peta pemikiran islam

Download Report

Transcript peta pemikiran islam

PETA PEMIKIRAN ISLAM
SKETSA SEJARAH:
Dibagi menjadi :
1.tradisionalis,
2.revivalis,
3.modernisme klasik,
4.neo revivalis,
5.neo modernis
Lanjutan......
1. Kelompok tradisionalis memiliki ciri2:
Punya keterikatan kuat dengan ulama
abad pertengahan,
Menganggap pintu idjtihad sudah
tertutup,
Fatwa hukum sudah lengkap oleh ulama
mahzab terdahulu,
Menggunakan qiyas untuk masalah yang
baru,
Tidak percaya dengan ulama sekarang
melakukan ijtihad,
Cenderung mengkultuskan ulama-ulama
mahzab terdahulul.
2. Kelompok revivalis memiliki ciri2:
Fokus pada isu-isu sosial kemasyarakatan,
terutama kondisi umat islam yang terpuruk
setelah dijajah oleh bangsa asing,
Anti terhadap praktek tahayul dan khurofat
dengan cara kembali kepada ajaran AlQur’an dan Sunnah.
Anti terhadap pengaruh dan konsep Barat
dalam melakukan pembaharuan.
Tokohnya adalah Muhammad ibn Abdul Wahab
yang kemudian dikenal dengan sebutan
Gerakan Wahabi.
CONTOH
3. kelompok modernisme, ciri2nya:
- Membawa konsep pembaruan Islam,
- Sangat terpengaruh pemikirn barat,
- Pintu ijtihad masih terbuka
terhadap hal-hal baru seperti
demokrasi, kesetaraan gender,
HAM, dll,
- Tetap mengacu pada kerangka dasar
Islam,
Tokoh-tokohnya adalah Sayyid
Jamaludin Al Afgani, Muhammad
Abduh, Sayyid Ahmad Khan, dll..
4. Kelompok Neo-Revivalis, ciri2nya:
Tidak setuju dengan pemikiran kaum
modernis yang terpengaruh oleh barat,
terutama yang berkaitan dengan: bunga
bank, aurat wanita dan juga keluarga
berencana,
Namun relasi antara kaum neo-revivalis
dengan kaum modernisme klasik tidak
selamanya antagonis.
Pemikiran ini muncul pada awal abad ke 20
di daerah Arab Timur Tengah, IndiaPakistan, dan juga Indonesia.
5. Kelompok Neo-Modernis, ciri2nya:
Sangat terpengaruh oleh pemikiran
Barat (westernisasi),
Merekonstruksi pemikiran Islam secara
radikal,
Mencoba menawarkan metode baru
dalam memaknai Al-Qur’an, yaitu
melalui pendekatan-pendekatan filsafat
heurmenutika (tafsir),
Memunculkan pendapat yang
kontroversial, terutama dengan
tradisionalis dan revivalis.
Lanjutan..........
• Dalam konteks Indonesia,
para ahli membaginya
menjadi tiga kelompok, yakni
formalistik, substansialistik,
dan moderat.
1. Tipologi formalistik , cirinya:
 Menekankan pentingnya ideologisasi atau
politisasi yang mengarah pada simbolisme
keagamaan secara formal,
 menganggap ajaran Islam adalah ajaran
yang sempurna dan lengkap, ada sistem
ekonomi, politik, pendidikan, budaya, dan
juga sosial yang dianjurkan oleh Islam.
 mendukung pemberlakuan syariat Islam,
 Terpengaruh oleh gerakan transnasional
dari Timur-Tengah, Wahabi.
 Tokohnya: HTI, FPI, LDII, dll
• 2. Tipologi substansialistik, ciri2nya:
• mengedepankan sisi substansial dari ajaran Islam,
• tidak setuju dengan pemberlakuan Syariat Islam, cukup
dengan menghidupkan nilai-nilai (value) yang terdapat
dalam ajaran Islam (persamaan, keadilan dll) dalam
kehidupan masyarakat Indonesia.
• menggunakan metode yang bersandarkan pada prinsipprinsip ilmiah, (neo-modernisme),
• Tokohnya: Abdurrahaman Wahid, Nurcholish Madjid,
Dawam Raharjo, Johan Efendi, serta tokoh muda Ulil
Abshar Abdalla.
• Tipologi formalistik mengaggap tipologi ini telah
menghancurkan doktrin-doktrin Islam yang sebenarnya,
bahkan lebih jauh mereka dianggap antek-antek Yahudi
untuk menghancurkan kelompok Islam fundamentalis.
3. Tipologi moderat, ciri2nya:
 menjaga kemurnian doktrin Islam,
namun tetap merespon perkembangan
sosio-kultural yang ada.
 Menjaga nilai-nilai keislaman terutama
yang prinsip seperti aqidah dan ibadah,
 dalam prinsip muamalah diberikan
keleluasaan merespon perkembangan
zaman,
 Tokohnya : Muhammadiyah (moderat
modernis) dan NU (moderat
tradisionnalis).
“EPISTEMOLOGI ISLAM”
Ada tiga kategori:
BAYANI
IRFANI
BURHANI
1. BAYANI
Bayani adalah metode pemikiran yang
menekankan otoritas teks, yang
bersumber dari wahyu (QH). Metode ini
sangat terikat dengan teks wahyu, dan
tidak berani untuk menafsirkannya
secara rasional kontektual. (tekstual
formalistik). Metode ini sering
digunakan oleh kelompok tradisionalis
dan fundamentalis.
2. IRFANI
• Irfani adalah sebuah metode
pengetahuan yang diberikan langsung oleh
Allah melalui penyingkapan hijab, setelah
adanya olah ruhani yang dilakukan atas
dasar HUBBUN LILLAH. (ilmu laduni).
• Irfani juga dipahami sebagai upaya
mencari makna dibalik teks.
(substansialistik).
Ilmu ini banyak dialami dan dimiliki oleh
para sufi, tokoh tasawuf, dan filsafat.
3. BURHANI
• Metode ini berupaya memahami dan
menjelaskan ajaran-ajaran Islam
melalui argumentasi yang logis,
dengan menggunakan berbagai
disiplin keilmuan.
• Metode ini banyak digunakan oleh
kelompok modernis.