psikologi lingkungan 1

Download Report

Transcript psikologi lingkungan 1

PSIKOLOGI LINGKUNGAN
EM-LING
1
PERSEPSI
DALAM PSIKOLOGI LINGKUNGAN
EM-LING
2
PERSEPSI MENURUT PSIKOLOGI LINGKUNGAN
DUA PENDEKATAN :
1. KONVENSIONAL
 Peresepsi sebagai kumpulan penginderaan (sensation)
 Kumpulan penginderaan diorganisasikan secara tertentu yang dikaitkan
dengan pengalaman dan diberi makna
 Aktifitas mengenali obyek adalah aktivitas mental yang disebut dengan
aktivitas kognisi
 Otak tidak hanya menggabungkan tetapi aktif untuk menilai, memaknakan
artinya dan fungsi aktif dari kesadaran manusia
 Menitik beratkan pada proses syaraf dan faal
 Pendekatannya disebut KONSTRUKTIVISME atau FUNGSIONALISME
EM-LING
3
2. EKOLOGIK
 Individu tidak menciptakan makna dari apa yang diinderakannya,
karena makna itu telah terkandung dalam stimulus itu sendiri yang
siap diserap oleh individu
 Obyek yang ada dilingkungan aktif berinteraksi dengan makhluk
yang mengindera
 Persepsi terjadi secara spontan dan langsung
 Spontan karena manusia selalu mengeksplorasi lingkungannya dan
dalam eksplorasi tersebut melibatkan obyek yang ada yang
memberikan sifat yang khas bagi individu tersebut. Sifat yang
memberikan makna yang khas disebut AFFORDANCES.
 Kelebihan manusia adalah dapat mengubah kemanfaatan suatu
stimulus sehingga lebih memenuhi keperluannya sendiri
EM-LING
4
SKEMA PERSEPSI
EM-LING
5
SKEMA PERSEPSI
INDIVIDU
OBYEK FISIk
PERSEPSI
DI LUAR BATAS
OPTIMAL
DALAM BATAS
OPTIMAL
STRESS
HOMEO STATIS
”COPING”
STRESS
BERLANJUT
EFEK
LANJUTAN
ADAPTASI/
ADJUSTMENT
EFEK
LANJUTAN
EM-LING
6
BUSUR REFLEKS
PENGINDERAAN : diterimanya
rangsang rangsang dari
lingkungan oleh alat indera
IMPULS, dilanjutkan
melalui syaraf
penginderaan kesistem
syaraf pusat di otak
REAKSI, melalui
bantuan syaraf
motorik
EM-LING
7
PERUBAHAN PERSEPSI
PROSES
FISIOLOGIK
PROSES
PSIKOLOGIK
- ADAPTASI
- HABITUASI
PEMBENTUKAN
DAN PERUBAHAN SIKAP
PROSES
KESADARAN
(KOGNISI)
PROSES
BELAJAR
KOND. KLASIK
(PAVLOV)
KONDISIONING
INSTRUMENTAL
(SKINNER)
TEORI
BELAJAR
SOSIAL
(BANDURA)
EM-LING
REAKSI
PSIKOLOGIK
(JACK BHERM)
DISONANSI
KOGNITIF
(FESTINGER)
8
PENJELASAN
PERUBAHAN PERSEPSI
EM-LING
9
PROSES FISIOLOGIS
 Adalah proses faal dari system syaraf pada indera yang meliputi
ADAPTASI dan HABITUASI
 ADAPTASI, berkurangnya perhatian jika stimulus muncul berkali kali
Contoh : mendekati tempat timbunan sampah
 HABITUASI, kecenderungan faali dari reseptor menjadi kurang peka
karena banyak menerima stimulus
Contoh : Mendengarkan ketokan berkali kali dan
berlangsung lama
EM-LING
10
PROSES PSIKOLOGIK,
EM-LING
11
PROSES PSIKOLOGIK
 Yaitu pembentukan dan perubahan sikap
 SIKAP, adalah respons manusia yang menempatkan obyek
yang dipikirkan (objects of thought) ke dalam suatu dimensi
pertimbangan (dimension of judgement) Deux & Wrightsman,
1988:16
 Obyek yang dipikirkan adalah segala sesuatu yang bisa dinilai
oleh manusia
 Dimensi pertimbangan adalah semua skala positif - negatif
 Sikap adalah menempatkan suatu obyek ke dalam satu skala
tersebut
EM-LING
12
PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN SIKAP
Ditinjau dari :
 Proses belajar, fokus utama adalah adanya rangsang dari luar
(stimulus)
 Proses Kognisi, fokus utama adalah dorongan atau kehendak
dari dalam diri individu
EM-LING
13
PROSES BELAJAR
o Teori Kondisioning Klasik (PAVLOV),
seperti yang digambarkan oleh BYRNE & CLORE, 1970,
dalam (FISHER et al, 1984:47)
Teori Kondisioning Instrumental (SKINNER)
Tingkah laku yang membawa konsekwensi positif akan
dipertahankan, sedangkan konsekwensi negative akan
dihindari
EM-LING
14
o Teori Belajar Sosial (BANDURA)
 Perubahan sikap dapat terjadi karena meniru orang lain
 Orang lain dalam teori ini disebut MODEL
 Model adalah orang lain yang dianggap memiliki otoritas
dalam suatu hal tertentu, misalnya lebih tua, lebih
berpengalaman, lebih tinggi jabatannya
 Tujuannya, untuk mendapatkan konsekwensi positif atau
terhindar dari konsekwensi negative seperti yang dialami
model
 Peniruan ini bukan bersifat fisik
EM-LING
15
PROSES KESADARAN KOGNISI
A. Teori Reaksi Psikologik (JACK BHREM)

Manusia cenderung ingin mempunyai kebebasan untuk
memilih atau untuk menentukan sendiri alternative
alternative dalam berfikir, membuat keputusan dan
bertindak

Manusia cenderung tidak mau terikat pada satu pola
berpikir, membuat keputusan dan bertindak

Untuk membentuk dan merubah sikap perlu diberikan
berbagai pilihan dengan alasan keuntungan dan
kerugian masing-masing dan manusia akan melihat
alternative yang lebih baik
EM-LING
16
2. Disonansi Kognitif (FESTINGER)
•
Menurut teori ini manusia tidak suka kalau dalam dirinya
terdapat elemen elemen kesadaran yang saling
bertentangan (keadaan disonan)
•
Dalam keadaan ini manusia cenderung untuk mengubah
pola pikirnya, menambah elemen elemen kesadarannya,
mengubah tingkah lakunya agar terjadi keseimbangan
EM-LING
17
ESTETIKA LINGKUNGAN
EM-LING
18
ESTETIKA LINGKUNGAN
Dasar :
• Bagaimana orang menilai keindahan
lingkungan
• Mengapa ada perbedaan antara orang dalam
melihat lingkungan yang sama sebagai
sesuatu yang indah atau sebaliknya.
• Tokohnya adalah BERLYNE
EM-LING
19
ESTETIKA LINGKUNGAN
MENURUT BERLY
ADA DUA KONSEP
Perbandingan stimulus mana yang cocok dan yang tidak
cocok (collative stimulus properties)
• Eksplorasi spesifik versus eksplorasi diversif
EM-LING
20
FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM
PERBANDINGAN
1. Kompleksitas
o
Berapa banyak ragam komponen yang membentuk suatu
lingkungan
o
Makin banyak ragam, makin positif penilaian yang diberikan
o
Contoh : Pemandangan alam dengan berbagai macam flora
dan fauna
2. Novelty atau keunikan
o
o
Seberapa jauh lingkungan itu mengandung komponen
komponen yang unik, yang tidak ada ditempat lain, yang
baru atau yang sebelumnya tidak terlihat
Contoh : Pasar terapung di Bangkok
EM-LING
21
3. Incongruity atau ketidaksenadaan


Seberapa jauh suatu faktor tidak cocok dengan konteks
lingkungannya
Contoh : kincir angin di Belanda
4. Kejutan
•
•
Seberapa jauh kenyataan yang ada tidak sesuai dengan
harapan
Contoh : perjalanan menuju danau Toba
EM-LING
22
EKSPLORASI
EM-LING
23
JENIS EKSPLORASI
1. Eksplorasi Diversif (melebar)
Terjadi jika seseorang kurang mendapatkan stimulasi
sehingga ia mencari cari (explore) lingkungannya
untuk mencari stimulus yang mungkin ada
2. Eksplorasi Spesifik
Terjadi jika seseorang dibangkitkan perhatiannya oleh
sebuah stimulus tertentu dan berusaha meredakan
ketidak pastian atau keingintahuannya dengan
berusaha memperhatikan lebih khusus lagi stimulus
tersebut
EM-LING
24
CONTOH
Situasi dalam taman bunga
Pertama adalah memperhatikan sekeliling untuk mencari
sesuatu yang menarik (eksplorasi Diversif), tiba tiba
dikejutkan oleh benda jatuh yang keras, perhatian beralih
dan ingin tahu (eksplorasi spesifik)
EM-LING
25
DINAMIKA
• Akibat adanya perbandingan antara stimulus
mana yang cocok dan stimulus mana yang
tidakcocok muncul ketidak pastian (uncertainty
arousal)
• Karena adanya ketidak pastian maka akan
melakukan eksplorasi sehingga muncul
perasaan senang (hedonic tone)
EM-LING
26
• Apabila tingkat perbandingannya pada tingkat
rendah, akan timbul kebosanan
• Apabila tingkat perbandingannya tinggi, akan
timbul kebingungan, kecemasan, ketidak jelasan
dan ketidakselarasan
EM-LING
27
KORELASI ANTARA PERASAAN KETIDAK PASTIAN
DENGAN HEDONIC TONE

Perbandingan pada tingkat sedang akan
memunculkan keindahan

Perbandingan
pada
tingkat
rendah
akan
menimbulkan kebosanan karena segala sesuatu
serba sama atau seragam

Perbandingan pada tingkat tinggi akan menimbulkan
kebingungan, kecemasan karena segala sesuatu
serba tidak jelas dan tidak selaras

Contoh :mendengarkan musik dengan berbagai
irama
EM-LING
28
PENGARUH TERHADAP ESTETIKA LINGKUNGAN
Estetika dipengaruhi oleh kesukaan (preferensi) yang menurut
S.KAPLAN dan R.KAPLAN preferensi ini ditentukan oleh
1. Keteraturan (Coherence)
Semakin teratur dan tertata lingkungannya, maka
semakin disukai
2. Texture
Kasar lembutnya pemandangan, semakin lembut
semakin disukai
EM-LING
29
3. Keakraban dengan lingkungan
Makin dikenal suatu lingkungan, maka makin disukai
4. Keluasan ruang pandang
Makin luas ruang pandang, makin disukai
5. Kemajemukan rangsang
Semakin banyak elemen yang terdapat dalam
pemandangan,makin disukai
6. Misteri dan kerahasiaan yang tersembunyi dalam
pemandangan
EM-LING
30
PERSEPSI
TERHADAP BENCANA
EM-LING
31
KARAKTERISTIK BENCANA
o Sifatnya tidak terduga, tiba tiba
o Tidak selalu berada dalam batas kendali tingkah laku
manusia
o Menimbulkan korban karena manusia tidak siap untuk
menghadapi bencana
JENIS BENCANA
 Bencana aLAM
 Bencana akibat ulah manusia
 LBencana lingkungan buatan
EM-LING
32
PENDEKATAN PSIKOLOGI LINGKUNGAN
TERHADAP BENCANA
1.
2.
Pembentukan sikap positif terhadap pelestarian
lingkungan
Timbulnya sikap yang lebih waspada dan berjaga
jaga terhadap kemungkinan datangnya bencana
EM-LING
33
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
TERHADAP BENCANA
Menurut BURTON dan KATES faktor yang mempengaruhi
persepsi terhadap bencana adalah efek dari bencana itu
sendiri terhadap persepsi yang terdiri dari 3 tahap
1. Efek Krisis
•
•
•
Terjadi pada awal bencana dan selama bencana itu berlangsung
Orang berusaha mengatasi bencana dan menyelidiki penyebab bencana
Pada tahap ini melahirkan gagasan tentang bagaimana mengatasi bencana itu jika
terjadi lagi pada masa yang akan datang
EM-LING
34
2. Efek Tanggul
•
•
•
Tindakannya adalah mencegah bencana berikutnya
Manusia cenderung untuk mengatur lingkungan disekitar mereka dengan
membuat berbagai macam mekanisme perlindungan
Efek tanggul adalah tindak lanjut dari gagasan yang timbul sebagai
akibat efek krisis
3. Adaptasi
•
•
Pada tahap ini efek tanggul menjadi permanen sehingga dituntut untuk
dapat beradaptasi
Adaptasi dapat berbahaya karena adanya peningkatan ambang toleransi
terhadap bahaya sehingga kepekaan terhadap bencana berkurang
EM-LING
35
TEORI
HUBUNGAN
ANTARA
TINGKAH LAKU
DENGAN LINGKUNGAN
EM-LING
36
DASAR



Sebagai cabang dari ilmu pengetahauan Psikologi
Lingkungan perlu teori
Teori diperlukan untuk memahami berbagai data
dan informasi
Dari data dapat dibuat kesimpulan, peramalan,
generalisasi, pengembangan riset dan
melaksanakan usaha usaha operasional
EM-LING
37
HASIL :



Belum banyak teori yang telah disusun oleh
pakar pakar Psikologi lingkungan
Konsep yang ada belum dapat didefinisikan
dengan jelas
Hubungan antara variabel variabel belum
dapat diterangkan dengan tuntas
KESIMPULAN :

Teori teori yang sempat tumbuh dan
berkembang
setidak
tidaknya
dapat
memberikan jawaban terhadap sebagian
permasalahan yang timbul dalam psikologi
EM-LING
38
TEORI TEORI
1. Teori Stress Lingkungan

Elemen Penyebab Tingkah Laku :
Stressor : elemen lingkungan (stimulus) yang
merangsang individu
Stress : hubungan antara stressor dan reaksi yang
ditimbulkan dalam individu
EM-LING
39
PENDAPAT TENTANG STRESS
SELYE
 Stress diawali dengan reaksi waspada terhadap adanya
ancaman yang ditandai oleh proses tubuh secara otomatis
seperti denyut jantung
 Disusul dengan reaksi penolakan terhadap stressor berupa
seperti menggigil di udara dingin
LAZARUS
 Stress bukan hanya mengandung faktor faal, melainkan juga
melibatkan kesadaran (kognisi),khususnya dalam tingkah laku
Copying
 Reaksi terhadap stressor terlebih dahulu individu harus
menentukan strategi dengan memilih tingkah laku, yaitu
menghindar, menyerang atau yang lainnya
 Penentuan pilihan ini dilakukan di dalam kognisi
EM-LING
40
2. TEORI PEMBANGKITAN
(AROUSAL APPROACH)
Inti Teori :
 Meningkatnya atau berkurangnya kegiatan di otak sebagai
akibat dari proses faal tertentu (HEEB,1972)
 Perubahan di otak sebagai variabel perantara (intervening
variable) antara rangsang dengan tingkah laku yang
terjadi
 Setelah ada peningkatan kegiatan di otak maka dapat
diramalkan akan terjadi perilaku tertentu
EM-LING
41
HASIL
HUKUM YERKES dan DODSON
•
Arousal yang rendah menghasilkan hasil kerja yang rendah
•
Makin tinggi arousalnya makin tinggi hasil kerjanya
•
Pada tugas tugas yang mudah, makin meningkat arousalnya
maka makin tinggi hasil kerjanya
•
Pada pekerjaan yang sulit dengan batas peningkatan arousal
tertentu, maka hasil kerjanya akan menurun
EM-LING
42
3. TEORI KELEBIHAN BEBAN
(ENVIRONMENTAL LOAD THEORY)
•
•
•
•
•
•
Teori ini dikemukakan oleh COHEN (1977) dan MILGRAM (1970)
Prinsip dasarnya bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam
mengolah stimulus
Kelebihan beban terjadi apabila stimulus lebih besar dari kapasitas
pengolahan
Dengan kelebihan beban individu mengabaikan sejumlah stimulus
sehingga memusatkan perhatian hanya pada beberapa stimulus
Reaksi positif atau negatif ditentukan oleh strategi pemilihan
tingkah laku copiying mana yang akan dilpilih
Kelebihan beban ini artinya kapasitas individu dalam tataran
kognisi sama sekali tidak mampu lagi menanganinya
EM-LING
43
4. TEORI KEKURANGAN BEBAN
(UNDERSTIMULATION THEORY)
• Teori ini dikemukakan oleh ZUBEK (1969)
• Kurangnya rangsang terhadap indera manusia
menyebabkan timbulnya rasa kosong, sepi dan cemas
• Manusia tidak akan senang jika ia tidak cukup rangsang
dari lingkungan
EM-LING
44
5. TEORI TINGKAT ADAPTASI
(ADAPTATION LEVEL THEORY)
o
o
o
o
o
Teori ini dikemukakan oleh WOHLWILL (1974)
Manusia dan stimulus dapat diubah sesuai dengan keperluan manusia
Penyesuaian respons terhadap stimulus disebut ADAPTASI
Penyesuaian stimulus pada keadaan individu sebagai ADJUSTMENT
Semua orang memiliki tingkat adaptasi (adaptation level) tertentu
terhadap rangsang atau kondisi lingkungan tertentu
o Reaksi orang terhadap lingkungannya bergantung pada tingkat adaptasi
orang yang bersangkutan
o Kondisi lingkungan yang dekat atau sama dengan tingkat adaptasi
adalah kondisi optimal dan individu cenderung mempertahankan kondisi
ini dan dalam skema BELL dinamakan kondisi homeostatis
o Makin jauh perbedaan antara keadaan lingkungan dengan tingkat
adaptasi, makin kuat pula reaksi orang tersebut
EM-LING
45
3 KATEGORI STIMULUS YANG DIJADIKAN TOLAK UKUR
HUBUNGAN TINGKAH LAKU DAN LINGKUNGAN
o
o
o
Stimulus Fisik
Stimulus Sosial
Stimulus Gerakan
Masing masing stimulus mengandung 3 dimensi :
•
Intensitas (kuat/lemah)
•
Diversitas (variasi rangsang)
•
Pola (kecil/besar)
EM-LING
46
6. TEORI KENDALA TINGKAH LAKU
(THE BEHAVIOR CONSTRAINT THEORY)
 Manusia pada hakekatnya ingin mempunyai kebebasan untuk
menentukan sendiri tingkah lakunya
 Jika individu mendapatkan hambatan terhadap kebebasannya untuk
melakukan sesuatu ia akan berusaha untuk memperoleh
kebebasannya kembali, reaksi ini disebut Psychological Reactance
 Apabila yang bersangkutan gagal dalam mencari jalan keluar dari
permasalahan maka orang tersebut akan mengalami putus asa atau
tidak berdaya, ini disebut sebagai learned helplessness
EM-LING
47
7. TEORI PSIKOLOGI EKOLOGI
• Tokoh teori ini adalah BARKER (1968)
• Teori ini mempelajari hubungan timbal balik antara
lingkungan dan tingkah laku
• Teori ini mengemukakan tentang adanya set tingkah laku
(behavioral setting) adalah pola tingkah laku kelompok
yang terjadi sebagai akibat kondisi lingkungan tertentu
(physical milleu)
• Jika ada individu yang bertingkah laku tidak sesuai
dengan pola kelompok maka seluruh kelompok akan
merasa terganggu
EM-LING
48
8. TEORI CARA BERPIKIR
 Tokoh teori ini adalah H.L. LEFF (1978)
 Dua macam cara orang berfikir, yaitu : berfikir linier dan
berfikir system
 Perbedaan cara berfikir ini menyebabkan perbedaan
dalam rekasi terhadap lingkungan
EM-LING
49