajar.
SUMBER BELAJAR
Bahan bacaan
Arie Siswanto, Jurisdiksi Material Mahkamah Kejahatan Internasional,
PT Ghalia Indonesia, Jakarta, 2005.
Gutman, Roy & David Rieff (eds.), Crimes of War - What the Public
Should Know, Norton & Co., London, 1999.
Kalshoven, Frits & Lisbeth Zegveld, Constraints on the Waging of
War, ICRC Publications, Geneva, 2001.
Laquer, Walter, The New Terrorism: Fanaticism and Arms of Mass
Destruction, Oxford University Press, Oxford, 1999.
Robinson, Darryl,"The Identity Crisis of International Criminal Law",
SSRN Paper Series, n.p.,n.d.
Slomanson, William R., Fundamental Perspectives on International
Law, West Publishing Company, Minneapolis, 1996.
Van Schaak, Beth & Ron Slye, "Defining International Criminal Law",
Working Paper No.07-32, Santa Clara University School of Law, 2007.
SUMBER BELAJAR
Dokumen hukum
Rome Statute of the International Criminal Court, 1998
Rules of Procedure and Evidence of the International
Criminal Court, 2002
UN Convention against Transnational Organized Crime,
2000
Palermo Protocols:
Protocol to Prevent, Suppress and Punish Trafficking in
Persons, Especially Women and Children,
supplementing the United Nations Convention against
Transnational Organized Crime
Protocol against the Smuggling of Migrants by Land, Sea
and Air, supplementing the United Nations Convention
against Transnational Organized Crime
GARIS BESAR MATERI
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pengantar: Penjelasan Silabus Mata Kuliah
Pengertian dan Batasan Hukum Pidana Internasional
Sumber-sumber Hukum Pidana Internasional
Kejahatan Internasional: GENOSIDA
Kejahatan Internasional:
KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN
Kejahatan Internasional: KEJAHATAN PERANG
Kejahatan Internasional: AGRESI
TES TENGAH SEMESTER
Mahkamah Kejahatan Internasional / International Criminal Court
(Statuta Roma 1998): Aspek-aspek Substansial
Mahkamah Kejahatan Internasional (Statuta Roma 1998):
Aspek-aspek Prosedural
Kerjasama Timbal-balik dalam Bidang Hukum Pidana (Mutual
Legal Assistance in Criminal Law Matters), Interpol & Ekstradisi
Kejahatan Transnasional: TERORISME
Kejahatan Transnasional: NARKOBA
Kejahatan Transnasional: PENCUCIAN UANG
Kejahatan Transnasional: DISKUSI - PERDAGANGAN ORANG
TES AKHIR SEMESTER