menutup-aurat-itu-wajib

Download Report

Transcript menutup-aurat-itu-wajib

MENUTUP AURAT
ITU WAJIB
KEPUTRIAN MIN MALANG I
JUM’AT, 15 PEBRUARI 2008
SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2007/2008
AURAT ?
(Buku : Jilbab, Pakaian Wanita
Muslimah
oleh M. Quraish Shihab)
• Bahasa Arab yaitu ‘aurah/awara artinya
hilang perasaan.
• Jika dikaitkan dengan mata berarti hilang
potensi pandangannya(buta).
• Jika dikaitkan dengan kalimat berarti
ucapan yang kosong dari kebenaran atau
tidak berdasar, atau ucapan yang buruk
dan mengundang amarah pendengarnya.
• Maka aurat dipahami sebagai sesuatu
yang buruk.
(Buku : Fiqih Wanita, Oleh :
Ibrahim Muhammad Al-Jamal)
Artinya : BARANG YANG BURUK
Yang dimaksud adalah :
Bahagian tubuh yang tidak patut
diperlihatkan kepada orang lain.
(Internet : Wikipedia Indonesia
ensiklopedia bebas berbahasa
Indonesia)
Aurat adalah bagian dari tubuh manusia
yang diharamkan untuk dilihat apalagi
dipegang, untuk wanita, seluruh tubuhnya
adalah aurat kecuali kedua telapak tangan
dan muka (pada penjelasan lain
seluruhnya adalah aurat kecuali alat
penglihatan), sedangkan untuk pria
adalah bagian pusar (perut) kebawah
hingga di bawah lutut.
DASAR HUKUM
Surat An-Nuur(24) ayat 30
Artinya :
• Katakanlah kepada orang laki-laki
yang beriman : “Hendaklah mereka
menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya; yang
demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka
perbuat”.
Surat An-Nuur(24) ayat 31
Artinya :
Katakanlah kepada wanita yang beriman :”Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah
suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau
budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan lakilaki yang tidak punya keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah
kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung.
HADIST
• Diriwayatkan : Al Bukhari dan Ibn Jarir dari
Aisyah r.a.
“Allah merahmati wanita-wanita Muhajirin yang
pertama, apabila turunnya ayat “Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kudung ke dadanya….”,
serta merta mereka mengoyakkan apa sahaja
kain (yang ada disekeliling mereka) lalu
bertudung dengannya.”
Hadist Shahih : Ibn Abi Hatim dan Abu Dawud dari
Safiyyah binti Shaybah :
Ketika kami bersama ‘Aisyah r.a., kami menyebut-nyebut
tentang kelebihan-kelebihan wanita Quraisy, lalu Aisyah
berkata : “Memang benar wanita Quraisy ada kelebihan,
tetapi demi Allah sesungguhnya aku tidak pernah melihat
wanita yang lebih baik daripada wanita Anshar dari segi
kekuatan iman dan pegangan mereka terhadap kitab Allah.
Apabila Allah turunkan ayat “Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung ke dadanya….” serta merta
suami-suami mereka pulang dan membacakan kepada
mereka apa yang Allah turunkan kepada mereka, anak
perempuan mereka, saudara perempuan mereka dan
semua kaum kerabat mereka, sehingga tiada seorang
perempuan pun daripada mereka melainkan bergegas
mencari apa saja kain yang ada di sekeliling mereka lalu
bertudung dengannya sebagai membenarkan dan
membuktikan iman kepada apa yang Allah turunkan, maka
jadilah mereka wanita-wanita yang bertudung bersama
Rasulullah SAW, seperti sekumpulan gagak hitam berada
atas kepala mereka.”
Riwayat Ibnu Hakim
“Saya bertanya :”Manakah dari aurat-aurat kami
yang boleh kami perlihatkan dan mana yang
tidak ?”
Maka jawab Nabi : “ Peliharalah auratmu, kecuali
terhadap istrimu atau hamba sahayamu”. Saya
bertanya pula : “Kalau orang-orang itu
berkumpul satu sama lain ?” Jawab beliau :
“Kalau kamu dapat agar tak seorangpun melihat
auratmu, maka jangan sampai melihatnya”.
Tanya saya pula : “ Kalau seorang dari kami
dalam keadaan sendirian ? “ Maka jawab beliau
pula : “Maka terhadap Allah – Tabaraka Wa
Ta’ala – sepatutnya orang lebih merasa malu
daripada terhadap sesama manusia.”
TANGGUNG JAWAB SIAPA ?
SELURUH UMAT
ISLAM YANG
SUDAH BALIGH