HERBAL pkm pegagan dkk

Download Report

Transcript HERBAL pkm pegagan dkk

PENGOBATAN HERBAL
OLEH:
R.HAPPY YULIASARI S.FARM.,APT
PERLU TAHU :
Waktu pengumpulan bahan obat secara umum:
 Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga
dan buah belum masak.
 Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah
mekar.
 Buah dipetik dalam keadaan masak.
 Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.
 Akar, rimpang (rhizoma), umbi (tuber), dan umbi
lapis(bulbus) dikumpulkan sewaktu proses
pertumbuhannya terhenti.
PERLU TAHU :
Cara Merebus Ramuan Obat
 Perebusan dilakukan dalam pot tanah, pot
keramik, atau panci email. Panci dari bahan besi,
aluminium, atau kuningan sebaiknya tidak
digunakan untuk merebus dikarenakan dapat
menimbulkan endapan, konsentrasi larutan obat
yang rendah, terbentuknya racun, atau
menimbulkan efek samping.
 Gunakan air bersih untuk merebus. Sebaiknya
digunakan air tawar , kecuali ditentukan lain. Cara
merebus bahan sebagai berikut. Bahan obat
dimasukkan ke dalam pot tanah. Masukkan air
sampai bahan terendam seluruhnya dan
permukaan air berada sekitar 30 mm di atasnya.
Perebusan dimulai bila air telah meresap ke dalam
bahan ramuan obat.
PERLU TAHU :
 Lakukan perebusan dengan api sesuai petunjuk pembuatan.
Apabila nyala api tidak ditentukan,
 Biasanya perebusan dilakukan dengan api besar sampai airnya
mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air rebusan
meluap atau terlalu cepat kering. Tumbuhan obat yg mengandung
racun, perlu direbus dengan api kecil dalam waktu yg agak lama, 35 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api yg besar
digunakan untuk ramuan obat yg berkhasiat mengeluarkan
keringat(obat influenza atau demam) supaya pendidihan cepat
dan penguapan berlebihan dari komponen aktif dapat dicegah.
 Apabila tidak ditentukan khusus, perebusan dianggap selesai
ketika air rebusan tersisa setengah dari jumlah semula. Namun,
jika bahan obat yg direbus banyak yg keras seperti biji, batang, dan
kulit kayu, maka perebusan selesai setelah air tersisa sepertiganya
PERLU TAHU :
 Berikut ini beberapa cara perebusan dg perlakuan khusus ;
 Direbus terlebih dahulu. Dilakukan bila ada bahan obat yg
besar atau keras dan sukar diekstrak seperti kulit kerang atau
bahan mineral. Bahan tersebut perlu dihancurkan dan
direbus terlebih dahulu 10 menit sebelum bahan lain
dimasukkan.
 Direbus paling akhir. Dilaksanakan bila ada bahan obat yg
mudah menguap atau bahan aktifnya mudah terurai.
 Direbus dalam bungkusan. Beberapa bahan obat harus
dibungkus terlebih dahulu dengan kain sebelum direbus
untuk mencegah kekeruhan, lengket dan terbentuknya
bahanyang dapat menimbulkan iritasi tenggorokan.
PERLU TAHU :
 Dididihkan perlahan-lahan atau direbus terpisah untuk
menghindari rusaknya zat berkhasiat atau terserapnya zat
tersebut bila direbus dengan bahan lain (ginseng). Bahan
ini perlu diiris tipis-tipiskemudian direbus terpisah dalam
pot tertutup dengan api kecil selama 2-3 jam.
 Dilarutkan dengan penyeduhan. Dilakukan bila ada obat
yg lengket, kental atau mudah terurai bila direbus terlalu
lama dengan bahan obat lainnya, atau mudah melekat di
dinding pot maupun di bahan obat lain sehingga keluarnya
zat aktif obat lain terhambat.
MAHKOTA DEWA (Phaleria
macrocarpa)
 Kandungan Kimia :
daun mengandung antihistamin, alkaloid, saponin,
dan polifenol (lignan)
Bagian yang digunakan :
Daun bisa digunakan segar atau yang telah
dikeringkan
MAHKOTA DEWA (Phaleria
macrocarpa)
R/ EKSIM DAN GATAL-GATAL :
Cuci daun mahkota dewa segar
secukupnya, lalu giling sampai halus
tempelkan pada bagian yang sakit dan
balut. Ganti 2-3 kali sehari
MAHKOTA DEWA (Phaleria
macrocarpa
PEGAGAN
(Centella asiatica (L.) Urban)
PEGAGAN
(Centella asiatica (L.) Urban)
• Sifat dan Khasiat
• Herba rasanya manis, sifatnya sejuk, berkhasiat
tonik, antiinfeksi, antitoksik, antirematik, penghenti
perdarahan (hemostatis), peluruh kencing (diuretik
ringan),
pembersih
darah,
memperbanyak
pengeluaran empedu, pereda demam (antipiretik),
penenang (sedatif), mempercepat penyembuhan
luka, dan melebarkan pembuluh darah tepi
(vasodilator perifer). Khasiat sedative terjadi melalui
mekanisme kolinergik di susunan saraf pusat.
PEGAGAN
(Centella asiatica (L.) Urban)
 Diduga, senyawa glikosida triterpenoida
yang disebut asiaticoside berperan dalam
berbagai
aktivitas
penyembuhan
penyakit. Asiaticoside dan senyawa
sejenis juga berkhasiat anti lepra (kusta).
Secara umum, pegangan berkhasiat
sebagai
hepatoprotektor,
yaitu
melindungi sel hati dari berbagai
kerusakan akibat racun dan zat
PEGAGAN
(Centella asiatica (L.) Urban)
 Bagian yang Digunakan
 Bagian yang digunakan adalah herba
(seluruh bagian tanaman, kecuali
akar).
PEGAGAN
(Centella asiatica (L.) Urban)
• Cara Pemakaian
• Untuk obat yang diminum, cuci 30-60 g herba
segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai
tersisa menjadi 1 gelas. Cara lain, giling herba
sampai halus, lalu peras dan air perasaannya
diminum. Bisa juga, seduh 1-2 g bubuk kering
dengan air panas. Setelah dingin, minum
sekaligus. Untuk mengobati keracunan, jus
500-1.500 g herba pegangan segar, lalu minum
sekaligus.
PEGAGAN
(Centella asiatica (L.) Urban)
• Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
• Rebusan daun pegangan 10% yang diberikan pada
anjing sebagai binatang percobaan mempunyai daya
diuresis (pengeluaran air kemih) yang baik dibanding
rebusan daun pegangan 0,5% dan 5% (Malawat Salim,
JF FMIPA UNHAS, 1981).
• Secara in vitro, infus dan ekstrak alkohol daun
pegangan mempunyai daya antimikroba, khususnya
terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Dalam bentuk ekstrak alkohol, harga kadar hambat
minimum (KHM) ataupun kadar bunuh minimum
(KBM) terhadap kedua jenis bakteri tersebut lebih
besar dibandingkan dalam bentuk infus. Daya anti
bakteri daun pegangan terhadap S. aureus lebih besar
dibandingkan terhadap E. coli. Daya antimikotik
terhadap Candida albicans tidak nyata (Endang
PEGAGAN
(Centella
asiatica
(L.)
Urban)
• Infus daun pegangan dengan kadar 7,5% paling baik
•
•
•
•
untuk melarutkan batu ginjal kalsium (Sri Endah
Suhartatik, Fakultas Farmasi UGM, 1989).
Ekstrak pegangan dapat menghambat pertumbuhan
bakteri enteric, seperti Pseudomonas aeruginosa,
Enterobacter aerogenes, dan Salmonella typhi
(Syahnida, JF FMIPA UNAND, 1993).
Asiaticocide dan thankuniside dapat mengurangi
kesuburan (fertilitas).
Dalam dosis yang tinggi, pegangan dapat
menurunkan kadar gula darah (berkhasiat
hipoglikemik).
Asiaticoside efektif untuk mengobati lepra (kusta).
DAUN SENDOK
(Plantago mayor L.)
 Kandungan Kimia
 Aukubinberkhasiat sebagai hepatoprotektor.
 Kalium yang bersifat sebagai peluruh kencing
 Zat lainnya jg mangandung plantagin, D-galaktosa, L-
arabinosa, dan L-rhamnosa.
DAUN SENDOK
(Plantago mayor L.)
 Efek farmakologis dan Hasil Penelitian
 Infus daun sendok 10% dan 20%
mempengaruhi kelarutan Ca dan Mg dari
batu ginjal secara in vitro (Ismedsyah,
Jurusan FMIPA USU, 1991)
 Ekstrak daun sendok pada konsentrasi 1-3
g/ml menunjukkan daya antibakteri thd
Staphylococcus aureus dan Shigella sonnei
(Meriana Sugiarto, Fak. Farmasi UKWM)
TEMPUYUNG
(Sonchus arvensis L.)
 Kandungan Kimia
 Alpha laktuserol, beta laktuserol, manitol, inositol,
kalium, flavonoid, dan taraksasterol
TEMPUYUNG
(Sonchus arvensis L.)
 Efek farmakologis dan Hasil penelitian
 Ekstrak air daun tempuyungmemiliki daya melarutkan
batu ginjal secara in vitro (Giri Hardiyatmo, Fak.
Farmasi UGM, 1988)
THANK U
by: ummu Abdurrohman