Nutrisi pada Penyakit Kardiovaskuler

Download Report

Transcript Nutrisi pada Penyakit Kardiovaskuler

Nutrisi pada Penyakit Kardiovaskuler

Nur Indrawaty Liputo

I.

DIET DAN PENYAKIT KRONIK NON INFEKSI PENDAHULUAN

 PEMBANGUNAN KESEHATAN MENINGKATKAN TARAF & KUALITAS HIDUP DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT KOTA - MASYARAKAT DESA

 PENINGKATAN TARAF & KUALITAS KEHIDUPAN USIA HARAPAN HIDUP MERUBAH LIFE STYLE HIDUP DGN PENGELUARAN KALORI INTAKE OBESE TOLERANSI GLUKOSA TRANSISI EPIDEMIOLOGI

 TRANSISI EPIDEMIOLOGI  BEROBAHNYA POLA PENY DAN PENYEBAB KEMATIAN DARI PENY INFEKSI PENY KE PENYAKIT KRONIK NON INFEKSI  PADA ERA TRANSISI : 2 BEBAN GANDA

Pencegahan

 Lemak dalam makanan:  Trigliserida: gliserol + asam lemak  Asam lemak:  Asam lemak jenuh (saturated fatty acids)  Asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acids):  Monounsaturated fatty acids  Polyunsaturated fatty acids

Lemak

 Saturated fatty acids   Rantai pendek: C12   C14:0 = miristic acid C16:0 = palmitic acid

Diet – heart Hypothesis Keys dkk

 Asupan tinggi lemak jenuh, tinggi kolesterol, rendah lemak tidak jenuh Meningkatkan kadar kolesterol dalam darah Aterosklerosis Infark miokard

Diet –Heart Hypothesis Keys dkk Seven Countries Study, 1970 penelitian selama 25 tahun lima negara di Eropa, Amerika Serikat dan Jepang

Asam Lemak jenuh

 Efek terhadap profil lipid darah:  Asam lemak

Kandungan Asam lemak

As lemak (g/100 g)

SFA C12:0 C14:0 C16:0 C18:0 MUFA PUFA

M Kelapa M Sawit

86.50

44.60

16.80

8.20

2.80

5.80

1.80

49 1 44 4 39 11.5

Lemak Hewani

35 1 25 9 49 15

M. Jagung

14 12 2 28 57.5

Asam lemak jenuh

 Asam lemak laurat:   Pada kelapa,

virgin coconut oil

Mempunyai efek protektif: anti mikroba, anti virus  Pada masyarakat tropis:   kelapa sumber lemak satu-satunya Bagian dari food culture  Kelapa dikonsumsi dengan mak protektif lain: ikan, bumbu

Asam lemak laurat

 Masyarakat tropis:  Tak terdapat perbedaan konsumsi kelapa pada penderita PJK dan orang sehat  Penderita PJK:  mengkonsumsi lebih lemak hewani,  kurang sayuran,  tinggi makanan mengandung kolesterol

Monounsaturated fatty Acids

 Oleic acid: asam oleat (C18:1)  Nama lain: omega 9  Sumber utama: olive oil (minyak zaitun), minyak sawit  Efek terhadap profil lipid: netral  Lemak primadona  Masyarakat Mediteranian: rendah PJK, konsumsi olive oil tinggi

PUFA

 Omega 6: asam linoleat, asam arachidonat  Omega 3: asam linolenat, eicosapentanoat, (EPA, C20:5 N-3) dan asam docosahexaenoat ( DHA, C22:6 N-3).

PUFA

 Omega 6:  menurunkan LDL  Menurunkan HDL  Gampang teroksidasi, sangat aterogenik  Dapat menjadi asam lemak trans  Asam lemak trans: sangat aterogenik  Sudah ditinggalkan

PUFA

 Omega 3:  Penghambat trombosis  Protektif  menghambat produksi tromboksan, meningkatkan sintesa prostaksilin, menurunkan viskositas darah dan trombosis  Sumber utama: ikan

Faktor makanan lain

 Lemak total: jika konsumsi >30% total energi  Konsumsi energi berlebihan  obesitas  Karbohidrat: tinggi karbohidrat, mengurangi LDL, menurunkan HDL  Protein: rendah protein, rendah kolesterol darah

Makanan

 Ikan: protektif, sumber omega 3  Sayuran dan buah-buahan: vitamin, mineral, serat, zat fitokimia  Zat fitokimia: antioksidan  Antioksidan: mengurangi agregasi trombosis, mengubah metabolisme kolesterol dan mengurangi tekanan darah  Antioksidan: pada bumbu dan rempah

Pencegahan PJK

 Lemak: total lemak, SFA, PUFA, MUFA  Total energi  Karbohidrat  Protein  Makanan

Manajamen diet pada hiperlipidemia  Tujuan manajemen:  Pada penderita PJK: menurunkan kadar lipid darah, mencegah progresifitas aterosklerosis dan timbulnya serangan baru  Pada pasien tanpa gejala: mencegah timbulnya gejala PJK

Manajamen diet pada hiperlipidemia  Kurangi:  Total energi, total lemak, lemak jenuh (lemak hewani), makanan mengandung kolesterol  Menambah:  Karbohidrat kompleks, serat, MUFA, protein nabati

Manajamen diet pada hiperlipidemia  Konseling diet diteruskan hingga beberapa bulan  Pemeriksaan lipid darah setiap 6-8 minggu  Penentuan jumlah Kalori untuk kontrol berat badan  Total lemak: <30%, optimal: dibawah 25%  SFA: <10%, PUFA: >10%, omega 3: 2%, sisanya MUFA

Manajamen diet pada hiperlipidemia  Asupan kolesterol: <100 mg untuk setiap 1000 kcal  Kurangi

visible fats

dan minyak: ganti daging sapi dengan ikan, ayam  Hindari

invisible fat

: pada

snack, cake

 Batasi kuning telur  Buah dan sayur

Manajamen diet pada hiperlipidemia  Perubahan diet: menurunkan total kolesterol dan LDL 10 hingga 20%  Pasien hipercholesterolemia sangat tinggi: turunkan SFA hingga <7%, asupan kolesterol <70 mg/1000 kcal