Transcript klik disini

filsafat
ilmu
Ilmu Pengetahuan (module 04)
Prof. Dr. Palmawati Taher
Guru Besar Ilmu Hukum
ILMU PENGETAHUAN
A.
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ada dua sarana yang selama ini digunakan
manusia untuk memahami dunia adalah
pengetahuan mistis-magis (gaib) dan
pengetahuan ilmiah.
The Liang Gie (1987), menggambarkan ilmu
pengetahuan ke dalam tiga bidang yaitu:
1. Pengetahuan ilmiah (scientific knowledge),
kumpulan hipotesis yang kebenarannya telah
terbukti.
2. Persoalan ilmiah (scientific problems), kumpulan
hipotesis yang dapat diuji, tetapi belum dibuktikan
sah.
3. Penjelasan mistis (mystical explanations) ,
kumpulan hipotesis yang tidak dapat diuji
keabsahannya.
Ketiganya saling berhubungan, tetapi yang
dikembangkan oleh para ilmuwan adalah scientific
problems untuk menghasilkan scientific knowledge
melalui research. Sementara bidang mystical
explanations semakin kecil.


Ilmu pengetahuan dari bahasa Arab: alima,
ya’lamu, ilman, Bahasa Inggris science,
berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk
kata kerja scire yang berarti mempelajar,
mengetahui.
Menurut The Liang Gie (1996:88) ilmu
sebagai pengetahuan, aktivitas dan metode
tertentu kemudian menghasilkan
pengetahuan ilmiah.

Menurut W. Atmojo (1998:324) ilmu ialah
pengetahuan tentang sesuatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metodemetode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang
pengetahuan.
 Menurut Sumarna (2006:153) ilmu dihasilkan
dari pengetahuan ilmiah, yang berangkat dari
perpaduan proses berpikir rasional dan
empiris.

Menurut Bahm (Kunto Wibisono:1997) bahwa
ilmu pengetahuan mencakup enam komponen,
yaitu: masalah (problem), sikap (attitude),
metode (method), aktivitas (activity), kesimpulan
(conclution), dan pengaruh (effects).
1.
Masalah (problem): suatu masalah disebut ilmiah
kalau: dapat dikomunikasikan (communicability),
ada sikap ilmiah (scientific attitude), ada metode
ilmiah (scientific method), masalah harus diuji.
2.
3.
Sikap (attitude): harus memenuhi antara lain: rasa ingin
tahu (curiosity) tentang suatu masalah, sifat, fungsi dan
relasi dengan sesuatu yang lain; spekulatif
(speculativeness) dengan mengajukan hipotesishipotesis; keinginan untuk bersifat objektif (willingness
to be objective); sabar dalam membuat observasi dan
bijaksana dalam mengambila kebijakan berdasarkan
bukti-bukti yang dihimpun karena masih tentatif.
Metode (method), esensi suatu ilmu dilihat pada
metodenya. Ilmu sebagai teori sesuatu yang dinamis.
Karena scientist tidak selalu memiliki ide yang pasti.
4.
5.
6.
Aktivitas (activity), science merupakan lahan yang
digarap oleh scientist yang disebut scientific research,
baik itu penelitian individual ataupun sosial.
kesimpulan (conclutions), science lebih sering dipahami
sebagai tubuh pengetahuan (a body of knowledge).
Kesimpulan yang berupa pemahaman yang dicapai
sebagai hasil pemecahan masalah merupakan tujuan dari
ilmu.
Pengaruh (effect), sebagian dari apa yang dihasilkan
science harus memberi pengaruh. Penekanannya adalah
pengaruh ilmu terhadap ekologi melalui ilmu-ilmu
terapan (applied science) dan pengaruh ilmu terhadap
masyarakat dan membudayakannya sebagai nilai.
 Science
 Seni,
dan
 Teknologi
Science (Ilmu Pengetahuan)
Pengetahuan yang menerangkan tentang
pengetahuan pengalaman
Science
Cakupa
Pengetahuan
 Knowledge
(Berperan dalam menjawab
pertanyaan “Why”)
Ilmu Pengetahuan

Dalam sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan
dengan ilmu sangat berbeda maknanya.
 Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi dan
firasat.
 Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi,
diorganisasi, disistematisasi, dan diinterpretasi
sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah
diuji kebenarannya, dan dapat diuji ulang secara
ilmiah.

Secara etimologis, kata ilmu berarti
kejelasan, karena itu segala yang terbentuk
dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan.
 Ilmu pengetahuan atau science adalah
himpunan pengetahuan manusia yang
dikumpulkan melalui suatu proses
pengkajian dan dapat diterima oleh ratio,
dan sistematis.

Teknologi adalah produk ilmu pengetahuan.
Meskipun pada dasarnya teknologi juga
memiliki karakteristik obyektif dan netral.
 Teknologi dapat membawa dampak positif
berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi
manusia juga sebaliknya dapat membawa
dampak negatif berupa ketimpangan2 dalam
kehidupan manusia dan lingkungannya.

Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia
dengan segala prosesnya. Seni adalah ekspresi jiwa
seseorang. Hasil ekspresi jiwa berkembang menjadi
bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan
keindahan. Keindahan yang hakiki identik dengan
kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu
keabadian.
 Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni merupakan
hasil pengembangan potensi manusia yang diberikan
Allah berupa akal dan budi.
B.
Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan
Menurut The Liang Gie (1987) mengungkapkan
5 ciri ilmu pengetahuan yaitu:
1. Empiris; pengetahuan ini diperoleh
berdasarkan pengalaman, pengamatan dan
percobaan atau eksperimen.
2. Sistematis; yaitu berbagai informasi dan data
yang dihimpun sebagai pengetahuan memiliki
keterkaitan dan teratur.
3.
4.
5.
Obyektif; science harus bebas dari
prasangka perseorangan dan kesukaan
pribadi.
Analitis; pengetahuan ilmiah berusaha
membeda-bedakan secara jelas ke dalam
bagian-bagian rinci dengan maksud
memahami berbagai sifat, relasi dan peranan
dari bagian-bagian itu.
Verifikatif; pengetahuan ilmiah dapat
diperiksa kebenarannya oleh siapa pun.
Cara Mendapatkan
Pengetahuan Yang Benar
Kaum Rasionalis
Mengembangkan Paham
Rasionalisme
Pengalaman
Kaum Empiris
Mengembangkan Paham
Empirisme
Ide kaum
Rasionalis adalah
Appriori
(Mendahului
Pengalaman)
Rasio
Tidak menggunakan rasional yang abstrak tetapi pengalaman konkrit.
Mengamati gejala lalu kemudian menetapkan Silogismus dengan
pendekatan induktif, dan itulah pengetahun yang terlahir dari Empirisme
C.
Pengelompokan Ilmu Pengetahuan
The Liang Gie (2000) menyebut empat
bentuk pengelompokan yaitu:
1. Deskripsi
Merupakan kumpulan pernyataan yang bercorak
deskriptif (memberikan penjelasan) tentang
bentuk, susunan, peranan dan hal-hal terperinci
mengenai fenomena yang bersangkutan. Corak
seperti ini dapat dilihat dalam ilmu-ilmu khusus,
seperti ilmu anatomi dan geografi.
2. Preskripsi
Merupakan kumpulan pernyataan yang
bercorak preskriptif dengan memberikan
petunjuk, ketentuan atau peraturan yang
sebaiknya dilakukan dalam kaitan dengan
objek tertentu. Bentuk seperti ini dapat
ditemukan dalam cabang-cabang ilmu sosial.
Misalnya, ilmu pendidikan dan paedagogik,
ilmu administrasi, ilmu kedokteran, ilmu
hukum dan lain-lain.
3. Eksposisi Pola
Bentuk ini merangkum pernyataan yang
menggambarkan pola dalam sekumpulan sifat,
ciri, kecenderungan, proses dari fenomena
yang akan dijelaskan. Misalnya, dalam ilmu
antropologi ditemukan pola kebudayaan dan
kepercayaan berbagai suku atau dalam ilmu
sosiologi ditemukan pola perubahan
masyarakat perkotaan dan pedesaan.
4. Rekonstruksi Historis
Bentuk ini merangkum pernyataan yang akan
mengisahkan dengan alasan atau penjelasan
yang diperlukan mengenai perkembangan
sesuatu pada masa lampau yang jauh lebih
baik secara ilmiah atau karena campur tangan
manusia. Misalnya, ilmu purbakala
(arkeologi), Historiografis, dan Paleontologi.

Penggolongan ilmu-ilmu dengan kategori
lain dalam filsafat ilmu adalah:
1. Ilmu Formal dan ilmu non-formal atau ilmu
formal/ilmu non-empiris. Suatu ilmu disebut
ilmu formal atau non-empiris, apabila seluruh
kegiatannya tidak secara sistematis menyelidiki
data-data inderawi, contoh matematika dan
filsafat. Sebaliknya ilmu disebut ilmu empiris
karena peran sentralnya adalah pengalaman
inderawi, contoh ilmu alam, ilmu hayat dan
ilmu-ilmu manusia.
2. Ilmu Murni dan Ilmu Terapan. Ilmu murni
adalah ilmu teoretis yang mencoba meraih
kebenaran dengan kebenaran. Contoh,
matematika dan metafisika. Ilmu terapan atau
praktis ialah ilmu yang bertujuan untuk
diterapkan atau diambil manfaatnya. Contoh
ilmu kedokteran, teknik, hukum, ekonomi,
psikologi, sosiologi, administrasi, dan ekologi.
3. Ilmu Nomotetis dan Idiografis. Yang termasuk
ilmu Nomotetis adalah ilmu-ilmu alam. Yang
termasuk ilmu idiografis adalah ilmu-ilmu
budaya.
4. Ilmu Deduktif dan Induktif. Disebut deduktif
karena semua pemecahan permasalahan tidak
didasarkan pada pengalaman inderawi atau
empiris. Deduksi ialah proses pemikiran di mana
akal budi bergerak dari pengetahuan yang umum
dan abstrak menuju pengetahuan yang khusus dan
individual. Contoh matematika.
Suatu ilmu disebut induktif apabila semua
penyelesaian masalah didasarkan pada
pengalaman inderawi dan empiris. Contoh
ilmu alam. Induksi adalah proses penalaran
di mana akal bergerak dari pengetahuanpengetahuan individual dan khusus menuju
pengetahuan yang umum dan abstrak.
5. Naturwissenschaften dan
Geisteswissenschaften (Wilhelm Dilthey,
1833-1911)
Perbedaan antara natur dan geist. Natur
adalah ilmu pengetahuan alam dan objek
pembahasannya adalah benda alam atau
gejala alam. Geist adalah ilmu budaya dan
objek pembahasannya adalah produk
manusiawi. Ciri khas ilmu budaya adalah
memiliki metode tersendiri dan tidak bisa
menggunakan metode ilmu alam.
Ilmu budaya mendekati objeknya dengan cara
verstehen artinya mengerti atau memahami, ini
hanya dapat diterapkan pada ilmu-ilmu sosial.
Ilmu alam mendekati objeknya dengan cara
erklaren artinya menerangkan , menjelaskan
suatu peristiwa berdasarkan penyebab atau
suatu hukum umum yang berlaku dalam alam.
6. Ilmu-ilmu Empiris secara Lebih Khusus
Menurut Berling ada tiga, yakni ilmu alam,
ilmu hayat, dan ilmu manusia. Alam yang
dimaksud adalah alam tidak hidup
(anorganik), maka ilmu alam mencakup ilmu
fisika, kimia, astronomi, geologi.
Metode yang digunakan dalam ilmu alam
adalah observasi, teori dan eksperimen yang
satu sama lain saling berhubungan .
D.
Susunan Ilmu Pengetahuan
1. Langkah-langkah dalam ilmu pengetahuan
adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Perumusan masalah
Pengamatan dan pengumpulan data atau observasi
Pengamatan dan klasifikasi data
Perumusan pengetahuan (Definisi)
Tahap ramalan (Prediksi)
Pengujian kebenaran (hipotesis).
2.
Limas Ilmu
Ilmu-ilmu biasa digambarkan dalam bentuk
limas. Dasar limas meliputi semua data yang
diperoleh suatu disiplin ilmu tertentu
melalui observasi, eksperimen. Puncak
limas adalah teori. Dengan demikian, setiap
ilmu mempunyai bahsa sendiri yang berbeda
dengan bahasa sehari-hari.
3.
Siklus Empiris
Ilmu empiris memperoleh bahan-bahannya
melalui pengalaman. Proses penyelidikannya
digambarkan sebagai suatu daur yang terdiri
atas lima tahap:
a. Observasi
b. Induksi
c. Deduksi
d. Kajian (eksperimen)
e. Evaluasi (Beerling, 1988).
4.
Penjelasan dan Ramalan
a. Penjelasan
Penjelasan selalu disertai verstehen yang
merupakan pelengkap awal dalam penelitian
sehingga dapat disusun hipotesis yang baik.
Penjelasan dalam pengetahuan ilmiah antara
lain: penjelasan logis, penjelasan probabilistik,
penjelasan finalistik, penjelasan historis atau
genetik, dan penjelasan fungsional.
b. Ramalan (Prediksi)
Bentuk-bentuk ramalan adalah:
1)
2)
Ramalan menurut hukum, adalah bentuk ramalan yang
paling tua yang berpangkal pada keajekan-keajekan,
karena hukum adalah suatu keteraturan yang
fundamental yang dapat diterapkan pada setiap
keadaan atau persoalan.
Ramalan menurut struktur, mampu memperhitungkan
keadaan yang akan datang berdasarkan suatu
kemajuan, baik vertikal maupun horizontal.
3)
4)
Ramalan menurut proyeksi, mempelajari kejadian
terdahulu, sehingga diperoleh suatu pernyataan
berdasar kejadian itu.
Ramalan menurut utopia, berdasar pada
pengetahuan teoretis yang sekarang dimiliki untuk
mengetahui kejadian dan keadaan di masa yang
akan datang. Contoh penjelajah ruang angkasa
yang sebelumnya merupakan fantasi belaka
sekarang sudah difilmkan (Abbas Hamami, 1980:
31-35).
E.
Ilmu dan Teknologi
Ilmu sebagai hasil aktivitas manusia yang
mengkaji berbagai hal, baik dalam hal
pribadi maupun sosial.
Dampak dari teknologi adalah modernisasi,
globalisasi, teknokrasi, teknophobia,
teknofilia, teknosofi adalah contoh betapa
besar pengaruh ilmu dan teknologi terhadap
kebudayaan manusia.

Dalam pemikiran sekuler, science memiliki
tiga karakteristik yaitu objektif, netral dan
bebas nilai.
 Dalam pemikiran Islam, science tidak boleh
bebas dari nilai, baik nilai lokal maupun nilai
universal.
 Dalam pemikiran Islam, ada dua sumber ilmu
yaitu, akal dan wahyu. Keduanya tidak boleh
dipertentangkan.

Ilmu dalam pemikiran Islam ada yang
bersifat abadi (perennial knowledge)
tingkat kebenarannya bersifat mutlak
(absolut) karena bersumber dari wahyu
Allah.
 Ilmu yang bersifat perolehan (aquired
knowledge) tingkat kebenarannya bersifat
nisbi (relatif) karena bersumber dari akal
pikiran manusia.

The Liang Gie (1982) mengemukakan
perbedaan antara ilmu dan teknologi adalah:
1. Teknologi adalah suatu sistem adaptasi yang
efisien untuk tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sedangkan ilmu bertujuan untuk
memahami dan menerangkan fenomena fisik,
biologis, dan dunia sosial manusia secara
empiris.
2. Ilmu berkaitan dengan pemahaman dan
bertujuan untuk meningkatkan pikir manusia.
Sedangkan teknologi memusatkan diri pada
manfaat dan tujuannya untuk menambah
kapasitas kerja manusia.
3. Tujuan ilmu adalah memajukan peningkatan
pengetahuan, sedangkan tujuan teknologi
adalah memajukan kapasitas teknis dalam
membuat barang dan layanan.
4.
5.
Abrams dan Layton merumuskan perbedaan
ilmu dan teknologi terkait dengan pemegang
peran. Ilmuwan diharapkan untuk mencari
pengetahuan murni dari jenis tertentu,
sedangkan teknologi untuk tujuan tertentu,
artinya ilmuwan mencari tahu, teknologi
mengerjakan.
Ilmu bersifat supranasional (mengatasi batas
negara), sedangkan terknologi harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan tertentu.
6.
7.
Input teknologi berbagai jenis, yaitu
material ilmiah, daya alamiah, keahlian
teknik dan sebagainya, sedangkan ilmu
terdiri dari berabagai macam, misalnya akal
sehat, pengalaman, ilham, intuisi dan lainlain.
Output ilmu adalah pengetahuan baru,
sedangkan teknologi menghasilkan produk
berdimensi tiga.
Wujud Ilmu
 Menurut The Liang Gie (2000) wujud ilmu
adalah pemaparan tiga ciri pokok sebagai
rangkaian kegiatan manusia yaitu proses,
prosedur dan produk yang sifatnya dinamis.
 Ilmu dipahami sebagai aktivitas penelitian,
metode ilmiah dan pengetahuan sistematis.
F.

Ilmu, pertama dipahami sebagai serangkaian
aktivitas yang rasional, kognitif, dan bertujuan.
Suatu aktivitas dapat mencapai tujuannya
apabila dilaksanakan dengan metode yang
tepat.
 Ilmu pada pengertian kedua, dipahami sebagai
metode. Karena dengan tata cara yang metodis
dapat membuahkan hasil berupa keterangan
baru atau tambahan mengenai sesuatu hal.