pendahuluan farmasetika

Download Report

Transcript pendahuluan farmasetika

FARMASETIKA DASAR I
1
Tujuan Perkuliahan
•
•
•
Memahami teori dasar farmasetika meliputi
pengertian resep, penulisan dan
pengelolaan resep; penggolongan obat;
perhitungan dosis
Memahami prinsip teknologi dan preparasi
sediaan padat, cair dan semi padat
Memahami jenis/bentuk sediaan farmasi
batasan; jenis; aplikasi
2
Pokok Bahasan
•
•
•
•
•
Resep; pengertian resep, penulisan,
kelengkapan,pengelolaan, aspek sosial,
penggolongan obat; perhitungan dosis
Prinsip dan teknik dasar pembuatan sediaan
farmasi
Peralatan dan perlengkapan dalam
pembuatan sediaan farmasi
Jenis dan macam sediaan farmasi
Pengenalan wadah dan etiket
3
Pendahuluan
• Farmasi berasal dari kata Yunani: Farmakon
yang artinya medika / obat.
• Farmasi adl ilmu yg mempelajari cara
membuat, mencampur, meracik,
memformulasi, mengidentifikasi,
mengkombinasi, menganalisis serta
menstandarkan obat & pengobatan juga
sifat-sifat obat beserta pendistribusian &
penggunaannya scr aman.
4
Pendahuluan
• Farmasetika adalah ilmu yg mempelajari ttg cara
penyediaan obat; meliputi pengumpulan, pengenalan,
pengawetan & pembakuan bhn obat-obatan; seni
peracikan obat; serta pembuatan sediaan farmasi mjd
btk ttt hingga siap digunakan sbg obat; serta
perkembangan obat yg meliputi ilmu dan teknologi
pembuatan obat dlm btk sediaan yg dpt digunakan &
diberikan kepada pasien
• Teknologi farmasi mrp ilmu yg membahas ttg teknik &
prosedur pembuatan sediaan farmasi dlm skala industri
farmasi termasuk prinsip krj serta perawatan &
pemeliharaan alat-alat produksi & penunjangnya serta
ketentuan CPOB.
5
Farmakope
• Buku resmi (ditetapkan secara hukum)
• Memuat standardisasi obat dan persyaratan,
identitas, kadar, kemurnian, metode analisis dan
resep standar sediaan farmasi
• Disusun
oleh
negara
masing-2
(sesuai
perkembangan kondisi alam dan IPTEK) ≈ FDA,
WHO
• FI, USP, BP, JP, NF
• FI Ed. I, II, III, IV
• Ekstra Farmakope 1974
• Buku lain : Formularium Nasional
6
FI; ketentuan umum
Tata nama memuat nama Latin & nama Indonesia, spt
contoh sbb :
Nama Latin
Indonesia
Sinonim
NamaKimia
Acidum
nicotinicum
Asam nikotinat niasin
As piridin-3karboksilat
Acidum
ascorbicum
Asam askorbat Vit C
3-okso-Lgulofuranolakton
Acidum
Asam
acetylsalycylicum asetilsalisilat
asetosal
2-Acetoxybenzoic
acid
7
FI; ketentuan umum
• Etanol; kadar atau persentase kemurnian (100%)
• Air; pengujian dan penetapan kadar (air yang
dimurnikan ≈ aquadest)
• Bahan tambahan; bahan dasar dan pelengkap
(penyalut, pewarna, penyedap, pembawa, dll)
utk
meningkatkan
stabilitas,
manfaat,
penampilan sediaan
• Tangas uap dan tangas air
• Indikator, bobot jenis, suhu (suhu kamar
terkendali, dingin, lemari pendingin & pembeku,
suhu sejuk, suhu kamar, hangat & panas).
8
FI; ketentuan umum
• Pernyataan : lebih kurang, penyaringan,
• Istilah kelarutan
sangat mudah larut
<1
mudah larut
1-10
larut
10-30
agak sukar larut
30-100
sukar larut
100-1.000
sangat sukar larut
1.000-10.000
praktis tidak larut
> 10.000
• Wadah
9
FI; ketentuan umum
Kadar larutan:
1. Lar volumetri
Molalitas (m); gram/1 kg
Molaritas (M); gram/1 liter
Normalitas (N); bobot ekivalen/1 liter
2. Persen
% b/b; gram/100 g larutan/campuran (u/
bhn padat, setengah padat)
% b/v; gram/100 mL larutan (u/ larutan, susp pdt,
atau gas dlm cairan)
% v/v; mL/100 mL larutan (u/ cairan dlm cairan)
10
11
12
13
14
15
Resep & Pelayanan
Resep
16
Resep
• Pengertian : Permintaan tertulis dari dokter
(umum/spesialis), dokter gigi, dokter
hewan kepada Apoteker untuk
membuatkan obat dalam bentuk sediaan
tertentu dan menyerahkan kepada pasien
• dr.umum/spesialis : tdk ada
pembatasan jenis obat yang diberikan
• drg. : jenis obat gigi
• drh. : obat untuk hewan
17
Ketentuan Resep
• Ditulis dikertas Resep menggunakan tinta
yang jelas terbaca
• Penulisan dalam bahasa latin (merupakan
bahasa baku untuk kedokteran dan farmasi
dan berlaku internasional)
• Resep yang mengandung Narkotika ditulis
terpisah, tdk boleh ada pengulangan (iter),
identitas pasien jelas tdk boleh m.i,tdk boleh
ditulis suc
• Prioritas pelayanan resep dgn memperhatikan
tanda yg ditulis di bagian kanan atas Resep;
cito, urgent (pelayanan segera) , PIM
(berbahaya bila ditunda)
18
Pelayanan
Pelayanan
R/
Promosi
dan
edukasi
Pelayanan
residential
19
Pelayanan resep
Skrining R/
Penyiapan obat
• Persyaratan
administrasi
• Kesesuaian
farmasetik
• Pertimbangan klinis
• Peracikan
• Etiket
• Kemasan obat yg
diserahkan
• Penyerahan obat
• Informasi obat
• Konseling
• Monitor penggunaan
obat
20
Persyaratan Administratif resep
•
•
•
•
Nama,SIP dan alamat dokter
Tanggal penulisan resep
Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
Nama,alamat,umur,jenis kelamin dan
berat badan pasien
• Nama obat,potensi,dosis,jumlah yang
diminta
• Cara pemakaian yang jelas
• Informasi lainnya
21
Ketentuan lain
• Jika permintaan obat lebih dari satu R/
dilembar Resep yang sama, maka
penulisan dipisahkan dgn tanda # dan
tiap R/ diparaf oleh dokter
22
Kesesuaian farmasetika
• Bentuk sediaan, dosis, potensi,
stabilitas, inkompabilitas, cara dan lama
pemberian
Pertimbangan klinis
• Adanya alergi, ESO, interaksi,
kesesuaian (dosis,durasi, jumlah obat
dll)
23
24
Aturan pakai yang sering ditulis
• Omni hora cochlear (o.h.c): tiap jam 1 sdm
• Omni bihora cochlear (o.b.h.c): tiap 2 jam 1
sdm
• Post coenam (p.c): sesudah makan
• Ante coenam (a.c): sebelum makan
• Durante coenum (d.c):pd waktu makan
• Mane (m):pagi2
• Ante meridiem (a.merid):sebelum tengah hari
• Mane et vesvere (m.et.ves):pagi & sore
• Ante nocte (a.n):sebelum tidur/malam
25
• Tempat yg sakit
– Pone aurem(pon.aur)
dibelakang telinga
– Ad nucham (ad nuch)
ditengkuk
• Pemberian obat
– In manum medici
(i.m.m): diserahkan dr
– Dain duplo (d.i.dulp):
berikan 2 x
– Iteratur ter : diulang 3
x
26
OBAT
• Pengertian Obat : suatu bahan kimia tunggal
atau campuran yang dimaksudkan untuk
digunakan sebagai menetapkan diagnosa,
mencegah, mengurangi, menghilangkan dan
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit
atau kelainan badaniah/rohaniah serta
memperindah badan atau bagian tubuh
manusia
27
• Pengertian Obat dalam Resep
- obat baku (bahan obat)
- obat jadi, adl obat dlm keadaan murni
atau campuran dlm btk serbuk, tablet, pil,
kapsul, suppos, cairan, salep, atau bbtl
lainnya yg scr teknis sesuai FI atau buku
lainnya yg ditetapkan pemerintah.
- obat paten, yaitu obat jadi dg nama
dagang yg terdaftar atas nama pembuat yg
diberi kuasa & dijual dlm bungkus asli dari
pabrik yg memproduksinya.
28
Lanjutan
- obat baru, yaitu obat2 yg berisi zat, baik
yg berkhasiat maupun yg tdk berkhasiat
spt lapisan, pengisi, pelarut, pembantu,
atau komponen lain yg blm dikenal
sehingga
tdk
diketahui
khasiat
&
kegunaannya.
- obat asli, yaitu obat yg didpt lsg dari bhn2
alamiah indonesia, diolah scr sederhana
berdsrkan pengalaman & digunakan dlm
pengobatan tradisional.
29
Lanjutan
- obat esensial, yaitu obat yg paling
banyak
dibutuhkan
untuk
yankesmasyg tercantum dlm DOEN
yg ditetapkan oleh Menkes RI.
- obat generik, yaitu obat dg nama
resmi yg ditetapkan dlm FI untuk
zat berkhasiat yg dikandungnya.
- campuran (komposisi dari dokter)
30
Kaedah Penulisan resep
• Penulisan satuan ; ≠ gr. ; g (gram), mg (miligram)
• Penulisan angka desimal dihindari (10 mg bukan
0,01)
• Penulisan nama obat harus jelas
• Kekuatan dan jumlah obat ditulis jelas; terutama jika
satu obat punya 2 kekuatan
• (mis. Tab.Valium 2 mg, 5 mg atau 10 mg)
• Aturan pakai dan jumlah obat ditulis dlm angka
romawi
• Dosis dihitung dengan tepat dan diperhitungkan
faktor individual pasien
• Perhatian terhadap hal-hal khusus yang harus
diberitahukan pada pasien
31
Susunan Penulisan Obat Pada
Resep
1.
2.
3.
4.
Remedium cardinale (senyawa utama dlm obat )
Remedium adjuvants (bahan penunjang obat utama)
Constituent/exipiens (bahan tambahan sebagai pengisi
atau pemebri bentuk sediaan akhir dan meningkatkan
volume obat); laktosa , amilum, talk, aquadest, vaselin
Corrigensia (bahan tambahan utk memperbaiki rasa,
warna dan aroma obat utama)
a. corigens saporis (rasa); sirup simplek, aqua mentha
pip
b. corigens odoris (aroma); oleum rosarum,
ol.menth.pip
c. corigens coloris (warna); karamel, karmin, yellow
32
RESEP RASIONAL : penulisan Resep dgn memperhatikan
beberapa aspek ilmu dan menggunakan falsafah sbb; obat
yang tepat, dosis tepat, bentuk sediaan yang tepat, waktu
tepat, penderita yang tepat
RESEP IRASIONAL :
• Memberikan “shotgun presription”; permintaan obat lbh
banyak pd satu R/utk indikasi yg sama (polifarmasi)
• Pemberian obat dlm jumlah yg banyak, kecuali utk penyakit
yg kronis
• Pemberian antibiotika yg tdk sesuai dengan aturan
pemakaian ( minimal 5-6 hari dan hrs dihabiskan)
33
Pelayanan Resep
• Apotek Rumah Sakit
- hanya melayani resep dari dokter RS yg bersangkutan
- kertas Resep hrs mencamtumkan dgn jelas identitas RS
serta bagian pelayanan fungsionalnya ( peny.dalam,
bedah, THT, mata, dll berikut identitas dokter penulis R/)
- kertas resep pribadi dokter (tempat praktek selain RS)
tdk bisa dilayani
• Apotek Umum
- apotek swasta dan melayani semua resep dokter
(praktek luar maupun RS)
- melayani penjualan obat bebas, obat bebas terbatas
34
Salinan Resep (apograph)
• Perlakuan sama dengan kertas resep asli dan memuat informasi
apotek meliputi; nama dan alamat, nama dan SIK APA (Apoteker
Pengelola Apotek), paraf APA, No dan tgl pembuatan R/, tanda det
(detur) utk obat yg telah diserahkan atau nedet utk obat yg belum
diserahkan
• Dapat diberikan atas permintaan dokter dan penderita
• Ketentuan pemberian kopi resep :
- ada tanda “iter” (pengulangan) dikertas resep asli
(tdk boleh diberikan salinan jika ada tanda n.i (ne iteretur)
- tidak mengandung bahan Narkotika, Psikotropika atau daftar G
pada resep asli
• Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis
resep, pasien bersangkutan, apoteker dan petugas kesehatan yang
berwenang
35
36
Pengelolaan Resep
• Resep yang telah dikerjakan disimpan
sesuai urutan No. dan tanggal pembuatan
• Resep mengandung Narkotika dipisahkan
dan digaris bawahi (warna merah)
• Resep disimpan selama ± 3 tahun, setelah
itu dpt dimusnahkan (dibakar atau cara
lain yang sesuai)
• Pemusnahan
Resep
diatur
menurut
ketentuan yang berlaku
37
Aspek Sosial mengenai resep
ASPEK LEGAL
• Diatur oleh Undang-undang dan Peraturan
Pemerintah
mengenai
kesehatan
dan
kefarmasian;
- UU No.23 thn 1992 tentang kesehatan,
-PerMenKes No.919/Menkes/per/X/1993,
- Kep.MenKes No.924/Menkes/per/X/1993,
- Kep. MenKes No.925/Menkes/per/X/1993,
- UU RI No.5 thn 1997,
- UU RI No.22 thn 1997
- PP No. 51 thn 2009
38
ASPEK ETIKA
• Etika kedokteran dan farmasi; kode etik
sesuai standar etika profesi
• Etika intra-profesi : antar sesama profesi
kesehatan, dokter-dokter, apoteker-apoteker
• Etika inter profesi : dokter-apoteker-tenaga
medis lain
ASPEK SOSIAL
• Memperhatikan kondisi ekonomi pasien
(pemilihan alternatif obat dgn harga yg
39
sesuai)
Penyerahan Obat
• Obat diserahkan dengan wadah sesuai dan
dilengkapi etiket yang memuat identitas
apotek (nama dan alamat apotekn, nama
dan SIK APA, nama dan juml.obat,
identitas pasien (nama, umur, jenis
kelamin), aturan pakai, tanda lain yang
diperlukan)
• Etiket warna putih : obat dalam
• Etiket warna biru : obat luar
40
Pengadaan, pengeloaan & penyerahan obat
- Diperoleh dari Pabrik Farmasi – PBF - apotek
lain/distributor yang sah
- Memenuhi standar sesuai ketentuan Farmakope dan
buku resmi lainnya
- Pemesanan berdasrkan Surat Pesanan yang diketahui
dan ditanda tangan APA
- Penyimpanan
dan
penyaluran
diatur
secara
administrasi
41
Penyimpanan Obat
• Dalam wadah yang sesuai dengan etiket dan label jelas
• Kondisi ruang penyimpanan diatur untuk mencegah
kerusakan obat karena udara, suhu, cahaya/ sinar
• Obat yang berbahaya/toksik disimpan dalam lemari
terkunci; narkotika
• Waktu kadaluwarsa obat dicantumkan pada wadah
Penulisan Obat pada Resep :
- Nama resmi obat (sesuai Farmakope dan buku resmi
lainnya; Acidum acetylosalicylicum
- Nama generik obat, atau yang umum dipakai
(INN/International Non-propietory Name; Acetosal,
Chloramphenicol
- Nama paten obat (sesuai nama dari industri); Aspirin42
(Bayer), Kemicetin (Carlo Erba), dll
DOSIS
Juml. Obat yang diberikan kpd penderita dlm
satuan berat (gram, mg,µg) atau satuan isi
(mL,L) atau unit lain
•dosis lazim
 Jumlah obat yg memberikan efek terapi
• dosis toksik
jumlah obat yg mengakibatkan keracunan
• dosis letal
jumlah
kematian
obat
yg
dapat
mengakibatkan
• dosis maksimal
jumlah obat yg masih aman diberikan dalam
takarannya
43
44
DOSIS
Faktor yang mempengaruhi dosis :
• Faktor obat;
 sifat fisika,sifat kimia, toksisitas, bentuk sediaan
• Cara pemberian obat;
oral, parenteral, rektal, vaginal, uretral,topikal,dll
• Faktor penderita;
umur, BB, jenis kelamin, ras, toleransi, dll
• Interaksi Obat;
fisik, kimia, farmakologi
- efek positif : memperpanjang efek kerja obat
- efek negatif : mengganggu penyerapan obat yg lain
45
DOSIS
• DOSIS DEWASA
• DOSIS ANAK :
perbdgn dosis dewasa :
- perbandingan usia (20-24 thn)
- perbandingan BB (70 kg)
- perbandingan LPT (1,73 m2)
berdasarkan ukuran fisik individual
- BB anak dlm kg
- LPT anak (m2)
- Rumus R.O. Mosteller
LPT =
 (cm) xBB(kg)
360
46
DOSIS
DOSIS ANAK :
- dinyatakan dalam sekian mg
per kg BB per hari
-dosis per kali, dgn membagi
dosis per hari  tdk melewati
DM
47
DOSIS
• DOSIS OBESITAS
BB 20% diatas BB ideal
Perbedaan antar obat (daya larut lemak)
dan distribusi obat dlm jar.lemak dan air
Deviasi besar dari komposisi tubuh
• DOSIS GERIATRI
Perubahan fisiologis dan patologis tubuh
- konsentrasi obat; ADME
- kecepatan absorpsi menurun
- perubahan mukosa GIT
48
DOSIS
Alat Penakar Dosis :
• sendok resmi (FI)
sendok makan ( C ) ~ 15 ml
sendok teh (c.th) ~ 5 ml
• wadah obat minum
• gelas obat (batasan garis tanda volume)
• obat minum tetes → penetes baku
( 1 ml = 20 gtt)
49
CARA PERHITUNGAN DOSIS
• Pemilihan dan penetapan dosis memang
tidak mudah karena harus memperhatikan
– Faktor penderita; meliputi umur, bobt badan,
jenis kelamin,LPT,toleransi,habituasi,adiksi,dan
sensitifitas serta kondisi pasien
– Faktor obat;sifat fisika kimia obat,sifat
farmakokinetik
– Faktor penyakit;meliputi sifat dan jenis
penyakit serta kasus penyakit
• Tdk ada aturan pokok mengenai
perhitungan dosis pada anak
50
Beberapa rumus perhitungan dosis
• Perhitungan dosis
• Perhitungan dosis
badan
• Perhitungan dosis
permukaan
• Perhitungan dosis
berdasarkan jam
berdasarkan umur
berdasarkan bobot
berdasarkan luas
dengan pemakaian
51
Perhitungan dosis berdasarkan umur
• Rumus young
• Rumus Fried
• Rumus Dilling
• Rumus Basteo
52
• Rumus Cowling
• Rumus Gaubius
0-1 tahun = ½ x dosis dewasa
1-2 tahun = 1/8 x dosis dewasa
2-3 tahun = 1/6 x dosis dewasa
3-4 tahun = ¼ x dosis dewasa
4-7 tahun = 1/3 x dosis dewasa
7-14 tahun = ½ x dosis dewasa
14-20 tahun = 2/3 x dosis dewasa
21-60 tahun = dosis dewasa
53
Perhitungan dosis berdasarkan bobot badan
• Rumus Clark (Amerika)
• Rumus Thremich-Fier (jerman)
• Rumus Black (Belanda)
54
Perhitungan dosis berdasarkan luas
permukaan
• Dari kumpulan kuliah farmakologi UI thn
1968
• Rumus Catzel
55
Perhitungan dosis dengan pemakaian berdasarkan
jam
• Menurut FI III
• Menurut Van Duin
Pemakaian sehari dihitung untuk 16, kecuali
antibiotika dihitung sehari semalam 24 jam.
56
Dosis maksimum gabungan
• Harus dihitung apabila terdapat 2 obat
atau lebih yang kerjanya searah dan
tidak boleh melampaui jumlah dosis
obat-obat tersebut
57
58
59
60
61
contoh
dr. Stevy
1
SIP. 123.10/12
Jl. Delima II/IV no 10 B, Jakarta
Timur Telp. 021-881960
Jkt, 12 sept 2012
R/
Aminophyllini
200 mg
Phenobarbital
10 mg
m.f.pulv. Dtd No. X
S 3 dd pulv 1
Pro : Ani (10 y)
2
dr. Stevy
SIP. 123.10/12
Jl. Delima II/IV no 10 B, Jakarta
Timur Telp. 021-881960
Jkt, 12 sept 2012
R/ Pulv. Doveri
80 mg
Codein Hcl
10 mg
m.f.pulv. Dtd No. XV
S t dd pulv 1
Pro : yuni (8 y)
62
• TM Aminophilin 500 mg/1,5 g
• TM Phenobarbital 300 mg/600 mg
Aminophillin
Phenobarbital
63
Contoh
3
dr. Stevy
SIP. 123.10/12
Jl. Delima II/IV no 10 B, Jakarta
Timur Telp. 021-881960
Jkt, 12 sept 2012
R/ Antalgin
coffein
CTM
Efedrin HCl
m.f.pulv. No. X
S 3 dd pulv 1
Pro : ratna (10 y)
2
500 mg
No.V
¼ tab
4
dr. Stevy
SIP. 123.10/12
Jl. Delima II/IV no 10 B, Jakarta
Timur Telp. 021-881960
Jkt, 12 sept 2012
R/ codein HCl
CTM
Efedrin HCl
PCT
m.f.pulv. No. X
S prn pulv. I
Pro : Yulizar (5 y)
15 mg
2 mg
2,5 mg
150 mg
64
tugas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Monografi Analgetik –
antipiretik
Monografi antibiotik
Monografi
antibakteri/jamur
Monografi Vitamin
Monografi anti inflamasi
Monografi steroid
Monografi
antitusif/ekspektoran
8. Simplisia
Daftar tabel DM/DL anak &
Dewasa :
9. analgetik-antipiretik
10. Antibiotik
11. antibakteri/jamur
12. Antinflamasi
13. Steroid
14. antitusif/ekspektotan
15. Penentuan BJ, bobot per
milliliter
16. Jarak lebur, jarak didih,
suhu lebur, suhu didih.
17. Wadah & suhu
18. air, tangas, etanol
65
Penggolongan obat
•
•
•
•
•
•
•
Menurut
Menurut
Menurut
Menurut
Menurut
Menurut
Menurut
tubuh
kegunaan obat
cara penggunaan obat
cara kerja obat
undang-undang
sumber obat
bentuk sediaan obat
proses fisiologis dan biokimia
66
• Menurut kegunaan
obat
– Untuk menyembukan
(terapeutic)
– Untuk mencegah
(prophylactic)
– Untuk diagnosa
(diagnostic)
• Menurut cara
penggunaan obat
– Pemakaian dalam
melalui oral
– Pemakaian luar
67
• Menurut cara kerja • Menurut undang-undang
– Narkotik, merupakan obat
obat
– Lokal : bekerja
dijaringan setempat
– Sistemik : obat
didistribusikan
kesuluruh tubuh
yang dibutuhkan dalam
bidang pengobatan dan
iptek serta dapat
menimbulkan
ketergantungan dan adiksi
– Psikotropik, obat yang
mempengaruhi sikap
mental, merangsang ata
menenangkan, mengubah
pikiran,perasaan/kelakuan
seseorang
68
– Obat keras, adalah
semua obat yang :
• Memiliki TM/DM atau
tercantum dalam
daftar obat keras
yang ditetapkan
pemerintah
• Diberi tanda lingkaran
bulat berwarna
merah dengan garis
tepi hitam&huruf K
yang menyentuh
garis tepi
• Semua obat,kecuali
dinyatakan
pemerintah tidak
mebahayakan
– Obat bebas terbatas,
obat keras yang dapat
diserahkan tanpa resep
dokter dalam bungkus
aslinya, kemudian diberi
tanda lingkaran bulat
berwarna biru dengan
garis tepi hitam serta
diberi tanda peringatan
(P No.1 s/d P No.6)
– Obat bebas, obat yang
dapat dibeli secara bebas
dan tidak
membahayakan si
pemakai, diberi tanda
lingkaran erwarna hijau
dengan garis tepi hitam
69
70
• Menurut sumber
obat
– Tumbuhan : kina,
digitalis
– Hewan : minyak
ikan, adeps lanae
– Mineral : sintetis :
kamfer, vitamin C
– Mikroba & fungi:
penicillin
• Menurut bentuk
sediaan obat
–
–
–
–
Padat
Setengah padat
Cair
Gas : aerosol
71
• Menurut proses fisiologis dan biokimia
tubuh
– Obat farmakodinamik, bekerja terhadap
host dengan jalan mempercepat atau
memperlambat proses fisiologi atau fungsi
biokimia didalam tubuh, misal :hormon,
diuretik
– Kemoterapeutik. Membunuh parasit dan
kuman didalam tubuh inang
– Diagnostik, yaitu obat yang dapat
membantu diagnosa
72