Pengukuran - bakor plb banyumas

Download Report

Transcript Pengukuran - bakor plb banyumas

Pengukuran Psikologi
Erma Kumala Sari, S.Psi., M.Psi.
Materi
Konsep
Pengukuran
CPM
Konsep
Inteligensi
NST
Bakat
Minat
Sikap
WISC
Skala Sikap
Laporan
Hasil
Pengukuran
Psikologi
Perkenalan
Nama
• Erma Kumala Sari, S.Psi., M.Psi.
Alamat
• Tinom Sidoarum Godean Sleman Yogyakarta
Pendidikan
Kontak
• S1 Psikologi UGM
• S2 Magister Profesi Psikologi UGM
• Ruang prodi PKH FKIP UNS
• Email : [email protected]
[email protected]
[email protected]
1. Konsep Pengukuran
Definisi pengukuran
Persyaratan pengukuran
Karakteristik Pengukuran
Kategori pengukuran
Tingkatan pengukuran
Jenis alat pengukuran
Definisi Pengukuran
• Pengukuran adalah perbandingan antara objek ukur
dg alat ukurnya
• Pengukuran adalah suatu prosedur pemberian angka
(kuantifikasi) terhadap suatu atribut atau variabel
(Azwar, 2007)
• Pengukuran psikologis adalah pengukuran untuk
mengetahui keadaan/kemampuan psikologis
seseorang dlm perbandingannya dg norma kelompok
Persyaratan Pengukuran
1. Objek yg diukur
• Contoh: inteligensi, bakat, minat, sikap, dsb
2. Instrumen
• Alat yang digunakan untuk mengukur
• Contoh: tes, skala (inventori), observasi,
wawancara
3. Prosedur
• Cara mengukur suatu objek ukur
Karakteristik Pengukuran
• Proses
– Pengukuran memuat proses yg terstandar
• Kuantifikasi
– Pengukuran menghasilkan angka
• Kontinum
– Karena berada pada satu kontinum, hasil
pengukuran antar individu dapat dibandingkan
• Deskriptif
– Hasil pengukuran dapat dipetakan dalam klasifikasi
Kategori Pengukuran
Berdasarkan objek ukurnya:
• Pengukuran Kuantitatif (quantitative
measurement)
– Menghasilkan data kuantitatif
• Pengukuran Kualitatif (qualitative inquiry)
– Menghasilkan deskripsi atau narasi label atau
kategori
Tingkatan Pengukuran
Rasio
Interval
Ordinal
Nominal
Tingkatan Pengukuran
1. Pengukuran Nominal
– Membedakan atribut berdasarkan
kategorinya (penggolongan)
– Subjek hanya memiliki satu kategori
– Contoh:
• Jenis kelamin:
–Laki-laki (1)
–Perempuan (2)
Tingkatan Pengukuran
2. Pengukuran Ordinal
– Merangking orang/atribut dalam satu kontinum secara
berurutan dari yg memiliki muatan kecil hingga besar, atau
sebaliknya (jarak tidak sama)
– Tidak dimungkinkan orang/atribut memiliki skor yang sama
– Contoh:
• Urutkan aktivitas yang anda sukai dengan memberi nilai 1
sampai 5
– Membaca
– Berdiskusi
– Praktek
– Mengamati
Tingkatan Pengukuran
3. Pengukuran Interval
– Mengukur atribut ukur yg menghasilkan skor dg satuan unit
ukur yg memiliki jarak sama
• Contoh: selisih skor antara 1 dan 2 sama dg selisih skor 2 dan 3
– Skor terendah yg dilakukan dari pengukuran interval tidak
menunjukan bahwa atribut tsb tidak dimiliki oleh subjek
(tidak ada nilai nol mutlak)
• Skor IQ si A adalah 0, bukan berarti si A tidak memiliki kecerdasan
– Contoh:
•
•
•
•
Skor IQ = 125
Skor TOEFL = 530
IPK = 3,40
Temperatur = -10 C
Tingkatan Pengukuran
4. Pengukuran Rasio
– Mengukur atribut ukur yg menghasilkan skor dg satuan unit
ukur yg eksak (berjarak sama dan memiliki nilai mutlak)
– Skor terendah yg dilakukan dari pengukuran interval
menunjukan bahwa atribut tsb tidak dimiliki oleh subjek
• Contoh: pendapatan per bulan o rupiah berarti subjek
benar-benar tidak memiliki pendapatan
– Contoh:
• Tinggi badan = 175 cm
• Berat badan = 45 kg
Skala Pengukuran
Kriteria
Nominal
Ciri
Kategori,
Tingkatan,
penggolongan urutan, tidak
diketahui
jaraknya
Tingkatan,
Tingkatan,
jaraknya sama jaraknya
sama
Nilai
Tidak ada
nilai
Tidak ada nol
mutlak
Tidak ada nol
mutlak
ada nol
mutlak
contoh
SSE, suku
Kaya: 1
Miskin: 0
Jabatan,
Juara 1,2,3
Suhu 34C,
IQ
Berat10 kg,
Tinggi 1,67 m
Median
Mean, SD
Mean, SD
Pengukuran Mode
Ordinal
Interval
Rasio
Jenis Alat Pengukuran
• Kuesioner & Inventori
– Contoh: skala, angket, kuesioner
• Tes
– Contoh: tes inteligensi Binet, WAIS
• Observasi
– Contoh: panduan observasi
• Wawancara
– Contoh: panduan wawancara
Proses pengembangan alat ukur
Konsep dasar / teori tentang tes
Penyusunan tes
isi yang akan diukur
Penyusunan tes
Uji coba
Analisa
Revisi
Tersusun tes
2. Konsep Inteligensi
Definisi inteligensi
Chronological Age (CA)
Mental Age (MA)
Intelligence Quotient (IQ)
Intelegensi ?
Inteligensi ?
Inteligensi
Inteligensi
Harfiah
Bahasa
Inggris
Bahasa
Indonesia
Berasal dari kata Latin ‘intelligere’,
Berarti menghubungkan atau menyatukan
bbrp hal menjadi satu (to orginize, to relate)
“Intelligence”
“Inteligensi” diartikan sebagai
“kecerdasan”
Definisi Inteligensi
• Alfred Binet (1857-1911)
– inteligensi terdiri dari tiga komponen, yaitu kemampuan untuk:
• mengarahkan pikiran atau tindakan,
• mengubah arah tindakan bila tindakan itu telah dilaksanakan
• mengritik diri sendiri (autocriticism)
• David Wechsler (1958)
– inteligensi adalah kemampuan untuk:
• bertindak secara terarah/ dengan tujuan tertentu
• berpikir rasional
• menghadapi lingkungannya secara efektif
• Edward Lee Thorndike (1874 – 1949)
– Inteligensi adalah kemampuan dlm memberikan respon yg baik dari
pandangan kebenaran atau fakta
Definisi Inteligensi
• Stern
– Kapasitas umum dari individu yg secara sadar dapat menyesuaikan jiwa yg
umum dg masalah dan kondisi hidup baru
• Lewis Madison Terman (1916)
– Kemampuan seseorang untuk berpikir abstrak
• Cattle (1971)
– Kombinasi sifat-sifat manusia yang mencakup;
•
•
•
•
kemampuan untk pemahaman terhadap hubungan yang kompleks
kemampuan untuk terlibat dalam pemikiran abstrak
kemampuan menyesuaikan diri dalam pemecahan masalah
kemampuan untuk memperoleh kemampuan baru
• Andrew Crider (Crider, dkk.,1983)
– Inteligensi bagaikan listrik, gampang untuk diukur tapi hampir mustahil utk
didefinisikan
Definisi Inteligensi
• Inteligensi mrpk interaksi aktif antara kemampuan yg dibawa
sejak lahir dg pengalaman yg diperoleh dari lingkungan yang
menghasilkan kemampuan individu utk memperoleh, mengingat
dan menggunakan pengetahuan, serta mengerti makna dari
konsep konkrit dan abstrak (Papalia & Olds, 1986)
• Inteligensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk
berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengelola
dan menguasai lingkungan secara efektif (Marten Pali, 1993)
• Inteligensi adalah kemampuan utk berfikir abstrak (Sukardi,
1997)
• Inteligensi sebagai kemampuan utk membuat kombinasi
(Notoatmodjo, 1997)
• Inteligensi adalah kemampuan individu utk berfikir & bertindak
secara terarah, serta mengolah & menguasai lingkungan
secara efektif (Sarwono, 2000)
Definisi Inteligensi
• Secara umum : inteligensi adalah suatu kemampuan
mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional
utk bertindak / memecahkan masalah
• Kemampuan mental  inteligensi tidak dapat diamati
secara langsung
• Harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang
merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu
 perilaku
Inteligensi
Bawaan ?
Lingkungan ?
Faktor bawaan atau keturunan
• Penelitian membuktikan bahwa
korelasi nilai tes IQ dari satu
keluarga sekitar 0,50 atau 50%
• Sedangkan di antara 2 anak
kembar, korelasi nilai tes IQnya
sangat tinggi, sekitar 0,90 atau
90%
• Anak yang diadopsi. IQ
berkorelasi 0,40 - 0,50 dgn ayah
dan ibu yang sebenarnya, dan
hanya 0,10 - 0,20 dgn ortu
angkat
Figure 9.13 Studies of IQ similarity
Faktor lingkungan
• Walaupun ada ciri-ciri yg pd dasarnya sudah
dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan
sanggup menimbulkan perubahan yg berarti
• Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari
otak
• Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh
gizi yang dikonsumsi
• Rangsangan yang bersifat kognitif emosional
dari lingkungan juga memegang peranan yg
amat penting
Faktor yg mempengaruhi
1. Bawaan
•
Penelitian ttg saudara kembar
2. Lingkungan
•
•
Penelitian ttg anak adopsi
The Flynn effect
3. Interaksi
•
Reaction range: Individu yg dibesarkan dg kualitas
lingkungan yg baik akan mencapai IQ yg optimal dlm
range kapasitas IQnya (bergerak antara 20-25 poin)
The Flynn Effect
Figure 9.16 Reaction range
Faktor-faktor Inteligensi
Faktor-faktor Inteligensi
• Konsep tunggal (Single factor)
Tokoh-tokohnya: Ebbinghaus, Terman dan
Thorndike
• Konsep faktor (Multiple factor)
Tokoh-tokohnya: Charles Spearman, Thurstone,
Guildford dan Howard Gardner
Spearman
Faktor inteligensi (Spearman) :
1. Faktor G (General) atau disebut kemampuan
umum (general ability) yang terdapat pada
semua individu, tetapi berbeda satu dengan
yang lain
2. Faktor S (Specific) yaitu kemampuan khusus
mengenai bidang tertentu saja. Faktor S
banyak ragamnya
36
Thurstone
Tujuh kemampuan mental (L.L. Thurstone) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Spatial visualization (S)  ruang
Perceptual speed (P)  persepsi
Number facility (N)  bilangan
Verbal comprehension (V)  bahasa
Word fluency (W)  kelancaran kata
Memory (M)  ingatan
Inductive reasoning (I)  penalaran
37
Guilford
• Pola inteligensi  Information Processing
Based
• Struktur kemampuan inteligensi terdiri
dari 3 dimens:
• Operations
• Content
• Product
• Struktur kemampuan inteligensi terdiri
dari 120 faktor
= Operations(5) x Content(4) x Product (6)
Tiga dimensi struktur inteligensi (Guilford)
Dimensi Operasi:
Proses intelektual
utama untuk
mengelola informasi:
 Kognisi
 Memori
 Berpikir
Konvergen
 Berpikir Divergen
 Evaluasi
Dimensi Materi/Isi:
Bentuk-bentuk
informasi yg
diproses oleh
individu:
1.
2.
3.
4.
Figural
Symbolic
Semantic
Behavioral
Dimensi Produk:
Kelompok-kelompok
informasi yg
diproses oleh
individu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Unit
Kelas
Relasi
Sistem
Transformasi
Implikasi
Dimensi Operasi (Guilford)
C- Cognition : menemukan kembali (mengenali kembali) informasi yang
pernah diperoleh
M-Memory : mengingat sesuatu dari pengetahuan yang baru diperoleh
D-Divergent production : memberikan macam-macam alternatif dari
suatu permasalahan yang diberikan dengan penekanan pada variasi,
kuantitas dan relevansi dari output
N-Convergent production : memberikan satu jawaban atau kesimpulan
yang logis terhadap permasalahan yang diberikan. Penekanannya
adalah pada tercapainya satu-satunya hasil yang paling tepat/baik
E-Evaluation : kemampuan untuk menilai ketepatan dari hasil pemikiran
seseorang
Dimensi Materi (Guilford)
F – Figural : informasi dalam bentuk konkrit atau gambar dengan
melibatkan unsur ukuran, bentuk dan warna
S – Symbolic : informasi dalam bentuk simbol atau lambang atau
tanda-tanda tertentu seperti angka, huruf dll
M – Semantic : informasi dalam bentuk ide-ide atau pengertian
tertentu, biasanya verbal
B – Behavioral : informasi non figural dan non verbal. Meliputi
interaksi antar manusia (situasi sosial), yang antara lain
melibatkan sikap, kebutuhan, keinginan, persepsi, pemikiran
Howard Gardner
• Multiple Intelligence (kecerdasan majemuk)
• Inteligensi adalah kemampuan untuk memecahkan
masalah dan menciptakan produk yang bernilai budaya
• Kecerdasan bukan tes di ruang kelas melainkan cara
manusia memecahkan mslh dlm kenyataan harian dan
menciptakan berbagai produk yg penting bagi
perkembangan budaya
• Gardner beranggapan bahwa pandangan dari sisi
psikometri dan kognitif saja terlalu sempit dalam
menggambarkan konsep inteligensi
Howard Gardner
8 dimensi multiple factor, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kecerdasan Linguistic (Word Smart)
Kecerdasan Logis-matematik (Number Smart)
Kecerdasan Antar Pribadi (People Smart)
Kecerdasan Intra Pribadi (Self Smart)
Kecerdasan Musikal (Music Smart)
Kecerdasan Spasial (Picture Smart)
Kecerdasan Naturalis (Nature Smart)
Kecerdasan Kinestetik (Body smart)
Gardner (1993)
Chronological Age (CA)
CA
• Usia kronologis
• Usia sebenarnya sesuai dg kalender (thn, bln,
hr)
• 1 bln = 30 hari
• 1 thn = 12 bln
• > 15 hari  dibulatkan 1 bulan
• 15 hari atau kurang  diabaikan/
dihilangkan
CA
• Contoh penghitungan:
– Sekarang
– Tgl lahir
: thn 2013 – bln 10 – hari 04
: thn 1990 – bln 11 – hari 12
–
–
–
–
: thn 2012 – bln 21 – hari 34
: thn 1990 – bln 11 – hari 12
:
22 –
10 –
22
: 22 thn 10 bln 22 hr
: 22 thn 11 bln
Sekarang
Tgl lahir
CA
CA
CA
• Contoh penghitungan:
– Sekarang
– Tgl lahir
: thn 2013 – bln 10 – hari 04
: thn 1975 – bln 04 – hari 25
–
–
–
–
: thn 2013 – bln 09 – hari 34
: thn 1975 – bln 04 – hari 25
:
38 –
05 –
09
: 38 thn 05 bln 09 hr
: 38 thn 05 bln
Sekarang
Tgl lahir
CA
CA
CA
• Contoh penghitungan:
– Sekarang
– Tgl lahir
: thn 2013 – bln 10 – hari 04
: thn 2005 – bln 07 – hari 19
–
–
–
–
: thn 2013 – bln 09 – hari 34
: thn 2005 – bln 07 – hari 19
:
08 –
02 –
15
: 08 thn 02 bln 15 hr
: 08 thn 02 bln
Sekarang
Tgl lahir
CA
CA
• Hitunglah usia kronologis anda msg2!
CA
• 19 th 11 bln 25 hr
• 19 th 12 bln
• 20 th
Mental Age
MA
• Tingkatan perkembangan mental
dibandingkan dengan anak yang seumur
• Diperoleh dari tes inteligensi (Tes
inteligensi Binet)
MA
• Dimulai dari usia kronologis (CA)
– Jika tugas di usia CA nya berhasil, naik ke
tingkat usia selanjutnya, begitu seterusnya
hingga diperoleh ceiling (batas atas = semua
tugas gagal)
– Jika tugas di usia CA nya gagal, turun ke
tingkat usia di bawahnya hingga diperoleh
basal (batas bawah = semua tugas berhasil)
– MA = Jumlah total dari hasil kali tugas yg dpt
dikerjakan dgn nilai kredit per bulan
Intelligence Quotient (IQ)
IQ
• IQ = Intelligence Quotient
• IQ = taraf inteligensi
• Mrpk skor yg diperoleh dari sebuah alat
tes kecerdasan yg dinyatakan dlm bentuk
rasio
• IQ hanya memberikan sedikit indikasi
mengenai taraf kecerdasan seseorang
dan tidak menggambarkan kecerdasan
seseorang secara keseluruhan
Penghitungan IQ
Contoh Penghitungan IQ:
(Tes Inteligensi Binet)
IQ = MA / CA x 100
MA = Mental age
(diperoleh dr hasil tes inteligensi)
CA = Chronological age
(diperoleh dari menghitung umur
berdasarkan tanggal kelahiran)
Contoh Penghitungan
Contoh 1:
Adi berumur 10 thn (usia kronologis).
Setelah dites dgn tes inteligensi, ternyata
ia dpt mengerjakan soal-soal utk anak yg
berumur 12 thn (usia mental)
Jawab:
IQ Adi =
12
10
x 100  120
Contoh Penghitungan
Contoh 2:
• MA = 3 – 4
• CA = 3 – 6
Jawab:
• IQ = MA / CA x 100
• = 3 – 4 / 3 – 6 x 100
• = 40 bln / 42 bln x 100
• = 95,23….
• = 95
• (rata-rata)
Contoh Penghitungan
Contoh 3:
• Berdasarkan tes inteligensi Binet pada subjek,
diperoleh hasil sebagai berikut:
– MA
– CA
= 5 tahun 7 bulan (5-7)
= 4 tahun 10 bulan (4-10)
• Hitunglah IQ-nya!
Contoh Penghitungan
Jawab:
• MA
• CA
= 5 tahun 7 bulan (5-7)  67 bln
= 4 tahun 10 bulan (4-10)  58 bln
• IQ = 67 / 58 x 100 = 115,517  116
• IQ = 116
The Normal Curve
Klasifikasi IQ (menurut Wechsler)
•
•
•
•
•
•
•
Very Superior
Superior
Bright normal
Average
Dull normal
Borderline
Mental Defective
:
:
:
:
:
:
:
130 – …
120 – 129
110 – 119
90 – 109
80 – 89
70 – 79
69 and bellow
Klasifikasi IQ (menurut Binet)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Genius
:
Sangat cerdas
:
Cerdas (Superior) :
Di atas rata-rata :
Rata-rata
:
Di bawah rata-rata:
Garis batas
:
Moron
:
Imbisil/idiot
:
> 140
130 – 139
120 – 129
110 – 119
90 – 109
80 – 89
70 – 79
50 – 69
< 50
3. Bakat, Minat, Sikap
Bakat
Minat
Sikap
Pretest
Menurut ANDA:
• Apa yg dimaksud dg bakat?
• Bakat: faktor bawaan atau lingkungan?
• Sebagai guru, bgmn anda mengukur bakat siswa?
• Apa yg dimaksud dg minat?
• Minat: faktor bawaan atau lingkungan?
• Sebagai guru, bgmn anda mengukur minat siswa?
• Apa yg dimaksud dg sikap?
• Sikap: faktor bawaan atau lingkungan?
• Sebagai guru, bgmn anda mengukur bakat siswa?
Bakat
Definisi Bakat (Aptitude)
Bakat adl kondisi / rangkaian karakteristik yg
dipandang sbg gejala kemampuan individu dlm
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
serangkaian respon melalui latihan-latihan
Bakat mrpk suatu karakteristik unik individu yang
membuatnya mampu melakukan suatu aktivitas dan
tugas secara mudah dan sukses
Bakat adl kemampuan bawaan yang merupakan
potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih
untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan
keterampilan khusus
Bakat mrpk potensi dan bukan sesuatu yg sudah
benar-benar nyata dg jelas. Bakat lebih sbg
kemungkinan yg masih harus diwujudkan
Bawaan vs Lingkungan ?
Bawaan?
Potensi
Lingkungan?
Perlu dilatih
Hasil interaksi antara
heriditas dengan
pendidikan
Faktor yg mempengaruhi
perkembangan bakat
1.
2.
2.
Faktor bawaan
Bakat adalah suatu potensi, dimiliki secara alamiah
Latihan
Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki secara
alamiah, namun mutlak memerlukan latihan untuk
membangkitkan dan mengembangkannya.
Lingkungan/pendidikan
Lingkungan mempengaruhi motivasi untuk
mengembangkan bakat
Pengukuran Bakat
1. Observasi
2. Wawancara
3. Tes bakat (aptitude test)



DAT
GATB
FACT
Tes Bakat - DAT
•
•
•
•
•
•
DAT = Differential Aptitude Test
Disusun oleh Bennet, Seashore, dan Wesman
Untuk: siswa (8-12 th), mahasiswa, bid industri
Tujuan: konseling sekolah, penjurusan, seleksi
pekerjaan
Penyajian: klasikal / individual
Materi DAT terdiri dari 8 tes:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Penalaran Verbal (Verbal Reasoning)
Kemampuan Angka (Numerical Ability)
Penalaran Abstrak (Abstrak Reasoning)
Kecepatan dan Keteitian Klerikal (Clerical Speed & Accuracy)
Penalaran Mekanikal (Mechanical Reasoning)
Relasi Ruang (Space Reasoning)
Pemakaian Bahasa: Mengeja (Language Usage: Spelling)
Pemakaian Tata Bahasa (Language Usage: Sentences)
Tes Bakat - GATB
•
•
•
GATB = General Aptitude Test Battery
Dikembangkan oleh United States Employement
Services (1947)  Charles E. Odell
Untuk: konseling pekerjaan
•
Ada 9 komponen yg diungkap:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
G – intelligence
V – verbal aptitude
N – numerical aptitude
S – spatial aptitude
P – form perception
Q – clerical perception
K – motor coordination
F – finger dexterity
M – manual dexterity
Tes Bakat - GATB
•
Materi GATB terdiri dari 12 tes:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Name Comparison (Perbandingan nama)
Computation (Komputasi)
Three-Dimensional Space (Tiga dimensi)
Vocabulary (Perbendaharaan kata)
Tool Matching (Memasangkan alat)
Arithmetic Reasoning (Hitungan)
Form Matching (Memasangkan bentuk)
Mark Making (Membuat tanda)
Place: practice trial (Menaruh)
Turn: practice trial (Membalik)
Assemble (Merakit)
Disassemble (Mengurai)
Tes Bakat - FACT
•
•
•
FACT = Flanagan Aptitude ClassificationTests
Disusun oleh J.C. Flanagan
Digunakan utk alat bantu prediksi keberhasilan kerja,
konseling pekerjaan, seleksi, dan penempatan
karyawan
•
Materi FACT terdiri dari 14 tes:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Inspection
Coding
Memory
Precision
Assembly
Scales
Coordination
8. Judgment & Comprehension
9. Arithmetic
10. Patterns
11. Components
12. Table
13. Mechanics
14. Expression
Minat
Definisi Minat
• John Holland, ahli yang banyak meneliti mengenai minat 
minat adl aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan
perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau
kenikmatan
• Sumadi Suryabrata (1988)  minat adl kecenderungan dlm
diri individu utk tertarik pd suatu objek atau menyenangi
sesuatu
• Minat yakni suatu usaha atau hasrat untuk mempelajari sesuatu
(tanpa ada yg menyuruh)
• Minat adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan
perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang
Aspek Minat
• Mnrt Hurlock (1990), minat memiliki 2
aspek:
– Aspek kognitif  konsep yg dikembangkan
seseorang mengenai bidang yg berkaitan dg
minat
– Aspek afektif  konsep yg membangun
konsep kognitif dan dinyatakan dlm sikap thd
keg atau objek yg menimbulkan minat
Faktor yg mempengaruhi minat
•
•
•
•
•
Pengalaman diri
Sikap thd suatu objek
Cita-cita
Bakat
Hobi
•
•
•
•
Keluarga
Teman pergaulan
Lingkungan
Media massa
Minat bukan bawaan sejak lahir, tapi dipelajari melalui proses
penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yg
dinyatakan dlm sikap
Pengukuran Minat
• Observasi
• Wawancara
• Tes minat
Penerapan TES MINAT
1. Konseling Karir
Digunakan untuk anak-anak SMU/SMK untuk dasar
mencari pekerjaan.
2. Konseling Pekerjaan
Digunakan untuk konseling pekerjaan orang-orang yang
telah bekerja di perusahaan. Kecocokan antara tugas
yang dijalani dengan kesukaan pada pekerjaan
3. Perencanaan Bacaan Pendidikan
Bacaan di SD, SMP, SMA dan PT guna mengenalkan
berbagai dunia kerja kepada siswa
4. Penjurusan Siswa
Tes minat digunakan untuk menentukan jurusan
pendidikan atau program studi bagi siswa.
Tes Inteligensi + Tes Bakat + Tes Minat  sukses belajar
Jenis Tes Minat
• Strong Inventories
– SVIB, SII
• Kuder Inventories
– KGIS,KVPR,KOIS
• Lain-lain
–
–
–
–
–
–
–
Jackson Vocational Interest Survey
Career Assessment Inventory (CAT)
Holland’s Self directed Search
Vocational Preference Inventory
Geist Picture Inventory
RMIB
Tes Minat SMA
TES MINAT - Kuder
Tes Kuder terdiri atas:
1. Kuder Preference Record-Vocational (KPR-V)
2. Kuder General Intererst Survey (KGIS)
3. Kuder Occupational Interest Ssurvey (KOIS)
KUDER PREFERENCE RECORD-VOCATIONAL
KPR-V mencakup 10 bidang pekerjaan yang luas, yaitu:
1. Lapangan (outdoor)
6. Artistik
2. Mekanik
7. Sastra
3. Komputasi
8. Musik
4. Ilmiah
9. Pelayanan sosial
5. Persuasif
10. Klerk (adm kantor)
TES MINAT - RMIB
RMIB mencakup 12 bidang pekerjaan:
1. Outdoor
7. Literary
2. Mechanic
8. Musical
3. Computational
9. Social
4. Science
10. Clerical
5. Persuasive
11. Practical
6. Aesthetic
12. Medical
Sikap
Definisi Sikap
1. Berorientasi pd respon
2. Berorientasi pd kesiapan respon
3. Berorientasi pd skema triadik
1. Definisi yg berorientasi pd respon
• Tokoh: Louis Thurstone, Rensisi Likert,
Charles Osgood
• Sikap adl suatu bentuk / reaksi perasaan
• Perasaan mendukung (favourable)
maupun tidak mendukung (unfavourable)
thd suatu objek (Berkowitz)
2. Definisi yg berorientasi pd kesiapan respon
• Tokoh: Chave, Bogardus, LaPierre, Mead, Allport
• Sikap mrpk kesiapan utk bereaksi thd suatu objek
dg cara2 ttt
• Kecenderungan potensial utk bereaksi dg cara ttt
jika individu dihadapkan pd suatu stimulus yg
menghendaki adanya respon
• LaPierre: suatu pola perilaku, tendensi/kesiapan
antisipatif, predisposisi utk menyesuaikan diri dlm
situasi sosial, atau respon thd stimulasi sosial yg
telah terkondisikan
3. Definisi yg berorientasi pd skema triadik
• Sikap mrpk konstelasi komponen kognitif,
afektif, konatif yg saling berinteraksi dlm
memahami, merasakan, dan berperilaku
thd suatu objek
• Secord & Backman: keteraturan ttt dlm hal
perasaan, pemikiran, dan predisposisi
tindakan seseorang thd suatu aspek di
lingkungan sekitarnya
Model Tricomponent
Conation/perilaku
Affect/sikap
Cognition/pengetahuan
Komponen / struktur sikap
• 3 komponen sikap:
– Kognisi
kepercayaan, keyakinan, ide, konsep, persepsi,
stereotipe, pandangan, opini,
pengetahuan/informasi ttg suatu objek
– Afeksi
menyangkut masalah emosi, perasaan, nilai-nilai
ttg suatu objek
– Konasi
kecenderungan bertingkah laku/ bertindak thd
suatu objek
KARAKTERISTIK SIKAP
• Sikap disimpulkan dari cara-cara individu
bertingkah laku
• Sikap ditujukan mengarah kepada obyek
psikologis
• Sikap dipelajari
• Sikap mempengaruhi perilaku
(Brigham, 1991)
Sikap - Perilaku
• Sikap  predisposisi, tendensi, kecenderungan
utk bertingkah laku
• Belum bisa dikatakan perilaku / tindakan /
aktivitas
• Sikap tidak secara langsung berhubungan
dengan perilaku
• Sikap dapat memprediksi perilaku yang akan
muncul
• Sikap dapat mempengaruhi perilaku
Pembentukan sikap
• Melalui adanya interaksi sosial  saling
mempengaruhi  mempengaruhi pola perilaku
• Faktor yg mempengaruhi pembentukan sikap:
– Pengalaman pribadi
– Kebudayaan
– Orang yg dianggap penting  orangtua, keluarga,
pacar, sahabat, pemimpin
– Media massa
– Institusi/lembaga (pendidikan & agama)
– Faktor emosional dlm diri individu
FUNGSI SIKAP (Katz, 1960)
1. Utilitarian Function : Sikap memungkinkan individu
untuk memperoleh atau memaksimalkan reward dan
meminimalkan punishment (sasaran-tujuan)
2. Knowledge Function : Sikap membantu memahami
lingkungan, dorongan untuk ingin mengerti, untuk
memperoleh pengetahuan
3. Value Expressive Function : Sikap akan
mengkomunikasikan/ mengekspresikan nilai atau
identitas yang dimiliki seseorang
4. Ego Defensive Function : Sikap melindungi diri,
menutupi kesalahan, agresi, dsb, dalam rangka
mempertahankan diri/ego
TEORI-TEORI TTG PEMBENTUKAN DAN
PERUBAHAN SIKAP
1.
2.
3.
4.
Teori Keseimbangan
Teori Konsistensi Kognitif-Afektif
Teori Ketidaksesuaian
Teori Atribusi
1. Teori Keseimbangan
 Fritz Heider (1958) : bagaimana sikap kita berkenaan dg orang
lain atau objek yg konsisten
 Model teori melibatkan:
 Perceiver (P)
 Orang lain (O)
 Objek lain atau seseorang (X)
 Ketiga elemen tsb membentuk satu kesatuan, dimana elemen tsb
dpt menghasilkan keseimbangan atau ketidakseimbangan
 Keseimbangan  P sependapat dg O yg disukainya atau P tidak
sependapat dg O yg tidak disukainya
 Ketidakseimbangan  P tidak sependapat dg O yg disukainya
atau P sependapat dg O yg tidak disukainya
 Ketidakseimbangan  perubahan utk mencapai keseimbangan
2. Teori konsistensi kognitif-afektif
• Bgmn seseorang membuat kognitif-nya
sesuai dg afektif-nya
• Jika tidak sesuai? Berusaha mengubah
kognitifnya agar sesuai afektif
• Co: merokok
– Sikap positif pd merokok
– Kognitif: merokok utk bersosialisasi dg lingkungan
• Kognitif  afektif, afektif  kognitif
3. Teori Ketidaksesuaian
(Dissonance theory)
• Sikap akan berubah utk mempertahankan
konsistensinya dg perilaku nyatanya
• Sumber pokok inkonsistensi ada 2:
– Akibat pengambilan keputusan
– Akibat perilaku yg bertentangan
• Inkonsistensi  mengubah sikap agar
sesuai perilaku
4. Teori Atribusi (Attribution Theory)
• Ahli pada umumnya:
– sikap  berdasarkan pertimbangan kognitif &
afektif
• Teori ini berpendapat:
– sikap  bukan berdasarkan peninjauan ke
dalam diri, tapi kesimpulan penilaian thd
perilaku & persepsi situasi
• Perubahan perilaku  menunjukkan
perubahan sikap
Pengukuran Sikap
• Observasi  Pengamatan perilaku
• Wawancara
• Self report  Skala sikap  kumpulan
pertanyaan ttg suatu objek
4. Skala Sikap
Jenis skala sikap
Penyusunan skala sikap
Interpretasi skala sikap
Jenis Skala Sikap
1.
2.
3.
4.
Skala Likert
Skala Guttman
Skala Semantic Differensial
Skala Thurstone
1. Skala Likert
• Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian
sosial
• Skala yg paling sering digunakan
• Terdiri dari:
– pernyataan positif (favorable)
– pernyataan negatif (unfavorable)
• Terdiri dari 5 pilihan jawaban:
–
–
–
–
–
sangat setuju (SS)
setuju (S)
tidak punya pendapat (N)
tidak setuju (TS)
sangat tidak setuju (STS)
Skor Skala Likert
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju
:5
Setuju
:4
Netral
:3
Tidak Setuju
:
2
Sangat Tidak Setuju : 1
Sangat Setuju
:1
Setuju
:2
Netral
:3
Tidak Setuju
:4
Sangat Tidak Setuju : 5
Contoh (bentuk checklist)
Berilah jawaban pernyataan dengan tanda ( X ) pada kolom
yang tersedia sesuai dengan kondisi saudara
Alternatif Jawaban
Ket :
Sangat Setuju (SS)
:5
Setuju
(S)
:
4
Netral
(N)
:3
Tidak Setuju (TS)
:2
Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
No
Pernyataan
1. Saya sering merasa mampu
melakukan sesuatu
2. Saya akan menyelesaikan
pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab saya.
5
4
3
SS
S
N
X
X
2
1
TS STS
Contoh (bentuk pilihan ganda)
Pada waktu berbicara dalam suatu diskusi, saya
sering salah tingkah karena banyak orang lain
yang memperhatikan :
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak setuju
e. Sangat Tidak Setuju
2. Skala Guttman
• Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk
jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten,
yang terdiri dari 2 alternatif jawaban
• Misalnya:
Ya
Baik
Benar
Setuju
Yakin
Pernah
Punya
Tidak
Buruk
Salah
Tidak setuju
Tidak yakin
Belum Pernah
Tidak Punya
Contoh Soal
1. Yakinkah anda, pergantian presiden akan dapat mengatasi
persoalan bangsa?
a. Yakin
b. Tidak
2. Apakah komentar anda jika manajer anda turun dari
jabatannya?
a. Setuju
b. Tidak setuju
3. Pernahkah direktur saudara mengajak makan bersama?
a. Pernah
b. Tidak Pernah
3. Skala Semantic Differential
• Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam
bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari
sebuah garis kontinum
• Nilai yg sangat negatif terletak di sebelah kiri
sedangkan nilai yg sangat positif terletak di sebelah
kanan
• Skala Semantik Diferensial (perbedaan semantik)
berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub)
• Misalnya: Panas - dingin
Popular- tidak popular
Baik – tidak baik, dsb
Contoh Pernyataan
Bagaimana menurut Anda, pelayanan Rumah Sakit Kartika
Sari?
Tidak berkualitas
1
Tidak
Ramah
2
3
4
Berkualitas
5
Ramah
0
1
2
3
4
5
6
7
8
5. Skala Thurstone
• Lebih rumit penyusunannya
• Setelah item tersusun, lalu dilakukan penilaian
oleh panel ahli
• Ciri pokok skala ini adalah digunakannya “panel
ahli” yang terdiri dari 50-100 orang, untuk
menilai sejumlah pertanyaan untuk mengukur
variabel tertentu
• Jenjang skala kemudian ditentukan atas dasar
pendapat para ahli tersebut
Penyusunan Skala Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Tentukan variabel sikap
Tentukan aspek-aspek dari variabel
Tentukan indikator dari setiap aspek
Tulis rincian pernyataan (positif dan negatif) untuk setiap indikator
(dalam ruang lingkup kognitif, afektif, konasi) secara seimbang
Kaji/analisis setiap pernyataan (konten & struktur kalimat) oleh teman
sejawat atau ahli di bidangnya
Perbaiki instrumen sesuai dg hasil telaah instrumen oleh teman
sejawat/ahli dg memperhatikan kesesuaian dg indikator
Ujicobakan skala sikap utk menganalisis setiap pernyataan scr
empirik
Analisis tingkat kebaikan skala sikap
Lakukan pengukuran sikap responden dg skala sikap yg sudah teruji
Berikan skor thd hasil pengukuran sikap responden
Bandingkan skor responden dg kriteria tertentu utk mengetahui nilai
sikap responden
Tahapan Penyusunan Skala Sikap
Konstrak Psikologi
Penskalaan
Operasional atribut
Blue Print
Penulisan aitem
Analisis &
Seleksi Aitem
Reliabitas & Validitas
Uji Coba
Format Final
Jenis skala
Konstruksi Pernyataan
1.
2.
3.
4.
5.
Jelas dan tegas
Tidak mengandung makna ganda
Menggunakan bahasa yang baik dan benar
Tidak memberi petunjuk ke arah jawaban benar
Tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif
ganda
Contoh
Variabel
Aspek
Indikator
Pernyataan positif
(favorable)
Pernyataan negatif
(unfavorable)
MATRIKS KISI-KISI INSTRUMEN
Interpretasi Hasil Skala Sikap
• Buat kriteria penilaian untuk sikap yang
diukur (berdasarkan nilai terendah dan
tertinggi yang bisa dicapai)
• Bandingkan skor responden dg kriteria
penilaian tsb