4.1 Menulis gagasan

Download Report

Transcript 4.1 Menulis gagasan

mazzmardli (4)
4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu
dan tempat dalam bentuk paragraf naratif
Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat membuat tulisan berupa
gagasan dalam bentuk paragraf naratif dengan menggunakan pola
urutan waktu dan tempat
1
[email protected]/menulis gagasan
kembali
Paragraf naratif
Pola Pengembangan
Latihan
karakteristik paragraf
naratif
Refleksi
Penggunaan kata ulang
2
[email protected]/menulis gagasan
Paragraf naratif
 Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam






3
sebuah tulisan di mana rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu
dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir.
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu
peristiwa atau kejadian.
Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh,
setting, dan konflik.
Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.
Paragraf naratif disusun dengan merangkaikan peristiwaperistiwa yang berurutan atau secara kronologis.
Tujuannya, pembaca diharapkan seolah-olah mengalami sendiri
peristiwa yang diceritakan.
Contoh wacana naratif : novel, cerpen, drama.
[email protected]/menulis gagasan
Paragraf naratif (lanjutan)
 Urutan peristiwa atau proses dapat dipahami dengan mudah jika
gagasan ditulis secara berurutan.
 Untuk menunjukkan urutan dan hubungan antar peristiwa atau
proses digunakan kata hubung antar kalimat; misalnya pertama,
kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya, selanjutnya, sesudah
itu, berikutnya.
4
[email protected]/menulis gagasan
Pola Pengembangan paragraf naratif
 Rangkaian peristiwa demi peristiwa yang disusun secara berurutan
(kronologis) merupakan konsep dasar pengembangan paragraf
naratif.
 Pengembangan tersebut dapat dilakukan dengan mengurutkan
peristiwa berdasarkan waktu kejadiannya atau berdasarkan
urutan tempat terjadinya peristiwa tersebut.
5
[email protected]/menulis gagasan
Pengembangan Berdasarkan waktu kejadiannya
Pagi-pagi sekali Neneng Djania sudah berangkat menuju pasar
yang berjarak cukup jauh dari tempat tinggalnya. Dia mesti bergegas
jika tak ingin semur jengkol Cibiru, makanan kesukaannya habis
dibeli orang lain. Maklum semur jengkol Cibiru ini banyak
penggemarnya dan hanya dijual lima tahun sekali menjelang pemilu.
Menjelang Dzuhur ia baru medapatkan makanan kesukaannya
tersebut setelah antri selama empat jam lebih. Neneng Djania pun
bergegas pulang dan sekitar pukul satu siang ia pun tiba di rumah.
Bersama suaminya, Dian Pramana Putra yang berprofesi Juragan
Singkong, Neneng Djania menikmati makan siang dengan lauk.
Selepas melaksanakan sholat Maghrib, Neneng Djania pun
merasakan kantuk yang lebih dari biasanya. Ia meyakini bahwa rasa
kantuk tersebut akibat kekenyangan makan jengkol
6
[email protected]/menulis gagasan
Pengembangan Berdasarkan urutan tempat terjadinya peristiwa
Bandung merupakan kota yang pertama dikunjunginya. Kemudian
ia pun melanjutkan perjalanan menuju Garut. Di kota ini saya
menemui seorang teman yang menjadi perajin jaket kulit. Setelah
merasa cukup melepaskan kerinduan, saya pun berangkat menuju
Ciamis. Di kota ini saya menemukan makanan khas, kue oyag.
Dinamakan kue oyag karena saat menggorengnya “dioyag-oyag”
atau digoyang-goyang.
7
[email protected]/menulis gagasan
karakteristik paragraf naratif
Karangan narasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
 Kronologis dan mengandung alur/ rangkaian cerita
 Ada tokoh yang diceritakan, baik manusia maupun hewan
Roman, novel, dongeng, hikayat, kisah, drama, lelucon merupakan
contoh dari karangan narasi.
Kerangka paragraf naratif
 Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh,
setting, dan konflik.
 Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.
 Paragraf naratif disusun dengan merangkaikan peristiwa-peristiwa
yang berurutan atau secara kronologis.
 Tujuannya, pembaca diharapkan seolah-olah mengalami sendiri
peristiwa yang diceritakan.
8
[email protected]/menulis gagasan
Penggunaan kata ulang dalam paragraf naratif
 Bentuk
ulang atau Reduplikasi adalah proses atau hasil
perulangan kata. Dalam bahasa Indonesia reduplikasi dikenal
dengan istilah bentuk ulang atau kata ulang.
 Salah satu prinsip kata ulang adalah proses perulangan yang
terjadi tidak akan mengubah golongan/ jenis kata.
a. cepat (adj)  cepat-cepat (adj)
b. berkata (v) berkata-kata (v)
Keterangan:
 adj = adjektiva = kata sifat
 v = verba = kata kerja
9
[email protected]/menulis gagasan
Jenis Kata Ulang
 Pengulangan utuh
buku  buku-buku
rumah sakit  rumah sakit-rumah sakit
beras  beras-petas
buah  buah-buahan
 Pengulangan sebagian
berlarian  berlari-larian
rumah besar  rumah-rumah besar
bermain  bermain-main
10
[email protected]/menulis gagasan
Makna Kata Ulang
 banyak





11
kata-kata, anak-anak
bermacam-macam
sayur-mayur, buah-buahan
menyerupai
kuda-kudaan, mobil-mobilan
agak
ragu-ragu (agak ragu),
saling/ pekerjaan berbalasan
pukul-memukul
himpunan (kolektif)
satu-satu, dua-dua, tiga-tiga
[email protected]/menulis gagasan
 intensitas
o kuantitatif (jumlah)
anak-anak, muda-mudi
o kualitas (mutu)
besar-besar, kuat-kuat
o frekuentatif (kekerapan)
mondar-mandir, bolak-balik,
Latihan
 Buatlah paragraf naratif dengan ketentuan berikut:
 Tema paragraf tentang aktivitas keseharianmu.
 Gunakan pola urutan waktu/ tempat dan kata ulang dalam
paragraf yang kamu buat tersebut.
12
[email protected]/menulis gagasan
Refleksi
Baca paragraf berikut dan temukan kata ulang yang terdapat di
dalamnya!
Saya kembali beradu pandang dengannya di pintu masuk.
Tatapannya jelas-jelas menyiratkan sapaan khusus. Mungkin dia
bertanya-tanya. Saya memperhatikan tahi lalatnya. Ada sebersit
uban di rambutnya yang berombak. Lalu, saya merasakan samasama menahan senyum. Entah mengapa saya teramat yakin kalau ia
pemimpin rombongan ketoprak ini
13
[email protected]/menulis gagasan