Pembelajaran Afektif 2006
Download
Report
Transcript Pembelajaran Afektif 2006
Pembelajaran
Afektif
Suhardjono
pemakalah:
Prof. Dr. Ir. H. Suhardjono, Dipl.HE., M.Pd.
Sarjana Teknik Sipil (Unibraw, 1972)
Diploma on Hydraulic Engineering (IHE Delft, 1977)
Magister Teknologi Pendidikan (IKIP Jakarta, 1982)
Doktor Kependidikan (IKIP Malang, 1990)
Guru Besar Metode Penelitian / IV e
Dosen Tetap Fakultas Teknik Unibraw (sejak 1970)
Ketua Pusat P3AI-LP3 Unibraw (1996-2000)
Dekan FT Unibraw (1982-1985, 2001-2005)
Lulusan dituntut lebih
berkualitas.
mereka harus lebih
berkemampuan di bidang
ilmunya,
juga harus berkepribadian
yang lebih baik.
Pembentukan
kepribadian,
sikap, perilaku,
hati nurani
mengacu kepada
perubahan afektif.
Benarkah bahwa….
pembentukan perilaku positif
(seperti misalnya disiplin,
bekerja keras, bersemangat
untuk terus belajar, dll)
merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari
kegiatan mengajar dosen,
apapun mata kuliah yang
diasuhnya ?
1
Tujuan pembelajaran afektif lebih
berhubungan dengan perubahan
perasaan, emosi, sistem nilai
dan sikap.
Penerapan pendidikan afektif di
perguruan tinggi, di antaranya
menuntut perubahan
pendekatan mengajar dan
sikap dosen.
Motorik : menumbuhkan / meningkatkan
keterampilan dalam
mempersiapkan, merancang, menggunakan
seperangkat peralatan dan bahan secara tepat dan
benar untuk mencapai tujuan tertentu
dll
Hasil
belajar
Kognitif :
Meningkatkan
kemampuan dalam
•Memperdalam teori yang berhubungan
dengan praktikum
Menggabungkan berbagai teori yang
telah diperoleh
Menerapkan teori yang pernah
diperoleh pada problema yang nyata
Pemahaman teori-teori baru yang
berkaitan dengan tugas praktikumnya
dll
Afektif : membentuk
dan meningkatkan
sikap, motivasi,
dalam
Bekerjasama dalam
kelompok
Disiplin dalam waktu dan
perilaku
Sikap Jujur dan terbuka
Mengharagai ilmunya
Belajar mandiri
Kreativitas
Anailisis-Kritis
dll
2
1. mengukur pencapaian
tujuan afektif tidaklah
mudah.
2. tujuan afektif menjadi sulit
dievaluasi apakah tercapai
atau tidak.
3. pencapaian tujuan afektif
memerlukan waktu lama.
3
Salah satu kunci sukses
pembelajaran afektif adalah
“panutan” (modeling).
Mahasiswa “meniru” apa yang
dilakukan dosennya.
Agar kemauan belajar meningkat,
hendaknya dapat menjadi panutan
sebagai: (1) komunikator yang
menyenangkan, (2) pribadi yang mampu
memberikan penghargaan kepada orang
lain, (3) pesenyum yang hangatbersahabat dan proporsional, (4) pribadi
yang penuh enersi, bersemangat, dan (5)
pendengar yang cerdas, dll
4
model pembelajaran yang
mampu lebih mengaktifkan
belajar mahasiswa merupakan
andalan pada pembelajaran
afektif.
berlandaskan pada teori
pembelajaran konstruktivistik
yang menekankan perlunya
mahasiswa membangun
pengetahuannya sendiri
5
CONTOH dosen diharapkan berperan-serta aktif
mensukseskan “pembelajaran” Bahasa Inggris.
“Titipan” seperti itu lazim. Dosen juga dititipi untuk
“mengajarkan” disiplin, tanggung-jawab,
kreatifitas, belajar sepanjang hayat, dan lain-lain,
semuanya perobahan afektif.
Sehingga, tujuan “mengajarkan” Bahasa Inggris
lebih ditujukan meningkatkan sikap
(meningkatkan motivasi, kemauan, percaya diri,
dll) dalam berbahasa Inggris, dan bukan
mengajarkan pengetahuan “ilmu” Bahasa Inggris
(yang merupakan tanggung jawab mata kuliah
Bahasa Ingris, tentunya!).
A
Saya ingin
mahasiswa
saya…..
1
Disiplin
2
Mau terus
menerus
belajar
3
Jujur
Isilah borang berikut
Untuk itu, yang akan saya lakukan
dalam kuliah saya adalah….
B
Isilah borang berikut
Saya ingin agar kuliah saya menyenangkan….
Untuk itu, yang akan saya lakukan dalam kuliah saya adalah….
1
2
3
Waktu terus berjalan…..
Mulai dari yang mudah,
Mulai dari diri sendiri,
Mulai sekarang
11
12
1
2
10
9
3
4
8
7
6
5