Sistem Perekonomian Indonesia 3

Download Report

Transcript Sistem Perekonomian Indonesia 3

A. PROLOG & PENGERTIAN UMKM
Globalisasi dan isu-isu perdagangan bebas merupakan
tantangan eksternal Indonesia ke depan, disamping masalahmasalah dalam negeri seperti krisis multidimensi yang
berkepanjangan, otonomi daerah, serta isu-isu disintegrasi
bangsa. Ada 2 pelajaran penting yang dapat diambail
sebagai pelajaran :
a. Pembangunan yang tidak berbasis pd kekuatan sendiri,
tetapi bertumpu pd utang & inpor, ternyata sangat rentan
terhadap perubahan faktor eksternal & membawa negara
ke dalam krisis yg berkepanjangan .
b. Pendekatan pembangunan yg serba sentralistik, seragam,
& hanya berpusat pd pemerintah, ternyata tidak
menghasilkan struktur sosial ekonomi yg memiliki fondasi
kukuh, tetapi cendrung menghasilkan struktur ekonomi
yang didominasi usaha skala besar (yg dihuni oleh
sekelompok kecil orang) dengan kinerja yang rapuh.
PENGERTIAN UMKM
Lembaga
Istilah
Pengertian Umum
1, UU. No. 9/95 Tentang
Usaha Kecil
Usaha Kecil
Aset < = Rp 200 Jt di luar
tanah & bangunan
Omset < = Rp 1 miliyar/thn
2. BPS
Usaha Mikro
Usaha Kecil
Pekerja < 5 org termasuk
TK keluarga
Pekerja 5 – 9 org
Usaha Menengah
Pekerja 20 – 99 org
Usaha Kecil
Aset < = Rp 200 Jt di luar
tanah & bangunan
Omset < = Rp 1 miliyar/thn
Inependen
Usaha Menengah
Aset < = Rp 200 Jt
Omset : Rp 1-10
miliyar/thn
3. Menteri Negara
Koperasi & UKM
Lembaga
4. Bank Indonesia
Istilah
Usaha Mikro
Usaha Kecil
5. Bank Dunia
Pengertian Umum
Di jalankan oleh rakyat
miskin/dekat miskin, bersifat
usaha keluarga menggunakanSD
lokal, menerapkan teknologi
sederhana & mudah keluar masuk
industri
Aset < Rp. 200
Omset < Rp. 1 milyar
Usaha Menengah
Utk kegiatan industri , aset < Rp 5
Milyar , utk lainnya (termasuk
jasa) aset < Rp 600 jt di luar tanah
& bangunan
Usaha Mikro
Pekerja < 10 Org
Aset < $ 100.000
Omset <$ 100.000 / thn
Usaha Kecil
Pekerja < 10 Org
Aset < $ 100.000
Omset <$ 100.000 / thn
Usaha Menengah
Pekerja < 10 Org
Aset < $ 100.000
Omset <$ 100.000 / thn
B. GAMBARAN UMUM & PERMASALAHAN
UMKM
1. Sebagai kelompok kecil usaha, UMKM
seringkali terjebak pada beberapa
permasalahan, diantaranya :
a. Keterbatasan modal.
b. Teknik produksi
c. Pemasaran
d. Manajemen
e. Teknologi
2. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan
memperluas peranannya dalam perekonomian nasional,
diperlukan pembinaan secara terpadu dan berkelanjutan
terutama pada masalah keterbatasan pengetahuan, informasi
dan permodalan. (Hafsah: 2000)
3. Ada dua permasalahan dasar yang dihadapai oleh UMKM yaitu
INTERNAL & EKSTERNAL.
A. Permasalahan INTERNAL meliputi :
• Rendahnya profesionalisme tenaga pengelola.
• Keterbatasan permodalan dan kurangnya akses terhadap
perbankan dan pasar.
• Kemampuan penguasaan teknologi yang masih kurang.
B. Permasalahan EKSTERNAL meliputi :
• Iklim usaha yg kurang menguntunkan bagi
pengembangan usaha kecil.
• Kebijakan pemerintah yg belum berjalan sesuai dgn yg
diharapkan.
• Kurang dukungan.
• Masih kurangnya pembinaan, bimbingan manajemen dan
peningkatan kualitas SDM
4. Ciri-ciri spesifik UMKM sebagai organisasi ekonomi,
diantaranya sebagai berikut :
a. Struktur organisasinya sangat sederhana.
b. Mempunyai karakter yang khas
c. Tanpa staf yang berlebihan.
d. Pembagian kerja yang lentur
e. Memiliki hierarki manajemen yang kecil
f. Sedikit aktifitas yang diformalkan
g. Sangat sedikit yang menggunakan proses
perencanaan.
h. Jarang melakukan pelatihan terhadap karyawan
i. Jumlah karyawannya sedikit
j. Pengusaha sangat sulit membedakan mana aset
pribadi dan aset prusahaan.
k. Sistem akuntansinya kurang baik (bahkan biasanya
tidak dimiliki)
4. Dari hasil beberapa penelitian menyebutkan bahwa faktor
penyebab kegagalan sektor usaha kecil dalam
berkembang adalah :
A. Scarboroug & Zimmerer : 1993) menyebutkan :
• Lemahnya kemampuan dalam mengambil
keputusan. (poor decision making ability)
• Ketidakmampuan di dalam
manajemen.(Management in comptence)
• Kurang pengalaman.(lack of experince)
• Lemahnya pengawasan. (poor financial control)
B. Brom & Longenecker : 1979) menyatakan:
• Kemorosatan posisi modal kerja. (deterioration of
working cafital)
• Penurunan volume penjualan. (declining sales)
• Penurunan laba atau keuntungan (declining profits)
• Meningkatnya utang. (increasing debt)
C. PROFIL & PERAN UMKM DI INDONESIA
1.
2.
Fungsi dan peranan UMKM saat ini dirasakan begitu penting, karena sektor
ini bukan saja sebagai sumber mata pencarian orang banyak, tetapi juga
mampu menyediakan secara langsung tenaga kerja bagi mereka yang
tingkat pengetahuan dan keterampilannya rendah.
Dengan mencermati batasan aktivitas UMKM secara mendalam,
setidaknya profil peran dan kondisi UMKM di indonesia bisa di ilustrasikan
sebagai berikut :
a. Dari sekitar 40 juta pelaku usaha indonesia 39 juta di antaranya
merupakan usaha mikro, 460 ribu unit usaha kecil, 70 ribu usaha
menengah dan 11 ribu usaha besar. Diantara usaha mikro tersebut
93% diantaranya merupakan usaha tani & usaha lain yg terkait
dengan pertanian, termasuk petani penyakap dan penyewa .
b. Dari sisi penyerapan tenaga kerja , UMKM dapat menyediakan 97%
kesempatan kerja, terkait dgn distribusi barang mencapai 70%
dan merupakan produsen dari 65% produksi barang dan jasa yang
diterima masyarakat.
c. Ada ketimpangan dari sisi distribusi aset produktif (formal) sekitar 65%
dikuasai oleh 1% pelaku usaha terbesar yg menyebabkan kontribusi
nilai produk kegiatan ekonomi rakyat hanya 32%.
d. Secara internal UMKM lebih banyak menghadapi berbagai
keterbatasan daripada masalah .
D. TANTANGAN KE DEPAN
1. Dalam GBHN 1999-2004 tercantum beberapa misi
diantaranya : Pemberdayaan masyarakat & seluruh
kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil,
menengah & koperasi dgn mengembangkan sistem
ekonomi kerakyatan. Tetapi misi tersebut belum
berjalan seiring dgn sikap pemerintah yg masih
belum menunjukkan keberpihakannya ke usaha
kecil. Fitanto (2003) menilai kebijakan pemerintah
selama ini cendrung mengikuti alur teori ekonomi
neo-klasik kenvensional artinya krisisekonomi
Indonesia akan pulih dgn pertumbuhan ekonomi
yg tinggi.
2. Ramli & Kuncoro (1997) menggambarkan struktur
perekonomian di Indonesia seperti “PIRAMIDA” :
Puncak piramida tersebut di kuasai oleh perusahaan
besar. Sedangkan di bagian bawah piramida
berekrumun usaha sekala kecil & menengah.
Dengan demikian, sangat tampak dialektika
hubungan ekonomi yg terjadi di Indonesia
menampakkan banyak penduduk yg
menggantungkan hidupnya dari UMKM berada
dalam posisi tertindas. Sementara penguasaan
industri dari hulu hingga ke hilir dikuasai oleh
perusahaan besar. Pemerintah sendiri dalam
mengambil kebijakan seringkali kurang berpihak
pada UMKM
3. Chambers & Nasution (1998) mengatakan bahwa
dalam pemberdayaan masyarakat ada 2 pola budaya
dari luas sistem masyarakat yang seringkali
melahirkan salah persepsi dan muncul mitos-mitos
ditengah masyarakat.
a. Pola budaya negatif ilmuwan yg melakukan
kajian-kajian kritis yang sepertinya tidak
terbatas oleh waktu.
b. Pola buday positif para agen pembangunan
(baik pemerintah maupun non pemerintah yg
umunya terbatasi oleh waktu & harapan
terhadap hasil nyata yg cepat).
4. Adapun mitos-mitos yang sering muncul ditengah masyarakat
yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat (Kartasasmita :
1996) sebagai berikut :
a. Pembangunan masy. Lebih membuthkan bantuan matrial
(fisik) dr pd bantuan ketrampilan & manajerial
b. Kelembagaan lokal cendrung tidak efesien bahkan tidak
efektif serta menghambat proses pemberdayaan masy. Itu
sendiri .
c. Masy dilapisan bawah tdk tahu akan apa yg diperlukan &
bagaimana memperbaiki nasib
d. Kemiskinan terjadi karena akibat dr ketidakmampuan,
kebodohan & kemalasan org miskin itu sendiri.
e. Efesiensi merupakan tujuan utama pembangunan & tujuan dr
alokasi SD-SD masyarakat
f. Sektor pertanian & pedesaan merupakan sektor inferior,
tradisonal, kurang produktif & memiliki masa pengembalian
investasi yg panjang sehingga tdk perlu diprioritaskan
pengembangannya
g. Keseimbangan dalam akses & kepemilikan sumber daya
pembangunan, merupakan syarat penting utk melakukan
perubahan.
5. Salah satu solusi, dalam pemberdayaan UMKM di
Indonesia adalah pemberdayaan peran LEMBAGA
KEUANGAN MIKRO yang berfungsi memberikan
dukungan modal bagi perusahaan mikro untuk
meningkatkan usahanya. Hal ini terbukti dengan
LKM lah yang mampu melayani masyarakat miskin.
Oleh karena itu pada tanggal 24 Februari 1997 telah
mendapatkan apresiasi dunia dengan diresmikan dan
dibuka Microcredit Sumit (MS) di Washington
sebagai dkungannya terhadap keberadaan LKM.
WASSALAMU'ALAKUM
TRIMA KASIH