Transcript E-Commerce

E-Commerce
dan E-Government
MATERI 11
E-Commerce
• Metodologi bisnis modern yang dapat memenuhi kebutuhan
organisasi, merchant dan konsumen dalam menekan biayabiaya yang harus dikeluarkan dengan disertai perbaikan mutu
barang dan jasa, serta peningkatan kecepatan service
delivery.
• Metodologi tersebut mengubah pola bisnis tradisional menjadi
pola bisnis modern dengan pemanfaatan Internet sebagai
media bisnis yang menjadi trend saat ini. Trend ini kemudian
dikenal dengan istilah Internet Commerce yang kemudian
menjadi Electronic Commerce (E-Commerce)
Definisi :

E-Commerce merupakan satu set dinamis
teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen,
dan komunitas tertentu melalui transaksi
elektronik dan perdagangan barang,
pelayanan dan informasi yang dilakukan
secara elektronik (David Baum, “Business Links”, Oracle
Magazine, No 3, Vol XIII, May/June 1999, pp. 36-44)
Kegiatan yang dapat dilakukan





Perdagangan online melalui Web
Transaksi online bisnis antar
perusahaan
Internet Banking
TV Interaktiv, Internet via TV
WAP
Keuntungan :






Revenue stream (aliran
pendapatan) baru yang mungkin
lebih menjanjikan
Meningkatkan pangsa pasar
Menurunkan biaya operasional
Melebarkan jangkauan
Memperpendek waktu produksi
Meningkatkan mata rantai
pendapatan
Jaringan infrastruktur Internet 1
Jaringan Infrastruktur Internet 2
Resiko E-Commerce






Kehilangan segi finansial secara
langsung karena kecurangan
Pencurian informasi rahasia yang
berharga
Kehilangan kesempatan bisnis karena
gangguan pelayanan
Penggunaan akses ke sumber oleh
pihak yang tidak berhak
Kehilangan kepercayaan dari komsumen
Kerugian-kerugian yang tidak terduga
Tipe-tipe situs di Internet
Situs Statis
Menampilkan informasi yang tidak memerlukan
updating secara teratur
Situs Database
Menampilkan Informasi yang selalu terbaru
dan terkini
Pembentukan E-Commerce
Electronic Document Interchange
Electronic Funds Transfer (EFT)
Electronic Data Interchange (EDI)
Marketing, advertising
Information sharing
Corporate
digital
Electronic
Commerce
library
Electronic
publishing
Sales, customer support
Collaborative work
E-Mail
Fax
Electronic messaging
Faktor pendorong kemunculan
keamanan E-Commerce



Kemajuan infrastruktur sistem
komunikasi
Meledaknya sistem perdagangan
global
Sistem perdagangan real time
Fungsi sistem keamanan
E-Commerce



Authentication (pembuktian keaslian)
Confidentiality (kerahasiaan)
Data integrity (integritas data)
Konsep Dasar Sistem Keamanan
Informasi




Confidential, menjamin informasi yang
dikirim tidak dapat dibuka atau diketahui
orang lain yang tidak berhak
Integrity, menjamin data masih utuh
sesuai aslinya
Availability, menjamin pengguna yang
sah mengakses informasi miliknya
Legitimate Use, menjamin bahwa
sumber tidak digunakan oleh yang tidak
berhak
Bidang-bidang yang diamankan :


Keamanan Komunikasi
Keamanan Komputer
Digabungkan dengan




Keamanan secara fisik
Keamanan personal
Keamanan administratif
Keamanan Media yang digunakan
Ancaman :






System Penetration
Authorization Violation
Planting
Communication Monitoring
Communication Tampering
Denial of Service
Safeguards :



Mencegah timbulnya ancaman
sebelum benar-benar terjadi
Meminimumkan kemungkinan
terjadinya ancaman tersebut
Mengurangi akibat yang timbul
karena ancaman yang sudah
terealisasi
Text
Ter Enkripsi
Text Biasa
Enkripsi
Konsep Kriptografi
Dekripsi
Text Biasa
SSL (Secure Socket Layer)

Adalah suatu sistem keamanan di
Internet yang lengkap, yaitu suatu
proses saat mentransfer informasi
antara dua komputer di Internet
dengan menggunakan teknik
enkripsi
Kriptografi adalah suatu bidang ilmu yang menggunakan
persamaan matematis untuk melakukan enkripsi
Aplikasi E-Commerce secara Umum


Business to business, sistem
komunikasi bisnis online antar
pelaku bisnis
Business to Consumer
E-Commerce – B2B
Certification
Authority
Karyawan di suatu organisasi yang
mengurusi masalah
procurement hingga pembayaran
Bea dan Cukai
Perpajakan
INTERNET
Jasa
Pengiriman
Asuransi
Barang
Institusi keuangan,
bank, credit card
Business
companies
customers
Global suppliers
E-Commerce B2C
Masalah yang dihadapi :








Pelanggan
Promosi
Barang dagangan
Pelayanan
Proses transaksi
Pengiriman
Analisis data pemasaran
Penampilan Web Site
E-Commerce – B2C

User/Card Holder : orang
yang akan membeli
secara on-line

Merchant : Perusahaan
yang akan menjual secara
on-line

Acquirer : lembaga
keuangan dari
perusahaan biasanya
Bank

Issuer : perusahaan yang
menerbitkan credit card

Certification Authority :
pihak ketiga yang netral
yang memegang hak
untuk mengeluarkan
sertifikasi kepada
pedagang, issuer dan
pemegang credit card
Konsep Jaringan
Corporate Network
Internet
Firewall
Enterprise
LAN
or
WAN
E-GOVERNMENT
Defenisi Teknologi Informasi

Information Technology (IT) is a broad subject
cencerned with technology and other aspects of
managing and processing information, especially in
large organization.
(http://www.wikipedia.org, Ensiklopedia. )

Teknologi Informasi adalah gabungan antara
teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi
dan jaringan data / informasi.
Makalah ini memberikan informasi tentang bagaimana
peningkatan pelayanan publik melalui penerapan eGovernment agar mampu meningkatkan efisiensi
penyelenggaraan pemerintahan, khususnya di Sumatera
Utara.
e-Government adalah satu produk teknologi informasi,
yakni merupakan sistem informasi layanan pemerintah
yang berbasis internet.
Internet adalah sebuah media informasi dan komunikasi
modern yang berbasis jaringan komputer global yang besar
dan terorganisasi yang menghubungkan hampir seluruh
bagian dunia sehingga semuanya dapat bertukar dan
berbagi pesan / informasi.
Teknologi informasi selalu digambarkan sebagai hasil
pemanfaatan teknologi komputer bagi kepentingan
penyiaran, telekomunikasi dan jaringan data.
Oleh karena itu, kini istilah teknologi informasi lebih sering
disebut menjadi teknologi informasi dan komunikasi atau
Information and Communication Technology (ICT).
Fakta menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemanfaatan
ICT di Indonesia tidak merata di setiap Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Perbedaan kesiapan daerah di dalam pelaksanaan
otonomi daerah menyebabkan dilakukannya inisiatif dan
inovasi pemanfaatan ICT guna tercapainya tujuan
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengikis
kesenjangan serta mengurangi kemiskinan.
ICT juga telah menjadi indikator penting dalam
pelaksanaan kegiatan pemerintahan, yang selanjutnya
dikenal sebagai e-Government, yang digunakan untuk:

mengukur perkembangan tingkat kesiapan dari masingmasing satuan kerja di lingkungan pemerintahan dalam
memanfaatkan dan menerapkan telematika untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengarahkan
kebijakan pengembangan bidang ICT dan sebagai
langkah awal dari tahapan dalam mewujudkan
pelayanan yang lebih baik.
ICT juga telah menjadi indikator penting dalam
pelaksanaan kegiatan pemerintahan, yang selanjutnya
dikenal sebagai e-Government, yang digunakan untuk:

mengukur perkembangan tingkat kesiapan dari masingmasing satuan kerja di lingkungan pemerintahan dalam
memanfaatkan dan menerapkan telematika untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengarahkan
kebijakan pengembangan bidang ICT dan sebagai
langkah awal dari tahapan dalam mewujudkan
pelayanan yang lebih baik.
Strategi Pemanfaatan ICT
dalam e-Government

Bagaimana menetapkan kriteria pelayanan publik
melalui e-Government

Bagaimana menempatkan posisi ICT dalam upaya
pencapaian pelayanan publik yang baik yang ditandai
dengan adanya tasnparansi, akuntabilitas, adil, efektif
dan dapat mengakomodasikan partisipasi seluruh
warga.
Strategi Pemanfaatan ICT
dalam e-Government
Penggunaan ICT di sebuah institusi pemerintahan bisa
berbeda-beda bergantung kepada kemampuan dan bidang
yang ada institusi itu sendiri.
Bisa jadi sebuah instansi pemerintahan setingkat pemerintah
provinsi menggunakan produk ICT hanya untuk keperluan
tertentu saja tanpa perlu mengembangkannya, misalnya
menggunakan ICT untuk bidang hukum, sastra, dan lain-lain.
Isu Utama Pemanfaatan e-Government

Bagaimana menetapkan kriteria pelayanan publik
melalui e-Government

Bagaimana menempatkan posisi ICT dalam upaya
pencapaian pelayanan publik yang baik yang ditandai
dengan adanya tasnparansi, akuntabilitas, adil, efektif
dan dapat mengakomodasipartisipasi seluruh warga.
Untuk menerapkan e-Government
institusi pemerintahan perlu
memperhatikan


Apa nilai tambah (value added) yang diperoleh
dengan adanya pemanfaatan ICT tersebut?
Apakah nilai tambah ini lebih besar dari nilai
investasi?
Apakah dengan adanya pemanfaatan ICT
tersebut kita menjadi lebih unggul dari segi
pelayanan publik atau justru malah
mempersulit akses publik terhadap instansi
pemerintahan?
Informasi dan Peningkatan Pelayanan Publik
Sumber Daya Manusia (SDM) selaku brainware merupakan faktor penentu
utama keberhasilan di bidang pengembangan e-Government tidak dapat
ditawar lagi, karena perannya yang sangat strategis akan sangat
menentukan tingkat keberhasilan dalam implementasinya.
Kesiapan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
yang cukup canggih saja belumlah cukup apabila tidak diimbangi dengan
dukungan brainware atau SDM yang memadai, karena posisi manusia
secara utuh dalam perannya sebagai perencana, pelaksana dan
pengendali serta pengevaluasi terhadap jalannya proses masih belum ada
yang menggantikannya.
Akses terhadap informasi membutuhkan ketersediaan infrastruktur
seperti telekomunikasi, listrik dan perangkat-perangkat komputer
(hardware dan software), serta penguasaan penggunaan komputer
(literasi komputer). Yang termasuk ke dalam kategori perangkat keras
(hardware) antara lain adalah komputer, terminal, maupun ponsel.
Sementara perangkat lunak (software) antara lain termasuk sistem
operasi, aplikasi, dan database. Literasi komputer dibutuhkan karena
mekanisme akses terhadap informasi elektronik ini membutuhkan
penggunaan komputer. Ketersediaan informasi terkait dengan jenis
informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu harus diidentifikasikan
kebutuhan primer manusia yang terkait dengan informasi. .
Konsep e-Government
e-Government refers to the use by government agencies of
information technologies (such as Wide Area Networks, the
Internet, and mobile computing) that have the ability to
transform relations with citizens, businesses, and other arms
of government. (World Bank Group)
Konsep e-Government
G to G
G to G
G-B, B-G
B to B
G-C, C-G
B-C, C-B
C to C
e-Government ini dapat diimplementasikan dalam
berbagai cara:



Penyediaan sumber informasi
Penyediaan mekanisme akses melalui kios
informasi yang tersedia di kantor pemerintahan
dan juga di tempat umum
Penyediaan e-Procurement
Manfaat e-Government:




Pelayanan servis yang lebih baik kepada
masyarakat
Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku
bisnis, dan masyarakat umum
Pemberdayaan masyarakat melalui informasi
yang mudah diperoleh
Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien
Implementasi e-Government pada pemerintahan daerah
Electronic Government (e-Government) saat selalu
mendapat perhatian karena dianggap dapat menjadi
pemacu dari penggunaan ICT.
Dikaitkan dengan otonomi daerah, maka kita akan
melihat bahwa peranan “Telematika” menjadi
penting bagi Pemerintah Daerah.
Penerapan Telematika dapat membantu Pemerintah
Daerah untuk meningkatkan kemampuan putra
daerah dengan kemudahan mendapatkan informasi
dari mana saja di seluruh dunia.
Sebagian bantuan dan konsultasi dapat dilakukan
melalui Internet tanpa perlu mendatangkan
konsultan asing. Jika dilihat dari sudut pandang ini,
maka penerapan Telematika secara politis menjadi
sangat penting.
Inisiatif e-Government di Sumatera Utara
Inisiatif e-Government di Sumatera Utara sudah
dimulai sejak beberapa waktu yang lalu, ini ditandai
telah
dibangunnya
beberapa
website
dari
pemerintahan daerah, seperti contoh tampilan
berikut ini.
Website Pemropsu www.pempropsu.go.id
Situs Bappeda Pemprop SU
Situs Kantor PDE Pemprop SU
Website Pemko Medan
Hambatan dalam Mengimplementasikan e-Government




Kultur berbagi belum ada.
Kultur mendokumentasi belum lazim.
Masih langkanya sumberdaya manusia yang
handal.
Tempat akses yang terbatas.
Inisiatif Masyarakat Dalam Mempercepat Implementasi eGovernment
Memperhatikan
beberapa
hambatan
dalam
implementasi e-Government seperti yang disebutkan diatas
maka dipandang perlu lebih memberdayakan peran aktif
masyarakat dalam mengimplementasikan e-Government.
Menyikapi hal tersebut ternyata sebagian dari
masyarakat telah mengambil peran aktif dengan melakukan
pendekatan dan bekerjasama dengan instansi pemerintah
untuk mengefektifkan pelayanan terhadap publik atas
beberapa kebijaksanaan pemerintah.
Salah satunya adalah Lembaga ”Information
Technology for Small and Medium Entreprises and
Cooperation” (Lembaga IT-SME), yang telah mulai
melakukan beberapa kegiatan pelayanan publik terutama
dalam konsultasi di bidang teknologi informasi kepada usaha
kecil dan menengah serta koperasi (UKMK).
Situs IT-SME
Lembaga ini secara aktif melakukan fungsi
penyebaran informasi dan komunikasi terhadap
masyarakat di bidang UKMK.
Kesimpulan


Langkah-langkah penerapan e-Government dapat ditingkatkan kepada
hal-hal yang lebih canggih seperti layanan transaksi (misalnya,
mendaftarkan perusahaan, membayar pajak, dan lain-lain) sampai ke
layanan pemilihan umum secara on-line. Namun untuk mencapai hal
ini harus segera dimulai dengan membangun sistem kecil terlebih
dahulu.
e-Government juga tidak hanya menjadi tanggung jawab dari
pemerintah saja. Masyarakat umum dapat membantu pemerintah
dalam hal mengumpulkan data dan mengorganisirnya (atau bahkan
ikut serta dalam meng-online-kannya). Tenaga teknis yang handal
dapat membantu pemerintah setempat dalam melakukan setup server
dan access point di berbagai tempat.
TERIMA KASIH