Tes kepribadian

Download Report

Transcript Tes kepribadian

Kepribadian
Suatu organisasi dinamis dalam diri
individu, merupakan sistem psikofisis
yang menciptakan pola karakteristik
individu dalam berperilaku, berfikir dan
berperasaan (Allport)
 Untuk mengetahui organisasi dinamis dalam diri tersebut
dilakukan pengungkapan yang bisa berbentuk tes, baik
yang bersifat objektif maupun projektif.
Karakteristik Tes
 OBJEKTIF:
 Standar jelas
 Valid – reliabel
 Cara penilaian baku
 Instruksi jelas dan
pasti
 Sikap tester
berpengaruh
 Perlakuan testing
sama
 PROJEKTIF :
 Keterbatasan tes
 Memberi kebebasan
proyeksi
 Dipengaruhi subyektivitas
 Tester tidak tendensius
 Waktu relatif luwes
 Interpretasi dinamis
Asesmen kepribadian melalui tes
proyeksi
Tiga tahapan penting dalam tes :
Administrasi :Memberi kesempatan
proyeksi
Pelaksanaan : Terkontrol tetapi testi
memiliki rasa bebas dan benar
Interpretasi : Dinamik dan integratif
PENGELOMPOKAN TES :
OBJEKTIF
APTITUDE
Kemampuan dasar
SEMI PERS.
A.1
A.2
A.3
B.3
C.4
D.4
PROJEKTIF
Wartegg
MMPI ; LAE : KUDER
Geist : Holland ;NSQ
EPPS ; 16 PF ; MMPI:
CAQ ; CPI
Baum DAP;HTP;
Wartegg ; TAT;CAT;Ro;
FAT/FRT.
penunjang
PERSONALITY
kepribadian
Tes Personality / kepribadian :
a.
Berdasar Teknik Pengungkapan :
Non Projektif – Projektif
b.

Berdasar bentuk :
Non Verbal : - Materi bukan verbal
- Instruksi Verbal
- Reaksi tidak harus verbal
mis : Baum; DAP; TAT; Ro: Wartegg

Verbal
: - Materi ; Instruksi dan Reaksi berupa
bahasa, misal : SSCT




EPPS
MMPI
16 PF
LAE
: Kepribadian berdasar 15 needs
: Kepribadian
: Kepribadian bedasar 16 faktor
: Kemampuan mengarahkan dan mempengaruhi orang lain
SSCT : Hambatan relasi dengan orang atau situasi
Baum, DAP, HTP, - Pencil &Paper Test

Test yang memungkinkan testi menampilkan
ekspresi bebas dalam bentuk gambar.
Kaidah tidak bersifat eksak sehingga subyektivitas
interpreter berberan dalam interpretasi
Mengungkap Self Image dan Ideal Self Image
Rorschach ; Hermann Rorschach
Berupa bercak tinta, yang berisi 5 kartukromatik ,
dan 5 kartu akromatik.
Skoring diberikan pada 3 kategori : Location .
Determinat dan Content
 THEMATIC APPERCEPTION TEST (TAT)
Berisi 19 gambar tematik + 1 kertas putih
Mengungkap inner world yang berupa motiv , kesadaran,
dan ketidaksadaran
. WARTEGG : Ehrig Wartegg – Picture Completion Test
Mengungkap 4 fungsi dasar manusia yaitu : Emosi ,
Imajinasi, Intelek ., dan Aktivitas
2. Semi Personality: Mengungkap Minat ,
Kecenderungan dan Traits
Tes Minat : Kuder
SMA
Holland
Geist
Kecemasan : NSQ
: Vocational
: Penjurusan
: Pekerjaan
: Pekerjaan
: Neurotic Trend
Leadership Aptitude Examination : LAE :
Kemampuan mempengaruhi dan
mengarahkan orang lain.
TES GRAFIS
Tiga tahapan penting:
1. PERSIAPAN DAN INSTRUKSI
2. PELAKSANAAN
3. INTERPRETASI
PERSIAPAN
a.Materi : HVS Folio 80 gram
Pensil Medium /HB
Alas rata
b. Ruang: - nyaman
- aman
- bebas model
c. Instruksi: Membuat testi mengerti apa
yang harus dikerjakan
INSTRUKSI
• Mudah dimengerti dan ringkas
• Memberi kesempatan proyeksi
• Tidak tendensius
• Bersifat mendorong
• Tidak menimbulkan ketegangan
PERHATIKAN
• PROSEDUR STANDAR YANG
DIBERLAKUKAN
• SUMBER BIAS DALAM PELAKSANAAN
TUGAS MENGGAMBAR
• KEEMPATAN PENUH TESTI
BERPROYEKSI MELALUI PELAKUAN
SERBA BENAR BAGI TESTI
HARAPAN TESTER / INTERPRETER
JUMLAH GAMBAR
1 pohon berkayu
1 orang sejenis kelamin, seusia , lengkap bagIan
1 rumah , 1 pohon , I orang ,dalam kesatuan
POSISI KERTAS
Vertikal : BAUM dan DAP
Horisontal: HTP
UKURAN KERTAS PENUH
GAMBAR SELESAI
PELAKSANAAN
• Testi yakin mampu melaksanakan
tugas
• Memiliki kebebasan untuk
mengekspresikan diri
• Memiliki waktu cukupuntuk
menyelesaikan tugas
• Yakin bahwa yang dilakukan benar
INTERPRETASI
• Interpreter yakin bahwa dirinya
mampu
• Berani mengekspresikan ide
• Mau menggunakan pengetahuan
yang relevan
• Teliti dan taktis
• Menyelaraskan dengan tujuan
DASAR INTERPRETASI
• Memperhatikan aspek emosi, sosial
dan kognitif
• Memadukan ketiga aspek secara
proporsional dan integratif
• Memberi gambaran tentang diri
subjek kepada orang lain
• Menggambarkan perilaku dalam sifat
dinamis
MODAL INTERPRETASI
• Berani mencoba
• Bisa mengakui kekurangan
• Bermaksud menemukan kebenaran
• Memandang informasi sebagai
gambaran perilaku subjek
• Tidak menghindari subjektivitas tapi
berupaya mencapai objketivitas
TUJUAN INTERPRETASI
1. Analisis Pribadi / Klinis
Penggambaran lengkap
Menekankan dinamika psikologis
Menganalisis hubungan antara satu
gejala dengan gejala yang lain
Memberi gambaran kepada orang lain ttg
kemungkinan penanganan masalah
subjek
• Perhatikan informasi yang sejalan untuk
disimpulkan
• Memperhatikan perbedaan sebagai
kenyataan yang lumrah terjadi.
• Melihat hubungan kausal antar informasi
• Melihat hubungan fungsional antar
informasi
• Menyusun dinamika yang bersifat logis
• Melibatkan latar belakang subjek
ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Mengurai dan memahami kebutuhan suatu
jabatan/pekerjaan
Menggambarkan kondisi pendukung
( Strength Point )
Menggambarkan
kondisi penghambat
( Weak Point )
Membandingkan kondisi keduanya
Mengarahkan interpretasi untuk
rekomendasi
PENJURUSAN
Gambarkan isi tugas dari suatu jurusan
Kembangankan sifat yang dibutuhkan
untuk tigas suatu jurusan
Gambarkan kondisi subjek dngan
memperhatikan outdoors-indoors;Hauman
– non human;aktif – non aktif ; cermat
teliti- bebas ekspresif
Rekomendasikan ke jurusan yang sesuai
antara tuntutan dan sifat
PENULISAN LAPORAN INTERPRETASI







Menggunakan bahasa komunikatif
Tidak terlalu beristilah teknis
Menjelaskan fenomena dinamis
Menggambarkan berbagai fenomena
Memperhatikan spesifikasi interpretasi
Memberi tuntunan untuk solusi
Menggambarkan fenomena operasional
STRATEGI INTERPRETASI





Lakukan interpretasi seluruh bagian gambar
bersamaan
Perhatikan indikasi yang menonjol pada semua
gambar
Pergunakan pemaknaan arti simbolik dari
gambar dikaitkan dengan kehidupan nyata
Simpulkan hasil amatan yang ditambah dengan
analisis detil
Sesuaikan dengan tujuan interpretasi
OBJEKTIVITAS GAMBAR
PERKIRAKAN KMP. MENGGAMBAR
 PERHATIKAN LOGIKA GAMBAR
 HARGAI KEPEKAAN INDIVIDUAL
INTERPRETER
 LAKUKAN INTERPRETASI SECARA
INTEGRATED

OPTIMALISASI INTERPRETASI
•
•
•
•
BERANI MENCOBA
MELAKUKAN KOMPARASI HASIL
BERSIKAP FAIR
MENCOBA MELIHAT HAL YANG TIDAK
NAMPAK
• BERANI KELIRU TETAPI DAPAT MELIHAT
KEBENARAN
• BERSEDIA MENGEMBANGKAN FEELING
CATATAN INTERPRETASI





DINAMIKAKEBANYAKAN TERLALU “COMPOUNDED”,
SEHINGGA ARAHNYA SULIT DIIKUTI
BANYAK INFORMASI YANG KURANG DIMANFAATKAN
KARENA SIKAP YANG TERLALU SKEPTIS.
KURANG PEMANFAATAN INFORMASI TTG
SOSIAL,KOGNISI DAN EMOSI SECARA INTERGRATIF.
KURANG MENAMPILKAN KELEBIHAN YANG DAPAT
MENJADI SUMBER PEMECAHAN MASALAH
URAIAN PER POINT DAPAT MEMBANTU UNTUK
MENYUSUN DINAMIKA YANG LOGIS DAN KOMUNIKATIF
Contoh interpretasi
• Memiliki kecemasan tinggi yang membuat dia meras mudah
bersalah, sehingga kurang berani mengambil keputusan dan
bertanggung jawab
• Sebenarnya mudah memahami persoalan tetapi tuidak berani
mengekspresikan dalam tindakan , membuat yang bersangkutan
cenderung berangan –angan
• Mudah menentang orang lain tetapi tidak konsekuen , akbatnya
menjad kurang realistis .
• Dalam interaksi sosial mudah berubah sikap karena merasa kurang
mampu meguasai orang lain.
• Mudah bersikap apriori terhadap orang lain ., sehingga tidak mudah
belajar dari pengalaman sosial.
• Memiliki perhatian cukup baik pada lingkungannya, tetapi karena
takut bersalah menjadikan terhambat dalam interaksi
KASUS PENDIDIKAN






Mudah menghindari tanggung jawab , sehingga banyak
pekerjaan tertunda atau gagal
Merasa tidak mendapat perhatian karena kesibukan
orang tuanya, yang berakibat pada upaya mencari
kesibukan di luar lingkungannya
Pada dasarnya kemampuan kognitif baik, tapi tidak
berkembang optimal karena merasa kurang mendapat
dukungan dan kesempatan dari orang lain
Cepat dan terburu-buru mengerjakan sesuatu dengan
tujuan untuk segera bebas dari tanggung jawab
Merasa bahwa kondisi keluarga tidak dapat memberikan
dukungan sehingga konsep diri menjadi kabur
Mudah merasa gagal untuk menampilkan diri karenanya
menarik diri dari lingkungannya
UMPAN BALIK





Menyatakan hasil interpretasi secara
tegas
Upayakan integrasi antar ranah
Menggambar fenomena secara
operasional
Mengembangkan dinamika
psikologik
Mengurangi istilah teknis