praktek kefarmasian

Download Report

Transcript praktek kefarmasian

Profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian ttt
Profesional adalah
orang yang memiliki pekerjaan berdasarkan
keahlian yang memenuhi persyaratan
keilmuan dan kemampuan dibidang profesinya
Profesionalisme adalah
perwujudan aktif dari tindakan suatu
keahlian
ASPEK HUKUM
DALAM praktek KEFARMASIAN
Pharmacist is one who is educated and licensed to
dispense drugs and to provide drug information
---------------------- --- an expert on drugs
Wahyu Utami - 2011
What is the Pharmacist look like ?
What should the Pharmacist do ?
Who is the Pharmacist ?
License of Pharmacist
By the law & regulations of the country
in which the profession are applied
e.g; - Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta
memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan
Kompetensi
Elemen Kompetensi bagi Lulusan Pendidikan Tinggi
-Seorang yang kompeten, harus mempunyai :
1. Landasan kemampuan pengembangan kepribadian
2. Kemampuan penguasaan ilmu dan ketrampilan
3. Kemampuan untuk berkarya ( know to do )
4. Kemampuan menyikapi dan berperilaku dalam berkarya,
mandiri, menilai dan mengambil keputusan secara
bertanggung jawab (to be)
5. Dapat hidup bermasyarakat dan bekerjasama , saling
menghormati dan menghargai nilai-nilai pluralisme dan
kedamaian (to live together)
Tuntutan kompetensi Lulusan Profesi Farmasis FFUA
*Melakukan pengadaan obat dan membuat sediaan
obat dengan memahami dan menerapkan dasar ilmu
tentang sifat kimia & fisika obat , farmakologi serta
peraturan kefarmasian yang berlaku
• Menjelaskan arti ilmiah formulasi obat, macam
komposisi , khasiat, indikasi dan kontraindikasi, efek
samping dan interaksi, aturan pemakaian obat dan
jalur pemberian obat.
• Memilih obat terbaik atas dasar ilmu kefarmasian
untuk tujuan efikasi dan keamanan obat bagi
penderita
•Mengenali produk obat dan sediaan farmasi lainnya,
mengidentifikasi keabsahan dan mutu produk dengan
pendekatan analisis yang sesuai
•Memberikan informasi dan melakukan komunikasi ttg
obat serta perbekalan farmasi kepada penderita,
masyarakat serta sesama profesi kesehatan secara
obyektif, ilmiah dan bertanggung jawab
•Menelaah serta menilai keabsahan dan kebenaran
secara ilmiah dari informasi obat dengan
berorientasi pada kepentingan penderita
• Menerapkan secara benar dan konsisten
perundang-undangan
peraturan
pemerintah
tentang kefarmasian serta kode etik profesi
farmasi
• Menunjukkan sikap dan kinerja yang profesional,
yaitu kompeten dalam bidangnya, rasa memiliki
dan mencintai profesi, berwawasan pada
perkembangan ilmu dan profesi kefarmasian
(EXELLENCE
WITH MORALITY)
• Mampu melakukan pengelolaan sarana dan
prasarana yang terkait dengan pekerjaan
kefarmasian
PENDIDIKAN KEAHLIAN
PENGAKUAN
KEWENANGAN
PRAKTIK KEFARMASIAN
PHARMACEUTICS
MEDICINE
DOSAGE FORM
EXPERT
senyawa
aktif
farmasi
APOTEKER
MEDICINE
BEST-USE
MANAGER
PHARMACOTHERAPY
1
respon
biologi
drug
target
tujuan
terapi
1
PHARMACEUTICS
QUALITY
respon
biologi
senyawa
aktif
farmasi
molecular
target-based
drug delivery
system design
DOSAGE FORM
drug
target
APOTEKER
RIGHT USAGE
SAFETY
EFFICACY
PHARMACOTHERAPY
tujuan
terapi
Menjadi Apoteker Indonesia
Perguruan
Tinggi
Standar Pendidikan
Standar
Implementasi
“BSNP”
KEAKHLIAN
Pendidikan
Organisasi
Profesi
Standar Profesi
Standar Kompetensi
Apoteker Indonesia
Negara
Pemerintah
Standar Kefarmasian
Gulidline of
Practices
SPO
PENGAKUAN
KEWENANGAN
Sertifikasi
Praktik
A Health Profession, as :
APOTEKER
 Medicine Experts, and
 Medicine best-Use Manager
“ two in one “ hibrida keakhlian :
 keakhlian tentang obat mulai dari bahan baku
sampai menjadi sediaan farmasi yang
memenuhi persyaratan keamanan, khasiat
atau kemanfaatan dan mutu.
 keakhlian memandu (guidance-counselingadvocate) penggunaan obat yang benar dan
baik oleh penderita sehingga tujuan terapi
tercapai
Pasal 1
Ketentuan umum
5. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker
dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.
13. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan
praktek kefarmasian oleh Apoteker.
Penjelasan PP.51
I. Umum
Tenaga Kefarmasian sebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi
pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan penting
karena terkait langsung dengan pemberian pelayanan, khususnya
Pelayanan Kefarmasian.
Pasal 35 Ayat (1)
Keahlian dan kewenangan Tenaga Kefarmasian dibuktikan dengan
memiliki surat izin praktik. Terhadap tenaga kesehatan di luar Tenaga
Kefarmasian juga dapat diberikan kewenangan melakukan Pekerjaan
Kefarmasian yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
UU KESEHATAN baru
Pasal
108
(1) Praktik kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk
pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan
obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(2) Ketentuan mengenai pelaksanaan praktik kefarmasian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 203
Pada saat Undang-Undang ini berlaku, semua peraturan pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.
PP 51 2009 PEKERJAAN KEFARMASIAN
Pasal 108
(1) Praktik kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk
pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan
obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(2) Ketentuan mengenai pelaksanaan praktik kefarmasian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 203
Pada saat Undang-Undang ini berlaku, semua peraturan pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.
UU KESEHATAN baru
PP 51 2009 PEKERJAAN KEFARMASIAN
stakeholder
Negara
UU.36 2009
KEAKHLIAN
PP.51
STANDAR
PENDIDIKAN
PROGRAM
PENDIDIKA
N
Kurikulum
PERGURUAN TINGGI
PENGAKUAN
komite ~ konsil
KEWENANGAN
PP.51
STANDAR
PROFESI
CHANGE
PP.51
SPO
STANDAR
PRAKTEK
NEEDS
Keputusan–Tindakan Apoteker
pharmaceutics
as Pharmacist
pharmaceuticals
Senyawa
Aktif
Farmasi
• Drug Design
• Delivery System
• Compounding
• Manufacture
Farmako
Terapi
• Prescribing
• Recording
• Care Plan
Patient
Client
• EDUCATION
• GUIDANCE
• COUNSELING
• ADVOCATION
Lingkup tanggung jawab pelayanan kefarmasian
1.Menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan
yang dibutuhkan masyarakat
2.Menjamin obat yang diberikan berkualitas, aman,
efektif dengan memperhatikan hak azasi serta
keunikan individu
3.Menjamin setiap orang atau masyarakat yang
menggunakan obat atau alat kesehatan dapat
menggunakan dengan cara yang paling baik dan
benar.
4.Bersama tenaga kesehatan lain bertanggung jawab
dalam menghasilkan keluaran terapi
FORMAT LAYANAN KEFARMASIAN
PRAKTEK
KEFARMASIAN
LICENSED
PHARMACIST
CPOB
UU
Kompetensi
Standar
Pelayanan
KINERJA
PROFESION
AL YANG
TERUKUR
PRAKTEK KEFARMASIAN
Ilmu …………… Farmasi
Etika …………… Komunikasi
Kepastian……………‘Hukum’
*
The Seven Stars of
Pharmacist
Care Giver
*
Decision maker
*
Communicator
*
*
teacher
Manager
*
leader
*
Long life learner
* RESEARCHER
Terima kasih
teruslah bersemangat
dalam belajar