HAJI DAN UMRAH

Download Report

Transcript HAJI DAN UMRAH

HAJI DAN UMRAH
BADRUDIN
DEFINISI HAJI

Secara etimologis, haji berarti pergi menuju
tempat yang diagungkan.
Secara terminologis berarti beribadah kepada
Allah dengan melaksanakan manasik haji, yaitu
perbuatan tertentu yang dilakukan pada waktu
dan tempat tertentu dengan cara yang tertentu
pula.
Definisi ini disepakati oleh seluruh mazhab.
HUKUM DAN DALILNYA



Haji hukumnya fardu bagi lelaki dan wanita sekali seumur
hidup.
Dalil dari Alquran :
‫وهلل على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيال ومن كفر فإن هللا غني عن العالمين‬.
Artinya: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
melakukan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam."
Allah Taala mewajibkan haji bagi kaum muslimin pada
tahun ke sembilan Hijrah. Nabi saw. melakukan haji
hanya sekali, yaitu haji wada
HADITS

Rasulullah saw. bersabda, " Islam didirikan di atas lima
dasar."
Dalam hadis lain, Rasulullah saw. bersabda, " Tidak ada
balasan haji mabrur kecuali surga. "
Seterusnya Rasulullah saw. bersabda, " Barangsiapa
melaksanakan haji tanpa melakukan kejahatan seksual
dan tidak melakukan tindakan kefasikan, maka ia kembali
seperti saat dilahirkan oleh ibunya. "
Juga sabda Rasulullah saw., "Wahai manusia!
Sesungguhnya telah difardukan kepadamu haji, oleh sebab
itu berhajilah." Kemudian seorang lelaki berdiri dan
bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah setiap tahun‫"؟‬
Rasulullah saw. diam sampai pertanyaan tersebut diulang
tiga kali. Kemudian beliau bersabda, "Kalau aku jawab
(Ya) maka akan wajib dan kamu sekalian tidak akan
mampu melaksanakannya."
Umat Islam sepakat bahwa haji adalah rukun Islam yang
ke lima, hukumnya adalah fardu. Menurut mayoritas
ulama, fardunya tidak bersifat segera, tetapi dapat
ditunda dari awal waktu mampu melaksanakannya.
FARDHU HAJI
 Fardu
adalah semua pekerjaan yang
harus dilakukan, sah haji bergantung
kepadanya dan tidak dapat diganti
dengan dam. Fardu mencakup rukun dan
syarat.
Fardu Haji 4, yaitu:
1. Ihram
2. Wukuf di Arafah
3. Tawaf Ifadah
4. Sai antara Safa dan Marwa
SYARAT (HANAFI)

1.Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir, hajinya
tidak sah.2.Akal, tidak wajib bagi orang gila dan
hajinya tidak sah. 3.Balig, tidak wajib bagi bayi
tetapi bila sudah mumayyiz (bisa membedakan
antara yang baik dan yang buruk) hajinya
diterima. Namun demikian setelah dewasa yang
bersangkutan belum bebas dari fardu
haji.4.Merdeka, tidak wajib haji bagi
budak.5.Sehat jasmani.6.Memiliki bekal dan
sarana perjalanan.7.Perjalanan aman.Tambahan
bagi wanita:
1. Harus didampingi suami atau mahramnya.
2. Tidak dalam keadaan iddah, baik karena cerai
maupun kematian suami.
SYARAT (MALIKI)

1.Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir dan
hajinya tidak sah.2.Akal, tidak wajib bagi orang
gila dan hajinya tidak sah.3.Balig, tidak wajib
bagi bayi tetapi bila sudah mumayyiz (bisa
membedakan antara yang baik dengan yang
buruk) hajinya diterima. Namun demikian
setelah dewasa yang bersangkutan belum bebas
dari fardu haji.4.Merdeka, tidak wajib haji bagi
budak.5.KemampuanTambahan bagi wanita:
Tidak disyaratkan adanya suami atau mahram
tapi boleh melaksanakan haji bila ada teman
yang dianggap aman, baik bagi wanita muda
atau tua.
SYARAT (ASY-SYAFII)

1.Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir, hajinya
tidak sah.2.Merdeka, tidak wajib haji bagi
budak. 3.Taklif (sudah mukallaf, yaitu
berkewajiban melaksanakan
syariat)4.Kemampuan, dengan syarat sebagai
berikut:a.Ada perbekalan, makanan dan lain-lain
untuk pergi dan pulang.b.Ada
kendaraanc.Perbekalan yang dibawa harus
kelebihan dari pembayaran hutang dan biaya
keluarga yang ditinggalkan di rumah.d.Dengan
kendaraan yang sudah jelas bahwa tidak akan
mengalami kesulitan.e.Perjalanan
aman.Tambahan untuk wanita:
Ada pendamping yang aman dengan seorang
wanita muslimah yang merdeka dan tepercaya
SYARAT (HAMBALI)
 1.Islam,
haji tidak wajib bagi orang kafir
dan hajinya tidak sah.2.Akal, tidak wajib
bagi orang gila, hajinya tidak sah.3.Balig,
tidak wajib bagi bayi tetapi bila sudah
mumayyiz (bisa membedakan yang baik
dengan yang buruk) hajinya diterima.
Namun demikian setelah dewasa yang
bersangkutan belum bebas dari fardu
haji.4.Merdeka, tidak wajib haji bagi
budak.5.KemampuanTambahan bagi
wanita:
Harus diikuti oleh mahramnya atau
orang yang haram menikahinya
selamanya
WAJIB HAJI

Wajib adalah semua pekerjaan yang harus
dilakukan, bila ditinggalkan, maka harus
membayar dam.
Wajib Haji 7, yaitu:
1. Ihram dari mikat
2. Wukuf di Arafah
3. Bermalam di Mazdalifah
4. Bermalam di Mina
5. Mencukur atau memotong rambut, mencukur
lebih afdal
6. Melempar jumrah
7. Tawaf wada'
Seluruh mazhab sepakat tentang fardu dan
wajib di dalam haji
SUNNAH HAJI
Sunah menurut mazhab Syafi'i adalah semua
pekerjaan yang diperintahkan Allah tetapi tidak
bersifat jazim (tegas), diberi pahala orang yang
melaksanakannya, tidak disiksa orang yang
meninggalkannya. Sunah, mandub, mustahab
dan tathawwu' adalah kata-kata sinonim yang
memiliki satu arti.
 Sunah Haji:
1. Mandi ketika hendak ihram
2. Membaca talbiah
3. Tawaf qudum buat pelaku haji ifrad atau
qiran
4. Bermalam di Mina pada malam Arafah
5. Lari kecil dan membuka bahu kanan ketika
tawaf qudum

HAJI TAMATU

Yaitu melaksanakan umrah pada bulan-bulan haram,
kemudian melaksanakan haji di tahun yang sama. Dalam
hal ini, seorang muslim yang hendak melaksanakan haji
tamattu` hendaknya berniat tamattu` sejak ia
melangkahkan kaki meniggalkan negerinya, dengan
berniat umrah saja seterusnya berihram dan
mengucapkan:
‫لبيك اللهم بعمرة متمتعا بها إلى الحج‬
‫ نويت العمرة وأحرمت بها هلل تعالى‬،‫ وتقبلها مني‬،‫اللهم إِني أريد العمرة فيسرها لى‬
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah dengan
umrah dan haji secara tamattu`, Ya Allah! Aku hendak
melaksanakan umrah, berilah kemudahan bagiku dan
terimalah umrahku, Aku berniat ihram untuk umrah
karena Allah Taala. "

Sesampainya di Mekah, melaksanakan tawaf tujuh
putaran dan Sai antara Safa dan Marwa tujuh putaran
juga, lantas tahallul dari ihram dengan mencukur atau
menggunting rambut. Selanjutnya tetap dalam kondisi
tidak ihram sampai hari Tarawiyah yaitu tanggal 8
Zulhijah. Pada saat itu, dia mulai berihram haji dari
tempat tinggalnya dan mengucapkan:
‫ نويت الحج وأحرمت به هلل تعالى‬،‫ وتقبله مني‬،‫لبيك حجا اللهم إِني أريد الحج فيسره لى‬
Artinya, " Aku penuhi panggilanmu untuk haji, Ya Allah !
Aku hendak melaksanakan haji, berilah kemudahan
bagiku dan terimalah hajiku. Aku berniat ihram untuk
haji karena Allah Taala. "
Kemudian bertalbiah dan dilanjutkan dengan doa:
‫ ال شريك لك‬،‫ إن الحمد والنعمة لك والملك‬،‫ لبيك ال شريك لك لبيك‬،‫لبيك اللهم لبيك‬
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku penuhi
panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi
panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, segala nikmat
dan segala kekuasaan hanyalah untuk-Mu, tiada sekutu
bagi-Mu. "

‫ شيء حرمته‬،‫ من الطيب والنساء‬،‫ وجسدي وجميع جوارحي‬،‫اللهم إني أحرم لك شعري وبشري‬
‫ يا رب العالمين‬،‫على المحرم وأبتغي بذلك وجهك الكريم‬
Artinya, " Ya Allah! Demi Engkau aku haramkan rambutku,
kulitku, tubuhku, dan seluruh anggota badanku dari wewangian
dan wanita, sesuatu yang Engkau haramkan bagi orang yang
sedang ihram. Aku melakukannya semata-mata hanya karenaMu, Wahai Tuhan semesta alam. "
Selanjutnya melaksanakan semua amalan yang harus
dilaksanakan dalam haji ifrad. Untuk yang melaksanakan haji
Tamattu` diwajibkan membayar dam karena ia telah bersenangsenang melaksanakan umrah pada bulan-bulan haram. Allah
Taala berfirman yang artinya, " Siapa yang ingin mengerjakan
umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (dia wajib
menyembelih) kurban yang mudah didapat."
Tawaf umrah bagi yang berhaji tamattu` tidak perlu didahului
dengan tawaf qudum. Setelah tahallul pertama (setelah melontar
jumrah aqabah dan bercukur) langsung melaksanakan tawaf
ifadah dan Sai antara Safa dan Marwa. Ini adalah pendapat
sebagian besar ulama. Adapun menurut mazhab Hanafi, bagi
orang yang berhaji tamattu` dan belum membawa binatang
ternak, tidak dikenakan dam tetapi jika telah membawa binatang
ternak maka hukumnya seperti haji qiran.
HAJI QIRAN

Yaitu menyatukan ihram untuk umrah dan haji
pada satu kali bepergian. Niat ihram untuk
umrah dan haji dalam waktu yang sama dari
miqat sambil mengucapkan:‫لبيك حجا وعمرة‬
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu haji dan
umrah." Orang yang sedang berhaji qiran,
sesampainya di Mekah langsung melaksanakan
tawaf tujuh putaran, dengan berlari-lari kecil
dalam tiga putaran pertama, kemudian Sai
antara Safa dan Marwa. Selanjutnya menurut
mazhab Hanafi dia memulai ibadah hajinya
seperti haji ifrad tetapi menurut sebagaian besar
ulama, haji qiran cukup dengan satu tawaf dan
satu Sai, jika sudah selesai ia bertahallul dari
umrah dan haji sekaligus.
HAJI IFRAD

Yaitu melakukan ihram hanya untuk haji dengan niat haji
sejak dari rumah di kampung asalnya. Memulai ihram
untuk haji dilakukan dari miqat dengan mengucapkan:
‫اللهم إني أريد الحج فيسره لى وتقبله مني‬
Artinya, "Ya Allah! Sesungguhnya aku berniat
melaksanakan haji, berikanlah kemudahan dan terimalah
hajiku, " kemudian membaca talbiah. Sesampainya di kota
Mekah, dia langsung pergi menuju Masjidil haram. Di saat
melihat Kakbah disunatkan bertakbir dan bertalbiah. Bagi
yang bukan penduduk Mekah diwajibkan melaksanakan
tawaf qudum tujuh putaran, dengan menyelendangkan
kain ihramnya --ke pundak kanan sampai menutupnya
dan membiarkan pundak kiri terbuka--, pada tiga putaran
pertama tawaf. Menurut sebagian besar ulama,
disunatkan lari-lari kecil, sedangkan menurut mazhab
Maliki, lari-lari kecil pada tiga putaran pertama ini
hukumnya wajib. Khusus untuk penduduk Mekah atau
yang mukim di Mekah tidak wajib melaksanakan tawaf
qudum

Seletah tawaf, dilanjutkan dengan Sai antara Safa dan Marwa sebanyak
tujuh kali, setelah itu menetap di Mekah, dalam keadaan ihram hingga
tiba saat berangkat ke Mina pada hari Tarwiah (tanggal 8 Zulhijah).
Wukuf di Mina sampai waktu salat Subuh hari Arafah (tanggal 9
Zulhijah), kemudian menuju Arafah dan wukuf di sana. Salat Zuhur dan
Asar dilaksanakan pada waktu Zuhur (Jamak taqdim). Ketika matahari
mulai terbenam, jamaah haji bertolak menuju Muzdalifah dan
melaksanakan salat Magrib dan Isya (jamak takhir) serta bermalam di
sana. Ketika matahari terbit di pagi hari raya Kurban, mereka bertolak
menuju Mina untuk melontar Jumrah Aqabah. Jamaah haji baru
berhenti membaca talbiah bersamaan dengan lontaran pertama.
Kemudian boleh menyembelih kurban, --opsional-- pada saat ini atau
langsung menggunting rambut. Dengan demikian telah halal baginya
segala yang dilarang ketika ihram kecuali berhubungan dengan wanita
(bersenggama). Setelah itu berangkat menuju Mekah untuk
melaksanakan tawaf Ziarah sebanyak tujuh putaran. Bagi yang belum
melaksanakan Sai ketika melakukan tawaf qudum, ia berkewajiban
melaksanakannya antara Safa dan Marwa setelah tawaf ziarah ini.
Setelah itu sudah halal baginya bersenggama dengan wanita. Kemudian
kembali ke Mina untuk mabit (bermalam) sampai melontar tiga jumrah
baik dua kali lontaran (tanggal 11 dan 12 Zulhijah) maupun tiga kali
melontar (ditambah tanggal 13 Zulhijah). Selanjutnya berangkat menuju
Mekah untuk melaksanakan tawaf wada`.
TAHAP-TAHAP HAJI
MARI KITA LIHAT TAHAP-TAHAP HAJI
 DISINI
