Menemukan Tema, Latar, dan Penokohan Cerita Pendek

Download Report

Transcript Menemukan Tema, Latar, dan Penokohan Cerita Pendek

Memahami Tema, Latar,
dan Penokohan
Cerpen
1. TEMA
Setiap cerita pasti memiliki gagasan pokok
yang diangkatsebagai ide cerita. Hal
tersebut dinamakan tema cerita.
Misalnya , perjuangan , kesetiaan,
persahabatan, percintaan dan
sebagainya.
Untuk menemukan tema ,perlu membaca
keseluruhan cerita
2. LATAR
• Latar menunjuk kepada waktu dan tempat
berlangsung kisah cerita itu. Misalnya di sebuah
bukit pada pagi hari, di sebuah rumah tua pada
malam 1 Syura, dan sebagainya.
• Dalam cakupan yang lebih luas, latar dapat
menjelaskan sebuah kurun waktu tertentu,
misalnya zaman perang kemerdekaan atau
zaman pemerintahan kerajaan. Latar juga dapat
merujuk pada strata kehidupan, misalnya sebuah
kisah cerita berlangsung di kalangan konglomerat
atau cerita di kalangan masyarakat miskin, dan
sebagainya..
Kutipan Cerita
Masih terdiam mendengar kalimat demi kalimat
yang meluncur baik dari bibir Kapten Ismail
maupun Daud. Matahari semakin hangat
melelehkan selapis tipis salju di puncak
Carstensz Piramid. Aku menatap bola api jingga
yang tampak lembut bersahabat dalam naungan
kabut dingin dan rintik salju.
Latar Cerita
Di puncak gunung Carstensz Piramid pada
waktu pagi hari.
“Peraih NEM tertinggi sekolah kita ... sekaligus juara
umum ... Bahril Hidayat!” Pengumuman itu bergema dari
bibir loudspeaker yang terletak di sudut timur halaman
sekolah. Tepuk tangan riuh. Halaman sekolah sudah
setengah jam dipenuhi oleh siswa yang mengikuti upacara
bendera hari Senin di SD Negeri 011 Pakan Baru. Sekolah
Dasar sederhana yang terletak sekitar 400 meter dari
rumahku tepatnya di Jalan Balam Kecamatan Kampung
Melayu.
Latar waktu dalam penggalan novel tersebut adalah ...
A. pagi hari
B. siang hari
C. sore hari
D. malam hari
PENOKOHAN ATAU
PERWATAKAN
Hal yang menarik dalam sebuah cerita berupa
diciptakannya konflik antarpelaku akibat
gesekan perbedaan karakter atau watak para
tokoh. Hal itu disebut dengan penokohan atau
perwatakan.
•Pemberian karakter tokoh atau pelaku dapat
dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Penokohan langsung / Penjelasan
Pengarang
Dalam menuturkan ceritanya, pengarang menjelaskan secara langsung
perwatakan tokohnya.Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca tidak
perlu menyimpulkan perwatakan pelaku.
Kutipan Cerita
Mang Sayur tersenyum. Ia memang selalu tersenyum. Tidak pernah
marah meskipun anak-anak suka mengganggu. Kami tinggal di asrama
di Bandung, terdiri dari 20 keluarga. Karena itu Mang Sayur lama
dikerumuni oleh ibu-ibu yang malas pergi ke pasar karena jauh.
A n a k - a n a k a s r a m a suka mengganggu. Mengambil tomat.
Mengambil ikatan kacang. Bukan untuk dimakan, hanya untuk
mengganggu Mang Sayur yang baik hati.
Watak Pelaku
Watak tokoh Mang Sayur adalah : sabar,baik hati, dan murah senyum
Penokohan langsung melalui Narasi
Pengarang
Sosok kecil itu menerjang hujan, di tengah hiruk
pikuknya simpang Jalan Juanda dan Jalan Bigjend
Katamso Medan malam itu. Tak ada yang perduli akan
nasibnya ditengah perjuangan bertahan hidup dalam
kerasnya pengaruh globalisasi ini.?
Ia terlihat rapuh seakan-akan bisa hilang diterpa angin..
Sosok kecil itu berlari menghampiriku. Dengan matanya
yang jernih ia memandangku dan dengan suaranya yang
kekanakan ia menyapaku.
”Seribu bang? Belum bayar uang sekolah..”
Ternyata Lamhot namanya. Berceloteh riang sambil
menyeka butiran hujan di wajahnya. Anak yang ceria dan
lincah.. namun menyimpan sejuta kesedihan dimatanya.
PENOKOHAN TIDAK LANGSUNG
Artinya dalam menuturkan ceritanya,
pengarang tidak secara langsung
menyebutkan watak tokohnya.
Pengarang melukiskannya melalui :
1. tingkah laku, sikap, pemikiran tokoh
2. Keadaan lingkungan
3. Ciri-ciri fisik tokoh.
4. Melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh
utama
Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca
harus menyimpulkan sendiri perwatakan
tokoh.
PENOKOHAN MELALUI DESKRIPSI
KEADAAN LINGKUNGAN RUMAH
Pagar besi rumahnya melebihi tinggi yang diizinkan
oleh dinas perizinan dan tata kota. Pagar itu senantiasa
terkunci. Jika Raden Bagus pulang,seorang pembantu
wanita tua tergopoh-gopoh setelah mendengarkan
klakson mobil mercedeznya hampir sepanjang sirine
kebakaran. Bunyi klakson itu tidak saja menyentakkan
lamunan pembantu tuanya tetapi juga mengganggu
ketenangan tetangganya.
Watak
Raden Bagus adalah seorang yang egois, tidak peduli
lingkungan sekitar.
PENOKOHAN MELALUI DIALOG TOKOH
“ Kau harus pulang ke Suka Ramai. Ayahmu benar. Kau telah
memberi malu kepada keluarga kita. Kau tidak boleh datang lagi
ke rumah ioni kalau kau tidak mau mengubah perangaimu”
Masir menangis keras. Kemudoian kakek berpesan” Tidurlah.
Besok pagi kau kuantar ke Suka Ramai. Kau harus sekolah
kembali. Sekolah dengan teratur. Sadarlah cucuku , ayah dan
ibumu sangat susah kalau kau bodoh. Jangan buta huruf
seperti kakek. Sesal kemudian tidak berguna cucuku. Selagi
muda tuntutlah ilmu. Kakek salah selama imi memanjakan kau.
Membiarkan kau merokok. “
Kakek menarik napas dalam-dalam.
Watak Masir tampak dari dialog kakek yaitu : Perangainya
buruk, tidak sekolah, manja, suka merokok
Ketika mereka telah sampai di pekarangan sekolah,
berkatalah Masrul, “Rasmani, baik engkai pagi
datang ke sekolah supaya kita sama berjalan. Anak
yang sebesar ini masih diantarkan orang tuanya.
Anak-anak di kelas satu pun tak ada yang diantar
lagi. Tak ibakah engkau pada ayah dan ibumu,
berganti-ganti saja mereka mengantar engkau,
padahal ia harus pula dengan segera pergi ke
sawah.
Watak Masrul adalah ….
a.
perhatian
b.
suka mengejek
c.
d.
pengertian
rajin bekerja
4. Alur/ plot
• Cerita dibangun atas jalinan peristiwa yang
sambung-menyambung membentuk satu
kesatuan cerita yang disebut alur cerita.
• Alur terbagi atas tahapan-tahapan yang
akan dibahas pada bagian lain
4. Tahapan alur/ plot
a. Tahap perkenalan atau pengantar
Pemaparan untuk membantu pembaca mengenali tokoh
dan tempat sehingga pembaca terbantu untuk mengikuti
jalan cerita.
b. Tahap penampilan masalah
Pada tahapan ini, mulai terjadi konflik antarpelaku cerita.
c. Tahap puncak ketegangan
Konflik yang terjadi tak terkendali sehingga terjadi
Penggawatan atau mencapai puncaknya yan
mengkhawatirkan.
d. Tahap ketegangan menurun
Konflik yang terjadi mulai dapat diatasi.
e. Tahap peleraian atau penyelesaian
Konflik terselesaikan dan terjadi ending (simpulan cerita).
4. Amanat/ Pesan
Selain berkarya, pengarang cerita berupaya
menyampaikan pesan moral kepada pembaca cerita
melalui amanat cerita.
Amanat /pesan harus disimpulkan sendiri oleh
pembaca.
Dengan hati yang remuk redam Hanafi pulang ke kampung
halamannya di Sumatra Barat. Ibunya ingin mengembalikan
Hanafi kepada Rafiah. Hanafi menolak karena tidak mungkin
menjilat liur yang sudah diludahkannya. Hanafi menyesal oleh
tindakannya yang tidak mau mengindahkan nasehat orang
tuanya sehingga ia menderita dalam menjalani hidup ini. Tak
lama kemudian, Hanafi mati karena menelan empat butir
sublimat.
Pesan yang tersirat dalam kutipan cerita tersebut
adalah ….
A. Jangan pulang kampung dalam keadaan sedih !
B. Jangan menolak keinginan orang tua !
C. Turutilah nasehat orang tua !
D. Jalani hidup sesuai dengan pilihan !
4. Sudut Pandang
• Sudut pandang adalah posisi pengarang saat
menuturkan cerita. Pengarang dapat
memerankan dirinya sebagai pelaku yang
seolah-olah menceritakan kisahnya sendiri (
Sudut Pandang Orang Pertama)
• Atau pengarang sebagai pengamat yang
menceritakan kisah orang lain.(Sudut Pandang
Orang Ketiga)
Perhatikan penggalan cerpen berikut ....
Satu dua orang mondar-mandir ke rumah itu. Tetapi, berita
kedatangan Sapar belum sampai ke rumah itu. Sampai malam
hari. Sampai kemudian terdengar ketukan di pintu ketika jam
menunjukkan pukul dua dini hari.
Ganjar, Sumino, dan Tarub, saudara-saudara Sapar yang
memang tetap menanti sambil terus bersiaga, melompat, golok
terhunus.
“Siapa di luar?” tanya Ganjar.
Tak dengar sahutan.
“Siapa di luar?” suara Tarub lebih keras.
Gino, tanpa disadari ketiga saudara Sapar, menyusul. “Itu
Bapak. Bukakan pintunya,” katanya.
Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan cerpen
di atas adalah ....
A. orang pertama pelaku utama
B. orang ketiga pelaku sampingan
C. orang ketiga di luar cerita
D. orang pertama tokoh sampingan