PENGUKURAN PEMINATAN PESERTA DIDIK

Download Report

Transcript PENGUKURAN PEMINATAN PESERTA DIDIK

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014
KOMPETENSI DAN INDIKATOR
Mampu memilih, mengkomunikasikan, dan menggunakan
hasil interpretasi pengukuran kecerdasan, bakat dan minat
peserta didik.
 Memilih instrumen assesmen guna mengukur kecerdasan,
bakat, minat peserta didik.
 Memahami dan mengkomunikasikan hasil interpretasi
pengukuran kecerdasan, bakat, minat peserta didik
 Mengunakan hasil pengukuran kecerdasan, bakat, minat
peserta didik
SKENARIO KEGIATAN
 Paparan dan curah pendapat tentang berbagai
instrumen asesemen yang digunakan untuk mengukur
kecerdasan, bakat dan minat
 Berlatih membaca dan memahami hasil interpretasi
pengukuran kecerdasan, bakat dan minat peserta
didik.
 Berlatih mengkomunikasikan hasil interpretasi
pengukuran kecerdasan, bakat dan minat peserta
didik.
 Berlatih menggunakan hasil assesmen guna pelayanan
bimbingan dan konseling.
Pengertian Pengukuran
 SS Stevens
Peneraan bilangan pada obyek menurut aturan
tertentu.
 Nunnally
Pengukuran terdiri dari seperangkat aturan untuk
menerakan bilangan pada aneka obyek untuk
mengungkapkan kuantitas pada aneka atribut
Ciri Pengukuran
 Sistematis
 Sasarannya atribut
 Proses kuantifikasi
Jenis-jenis Utama Tes Psikologis
 Tes Intelegensi
 Tes Bakat
 Tes Prestasi
 Tes Kreatifitas
 Tes Kepribadian
 Tes Minat
Pengertian Kecerdasan
David Weschler
kumpulan kemampuan atau kemampuan global
yang ada pada individu untuk bertindak dengan
bertujuan, berpikir rasional, dan menyesuaikan
secara efektif dengan lingkungannya
Edward Thorndike
kemampuan individu dalam memberikan respon
yang tepat terhadap stimuli yang diterimanya.
Contoh pengukuran kecerdasan
 Mampu menyebutkan secara tepat bagian
atau potongan gambar yang hilang.
 Mampu merangkai potongan potongan
gambar menjadi sebuah kisah.
Tes Individual
Anastasi dan Urbina (2007)
 Stanford –Binet Intelligence Scale
 Wechsler-Bellevue Intelligence Scale (WBIS)
 Wechsler-Intelligence Scale For Children
(WISC)
 Wechsler-Adult Intelligence Scale (WAIS)
 Weschler Preschool and Primary Scale of
Intelligence (WPPSI)
Tes Kelompok
 Standard Progressive Matrices
 The Scholastic Aptitude Test (SAT)
 Tes Intelegensi Kelompok Indonesia (TIKI)
 Culture Fair Intelegence Test (CFIT)
Prinsip Pengukuran Kecerdasan
Memberikan perlakuan yang sama
pada semua individu yang akan
dikenakan tes agar skor yang
diperoleh individu yang mengikuti
tes dapat dibandingkan.
Prosedur Analisis Tes Kecerdasan
1. Skoring
2. Merubah skor mentah menjadi
skor matang, serta
3. Menginterpretasikan hasil tes
Klasifikasi Kecerdasan
IQ
Klasifikasi
≥ 170
Genius
140 - 169
Sangat Superior
120 – 139
Superior
110 – 119
Di atas rata-rata
90 – 109
Rata-rata
80 – 89
Di bawah rata-rata
70 – 79
Defektif secara mental
≤ 29
Tidak terklasifikasi
Sumber: Manual Culture Fair Intelligence Test, UM.
Pengukuran Bakat
 The General Aptitude Test Baterai (GATB).
 Flanagan Aptitude Classification Test
(FACT).
 Army Services Vocational Aptitude Baterai
(ASVAB).
 The Differential Aptitude Test (DAT).
Differential Aptitude Test (DAT)
 Tes Berpikir Verbal (verbal reasoning)
 Tes Kemampuan Berpikir Numerikal





(numerical ability)
Tes Kemampuan Skolastik
Tes Berpikir Abstrak (abstract reasoning)
Berpikir Mekanik (mechanical reasionong)
Tes Relasi Ruang (space relation)
Tes Kecepatan dan Ketelitian Klerikal
(clerical speed and accuracy)
Jenis-jenis Inventori Minat
 Strong Vocational Interest Blank
 Self Directed Search
 Career Decision Making system
 Career Occupational Preference
System
 Gordon Occupational Check List II
 Lee Thorpe
Deskripsi Inventori Minat Lee Thrope
Bidang minat
 pribadi sosial
 natural.
 Mekanik
 Bisnis
 Seni
 sains
Interpretasi Hasil Pengukuran Peminatan
Peserta Didik
Yang perlu diperhatikan konselor untuk melakukan
interpretasi hasil dengan tepat:
 Skala yang digunakan untuk melaporkan hasil,
karakteristik norma dan perbandingan kelompok, serta
keterbatasan dari skor.
 Perbedaan utama antara norma atau kelompok
pembanding dengan orang yang dites secara aktual
 Perbedaan dalam praktek administrasi pengukuran
Tujuan penggunaan instrumen pengukuran, harus sesuai
dengan tujuan pengembangan instrumen tersebut,
kecuali ada bukti yang untuk penggunaan di luar itu.
 Penyusunan skor penilaian dalam tes dan
mendemonstrasikan hasil yang diperoleh dari skor
tersebut.
Drummond, 2000
Interpretasi Hasil Pengukuran Peminatan
Peserta Didik
Referensi atau acuan yang menjadi dasar interpretasi hasil
pengukuran:
a. Interpretasi berdasarkan kriteria (Criterion-referenced
interpretation)
Skor individu diinterpretasikan secara absolut, misalnya prosentase
jumlah jawaban yang benar.
b. Interpretasi berdasar norma (Norm-referenced interpretation)
Interpretasi relative berdasar posisi orang yang dites di dalam
kelompok normatif. Skor tes berdasarkan norma dapat berupa
berbagai macam skor, tapi yang paling banyak digunakan adalah
persentil dan skor standard.
c. Perbandingan perkembangan dalam diri individu
Ada dua skala perkembangan yang banyak digunakan untuk dasar
interpretasi tes, yaitu norma usia dan norma tingkat/kelas dimana
skor individu dibandingkan dengan rerata skor individu lain dengan
tingkat perkembangan yang berbeda.
Berbagai Penggunaan Tes
Penempatan
Penyaringan
Sertifikasi
Diagnosis
Penyampaian Laporan Hasil Pengukuran
Peminatan Peserta Didik
Pertimbangan dalam penyampaian laporan hasil pengukuran:
 Kejelasan dan kesamaan mengenai tujuan pengukuran





peminatan.
Hindari untuk menyampaikan skor atau nilai spesifik, seperti
skor standard, persentil, dan sebagainya.
Fokus pada upaya peningkatan pemahaman, bukan
memposisikan diri sebagai ahli.
Perlu dipahami bahwa peserta perlu dibantu memahami data
tapi tidak harus menerima hasil pengukurannya.
Jangan pernah membandingkan antara satu klien dengan
lainnya.
Pastikan bahwa peserta didik dan pihak lain yang
membutuhkan informasi memahami interpretasi hasil
tersebut.
Penyampaian Laporan Hasil Pengukuran
Peminatan Peserta Didik
Langkah-langkah dalam mengkomunikasikan hasil
pengukuran :
1) Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk
2)
3)
4)
5)
6)
mendiskusikan reaksi personal dan perasaan mereka terhadap
hasil pengukuran
Periksalah apakah ada faktor yang mempengaruhi hasil tes,
seperti usia, jenis kelamin, suku/ras, keterbatasan fisik (cacat)
Carilah informasi tambahan untuk menjelaskan hasil yang
berbeda atau tidak konsisten (jika ada)
Terjemahkan hasil pengukuran ke dalam bahasa yang
dipahami peserta didik
Berilah penekanan pada kelebihan peserta didik, baru
kemudian mendiskusikan kekurangan secara objektif
Berikan waktu yang cukup bagi peserta didik untuk mencerna
hasil pengukuran
LANJUTAN :
7) Dengarkan dengan seksama apa yang dikatakan
8)
9)
10)
11)
12)
13)
peserta didik
Amati jika ada isyarat baik verbal maupun nonverbal
Pastikan apakah peserta didik memahami hasil
pengukuran
Lakukan koreksi terhadap kesalahpahaman
Berikan dorongan kepada peserta didik untuk
mencari informasi lebih jauh berkaitan dengan hasil
pengukuran
Berikan beberapa pilihan tindak lanjut kepada peserta
didik berdasar hasil pengukuran
Jadwalkan pertemuan tindak lanjut, jika dibutuhkan
untuk memfasilitasi pemahaman, perencanaan atau
pengambilan keputusan
Penyampaian Laporan Hasil Pengukuran
Peminatan Peserta Didik
Metode Penyampaian Hasil
Pengukuran:
1. Melalui Sesi-sesi Individual
2. Melalui Sesi Kelompok
3. Secara Tertulis
4. Menggunakan Media Interaktif
5. Menggunakan Video
TUGAS
MENGERJAKAN LK 3.2
TERIMA KASIH