Ruang_Lingkup_Pengantar_Ilmu_H

Download Report

Transcript Ruang_Lingkup_Pengantar_Ilmu_H

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
ILMU HUKUM
 Adalah ilmu pengetahuan yang obyeknya hukum.
 Bukan hukum yang berlaku dalam negara tertentu
tetapi hukum sbg fenomena dlm kehidupan manusia
yg tidak terikat TEMPAT dan WAKTU (sebagai
fenomena universal).
Menyangkut ttg asal, pengertian, isi, sifat, fungsi,
tugas, tujuan dan sumbernya (yg mungkin juga
meliputi aspek filsafati.
Kesimpulan : ilmu hukum  ilmu pengetahuan yang
berdiri sendiri lepas dari Hukum
Positif (ALGEMEINE RECHTSLEHRE).
METODE PENDEKATAN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Ideologis : melihat hukum sbg perwujudan nilai-nilai
tertentu yaitu KEADILAN.
Normatif Analitis : melihat hukum sbg suatu sistem
peraturan yg abstrak, otonom yg merupakan subyek
tersendiri (terlepas dari hal-hal diluar peraturan).
Sosiologis : melihat hukum sbg alat untuk mengatur
masyarakat sehingga akan memperhatikan efektifitas hukum
dalam masyarakat.
shg dpt diketahui persamaan dan perbedaan. Historis :
melihat hukum itu mempunyai sifat kesejarahan
Sistematis : melihat hukum sbg sistem yg terdiri dari bagianbagian (subsistem)
Komparatif : melihat sistem hukum itu lebih dari satu
kemudian dibandingkan
NB : Bbrp metode ini dpt dipilih scr bebas, tergantung pandangan
kita ttg hukum itu sendiri.
Ilmu hukum sebagai Ilmu Pengetahuan
Dasarnya adalah :
1. Menempatkan sesuatu dijadikan obyek
penyelidikan.
2. Obyek itu ditanyakan terus menerus
3. Ada alasan / maksud tertentu untuk
mempertanyakan.
kan obyek itu scr terus menerus.
4. Segala sesuatunya diletakkan dalam satu
kesatuan sistem.
 HUKUM merupakan FENOMENA MASYARAKAT yang
berupa kebiasaan dalam masyarakat dan dapat berupa :
a. KAEDAH
b. PERILAKU
 Kaedah dan Perilaku merupakan sasaran penyelidikan ilmu
hukum dan akan dipertanyakan terus, alasannya karena
obyek ilmu hukum itu hidup berkembang mengikuti
perkembangan masyarakatnya.
 Ilmu hukum juga mempunyai sistematik tertentu dalam
pemecahan masalah :
1. PROBLEM IDENTIFICATION
2. PROBLEM SOLVING
3. DECISION MAKING.
TUGAS ILMU HUKUM
•
•
•
•
Dari mensistematisasi s/d membangun hukum.
Mengadakan klasifikasi.
Menganalisis dan membentuk pengertian
Mengadakan penelitian baru sehingga berarti
membentuk pendapat atau lebih meningkat
lagi dengan menghasilkan teori.
DISIPLIN hukum
Adalah sistem ajaran tentang hukum sebagai fenomena
masyarakat yang meliputi ILMU hukum, POLITIK hukum
dan FILSAFAT hukum
ILMU hukum terdiri dari :
a. Ilmu tentang kaedah yang mempelajari hukum sbg kaedah.
b. Ilmu pengertian yaitu mempelajari pengertian pokok dlm
hukum spt misal : subyek hukum, hubungan hukum,
klasifikasi hukum, dsb.
c. Ilmu tentang kenyataan yang mempelajari hukum sbg
perilaku manusia dlm hidup bermasyarakat, yg terdiri dari :
SOSIOLOGI
hukum,
ANTROPOLOGI
hukum,
PSYCHOLOGI hukum, PERBANDINGAN hukum dan
SEJARAH hukum.
Sosiologi hukum :
mempelajari bagaimana pertalian dan
pengaruh timbal balik antara hukum sbg
gejala sosial dengan gejala sosial lainnya,
seperti ; kesenian, bahasa, kesejahteraan,
dll.
Antropologi
hukum
:
mempelajari pola sengketa dan pelesaian
-nya dalam masyarakat sederhana atau
yang dalam proses modernisasi.
Psikologi
hukum
:
mempelajari hukum sebagai salah satu
perwujudan dari perkembangan jiwa
manusia.
Perbandingan
hukum
:
mempelajari sistem hukum dr negara satu
untuk dibandingkan dgn sistem hukum
dari negara lainnya.
mempelajari sejarah sistem hukum dlm
suatu masyarakat tertentu.
Sejarah hukum :
POLITIK hukum
Adalah disiplin hukum yang mengkhususkan pada usaha
untuk memerankan hukum dalam mencapai tujuan yg
dicita-citakan masyarakat ybs, artinya mencakup memilih
kegiatan dan menerapkan nilai.
FILSAFAT HUKUM
Adalah disiplin hukum yang mempelajari pertanyaan yang
bersifat mendasar dari hukum (melihat dunia hukum yang
tidak dapat dilihat/abstrak).
dengan kata lain :
di mana ilmu hukum berakhir atau sudah sampai pada
batasnya, di sanalah filsafat hukum akan muncul untuk
menjawab pertanyaan yang belum terjawab atau sudah
terjawab tetapi belum memuaskan.
KEDUDUKAN DAN FUNGSI PIH
• Istilah PIH di Indonesia pertama kali dipakai di Univ
Gadjah Mada tanggal 13 Maret 1946.
• Dalam kurikulum Fakultas Hukum di Indonesia PIH
dipelajari sebagai MKDH (Mata Kuliah Keahlian
hukum).
• Dalam kurikulum fakultas lain hanya sbg pelengkap
• PIH mempelajari hukum pada umumnya, PHI
mempelajari hukum positif di Indonesia (hukum yang
dibatasi tempat dan waktu) sehingga bedanya ada
dalam fungsi dan obyeknya.
KAEDAH SOSIAL
• Manusia sebagai makhluk sosial.
• Terbentuk minimal ada 2 (dua) orang hidup
bersama, saling berhubungan, mempengaruhi,
saling tergantung dan terikat satu sama lain,
misal : pasutri
(Yang penting bukan penjumlahan orang tetapi
KEBERSAMAAN TUJUAN).
• Setiap manusia punya kepentingan & kepent.
ini tdk sekedar dipenuhi ttp juga terlindungi.
Latar belakang hidup bermasyarakat
:
•
•
•
•
•
Merasa tertarik satu sama lain
Merasa memerlukan bantuan orang lain
Merasa punya kesenangan yg sama
Merasa punya hubungan kerja dg orang lain.
Mempunyai tuntutan kasatuan biologis.
Cara masyarakat terbentuk
• Dengan sendirinya atau sengaja dibentuk
• Menimbulkan pembagian masyarakat jadi 2 :
a. masyarakat paksaan : negara, tawanan, pengungsi.
b. masyarakat merdeka, terdiri dari :
1. masy. alam (terjadi dengan sendirinya spt suku)
2. masy. budidaya, terjadi karena kepentingan dunia
atau kepercayaan spt : koperasi, gereja.
Bentuk Masyarakat berdasarkan Kriteria
dasar hubungan :
• Masy. Paguyuban (gemeinschaft):
yang hubungan antar anggota menimbulkan
ikatan batin (tanpa melihat untung & rugi)
misal : keluarga.
• Masy Patembayan (Gesselschaft) :
ada dasar pertimbangan untung rugi, mereka
disatukan karena tujuan yg sama utk mendapat
untung misal : PT, CV, Koperasi.
Bentuk masyarakat berdasarkan peri
kehidupan / kebudayaan :
a. primitif dan modern
b. desa dan kota
c. teritorial
d. genealogis
e. teritorial dan genealogis
Berdasarkan Hubungan Kekeluargaan :
keluarga inti, keluarga luas, suku bangsa dan
bangsa.
Kaedah sebagai perlindungan
kepentingan manusia
• Manusia mengadakan kontak (antar individu,
kelompok dengan individu, kelompok dengan
kelompok).
• Kontak dapat menyenangkan, tetapi dapat
menimbulkan pergeseran/pertentangan kepentingan.
Misal : dalam hal kebutuhan air di musim kemarau.
• Manusia dalam masyarakat punya pandangan apa
yang baik & buruk, saling berpasangan shg perlu
keseimbangan. Misal : kepent.pribadi & kepent masy,
nilai kelestarian & pembaharuan
• Untuk memenuhi kebutuhan manusia memperoleh pengalaman, dan pengalaman ini akan
menciptakan nilai.
• Nilai tsb akan menjadi pedoman, shg sikap
manusia akan membentuk kaedah.
• Fungsi kaedah adalah melindungi kepentingan
manusia, baik terhadap ancaman ekstern
maupun intern.
Apakah kaedah sosial itu ?
• Adalah peraturan hidup yang menetapkan bagaimana manusia
harus bertingkah laku dalam hidup bermasyarakat.
• Dengan kaedah sosial dicegah bentrokan kepentingan manusia,
sehingga tercipta masyarakat yang tertib.
• Agar tidak terjadi konflik perlu pengendalian sosial, yaitu
berbentuk sanksi sebagai upaya restitutio in integrum.
• Sanksi positif, negatif maupun responsif.
Positif
: reaksi thd perbuatan baik  hadiah,piagam dsb.
Negatif
: reaksi thd perbt yg negatif  hukuman
Responsif : merupakan reaksi kedua pihak untuk
memulihkan hukuman ketidakseimbangan yang
terjadi.
Jenis kaedah sosial
* Aspek kehidupan pribadi :
a. kaidah kepercayaan/keagamaan
b. kaidah kesusilaan
* Aspek kehidupan antar pribadi :
a. kaidah sopansantun/adat
b. kaidah hukum.
Kaidah Agama/kepercayaan
• Merupakan perintah Tuhan.
• Berisi perintah, larangan, anjuran yang
memberi tuntunan hidup manusia agar damai
didunia dan akhirat.
• Isi ditujukan kepada sikap batin
• Membebani manusia dengan kewajiban
kepada Tuhan, sesama dan diri sendiri.
• Yang melanggar mendapat hukuman dari
Tuhan di akhirat.
Kaidah Kesusilaan
• Bersumber pada rasa susila dalam masyarakat
dan pendukungnya adalah hati nurani manusia
sendiri
• Ditujukan untuk kebaikan akhlak pribadi.
• Isi ditujukan pada sikap batin
• Membebani manusia dengan kewajiban.
• Sanksi dari batinnya sendiri (penyesalan).
Persamaan & perbedaan
kaidah agama dan kaidah susila
• Persamaan : sama-sama ditujukan pd sikap
batin manusia.
• Perbedaan : kd agama ditujukan pd iman
kd susila ditujukan pd akhlak
mns
Kaidah sopan santun / adat
• Bersumber pada kepatutan, kebiasaan dan
kesopanan dalam masyarakat.
• Isi ditujukan pada sikap lahir
• Membebani manusia dengan kewajiban.
• Asal usul dari kekuasaan luar yang memaksa
• Pelanggarnya mendapat sanksi berupa
umpatan,
cemoohan,
dikucilkan
dari
masyarakat (sanksi dari masy. scr tdk resmi)
Perbedaan kaidah susila dengan
Kaidah kesopanan
• Ruang lingkup berlakunya kaidah susila luas
karena ditujukan pada umat manusia dan
melihat manusia sebagai individu.
• Kaidah sopan santun ditujukan
kepada
manusia sebagai makhluk sosial dan pelakunya
yang konkrit
HUB SOPAN SANTUN DGN KEBIASAAN
Sopan santun timbul krn kebiasaan
Ketiga kaidah tsb belum memuaskan
sebab :
1.
Masih banyak kepentingan manusia lain yang juga perlu
perlindungan tetapi belum dilindungi oleh ketiga kaidah tsb,
misal : prosedur nikah, SIM
2. Kepentingan manusia yang sudah dilindungi oleh ketiga
kaidah tsb dirasa belum cukup terlindungi karena sanskinya
kurang memuaskan, misal : agama di akherat, sesal dari diri
sendiri, sopan santun di cemooh dsb.
Akibatnya :
Kurang cukup memberi jaminan perlindungan kepent manusia,
shg perlu  kaidah HUKUM
Keistimewaan kaidah HUKUM :
Terletak pd sanksi yang tegas dan dapat dipaksakan
oleh instansi resmi (PENGADILAN)
KAEDAH HUKUM
•
•
•
•
Ditujukan kepada pelaku yang konkrit
Untuk ketertiban masyarakat
Jangan sampai ada korban
Isi ditujukan pada sikap lahir
(Tidak seorangpun dapat dihukum karena apa yang
dipikirkan/dibatinnya “COGITATIONIS POENAM
NEMO PATITUT”).
Dapat terjadi, setelah dilakukan perbuatan lahir,
hukum mencampuri urusan batin manusia, misal :
kesengajaan, direncanakan, itikad baik dsb.
•
•
•
Asal usul dari kekuasaan luar yang memaksa
Sanksi dari masyarakat secara resmi
Di samping membebani manusia dengan kewajiban
juga memberi hak.
KESIMPULAN, kaidah hukum bersifat :
a. Heteronom (berasal dari luar dari manusia)
b. Normatif (membebani manusia dengan kewjb)
c. Atributif (memberi manusia dengan hak).
Hubungan kaidah hukum & kaidah
sosial lainnya
2 kelompok kaidah tsb dapat dibedakan, tetapi tidak
dapat dipisah / saling mempengaruhi misal :
– Ada titik temu antara kd agama dg kd hukum
a. ps 29 UUD 45 – kebebasan beragama
b. membunuh, mencuri, zina – dilarang
– Ada hubungan antara kaidah susila dan kaidah hukum
a. itikad baik  ps 1338 KUH Pdt
b. kepala somah yg baik  ps 1560 KUHPdt
c. causa halal tdk boleh bertentangan dgn
UU, adat kebiasaan & ketertiban umum  ps.
1337 KUH Pdt.
• Dapat terjadi, kaidah susila melarang tetapi kaidah
hukum tidak melarang – berbohong, samen leven
• Kaidah hukum membolehkan hukuman tetapi kaidah
susila melarang
a. hutang uang di pengadilan kurang bukti.
b. rentenir tdk susila, tapi hukum memungkinkan
asal bukan sbg mata pencaharian.
• Kaidah hukum sebagian besar mrpk peraturn
kesusilaan yang diberi sanksi hukum oleh penguasa
• Batas sopan santun dan hukum selalu berubah.
HUKUM MENUNTUT LEGALITAS
Artinya yang dituntut adalah pentaatan
kaedah atau pelaksanaan kaedah semata
KESUSILAAN MENUNTUT MORALITAS
Artinya yang dituntut adalah perbuatan yg
didorong oleh rasa wajib