SARANA CERITA - Pendidikan dan Pengetahuan Sastra Indonesia

Download Report

Transcript SARANA CERITA - Pendidikan dan Pengetahuan Sastra Indonesia

Maulfi Syaiful Rizal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FIB UB
Hakikat Sarana Cerita
Sarana cerita merupakan teknik yang
digunakan oleh pengarang untuk memilih
dan menyusun detil-detil cerita (peristiwa
dan kejadian) menjadi pola yang bermakna.

Tujuan penggunaan sarana cerita adalah untuk
memungkinkan pembaca melihat fakta
sebagaimana yang dilihat pengarang,
menafsirkan makna fakta sebagaimana yang
ditafsirkan pengarang, dan merasakan
pengalaman seperti yang dirasakan pengarang.

Macam-macam sarana cerita:
1. Judul
2. Pusat Pengisahan
3. Gaya (Bahasa) dan Nada
4. Simbolisme
5. Ironi
Pusat Pengisahan

Pusat Pengisahan = Sudut Pandang

Pusat pengisahan mempersolakan siapa yang
menceritakan atau dari posisi mana (siapa)
peristiwa dan tindakan itu dilihat.

Pusat pengisahan atau sudut pandang
merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara
sengaja dipilih oleh pengarang untuk
mengemukakan gagasan dan ceritanya.

Pentingkah sudut pandang dalam cerita?
Macam-Macam Sudut Pandang
1.
Sudut Pandang Persona Ketiga
Narator adalah seseorang yang berada di
luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh
cerita dengan menyebut nama, atau kata
gantinya: ia, dia, dan mereka.
Sudut pandang ini dibagi menjadi 2:
a. “dia” mahatahu,
b. “dia” terbatas, sebagai pengamat.

Kini ketua parlemen dan tukang kebun sama-sama ke arah
sungai. Ada pemandangan yang ganjil. Lima orang
bertengger di tepi sungai. Pantat mereka terbuka dengan
sebagian kecil dicelupkan ke permukaan air. Persis dirahkan
ke gedung parlemen (Di Depan Gedung Parlemen dalam
Perempuan Terakhir, 2004:133).

Udara yang gerah. Butir-butir keringat Suparlan dan istrinya
menetes jatuh ke pematang sawah. Udara di depan mereka
kelihatan mendidih, naik meliuk-liuk dengan gairah api. Dan
waktu pun meluncur terus. Hari-hari tumpang tindih, bulan
bersusulan. Pada diri Suparlan, tebu itu tidak lagi manis,
tapi menjadi pahit seperti hari-hari yang dilewatinya
(Rendemen dalam Perempuan Terakhir, 2004:110).
Tahukah perbedaan kedua kutipan cerita di atas?
2.
Sudut Pandang Persona Pertama : Aku
Narator adalah seseorang yang ikut terlibat
dalam cerita. Ia adalah si “aku” tokoh yang
berkisah, mengisahkan peristiwa dan
tindakan, yang diketahui, dilihat, didengar,
dialami, dan dirasakan, serta sikapnya
terhadap orang (tokoh) lain kepada
pembaca.
Jenis sudut pandang ini ada 2:
a. “aku” tokoh utama
b. “aku” tokoh tambahan
Tunjukkan perbedaan dari kutipan cerita di
bawah ini!

Surat terakhir dari Susmia kubaca kembali. Kalimat
demi kalimat. Terasa menyentuh, tapi sekaligus
perih di dada..... (Surat Terakhir dalam Perempuan
Terakhir, 2004: 125).

Ini adalah kisah seorang wanita sejati. Saya telah
berjumpa dengannya di penjara Qanatir beberapa
tahun yang lalu. Saya sedang melakukan penelitian
mengenai kepribadian suatu kelompok wanita yang
dipenjarakan dan ditahan, karena dijatuhi hukuman
atau dituduh melakukan kejahatan (Perempuan Di
Titik Nol, 2006:3).
Judul
Judul suatu cerita biasanya memberikan
gambaran akan makna suatu cerita.
 Hubungan judul dengan keseluruhan isi cerita
adalah sebagai berikut:
a. sebagai pembayang cerita
b. Berkaitan dengan tema
c. Berkaitan dengan tokoh cerita
d. Berkaitan dengan latar tempat dan waktu
e. Berkaitan dengan teknik penyelesaian, dll.

Simbol

Bentuk simbol berupa kata atau kalimat.
Simbol mungkin berkaitan dengan tema.
 Simbol juga bisa berkaitan dengan latar.
 Simbol berkaitan dengan tokoh atau yang
menyarankan pada tokoh.

Terima Kasih