bab 11 MUDHARABAH.

Download Report

Transcript bab 11 MUDHARABAH.

C. AKAD MUDHARABAH
PENGERTIAN :
Secara teknis Mudharabah adalah akad
kerja sama usaha antara pemilik dana
dan pengelola dan untuk melakukan
kegiatan usaha, laba dibagi atas dasar
nisbah bagi hasil menurut kesepakatan
kedua belah pihak, sedangkan bila terjadi
kerugian akan ditanggung oleh si pemilik
dana, kecuali disebabkan oleh kelalaian
pengelola dana.
CIRI KHAS :
Ciri Khas dari akad mudharabah adalah
saling percaya yang tinggi antara dua
belah pihak, yaitu antara pemilik
dana/Shahibul maal dan pengelola
dana/Mudharib. Kenyataan ini yang
menjadikan akad mudharobah sebagai
akad investasi yang beresiko tinggi
karena dapat menimbulkan masalah
Asymmetric information dan moral
hazard.
Akad mudharabah merupakan suatu
transaksi pendanaan atau investasi yang
berdasarkan kepercayaan, Kepercayaan
ini sangat penting, karena dalam akad
mudharabah pemilik dana tidak boleh ikut
campur di dalam manajemen perusahaan
atau proyek yang dibiayai dengan dana
dari pemilik dana tersebut, kecuali
sebatas membeikan saran-saran dan
pengawasan pada pengelola dana.
Sehingga sangat penting bagi pemilik
dana untuk mencari pengelola dana yang
berahlak mulia, jujur, dapat dipercaya,
kompeten dan benar.
HIKMAH :
Hikmah dari system Mudharabah adalah,
dapat memberi keringanan kepada
manusia. Terkadang ada sebagian orang
yang memiliki harta, tetapi tidak mampu
untuk membuatnya menjadi produktif.
Dilain pihak ada orang yang tidak memiliki
harta, tetapi mempunyai kemampuan
untuk memproduktifkannya.
Dengan adanya akad mudharabah kedua
belah pihak dapat mengambil manfaat
dari kerja sama yang dibentuk.
Pemilik dana mendapatkan manfaat
dengan pengalaman pengelola dana,
sedangkan pengelola dana dapat
memperoleh manfaat dengan harta
sebagai modal.
Dengan demikian, dapat tercipta kerja
sama antara modal dan kerja, sehingga
dapat tercipta kemaslahatan dan
kesejahteraan umat.
KONTRAK :
Agar tidak terjadi perselisihan di kemudian hari,
maka kontrak sebaiknya dituangkan secara
tertulis dan dihadiri para saksi. Dalam perjanjian
harus mencakup berbagai aspek antara lain
tujuan mudharabah, nisbah pembagian
keuntungan, periode pembagian keuntungan,
biaya-biaya yang boleh dikurangkan dari
pendapatan, ketentuan pengembalian modal,
hal-hal yang dianggap sebagai kelalaian
pengelola dana dll.
Sehingga apabila terjadi hal yang tidak
diinginkan atau terjadi persengketaan,
kedua belah pihak dapat merujuk pada
kontrak yang telah disepakati bersama.
Akad mudharabah dianggap mulai
berjalan sejak dana atau modal usaha
mudharabah di terima oleh pengelola
dana 9PSAK 105 par 16).
Sedangkan pengembalian dana
mudharabah dapat dilakukan secara
bertahap bersamaan dengan distribusi
bagi hasil atau secara total pada saat
akad mudharabah berakhir, sesuai
kesepakatan pemilik dan pengelola dana.
JENIS AKAD MUDHARABAH :
MUDHARABAH MUTHLAQAH
Adalah Mudharabah dimana pemilik dana
memberi kebebasan kepada pengelola dana
dalam pengelolaan investasinya. Mudharabah
ini disebut juga Investasi tidak terikat.
Jenis akad ini tidak ditentukan masa
berlakunya, didaerah mana usaha tersebut
akan dilaksanakan, tdk ditentukan line of
trade/jalur perdagangan, line of industry, atau
line of service yg akan dikerjakan.
Namun kebebasan ini bukan kebebasan
yang tidak terbatas sama sekali. Modal
yang ditanamkan tidak boleh digunakan
untuk membiayai proyek yang dilarang
oleh syariah.
Dalam mudharabah muthlaqah, pengelola
dana memiliki kewenangan untuk
melakukan apa saja dalam pelaksanaan
bisnis bagi keberhasilan tujuan
mudharabah ini,
Namun , apabila ternyata pengelola dana
melakukan kelalaian atau kecurangan,
maka pengelola dana harus bertanggung
jawab atas konsekuensi-konsekuensi
yang ditimbulkan. Sedangkan apabila
terjadi kerugian atas usaha ini, yang
bukan karena kelalaian dan kecurangan
pengelola dana maka kerugian ini akan
ditanggung oleh pemilik dana.
MUDHARABAH MUQAYYADAH
Adalah Mudharabah di mana pemilik dana
memberikan batasan kepada pengelola antara
lain mengenai dana, lokasi, cara, objek
investasi atau sector usaha. Misalnya tidak
mencampurkan dana yang dimiliki oleh pemilik
dana dengan dana yang lainnya, tidak
menginvestasikan dananya pada transaksi
penjualan cicilan tanp ajaminan atau
mengharuskan pengelola dana untuk
melakukan investasi sendiri tanpa melalui pihak
ketiga. Mudharabah ini disebut juga Investasi
terikat.
MUDHARABAH MUSYTARAKAH
Adalah Mudharabah dimana pengelola dana
menyerahkan modal atau dananya dalam kerja
sama investasi.
Diawal kerjasama, akad yang disepakati adalah
akad Mudharabah dgn modal 100 % dari
pemilik dana, setelah berjalannya waktu usaha
dengan pertimbangan tertentu dan
kesepakatan dgn pemilik dana, pengelola dana
ikut menanamkan modalnya dlm usaha tsb.
Jenis Mudharabah ini disebut Mudharabah
Mustarakah merupakan perpaduan antara akad
Mudharabah dgn akad Musyarakah.
DASAR SYARIAH
Menurut Ijmak Ulama, Mudharabah
hukumnya Jaiz (boleh). Hal ini diambila
dari kisah rasulullah yang pernah
melakukan MUdharabah dengan Siti
Khadijah. Siti Khadijah bertindak sebagai
pemilik Dana dan Rosulullah sebagai
pengelola dana.
AL – QUR’AN :
Al Qur’an, Surat Al Jumu’ah, ayat 10.
“ Apabila telah ditunaikan sholat maka
bertebaranlah kamu di muka bumi dan
carilah karunia Allah SWT “
Al Qur’an, Surat Al Baqarah, ayat 283.
“ … Maka jika sebagian kamu
mempercayai sebagian yang lain,
hendaklah yang dipercaya itu
menunaikan amanatnya dan hendaklah ia
bertaqwa kepada Allah Tuhannya … “
AS-SUNAH :
Dari Shalih bin Suaib r.a bahwa
Rasulullah SAW Bersabda :
“ Tiga hal yang didalamnya terdapat
keberkatan : Jual beli secara tangguh,
Muqaradhah ( Mudharabah ), dan
mencampu adukkan dengan tepung untuk
keperluan rumah bukan untuk dijual “ (
HR. Ibnu Majjah )
“ Abbas bin abdul muthalib jika
menyerahkan harta sebagai mudharabah,
ia mensyaratkan kepada pengelola
dananya agar tidak mengarungi lautan
dan tidak menuruni lembah, serta tidak
membeli hewan ternak. Jika persyaratan
itu dilanggar, ia si pengelola dana harus
menanggung resikonya. Ketika
persyaratan yang ditetapkan abbas
didengan Rasulullah SAW, beliau
membenarkannya “ ( HR. Thabrani dari
Ibnu Abbas )
RUKUN DAN KETENTUAN SYARIAH
AKAD MUDHARABAH
Pelaku ; Pelaku harus cakap hukum dan
Baligh, Pelaku akad mudharabah dapat
dilakukan sesama atau dengan non
muslim, Pemilik dana tidak boleh ikut
campur, tapi boleh mengawasi.
Objek Mudharabah ( Modal dan Kerja )
Ijab Kabul/Serah Terima
Nisbah keuntungan