Materi Pengukuran Psi

Download Report

Transcript Materi Pengukuran Psi

4. Konsep Inteligensi
Erma Kumala Sari, S.Psi., M.Psi.
Perkenalan
Nama
• Erma Kumala Sari, S.Psi., M.Psi.
Alamat
• Tinom Sidoarum Godean Sleman Yogyakarta
Pendidikan
Kontak
• S1 Psikologi UGM
• S2 Magister Profesi Psikologi UGM
• Ruang prodi PKH FKIP UNS
• Email : [email protected]
[email protected]
Agenda
Inteligensi
MA
CA
IQ
Inteligensi
Intelegensi ?
Inteligensi ?
Inteligensi
Harfiah
Bahasa
Inggris
Bahasa
Indonesia
Berasal dari kata Latin ‘intelligere’,
Berarti menghubungkan atau menyatukan
bbrp hal menjadi satu (to orginize, to relate)
“Intelligence”
“Inteligensi” diartikan sebagai
“kecerdasan”
Definisi Inteligensi
• Alfred Binet (1857-1911)
– inteligensi terdiri dari tiga komponen, yaitu kemampuan untuk:
• mengarahkan pikiran atau tindakan,
• mengubah arah tindakan bila tindakan itu telah dilaksanakan
• mengritik diri sendiri (autocriticism)
• David Wechsler (1958)
– inteligensi adalah kemampuan untuk:
• bertindak secara terarah/ dengan tujuan tertentu
• berpikir rasional
• menghadapi lingkungannya secara efektif
• Edward Lee Thorndike (1874 – 1949)
– Inteligensi adalah kemampuan dlm memberikan respon yg baik dari
pandangan kebenaran atau fakta
Definisi Inteligensi
• Stern
– Kapasitas umum dari individu yg secara sadar dapat menyesuaikan jiwa yg
umum dg masalah dan kondisi hidup baru
• Lewis Madison Terman (1916)
– Kemampuan seseorang untuk berpikir abstrak
• Cattle (1971)
– Kombinasi sifat-sifat manusia yang mencakup;
•
•
•
•
kemampuan untk pemahaman terhadap hubungan yang kompleks
kemampuan untuk terlibat dalam pemikiran abstrak
kemampuan menyesuaikan diri dalam pemecahan masalah
kemampuan untuk memperoleh kemampuan baru
• Andrew Crider (Crider, dkk.,1983)
– Inteligensi bagaikan listrik, gampang untuk diukur tapi hampir mustahil utk
didefinisikan
Definisi Inteligensi
• Inteligensi mrpk interaksi aktif antara kemampuan yg dibawa
sejak lahir dg pengalaman yg diperoleh dari lingkungan yang
menghasilkan kemampuan individu utk memperoleh, mengingat
dan menggunakan pengetahuan, serta mengerti makna dari
konsep konkrit dan abstrak (Papalia & Olds, 1986)
• Inteligensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk
berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengelola
dan menguasai lingkungan secara efektif (Marten Pali, 1993)
• Inteligensi adalah kemampuan utk berfikir abstrak (Sukardi,
1997)
• Inteligensi sebagai kemampuan utk membuat kombinasi
(Notoatmodjo, 1997)
• Inteligensi adalah kemampuan individu utk berfikir & bertindak
secara terarah, serta mengolah & menguasai lingkungan
secara efektif (Sarwono, 2000)
Definisi Inteligensi
• Secara umum : inteligensi adalah suatu
kemampuan mental yang melibatkan proses
berpikir secara rasional utk bertindak /
memecahkan masalah
• Kemampuan mental  inteligensi tidak dapat
diamati secara langsung
• Harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata
yang merupakan manifestasi dari proses berpikir
rasional itu  perilaku
Inteligensi
Bawaan ?
Lingkungan ?
Faktor bawaan atau keturunan
• Penelitian membuktikan bahwa
korelasi nilai tes IQ dari satu
keluarga sekitar 0,50 atau 50%
• Sedangkan di antara 2 anak
kembar, korelasi nilai tes IQnya
sangat tinggi, sekitar 0,90 atau
90%
• Anak yang diadopsi. IQ
berkorelasi 0,40 - 0,50 dgn ayah
dan ibu yang sebenarnya, dan
hanya 0,10 - 0,20 dgn ortu
angkat
Figure 9.13 Studies of IQ similarity
Faktor lingkungan
• Walaupun ada ciri-ciri yg pd dasarnya sudah
dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan
sanggup menimbulkan perubahan yg berarti
• Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari
otak
• Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh
gizi yang dikonsumsi
• Rangsangan yang bersifat kognitif emosional
dari lingkungan juga memegang peranan yg
amat penting
Faktor yg mempengaruhi
1. Bawaan
•
Penelitian ttg saudara kembar
2. Lingkungan
•
•
Penelitian ttg anak adopsi
The Flynn effect
3. Interaksi
•
Reaction range: Individu yg dibesarkan dg kualitas
lingkungan yg baik akan mencapai IQ yg optimal dlm
range kapasitas IQnya (bergerak antara 20-25 poin)
Figure 9.16 Reaction range
Faktor yg mempengaruhi
1. Pembawaan : Kapasitas/ batas
kesanggupan, dibawa sejak lahir ; berbeda
pada tiap orang ; tidak dapat diubah
2. Kematangan : telah mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya, erat kaitan dengan
umur dan taraf perkembangan seseorang
3. Pembentukan : faktor pengaruh dari luar thp
perkembangan inteligensi
4. Minat : motor penggerak dari
perkembangan inteligensi seseorang
17
Faktor-faktor Inteligensi
Faktor-faktor Inteligensi
• Konsep tunggal (Single factor)
Tokoh-tokohnya: Ebbinghaus, Terman dan
Thorndike
• Konsep faktor (Multiple factor)
Tokoh-tokohnya: Charles Spearman, Thurstone,
Guildford dan Howard Gardner
Spearman
Faktor inteligensi (Spearman) :
1. Faktor G (General) atau disebut kemampuan
umum (general ability) yang terdapat pada
semua individu, tetapi berbeda satu dengan
yang lain
2. Faktor S (Special) yaitu kemampuan khusus
mengenai bidang tertentu saja. Faktor S
banyak ragamnya
20
Thurstone
Tujuh kemampuan mental (L.L. Thurstone) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Spatial visualization (S)  ruang
Perceptual speed (P)  persepsi
Number facility (N)  bilangan
Verbal comprehension (V)  bahasa
Word fluency (W)  kelancaran kata
Memory (M)  ingatan
Inductive reasoning (I)  penalaran
21
Guilford
• Pola inteligensi  Information
Processing Based
• Struktur kemampuan inteligensi
terdiri dari 3 dimens:
• Operations
• Content
• Product
• Struktur kemampuan inteligensi
terdiri dari 120 faktor
= Operations(5) x Content(4) x Product (6)
Tiga dimensi struktur inteligensi (Guilford)
Dimensi Operasi:
Proses intelektual
utama untuk
mengelola informasi:
 Kognisi
 Memori
 Berpikir
Konvergen
 Berpikir Divergen
 Evaluasi
Dimensi Materi/Isi:
Bentuk-bentuk
informasi yg
diproses oleh
individu:
1.
2.
3.
4.
Figural
Symbolic
Semantic
Behavioral
Dimensi Produk:
Kelompok-kelompok
informasi yg
diproses oleh
individu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Unit
Kelas
Relasi
Sistem
Transformasi
Implikasi
Dimensi Operasi (Guilford)
C- Cognition : menemukan kembali (mengenali kembali) informasi yang
pernah diperoleh
M-Memory : mengingat sesuatu dari pengetahuan yang baru diperoleh
D-Divergent production : memberikan macam-macam alternatif dari
suatu permasalahan yang diberikan dengan penekanan pada variasi,
kuantitas dan relevansi dari output
N-Convergent production : memberikan satu jawaban atau kesimpulan
yang logis terhadap permasalahan yang diberikan. Penekanannya
adalah pada tercapainya satu-satunya hasil yang paling tepat/baik
E-Evaluation : kemampuan untuk menilai ketepatan dari hasil pemikiran
seseorang
Dimensi Materi (Guilford)
F – Figural : informasi dalam bentuk konkrit atau gambar dengan
melibatkan unsur ukuran, bentuk dan warna
S – Symbolic : informasi dalam bentuk simbol atau lambang atau
tanda-tanda tertentu seperti angka, huruf dll
M – Semantic : informasi dalam bentuk ide-ide atau pengertian
tertentu, biasanya verbal
B – Behavioral : informasi non figural dan non verbal. Meliputi
interaksi antar manusia (situasi sosial), yang antara lain
melibatkan sikap, kebutuhan, keinginan, persepsi, pemikiran
Howard Gardner
• Multiple Intelligence (kecerdasan majemuk)
• Inteligensi adalah kemampuan untuk memecahkan
masalah dan menciptakan produk yang bernilai budaya
• Kecerdasan bukan tes di ruang kelas melainkan cara
manusia memecahkan mslh dlm kenyataan harian dan
menciptakan berbagai produk yg penting bagi
perkembangan budaya
• Gardner beranggapan bahwa pandangan dari sisi
psikometri dan kognitif saja terlalu sempit dalam
menggambarkan konsep inteligensi
Howard Gardner
8 dimensi multiple factor, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kecerdasan Linguistic (Word Smart)
Kecerdasan Logis-matematik (Number Smart)
Kecerdasan Antar Pribadi (People Smart)
Kecerdasan Intra Pribadi (Self Smart)
Kecerdasan Musikal (Music Smart)
Kecerdasan Spasial (Picture Smart)
Kecerdasan Naturalis (Nature Smart)
Kecerdasan Kinestetik (Body smart)
Gardner (1993)
Chronological Age (CA)
CA
• Usia kronologis
• Usia sebenarnya sesuai dg kalender (thn,
bln, hr)
• 1 bln = 30 hari
• 1 thn = 12 bln
• > 15 hari  dibulatkan 1 bulan
• 15 hari atau kurang  diabaikan/
dihilangkan
CA
• Contoh penghitungan:
– Sekarang
– Tgl lahir
: thn 2013 – bln 10 – hari 04
: thn 1990 – bln 11 – hari 12
–
–
–
–
: thn 2012 – bln 21 – hari 34
: thn 1990 – bln 11 – hari 12
:
22 –
10 –
22
: 22 thn 10 bln 22 hr
: 22 thn 11 bln
Sekarang
Tgl lahir
CA
CA
CA
• Contoh penghitungan:
– Sekarang
– Tgl lahir
: thn 2013 – bln 10 – hari 04
: thn 1975 – bln 04 – hari 25
–
–
–
–
: thn 2013 – bln 09 – hari 34
: thn 1975 – bln 04 – hari 25
:
38 –
05 –
09
: 38 thn 05 bln 09 hr
: 38 thn 05 bln
Sekarang
Tgl lahir
CA
CA
CA
• Contoh penghitungan:
– Sekarang
– Tgl lahir
: thn 2013 – bln 10 – hari 04
: thn 2005 – bln 07 – hari 19
–
–
–
–
: thn 2013 – bln 09 – hari 34
: thn 2005 – bln 07 – hari 19
:
08 –
02 –
15
: 08 thn 02 bln 15 hr
: 08 thn 02 bln
Sekarang
Tgl lahir
CA
CA
• Hitunglah usia kronologis anda msg2!
CA
• 19 th 11 bln 25 hr
• 19 th 12 bln
• 20 th
Mental Age
MA
• Tingkatan perkembangan mental
dibandingkan dengan anak yang seumur
• Diperoleh dari tes inteligensi (Tes
inteligensi Binet)
MA
• Dimulai dari usia kronologis (CA)
– Jika tugas di usia CA nya berhasil, naik ke
tingkat usia selanjutnya, begitu seterusnya
hingga diperoleh ceiling (batas atas = semua
tugas gagal)
– Jika tugas di usia CA nya gagal, turun ke
tingkat usia di bawahnya hingga diperoleh
basal (batas bawah = semua tugas berhasil)
– MA = Jumlah total dari hasil kali tugas yg dpt
dikerjakan dgn nilai kredit per bulan
Intelligence Quotient (IQ)
IQ
• IQ = Intelligence Quotient
• IQ = taraf inteligensi
• Mrpk skor yg diperoleh dari sebuah alat
tes kecerdasan yg dinyatakan dlm bentuk
rasio
• IQ hanya memberikan sedikit indikasi
mengenai taraf kecerdasan seseorang
dan tidak menggambarkan kecerdasan
seseorang secara keseluruhan
Penghitungan IQ
Contoh Penghitungan IQ:
(Tes Inteligensi Binet)
IQ = MA / CA x 100
MA = Mental age
(diperoleh dr hasil tes inteligensi)
CA = Chronological age
(diperoleh dari menghitung umur
berdasarkan tanggal kelahiran)
Contoh Penghitungan
Contoh :
Adi berumur 10 thn (usia kronologis).
Setelah dites dgn tes inteligensi, ternyata
ia dpt mengerjakan soal-soal utk anak yg
berumur 12 thn (usia mental)
Jawab:
IQ Adi =
12
x 100 120
10
Contoh Penghitungan
• MA = 3 – 4
• CA = 3 – 6
•
•
•
•
•
•
IQ = MA / CA x 100
= 3 – 4 / 3 – 6 x 100
= 40 bln / 42 bln x 100
= 95,23….
= 95
(rata-rata)
Contoh Penghitungan
Contoh:
• Berdasarkan tes inteligensi Binet pada subjek,
diperoleh hasil sebagai berikut:
• MA
= 5 tahun 7 bulan (5-7)
• CA
= 4 tahun 10 bulan (4-10)
• Hitunglah IQ-nya!
• = 115,517…
• = 116
Contoh Penghitungan
Jawab:
• MA
• CA
= 5 tahun 7 bulan (5-7)  67 bln
= 4 tahun 10 bulan (4-10)  58 bln
• IQ = 67 / 58 x 100 = 115,517 = 116
• IQ = 116
The Normal Curve
Klasifikasi IQ (menurut Wechsler)
•
•
•
•
•
•
•
Very Superior
Superior
Bright normal
Average
Dull normal
Borderline
Mental Defective
:
:
:
:
:
:
:
130 – …
120 – 129
110 – 119
90 – 109
80 – 89
70 – 79
69 and bellow
Klasifikasi IQ (menurut Binet)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Genius
:
Sangat cerdas
:
Cerdas (Superior) :
Di atas rata-rata :
Rata-rata
:
Di bawah rata-rata:
Garis batas
:
Moron
:
Imbisil/idiot
:
> 140
130 – 139
120 – 129
110 – 119
90 – 109
80 – 89
70 – 79
50 – 69
< 50
5. Bakat, Minat, Sikap
Pretest
Menurut ANDA:
• Apa yg dimaksud dg bakat?
• Bakat: faktor bawaan atau lingkungan?
• Sebagai guru, bgmn anda mengukur bakat siswa?
• Apa yg dimaksud dg minat?
• Minat: faktor bawaan atau lingkungan?
• Sebagai guru, bgmn anda mengukur minat siswa?
• Apa yg dimaksud dg sikap?
• Sikap: faktor bawaan atau lingkungan?
• Sebagai guru, bgmn anda mengukur bakat siswa?
Bakat
Definisi Bakat (Aptitude)
Bakat adl kondisi / rangkaian karakteristik yg
dipandang sbg gejala kemampuan individu dlm
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
serangkaian respon melalui latihan-latihan
Bakat mrpk suatu karakteristik unik individu yang
membuatnya mampu melakukan suatu aktivitas dan
tugas secara mudah dan sukses
Bakat adl kemampuan bawaan yang merupakan
potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih
untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan
keterampilan khusus
Bakat mrpk potensi dan bukan sesuatu yg sudah
benar-benar nyata dg jelas. Bakat lebih sbg
kemungkinan yg masih harus diwujudkan
Bawaan vs Lingkungan ?
Bawaan?
Potensi
Lingkungan?
Perlu dilatih
Hasil interaksi antara
heriditas dengan
pendidikan
Faktor yg mempengaruhi
perkembangan bakat
1.
2.
2.
Faktor bawaan
Bakat adalah suatu potensi, dimiliki secara alamiah
Latihan
Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki secara
alamiah, namun mutlak memerlukan latihan untuk
membangkitkan dan mengembangkannya.
Lingkungan/pendidikan
Lingkungan mempengaruhi motivasi untuk
mengembangkan bakat
Pengukuran Bakat
1. Observasi
2. Wawancara
3. Tes bakat (aptitude test)



DAT
GATB
FACT
Tes Bakat - DAT
•
•
•
•
•
•
DAT = Differential Aptitude Test
Disusun oleh Bennet, Seashore, dan Wesman
Untuk: siswa (8-12 th), mahasiswa, bid industri
Tujuan: konseling sekolah, penjurusan, seleksi
pekerjaan
Penyajian: klasikal / individual
Materi DAT terdiri dari 8 tes:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Penalaran Verbal (Verbal Reasoning)
Kemampuan Angka (Numerical Ability)
Penalaran Abstrak (Abstrak Reasoning)
Kecepatan dan Keteitian Klerikal (Clerical Speed & Accuracy)
Penalaran Mekanikal (Mechanical Reasoning)
Relasi Ruang (Space Reasoning)
Pemakaian Bahasa: Mengeja (Language Usage: Spelling)
Pemakaian Tata Bahasa (Language Usage: Sentences)
Tes Bakat - GATB
•
•
•
GATB = General Aptitude Test Battery
Dikembangkan oleh United States Employement
Services (1947)  Charles E. Odell
Untuk: konseling pekerjaan
•
Ada 9 komponen yg diungkap:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
G – intelligence
V – verbal aptitude
N – numerical aptitude
S – spatial aptitude
P – form perception
Q – clerical perception
K – motor coordination
F – finger dexterity
M – manual dexterity
Tes Bakat - GATB
•
Materi GATB terdiri dari 12 tes:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Name Comparison (Perbandingan nama)
Computation (Komputasi)
Three-Dimensional Space (Tiga dimensi)
Vocabulary (Perbendaharaan kata)
Tool Matching (Memasangkan alat)
Arithmetic Reasoning (Hitungan)
Form Matching (Memasangkan bentuk)
Mark Making (Membuat tanda)
Place: practice trial (Menaruh)
Turn: practice trial (Membalik)
Assemble (Merakit)
Disassemble (Mengurai)
Tes Bakat - FACT
•
•
•
FACT = Flanagan Aptitude ClassificationTests
Disusun oleh J.C. Flanagan
Digunakan utk alat bantu prediksi keberhasilan kerja,
konseling pekerjaan, seleksi, dan penempatan
karyawan
•
Materi FACT terdiri dari 14 tes:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Inspection
Coding
Memory
Precision
Assembly
Scales
Coordination
8. Judgment & Comprehension
9. Arithmetic
10. Patterns
11. Components
12. Table
13. Mechanics
14. Expression
Minat
Definisi Minat
• John Holland, ahli yang banyak meneliti mengenai minat
 minat adl aktivitas atau tugas-tugas yang
membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan
memberi kesenangan atau kenikmatan
• Sumadi Suryabrata (1988)  minat adl kecenderungan
dlm diri individu utk tertarik pd suatu objek atau
menyenangi sesuatu
• Minat yakni suatu usaha atau hasrat untuk mempelajari
sesuatu (tanpa ada yg menyuruh)
• Minat adalah gejala psikologis yang menunjukan
pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada
perasaan senang
Aspek Minat
• Mnrt Hurlock (1990), minat memiliki 2
aspek:
– Aspek kognitif  konsep yg dikembangkan
seseorang mengenai bidang yg berkaitan dg
minat
– Aspek afektif  konsep yg membangun
konsep kognitif dan dinyatakan dlm sikap thd
keg atau objek yg menimbulkan minat
Faktor yg mempengaruhi minat
•
•
•
•
•
Pengalaman diri
Sikap thd suatu objek
Cita-cita
Bakat
Hobi
•
•
•
•
Keluarga
Teman pergaulan
Lingkungan
Media massa
Minat bukan bawaan sejak lahir, tapi dipelajari melalui proses
penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yg
dinyatakan dlm sikap
Pengukuran Minat
• Observasi
• Wawancara
• Tes minat
Penerapan TES MINAT
1. Konseling Karir
Digunakan untuk anak-anak SMU/SMK untuk dasar
mencari pekerjaan.
2. Konseling Pekerjaan
Digunakan untuk konseling pekerjaan orang-orang yang
telah bekerja di perusahaan. Kecocokan antara tugas
yang dijalani dengan kesukaan pada pekerjaan
3. Perencanaan Bacaan Pendidikan
Bacaan di SD, SMP, SMA dan PT guna mengenalkan
berbagai dunia kerja kepada siswa
4. Penjurusan Siswa
Tes minat digunakan untuk menentukan jurusan
pendidikan atau program studi bagi siswa.
Tes Inteligensi + Tes Bakat + Tes Minat  sukses belajar
Jenis Tes Minat
• Strong Inventories
– SVIB, SII
• Kuder Inventories
– KGIS,KVPR,KOIS
• Lain-lain
–
–
–
–
–
–
–
Jackson Vocational Interest Survey
Career Assessment Inventory (CAT)
Holland’s Self directed Search
Vocational Preference Inventory
Geist Picture Inventory
RMIB
Tes Minat SMA
TES MINAT - Kuder
Tes Kuder terdiri atas:
1. Kuder Preference Record-Vocational (KPR-V)
2. Kuder General Intererst Survey (KGIS)
3. Kuder Occupational Interest Ssurvey (KOIS)
KUDER PREFERENCE RECORD-VOCATIONAL
KPR-V mencakup 10 bidang pekerjaan yang luas, yaitu:
1. Lapangan (outdoor)
6. Artistik
2. Mekanik
7. Sastra
3. Komputasi
8. Musik
4. Ilmiah
9. Pelayanan sosial
5. Persuasif
10. Klerk (adm kantor)
TES MINAT - RMIB
RMIB mencakup 12 bidang pekerjaan:
1. Outdoor
7. Literary
2. Mechanic
8. Musical
3. Computational
9. Social
4. Science
10. Clerical
5. Persuasive
11. Practical
6. Aesthetic
12. Medical
Sikap
Definisi Sikap
• Berorientasi pd respon
• Berorientasi pd kesiapan respon
• Berorientasi pd skema triadik
Definisi yg berorientasi pd respon
• Tokoh: Louis Thurstone, Rensisi Likert,
Charles Osgood
• Sikap adl suatu bentuk / reaksi perasaan
• Perasaan mendukung (favourable)
maupun tidak mendukung (unfavourable)
thd suatu objek (Berkowitz)
Definisi yg berorientasi pd kesiapan respon
• Tokoh: Chave, Bogardus, LaPierre, Mead, Allport
• Sikap mrpk kesiapan utk bereaksi thd suatu objek
dg cara2 ttt
• Kecenderungan potensial utk bereaksi dg cara ttt
jika individu dihadapkan pd suatu stimulus yg
menghendaki adanya respon
• LaPierre: suatu pola perilaku, tendensi/kesiapan
antisipatif, predisposisi utk menyesuaikan diri dlm
situasi sosial, atau respon thd stimulasi sosial yg
telah terkondisikan
Definisi yg berorientasi pd skema triadik
• Sikap mrpk konstelasi komponen kognitif,
afektif, konatif yg saling berinteraksi dlm
memahami, merasakan, dan berperilaku
thd suatu objek
• Secord & Backman: keteraturan ttt dlm hal
perasaan, pemikiran, dan predisposisi
tindakan seseorang thd suatu aspek di
lingkungan sekitarnya
Model Tricomponent
Conation/perilaku
Affect/sikap
Cognition/pengetahuan
Komponen / struktur sikap
• 3 komponen sikap:
– Kognisi
kepercayaan, keyakinan, ide, konsep,
persepsi, stereotipe, pandangan, opini,
pengetahuan/informasi ttg suatu objek
– Afeksi
menyangkut masalah emosi, perasaan, nilainilai ttg suatu objek
– Konasi
kecenderungan bertingkah laku/ bertindak thd
suatu objek
KARAKTERISTIK SIKAP
• Sikap disimpulkan dari cara-cara individu
bertingkah laku
• Sikap ditujukan mengarah kepada obyek
psikologis
• Sikap dipelajari
• Sikap mempengaruhi perilaku
(Brigham, 1991)
Sikap --- Perilaku
• Sikap  predisposisi, tendensi, kecenderungan
utk bertingkah laku
• Belum bisa dikatakan perilaku / tindakan /
aktivitas
• Sikap tidak secara langsung berhubungan
dengan perilaku
• Sikap dapat memprediksi perilaku yang akan
muncul
• Sikap dapat mempengaruhi perilaku
Pembentukan sikap
• Melalui adanya interaksi sosial  saling
mempengaruhi  mempengaruhi pola perilaku
• Faktor yg mempengaruhi pembentukan sikap:
– Pengalaman pribadi
– Kebudayaan
– Orang yg dianggap penting  orangtua, keluarga,
pacar, sahabat, pemimpin
– Media massa
– Institusi/lembaga (pendidikan & agama)
– Faktor emosional dlm diri individu
FUNGSI SIKAP (Katz, 1960)
1. Utilitarian Function : Sikap memungkinkan individu
untuk memperoleh atau memaksimalkan reward dan
meminimalkan punishment (sasaran-tujuan)
2. Knowledge Function : Sikap membantu memahami
lingkungan, dorongan untuk ingin mengerti, untuk
memperoleh pengetahuan
3. Value Expressive Function : Sikap akan
mengkomunikasikan/ mengekspresikan nilai atau
identitas yang dimiliki seseorang
4. Ego Defensive Function : Sikap melindungi diri,
menutupi kesalahan, agresi, dsb, dalam rangka
mempertahankan diri/ego
TEORI-TEORI TTG PEMBENTUKAN DAN
PERUBAHAN SIKAP
1.
2.
3.
4.
Teori Keseimbangan
Teori Konsistensi Kognitif-Afektif
Teori Ketidaksesuaian
Teori Atribusi
1. Teori Keseimbangan
 Fritz Heider (1958) : bagaimana sikap kita berkenaan dg orang
lain atau objek yg konsisten
 Model teori melibatkan:
 Perceiver (P)
 Orang lain (O)
 Objek lain atau seseorang (X)
 Ketiga elemen tsb membentuk satu kesatuan, dimana elemen tsb
dpt menghasilkan keseimbangan atau ketidakseimbangan
 Keseimbangan  P sependapat dg O yg disukainya atau P tidak
sependapat dg O yg tidak disukainya
 Ketidakseimbangan  P tidak sependapat dg O yg disukainya
atau P sependapat dg O yg tidak disukainya
 Ketidakseimbangan  perubahan utk mencapai keseimbangan
2. Teori konsistensi kognitif-afektif
• Bgmn seseorang membuat kognitif-nya
sesuai dg afektif-nya
• Jika tidak sesuai? Berusaha mengubah
kognitifnya agar sesuai afektif
• Co: merokok
– Sikap positif pd merokok
– Kognitif: merokok utk bersosialisasi dg lingkungan
• Kognitif  afektif, afektif  kognitif
3. Teori Ketidaksesuaian
(Dissonance theory)
• Sikap akan berubah utk mempertahankan
konsistensinya dg perilaku nyatanya
• Sumber pokok inkonsistensi ada 2:
– Akibat pengambilan keputusan
– Akibat perilaku yg bertentangan
• Inkonsistensi  mengubah sikap agar
sesuai perilaku
4. Teori Atribusi (Attribution Theory)
• Ahli pada umumnya:
– sikap  berdasarkan pertimbangan kognitif &
afektif
• Teori ini berpendapat:
– sikap  bukan berdasarkan peninjauan ke
dalam diri, tapi kesimpulan penilaian thd
perilaku & persepsi situasi
• Perubahan perilaku  menunjukkan
perubahan sikap
Pengukuran Sikap
• Observasi  Pengamatan perilaku
• Wawancara
• Self report  Skala sikap  kumpulan
pertanyaan ttg suatu objek
Skala Sikap
Skala Sikap
• Observasi  Pengamatan perilaku
• Wawancara
• Self report  Skala sikap  kumpulan
pertanyaan ttg suatu objek
Jenis Skala Sikap
• Observasi  Pengamatan perilaku
• Wawancara
• Self report  Skala sikap  kumpulan
pertanyaan ttg suatu objek
1. Skala Sikap Likert
• Terdiri dari bbrp pernyataan positif
(favorable) & bbrp pernyataan negatif
(unfavorable)
• Terdiri dari 5 pilihan jawaban (sangat
setuju – sangat tidak setuju)
2. Skala Sikap Thurstone
• Observasi  Pengamatan perilaku
• Wawancara
• Self report  Skala sikap  kumpulan
pertanyaan ttg suatu objek
Penyusunan Skala Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tentukan objek sikap
Tentukan aspek-aspek dari objek sikap
Tulis rincian pernyataan untuk setiap aspek dari objek
sikap
Kaji/analisis setiap pernyataan (konten & struktur kalimat)
Ujicobakan skala sikap utk menganalisis setiap
pernyataan scr empirik
Analisis tingkat kebaikan skala sikap
Lakukan pengukuran sikap responden dg skala sikap yg
sudah teruji
Berikan skor thd hasil pengukuran sikap responden
Bandingkan skor responden dg kriteria tertentu utk
mengetahui nilai sikap responden
Kontruksi:
1. Soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
2. Soal jangan memberi petunjuk kearah jawaban
benar.
3. Soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat
negatif ganda.
4. Semua pilihan jawaban harus berasal dari materi
yang sama
5. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan ”
semua jawaban di atas salah” atau ”semua pilihan
jawaban di atas benar”
.
Kontruksi:
6. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau
waktu harus disusun berdasarkan urutan
besar kecilnya angka tersebut atau kronologis
waktunya.
7. Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya
yang terdapat pada soal harus jelas dan
berfungsi.
8. Butir soal jangan bergantung pada jawaban
soal sebelumnya.
9. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia.
10.Menggunakan bahasa yang komunikatif,
sehingga mudah dimengerti siswa.
Teknik Penulisan Soal Uraian
• Materi:
– Soal harus sesuai dengan indikator
– Pertanyaan harus jelas
– Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang,
jenis sekolah atau tingkat kelas.
• Kontruksi:
– Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan
kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban
terurai
– Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
– Buatlah pedoman penyekoran
– Hal-hal yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik,
peta atau sejenisnya harus disajikan dengan jelas dan
terbaca sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang
berbeda.
Bahasa:
• Rumusan kalimat soal harus
komunikatif
• Menggunakan bahasa yang baik dan
benar
• Rumusan soal tidak mengandung katakata/kalimat yang dapat menimbulkan
penafsiran ganda atau salah
Pelaksanaan Tes Skala Sikap
• Observasi  Pengamatan perilaku
• Wawancara
• Self report  Skala sikap  kumpulan
pertanyaan ttg suatu objek
Interpretasi Hasil Skala Sikap
• Observasi  Pengamatan perilaku
• Wawancara
• Self report  Skala sikap  kumpulan
pertanyaan ttg suatu objek
Desain Pengukuran
1.
2.
3.
4.
Skala Likert
Skala Guttman
Skala Semantic Deferensial
Skala Rating
Skala Likert
• Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang
fenomena sosial.
• Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan
apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju
skor 5
b. Setuju
skor 4
c. Tidak ada pendapat
skor 3
d. Tidak setuju
skor 2
e. Sangat tidak setuju
skor 1
Skala Gudman
• Skala Guttman akan memberikan respon
yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
• Misalnya :
Ya
Tidak
Baik
Pernah
Punya
Buruk
Belum Pernah
Tidak Punya
Skala Semamtik Deferensial
•
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan
ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem
dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai
.
yang sangat positif terletak disebelah kanan
• Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan
dirumah sakit ini ?
1.
Sangat Buruk
5.
Sangat Baik
Skala Rating
• Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif
kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif
tersebut menjadi data kualitatif.
• Contoh:
Kenyaman ruang tunggu RSU Kartini:
5
4
3
2
1
Kebersihan ruang parkir RSU Kartini :
5
4
3
2
1
CARA MENYUSUN INSTRUMEN
Abdul Qorib, SKM,MMKes
Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner
agar kuesioner tersebut efesien dan efektif
yaitu:
1.
2.
3.
4.
Menentukan variabel yang diteliti
Mementukan Indikator
Menentukan subindikator
Mentransformasi sub indikator menjadi
kuesioner
FORMAT KISI-KISI INSTRUMEN
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
KUESIONER
•
Kevalidan sebuah alat ukur ditunjukan dari
kemampuan alat ukur tersebut mampu mengukur apa
yang seharusnya diukur.
•
Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau
informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan
instrumen secara keseluruhan.
•
–
–
Melalui Analisis Faktor
Melalui Analisis Butir
Kriteria:
– Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992.
Soegiyono, 1999 )
– Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (  ; n-2 ) n = jumlah
sampel.
– Nilai Sig.  
Uji Reliabilitas Instrumen
•
•
Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis
reliabilitas, yaitu :
•
Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya
sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:
» Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?
» Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang saudara
terima ?
•
Teknik Ulang (double test / test pretest)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang
berbeda.
Misalnya:
» Pada minggu I ditanyakan:
» Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas
Calibakal ?
» Pada minggu III ditanyakan:
» Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang
sama.
• Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)
• Uji reliabilitas internal digunakan untuk
menghilangkan kelemahan-kelamahan
pada uji reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach
Langkah dalam melakukan uji validitas dan
reliabilitas internal adalah sebagai berikut:
1. Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit
30 orang responden (batas sampel besar
dalam statistik)
2. Tabulasi data yang telah masuk
3. Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item
dengan skor total. Korelasi Rank Spearman jika data yang
diperoleh adalah data ordinal, sedangkan jika data yang
diperoleh data interval kita bisa menggunakan korelasi
Product Moment. Sedangkan uji reliabilitas yang paling
sering digunakan adalah uji, Alpha, Hoyt dan Spearman
Brown
Desain Pengukuran
1.
2.
3.
4.
Skala Likert
Skala Guttman
Skala Semantic Deferensial
Skala Rating
Skala Likert
• Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang
fenomena sosial.
• Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan
apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju
skor 5
b. Setuju
skor 4
c. Tidak ada pendapat
skor 3
d. Tidak setuju
skor 2
e. Sangat tidak setuju
skor 1
Skala Guttman
• Skala Guttman akan memberikan respon
yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
• Misalnya :
Ya
Tidak
Baik
Pernah
Punya
Buruk
Belum Pernah
Tidak Punya
Skala Semamtik Deferensial
•
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan
ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem
dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai
.
yang sangat positif terletak disebelah kanan
• Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan
dirumah sakit ini ?
1.Sangat buruk
5.Sangat baik
Skala Rating
• Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif
kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif
tersebut menjadi data kualitatif.
• Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5
4
3
2
1
Kebersihan ruang parkir Bank CBA:
5
4
3
2
1
Skala Sikap Self Report
1. Summated rating scale : Pengukuran
sikap dimana subjek diminta untuk
mengindikasikan tingkat kesetujuan
atau ketidaksetujuan terhadap masingmasing pernyataan.
Skala Likert :
-
Bank memberikan pelayanan yang berkualitas :
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
c. Netral
2. Skala semantic differential : Subjek diminta
memilih satu kata sifat atau frase dari
sekelompok pasangan kata sifat atau
pasangan frase yang disediakan.
Pelayanan
tidak berkualitas
Berkualitas
1
2
Pelayanan
3
4
5
6
7
3. Skala Stapel : Salah satu teknik self report
dalam pengukuran sikap dimana responden
diminta untuk mengindikasikan seberapa
akurat setiap pernyataan menggambarkan
objek yang akan dinilai.
Contoh :
-5
-4
-3
-2
-1
+1
+2
+3
+4
+5
Pelayanan berkualitas
Lokasi tidak menyusahkan
Skala Rating Lainnya
• Skala Graphic Ratings ; Suatu skala dimana
responden diminta untuk mengindikasikan
signifikansi atribut dengan menandai posisi
yang sesuai pada garis lurus yang memiliki
ujung ekstrim.
Contoh :
ATRIBUT
TIDAK PENTING
SANGAT
PENTING
Pelayanan berkualitas
_______________________________________________
Skala Rating Lainnya
• Skala Itemized Ratings : Suatu skala dimana
responde diminta untuk mengindikasikan
signifikansi sebuah atribut atau objek dengna
memilih salah satu kategori dari beberapa
kategori yang paling sesuai dengan sikapnya
terhadap atribut atau objek tersebut.
Contoh :
UKURAN
7
Sangat
Skala sangat puas
puas –
Tidak puas
6
5
4
KETERANGAN
Puas
3
2
1
Agak Puas CampurTidak Puas
Sangat
Agak
Bagaimana
perasaan
Anda tentang
___?
Aduk (Puas
Tidak Puas
Tidak Puas
dan
tidak
Saya merasapuas
: dalam
kadar yg
sama
Skala Rating Lainnya
• Skala itemized-ratings
Skala persentase : Secara keseluruhan, seberapa
puaskah Anda dengan_____ ini ?
100% 90
Sangat
Puas
80
70
60
50
40
30
20
10
Sama sekali
tidak puas
0%
Contoh skala Itemized –Ratings yang digunakan untuk
mengukur nilai signifikansi.
Tolong evaluasi setiap atribut, dari segi seberapa pentingya masingmasing atribut bagi Anda secara pribadi, dengan menempatkan tanda
“X” pada kotak yang sesuai.
ATRIBUT
TIDAK
AGAK
CUKUP
SANGAT
PENTING
PENTING
PENTING
PENTING
Skala Rating Lainnya
Skala Comparative-Ratings : Skala yang meminta
responden untuk menilai atau membandingkan setiap
atribut-atribut relatif terhadap atibut-atribut lain yang tengah
dievaluasi,bukan menilainya secara independen.
Contoh :
Tolong bagi 100 poin untuk dua atribut berikut dari segi
seberapa pentingnya masing-masing atribut bagi Anda.
Pelayanan berkualitas _________
Lokasi tidak menyusahkan __________
SKALA LIKERT
Salah satu skala sikap yang sering digunakan adalah skala
Likert. Dalam skala Likert
Pernyataan-pernyataan yang diajukan
• pernyataan positif
• Pernyataan negatif
Dinilai oleh subjek
• sangat setuju
• setuju
• tidak punya pendapat
• tidak setuju
• sangat tidak setuju
Menyusun instrumen dengan skala
Likert
•
•
•
•
Tentukan objek yang dituju, kemudian tetapkan
variabel yang akan diukur dengan skala tersebut.
Lakukan analisis variabel tersebut menjadi beberapa
subvariabel atau dimensi variabel, lalu kembangkan
indikator setiap dimensi tersebut.
Dari setiap indikator di atas, tentukan ruang lingkup
pernyataan sikap yang berkenaan dengan aspek
kognisi, afeksi, dan konasi terhadap objek
Susunlah pernyataan untuk masing-masing aspek
tersebut dalam dua kategori, yakni pernyataan positif
dan pernyataan negatif, secara seimbang banyaknya.
SKALA SIKAP
• mendukung (positif)
• menolak (negatif)
• dan netral.
PENGEMBANGAN KISI-KISI
SIKAP
–
–
–
–
–
–
–
pilih ranah afektif yang akan dinilai, misalnya sikap
tentukan indikator sikap
pilih tipe skala yang digunakan, misalnya; skala
Likert dengan lima skala, seperti sangat setuju,
setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Tentukan nomor butir soal sesuai dengan indikator
sikap
Buatlah kisi-ksi instrumen dalam bentuk matrik
telaah instrumen oleh teman sejawat atau ahli di
bidangnya
perbaiki instrumen sesuai dengan hasil telaah
instrumen oleh teman sejawat/ahli dengan
memperhatikan kesesuaian dengan indikator
VARIABEL DAN SUB VARIABEL
• Contoh variabel : Sikap guru fisika
• dikembangkan menjadi sub variabel, misalnya:
• sikap guru fisika terhadap kurikulum mata
pelajaran fisika,
• sikap guru fisika terhadap model pembelajaran
fisika,
• sikap guru fisika terhadap media pembelajaran
fisika,
• sikap guru fisika terhadap strategi pembelajaran
fisika.
INDIKATOR
• Setiap subvariabel tersebut kemudian dijabarkan
menjadi indikator – indikator. Misalnya indikator untuk
subvariabel sikap guru fisika terhadap kurikulum mata
pelajaran fisika adalah:
• kemauan mempelajari kurikulum fisika sebelum
mengajar
• kemauan untuk memperdalam penguasaan materi
pelajaran fisika sesuai dengan kurikulum
• kemauan untuk menjelaskan penggunaan konsepkonsep fisika dalam kehidupan sehari-hari
• senang membaca buku yang berkaitan dengan materi
fisika
MENGEMBANGKAN BUTIR
INSTRUMEN
Mengembangkan butir instrumen sikap guru fisika adalah:
• Butir instrumen harus dibuat sesuai dengan komponen
sikap yaitu kognisi, afeksi, dan konasi serta jumlah
butirnya seimbang.
• Butir soal dibuat dalam bentuk petanyaan positif atau
pernyataan negatif. Perbandingan pernyataan positif dan
negatif diusahakan seimbang jumlahnya.
• tentukan skala yang mau digunakan
• tentukan skoringnya
• tentukan cara pengolahan hasil skoring
VALIDASI TEMAN SEJAWAT
No
butir
1
2
3
Validasi konten
3
2
Validasi konstruk
1
3
2
Bahasa
1
3
2
total
1
PENSKORAN
PERNYATAAN POSITIF
PERNYATAAN
SKOR
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Tidak punya pendapat/ raguragu
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
PENSKORAN
PERNYATAAN NEGATIF
PERNYATAAN
SKOR
Sangat Setuju
1
Setuju
2
Tidak punya pendapat/ raguragu
3
Tidak Setuju
4
Sangat Tidak Setuju
5
SKALA SIKAP
1.
2.
3.
4.
5.
Skala Likert
Skala Guttman
Skala Simantic Differensial
Skala Rating
Skala Thurstone
Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok tentang kejadian atau
gejala sosial.
Alternatif jawaban misalnya:
Pernyataan Positif :
Sangat Setuju
:5
Setuju
:4
Netral
:3
Tidak Setuju
:2
Sangat Tidak Setuju : 1
Pernyataan Negatif :
Sangat Setuju
:1
Setuju
:2
Netral
:3
Tidak Setuju
:4
Sangat Tidak Setuju : 5
Contoh:
Pernyataan bentuk
Berilahchecklist.
jawaban pernyataan dengan tanda ( ) pada
kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi saudara.
Alternatif Jawaban
No
Ket :
Sangat Setuju (SS)
:5
Setuju
(S)
:4
Netral
(N)
:3
Tidak Setuju (TS)
:2
Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
Pernyataan
1. Saya sering merasa mampu
melakukan sesuatu
2. Saya akan menyelesaikan
pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab saya.
5
4
3
2
1
SS
S
N
T ST
S S
• Misalkan instrumen di atas di sebarkan kepada
70 responden, diperoleh sbb:
Menjawab (5) : 2 orang
Menjawab (4) : 8 orang
Menjawab (3) : 15 orang
Menjawab (2) : 25 orang
Menjawab (1) : 20 orang
 Cara Menghitung skor dalam penelitian:
Jumlah skor untuk 2 orang menjawab (5) : 2 x 5 =10
Jumlah skor untuk 8 orang menjawab (4) : 8 x 4 =32
Jumlah skor untuk 15 orang menjawab (3) : 15 x 3 =45
Jumlah skor untuk 25 orang menjawab (2) : 25 x 2 =50
Jumlah skor untuk 20 orang menjawab (1) : 20 x 1 =20
Jumlah = Chap
157
6-142
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
• Jumlah skor untuk item no. 1
skor tertinggi = 5 x 70 = 350 (SS)
skor terendah = 1 x 70 = 70 (STS)
0
70
STS
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
157
140 210
TS
N
280
350
S
SS
Chap 6-143
• Persentase kelompok responden untuk soal no.1,
adalah:
44,86%
0
Sangat Lemah

20 %
Lemah
40%
Cukup
60%
Kuat
80%
100%
Sangat Kuat
Persentase pada masing-masing kelompok responden adalah:
2 orang menjawab Sangat Setuju (5)
: 2/70 x 100% =2.86 %
8 orang menjawab Setuju (4)
: 8/70 x 100% = 11.43 %
15 orang menjawab Netral (3)
: 15/70 x 100% = 21.43 %
25 orang menjawab Tidak setuju (2)
: 25/70 x 100% = 35.71 %
20 orang menjawab Sangat Tidak Setuju (1) : 20/70 x 100% = 28.57%
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-144
Contoh Pernyataan bentuk Pilihan Ganda
1. Pada waktu berbicara dalam suatu diskusi, saya
sering salah tingkah karena banyak orang lain
yang memperhatikan :
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak setuju
e. Sangat Tidak Setuju
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-145
Continu….
Contoh Pernyataan bentuk Pilihan Ganda
2. Masyarakat melakukan fungsi kontrol dalam
pelaksanaan mengawasi penuntasan kasus
korupsi di
Indonesia:
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak setuju
e. Sangat Tidak Setuju
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-146
2. Skala Guttman
• Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk
jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan
konsisten.
Misalnya: Yakin atau tidak yakin
Benar atau salah
Setuju atau tidak setuju
Ya atau tidak.
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-147
Contoh
1. Yakin atau tidakkah anda, pergantian presiden
akan dapat mengatasi persoalan bangsa:
a. yakin
b. Tidak
2. Apakah komentar anda jika manajer anda turun
dari
jabatannya?
a. Setuju
b. Tidak setuju
3. Pernahkah direktur saudara mengajak makan
bersama?
a. Pernah
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-148
Continu…
Contoh
1. Saudara Punya orang tua?
a. ya
(1)
b. Tidak (0)
2. Saudara sudah menikah?
a. Sudah (1)
b. Belum (0)
3. Anda punya kartu Nomor Pokok wajib Pajak
(NPWP)?
a. Punya (1)
b. Tidak (0)
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-149
3. Skala Diferensial Semantik
• Skala Diferensial Semantik (perbedaan
semantik) berisikan serangkaian
karakteristik bipolar (dua kutub).
Misalnya: Panas - dingin
Popular- tidak popular
baik – tidak baik dsb.
Tidak
Ramah
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Netral
0
1
2
3
4
Ramah
5
6
7
8
Chap 6-150
• Pada skala perbedaan semantik
responden diminta memberikan penilaian
terhadap suatu konsep.
• Misalnya:
» Kinerja pegawai
» Gaya kepemimpinan
» Prosedur kerja
» Produktivitas kerja
» Kontrol dan dukungan orang tua terhadap anaknya.
Dsb.
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-151
Contoh : Berilah tanda x pada skala yang paling
cocok
dengan anda.
1. Kontrol supervisor terhadap operator perusahaan
Ketat 5
4
3
2
1
Longgar
Sering
dilakukan
5
4
3
2
1
Tidak Pernah
dilakukan
Mendidik
5
4
3
2
1
Menekan
Aktif
5
4
3
2
1
Pasif
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-152
Continu…
Contoh
2. Sikap staf di BAAK UMRAH terhadap
mahasiswa.
Ramah
Tidak
Ramah 0
1
2
3
4
5
6
7
8
3. Hubungan antara sesama mahasiswa dalam
satu kelas.
Renggang
0
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
1
2
3
4
5
6
7
8
Akrab
Chap 6-153
4.Rating Scale
Rating Scale yaitu data mentah yang
didapat berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Contoh : Peneliti ingin mengetahui seberapa harmoniskah
hubungan suami istri untuk menciptakan keluarga
bahagia..
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-154
Berilah tanda (o) pada angka yang sudah
disediakan.
No.
Ite
m
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Interval Jawaban
Pernyataan Tentang
Menciptakan Keluarga
SB
B
CB
TB
ST
B
Bahagia
5
4
3
2
1
1
Masalah Agama
5
4
3
2
1
2
Manajemen pendidikan anak
5
4
3
2
1
3
Pengaturan keuangan keluarga
5
4
3
2
1
4
Perwujudan kasih sayang
5
4
3
2
1
5
Masalah rekreasi
5
4
3
2
1
6
Memilih sahabat-sahabat
5
4
3
2
1
7
Aturan rumah tangga
5
4
3
2
1
8
Adat kebiasaan
5
4
3
2
1
9
Pandangan hidup
5
4
3
2
1
10
Cara bergaul dengan keluarga
suami/istri
5
4
3
2
1
11
Pekerjaann istri
5
4
3
2
1
12
Pembagian tugas rumah
tangga
5
4
3
2
1
Chap 6-155
Rekapitulasi jawaban 25 responden tentang menciptakan
keluarga bahagia
Jawaban Responden untuk item nomor ke …
No.
Jumlah
Responde
n
1
2
3
4
5
1
5
4
3
2
1
5
4
3
4
5
1
3
40
2
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
54
3
5
3
3
3
4
4
4
5
5
5
5
5
51
6
7
8
9 10 11
12
dst..
dst..
23
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
57
24
4
4
5
4
5
3
5
4
5
5
4
4
52
25
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
3
47
Jumlah Skor Hasil Pengumpulan data
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
1250
Chap 6-156
• Skor tertinggi = 5 x 12 x 25 = 1500
• hasil skor 25 responden = 1250 (Baik)
• Persentase persepsi 25 responden = 1250 : 1500
x 100 % = 80%.
0
300 600 900
1200 1500
STB
B
TB
CB
SB
1250
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-157
5. Skala Thurstone
• Skala Thurstone meminta responden
untuk memilih pertanyaan yang ia setujui
dari beberapa pernyataan yang
menyajikan pandangan yang berbedabeda.
• Pada umumnya setiap item mempunyai
nilai dari 1 sampai 10, tetapi nilainya
tidak diketahui oleh responden.
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-158
Contoh .
Merekrut calon dosen statistika fakultas ekonomi di sebuah perguruan
tinggi, pilihlah 5 dari 10 pernyataan yang sesuai dengan persepsi anda:
1. Saya memilih pekerjaan sebagai dosen karena pekerjaan yang mulia
untuk mengembangkan ilmu pengetaguan.
2. Saya akan mengusulkan agar mahasiswa fakultas ekonomi memakai
simbol-simbol yang dapat dibanggakan.
3. Saya merasa tersanjung bila saya lebih memiliki kemampuan dalam
mengajar.
4. Apa yang bisa dibanggakan oleh seorang dosen, bila gaji hanya paspasan, berangkat mengajar jalan kaki, di kampus sering berhadapan
dengan mahasiswa yang bandel.
5. Senangnya menjadi dosen apabila berhasil mendemonstrasikan
pelajaran kepada mahasiswa yang menghadapi kesulitan di
laboratorium statistika.
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-159
Continu…
Contoh .
6.
7.
8.
9.
10.
Sebagai dosen, saya bangga karena dapat mewarisi ilmu.
Semetinya gaji dosen lebih besar daripada gaji pegawai lainnya.
Dosen tidak perlu di awasi dekan.
Sebaiknya dosen membimbing mahasiswa dengan sepenuh hati.
Seorang dosen perlu menyembunyikan identitasnya.
Berdasarkan pernyataan item di atas, dapat di analisis
dengan cara sbb:
Peneliti memberikan kunci jawaban dan penilaian yang akurat
No.
Iem
1 234 5 6 7 8
Nilai 1
0
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
4 6 2 8 9
Nilai tertinggi
4
3
9 10
5
1
10+ 9+ 8+ 6+ 5=38
Chap 6-160
Contoh Formulir Penilaian
Bagian A – Biodata
Pilih dan lingkari jawaban yang tepat
1. Gender
1. Laki-laki
2. Perempuan
3. Umur
1. 17-20
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
2. 21-24
3. 25-28
4. 29 keatas
Chap 6-161
Bagian B- Soal
Pilih kenyataan yang anda rasa paling tepat dan lingkari
skor yang disediakan pada setiap soal di bawah ini.
Kenyataan
Ringkasan
Skor
SS
4
S
3
Tidak Setuju
TS
2
Sangat Tidak
Setuju
STS
1
Sangat Setuju
Setuju
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-162
Item
Pernyataan
1.
Penyampaian isi pelajaran
teratur dan mudah diikuti
Pengajaran dan
pembelajaran melalui contoh
yang banyak dapat
membantu pemahaman saya
Kecepatan penyampaian isi
materi kuliah sesuai dengan
kebolehan mahasiswa
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Teknik mengajar sesuai dengan
topik yang diajarkan
5. Mata kuliah disampaikan dengan
gabungan berbagai teknik yaitu
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
penjelasan, diskusi, pertanyaan dan
1
2
3
4
1
2
3
4
2.
3.
4.
STS TS
S SS
Chap 6-163
No Gende Umu s1 s2 s3 s4 s5
r
.
r
1
1
1
3 2 1 3 4
2
2
2
3 2 1 2 4
3
1
2
2 1 3 3 2
4
2
1
3 2 1 2 3
5
1
3
3 2 1 3 4
6
2
1
1 3 1 3 4
7
1
1
1 2 3 4 4
8
1
2
3 2 4 4 4
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-164

x  2.58
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-165
Rata-rata
Grafik Penilaian
4
3
2
1
0
2.6
2.9
2.1
1.8
1
3.5
Item 1
Item 2
Item 3
Item 4
Item 5
Item
© 2002 Prentice-Hall, Inc.
Chap 6-166
Self Rating Scale
Skala yang disusun dengan maksud si subyek yang
diteliti (informas, responden) menilai dirinya sendiri
melalaui pernyataan-pernyataan yang mengukur suatu
variabel.
Contoh :
Pernyataan/pertanyaan tentang penilaian seseorang terhadap “tingkat disiplin kerja”
Summated Rating Scale
Dinamakan summated rating scale sebab score (markah)
seorang diperoleh dengan cara menjumlahkan markahmarkah yang diperoleh atas tanggapan-tanggapanya
terhadap pernyataan-pernyataan (items) yang mengukur
suatu konsep atau variabel.
Contoh :
Pernyataan/pertanyaan tentang penilaian seseorang terhadap “kontes calon bupati/walikota”
Likert Scale
Skala ini tergolong dalam summated rating scale,
dengan ciri-ciri :
(a) universe dari items adalah serangkaian items yang
mempunyai “nilai sikap” yang sama, dengan
stronglydiantara item yang satu
demikian tidak adaveryskala
dengan yang lain.
(b) Jawaban responden berada dalam suatu kontinum
antara “setuju” dan “tidak setuju” yang menunjukkan
tingkat intensitas kesetujuannya.
agree very strongly  disagree very strongly
contoh :
Sikap terhadap program alokasi subsidi BBM
Bogardus Scale
Skala ini berupaya untuk mengukur “jarak
sosial”, yaitu sikap suatu (suku) bangsa terhadap
(suku) bangsa lain. (tingkat penerimaan orang
kulit putih terhadap orang kulit hitam/negro).
Inti skala Bogardus : bahwa satu jawaban positif
terhadap suatu item dengan nilai skala yang
lebih tinggi mengimplikasikan jawaban yang
positif pula terhadap item-item dengan nilai
skala yang lebih rendah.
lanjutan Bogardus…..
Bersifat komulatif : bahwa masing-masing item
saling berhubungan sedemikian rupa, sehingga
seorang responden yang menunjukkan sikap
positif terhadap item yang menunjukkan jarak
sosial yang kecil dengan sendirinya juga akan
memberi respon positif terhadap hubungan yang
menunjukkan jarak sosial yang lebih lebar.
Disusun dengan menggunakan tujuh kategori,
yang bergerak mulai dari yang ekstrim menerima
sampai dengan yang ekstrim menolak.
lanjutan Bogardus…..
Tujuh kategori tersebut adalah :
1. To close kinship by marriage
2. To my club as personal chums
3. To my street as neighbors
4. To employment in my occupation
5. To citizenship in my country
6. As visitors only to my country
7. Would exclude from my country
Guttman Scale (metode Skalogram)
Skala ini mempergunakan sejumlah item yang diperkirakan bersifat unidimensional, artinya sejumlah item
tersebut hanya mengukur satu variabel.
Sebagaimana skala Bogardus & Thurston, pernyataanpernyataan memilki bobot yang berbeda, dan jika
responden menyetujui pernyataan yang memiliki bobot
lebih berat, maka diharapkan akan menyetujui pernyataan-pernyataan yang berbobot lebih rendah.
Untuk menilai unidimensionalitasnya, diadakan analisis
skalogram untuk mendapatkan koefisien reproduksibilitas (Kr), dan koefisien skalabilitas (Ks).
Jika nilai Kr = ≥ 0,90 dan Ks = ≥ 0,60 skala dianggap
bagus (layak)
Thurston Scale
Bertujuan untuk mengurutkan responden berdasarkan
suatu kriteria tertentu.
Skala ini disusun sedemikian rupa sehingga interval
antar-urutan dalam skala mendekati interval yang sama
besarnya equal-appearing interval atau equal-interval
scale.
Ciri pokok skala ini adalah digunakannya “panel ahli”
yang terdiri dari 50-100 orang, untuk menilai sejumlah
pertanyaan untuk mengukur variabel tertentu.
Jenjang skala kemudian ditentukan atas dasar pendapat
para ahli tersebut.