SUNNAH - tausendsunny

Download Report

Transcript SUNNAH - tausendsunny

SUNNAH
By. Agus Syihabudin
SOSIO TEKNOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Pengertian (Etimologi) Sunnah
Secara Etimologi sunnah berarti :
 'adah (tradisi),
 ath-thariqah al-mu'tadah (jalan yg biasa
dilalui)
Pengertian sunnah secara Etimologi dpt
ditemukan dlm Al Qur’an (16x) di 11 Surat:
 Sunnah (Mufrad,14x) eg. QS.48:23
 Sunan (Jana, 2x) eg. QS.4:26


Pengertian sunnah secara Etimologi dpt
ditemukan dlm sabda rasulullah SAW:
◦ “Barangsiapa yang membiasakan sesuatu yang
baik, maka ia menerima pahalanya dan pahala
orang-orang yang mengamalkan sesudahnya, dan
barang siapa yag membiasakan sesuatu yang
buruk, maka ia akan menanggung dosanya dan
dosa orang-orang yang mengikuti
sesudahnya.”(HR.Muslim)
‫◦من سن في االسالم سنة حسنة فله اجرها واجر من عمل بها بعده‬
‫من غير ان ينقص من اجورهم شيء ومن سن في االسالم سنة‬
‫سيئة كان عليه وزرها ووزر من عمل بها بعده من غير ان ينقص‬
)‫من اوزارهم شيئ (رواه مسلم‬
Pengertian (Terminologis) Sunnah

Sunnah menurut para ahli hadits:
◦ Seluruh yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad SAW, baik perkataan, perbuatan
maupun ketetapan ataupun yang sejenisnya.

Sunnah menurut ahli ushul fiqh:
◦ Segala yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad
SAW berupa perbuatan, perkataan dan
ketetapan yang berkaitan dengan hukum.

Sunnah menurut ahli fiqh:
◦ Perbuatan yg apabila dikerjakan mendapat pahala
dan apabila ditinggalkan tdk mendapat dosa
Sunnah – Hadits – Khabar - Atsar
Sunnah
Hadits
Istilah Sunnah bisa
disandarkan kepada Nabi,
sahabat, dan ummat manusia
pada umumnya.
Istilah hadits biasanya digunakan
hanya terbatas kepada apa yg
datang dari Nabi Muhammad
Saw.
Khabar
Atsar
1. Istilah Khabar digunakan terhadap
apa yg datang dari selain Nabi.
2. Tiap-tiap hadits itu adalah khabar
tapi tidak setiap khabar adalah
hadits.
Istilah ashar digunakan terhadap apa yg
datang dari sahabat, tabi’in dan orangorang sesudahnya.
Macam-macam Sunnah
Sunnah
Fi’liyyah
Sunnah
Qauliyyah
Sunnah
Taqririyyah
Macam-macam Sunnah
Sunnah sebagai sumber hukum Islam dan dalil hukum
Islam kedua, dibedakan atas 3 (tiga) macam:
 1. Sunnah Fi’liyyah

◦ Adalah perbuatan yg dilakukan Nabi SAW yg dilihat, diketahui
dan disampaikan para sahabat kepada orang lain.
◦ Misal: tata cara shalat yg ditunjukkan Rasulullah SAW
Kemudian disampaikan sahabat yg melihat atau mengetahuinya
kepada orang lain.

2. Sunnah Qauliyyah
◦ Adalah ucapan Nabi Saw. yg didengar oleh dan disampaikan
seseorang atau beberapa sahabat kepada orang lain.
◦ Misal, sabda rasulullah yg diriwayatkan Abu Hurairah:
◦ Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca surat alFatihah. (HR. Bukhari-Muslim)
Macam-macam Sunnah

3. Sunnah Taqririyyah
◦ Adalah perbuatan atau ucapan sahabat yg
dilakukan dihadapan atau sepengetahuan Nabi
Saw. Tetapi Nabi hanya diam dan tidak
mencegahnya. Sikap diam dan tidak mencegah
dari Nabi Saw menunjukkan persetujuan
(taqriri) Nabi Saw terhadap perbuatan
sahabat tersebut.
Kehujjahan Sunnah
Para ulama sepakat mengatakan bahwa sunnah Rasulullah
Saw dalam tiga bentuk di atas (fi’liyyah, qauliyyah dan
taqririyyah) merupakan sumber hk Islam (mashadir alahkam ) yg menempati pposisi kedua setelah al-Quran.
 Alasan yang dikemukakan para ulama mengenai
kehujjahan sunnah tersebut, didasarkan pada firman Allah
SWt dan Sunnah nabi sendiri antara lain:
 QS. Ali Imran : 31

◦ Katakanlah jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu,
allah maha pengampun lagi maha penyayang.

QS. Al Ahzab : 21
◦ Sesungguhnya pada diri rasul itu bagi kamu teladan yang baik,
yaitu bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Kehujjahan Sunnah

QS. Al-Hasyar : 7
◦ Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka ambillah
dan apa yang dilarang nya bagimu maka tinggalkanlah.

QS. An_Nisa’ : 59
◦ Wahai orang-orang yang beriman, taatilah allah dan
taatilah rasul dan ulil amri diantara kamu. Kemudian
jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan rasul
(sunnah), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian.

Rasulullah bersabda:
◦ Sesungguhnya pada saya telah diturunkan al-Qurrran
dan yang semisalnya (HR. Bukhari dan Muslim)
Kedudukan Sunnah
Konsekwensi Iman (QS, 4:136)
 Keterangan Al-Qur’an tentang
kedudukan, fungsi, tugas, otoritas dan
responsibilitas Rasul
 Pernyataan Rasul tentang keberadaan
Sunnah
 Ijma' Sahabi mengamalkan Sunnah
 Kondisi objektif Al-Qur’an memerlukan
Sunnah

Fungsi Sunnah
Bayan
Ta’kid
Bayan
Tafsir
Bayan
Tasyri’
Fungsi Sunnah




Sebagian besar ayat-ayat hk dlm al-Quran masih bersifat general (ijmali),
yg masih memerlukan penjelasan dlm implementasinya. Fungsi sunnah
yg utama ialah ntk menjelaskan al-Quran sebagaimana disebutkan
dalam firmans Allah SWT:
…..Dan kami turunkan kepadamu al-Quran agar kamu menjelaskan
kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka ….
(QS. An-Nahl : 44)
Dalam kedudukan sunnah sbg sumber dan dalil hk kedua, sunnah
menjalankan fungsinya sbg:
Bayan Ta’kid
◦ Yaitu menetapkan dan menegaskan hk-hk yg tersebut dlm al-Quran. Dalam
bentuk ini sunnah hanya seperti mengulangi apa yg dikatakan dlm al-Quran.
◦ Misal: dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat (QS.al-Baqarah:110).
◦ Sabda nabi: Islam dibangun diatas 5 prinsip.Yaitu pengakuan kesaksian bahwa
tiada Tuhan selain allah dan Muhammad adalah rasul allah, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, menunaikan ibadah haji ke Baitullah dan melaksanakan
puasa pada bulan ramadhan (HR. Bukhari dan Muslim).
Fungsi Sunnah

Bayan Tafsir
◦ Yaitu memberikan penjelasan arti yg masih samar dlm alQuran atau memperinci apa-apa yg dlm al-Quran
disebutkan secara garis besar, membatasi apa-apa yg oleh
al-Quran disebut dlm bentuk umum atau memberikan
batasn terhadap apa yg disampaikan Allah secara mutlak.
◦ Misal:
◦ Perintah shalat disampaikan al-Quran dlm arti yang ijmal,
yg masih samar artinya, karena dapat saja dipahami
daripadanya semata-mata hanya berdoa sebagai yg
dikenal secara umum pada waktu itu. Kemudian Nabi
melakukan perbuatan Shalat secara jelas dan terperinci
dan menjelaskannya kepada umatnya:
“inilah shalat itu dan kerjakanlah shalat itu sebagaimana
kamu lihat saya mengerjakannya. “
Fungsi Sunnah

Bayan Tasyri’
◦ Yaitu menetapkan suatu hk dlm sunnah yg secara jelas
tidak disebutkan dlm al-Quran. Dengan demikian kelihatan
bahwa sunnah menetapkan sendiri hk yg tidak ditetapkan
oleh al-Quran.
◦ Misal: Allah SWT menyebutkan dlm al-Quran tentang
haramnya memakan bangkai, darah, daging babi dan sesuatu
yg disembelih tidak dgn menyebut nama Allah (QS. AlMaidah : 3 ).
◦ Kemudian Nabi mengatakan “haramnya setiap binatang
buas yang bertaring dan burung yang kukunya mencekam.”
Larangan ini secara lahir dapat dikatakan sbg hkm baru yg
ditetapkan oleh Nabi. Sebenarnya larangan Nabi itu
hanyalah penjelasan terhadap larangan Allah memakan
sesuatu yg kotor (QS. Al-A’raf: 33 )
BEDA SUNNAH DARI QUR’AN
1.
2.
AL QURAN ADALAH WAHYU BAIK
SECARA LAFAZ MAUPUN MAKNA.
SEMENTARA SUNNAH ADALAH
WAHYU SECARA MAKNA SAJA
AL QUR’AN DIRIWAYATKAN
DENGAN PENDEKATNA HAFALAN
DAN TULISAN. SEMENTARA
SUNNAH HANYA DENGAN POLA
HAFALAN SAJA.
BEDA SUNNAH DARI QUR’AN
SUNNAH DIKODIFIKASI PD MASA
UMAR BIN ABDUL AZIZ (KHALIFAH KE
VIII DARI DINASTI BANI UMAYAH, THN
99 – 101 H)
3. AL QURAN DIRIWAYATKAN SECARA
MUTAWATIR, SEMENTARA SUNNAH
SECARA AHAD
KONSEKWENSI PERBEDAAN
1. KEBENARAN AL QUR’AN BERSIFAT
QATH’I (ABSOLUT), SEMENTARA
SUNNAH BERSIFAT ZHANNI
(RELATIF).
2. JIKA TERDAPAT STATEMEN DARI
“SUNNAH” BERTENTANGAN
DENGAN NASH AL QUR’AN, MAKA
STATEMENT “SUNNAH” MESTI
DITOLAK.
Banyaknya Jumlah Rawi
Hadits
Mutawatir
Hadits
Ahad
Banyaknya Jumlah Rawi


Ditinjau dari segi sedikit atau banyaknya rawi
(orang yang menyampaikan atau yang
menjadi sumber utama ) sunnah terbagi
kepada dua macam.
Hadits Mutawatir
◦ Adalah suatu hadits yg diriwayatkan oleh sejumlah
besar rawi yg menurut adat kebiasaan mustahil
mereka berkumpul dan bersepakat dusta.

Hadits Ahad
◦ Adalah hadits yg diriwayatkan oleh sejumlah rawi
tapi jumlah tersebut tidak sampai derajat
mutawatir.
Hadits Ahad dibedakan atas
Hadits Masyhur
Hadits Azis
Hadits Gharib
Hadits Ahad dibedakan atas
Hadits ahad dibedakan menjadi hadits Masyhur,
hadits azis dan hadits gharib.
 Hadits Masyhur

◦ Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih
namun tidak mencapai derajat mutawatir.

Hadits Azis
◦ Hadits yang diriwayatkan oleh sedikitnya dua orang rawi
walaupun dua orang rawi tersebut terdapat pada satu
thabaqah (lapis) saja kemudian setelah itu orang-orang
meriwayatkannya

Hadits Gharib
◦ Hadits yang diriwayatkan oleh satu orang rawi walaupun
seorang rawi tersebut hanya dalam satu thabaqah (lapis)
kemudian setelah itu orang-orang meriwayatkannya.
Kualitas Rawi


Ditinjau dari segi kualitas orang-orang yg
meriwayatkan hadits, maka hadits dapat
dibedakan menjadi hadits shahih, hadits hasan
dan hadits dhaif.
Hadits shahih
◦ Adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil,
sempurna (kuat) ingatannya, sanadnya bersambungsambung, tidak berillat, dan tidak janggal (syadz).
◦ Syarat-syarat hadits shahih adalah:





Orang yang meriwayatkan (rawi) adil
Rawi sempurna (kuat) ingatan nya
Sanad (rangkaian rawi) bersambung, tidak putus.
Hadits itu tidak berillat
Hadits itu tidak janggal (syadz).
Kualitas Rawi

Hadits Hasan
◦ adalah hadits yang diriwayatkan oleh orang
yang adil namun kurang kuat ingatannya,
sanadnya bersambung-sambung, tidak berillat
dan tidak janggal

Hadits Dhaif
◦ adalah hadits yang kehilangan satu syarat atau
lebih dari syarat-syarat hadits shahih atau
hadits hasan.
Kitab-kitab hadits

Beberapa kitab hadits yg terkenal yg merupakan himpunan hadits para ulama antara
lain enam kitab hadits terkenal yg disebut kutub al-Sittah. Kitab-kitab hadits ini
disusun sekitar abad kedua dan ketiga Hijriyah. Kitab-kitab tersebut adalah:

Jami’ al-Shahih (Shahih Bukhari)
Kumpulan hadits yg dihimpun o/ Imam Bukhari. Lahir di Bukhara 13 Syawal 194 H.(810870 M).
Jami’ al-Shahih (Shahih Muslim)
Kumpulan hadits yg dihimpun o/ Imam Muslim. Lahir di Nisabur tahun 204 H (820-875
M).
Sunan Abi Dawud
Kumpulan hadits yg dihimpun o/ Imam Abu Dawud.Lahit di Sijistan tahun 202 H. (817-889
M)
Sunan Turmudzy
Kumpulan hadits yg dihimpun o/ Imam at-Turmudzy . lahir di Kota Turmudzy (824-892 M).
Sunan an-Nasa’iy
Kumpulan hadits yg dihimpun o/ Imam an-Nasa’I. Lahir di Nasa tahun 215 H.(839-915 M).
Sunan Ibnu Majah
Kumpulan hadits yg dihimpun o/ Imam Ibnu Majah. Lahir Qazwin tahun 207 H. (824-887
M).





SEKIAN
TERIMA KASIH
JAZAKALLAH