bab 12 MUSYARAKAH

Download Report

Transcript bab 12 MUSYARAKAH

B. AKAD MUSYARAKAH
PENGERTIAN
Akad Musyarakah adalah akad kerja
sama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu , dimana masingmasing pihak memberikan kontribusi
dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan dibagi berdasarkan
kesepakatan sedangkan kerugian
berdasarkan porsi kontribusi dana.
Akad Musyarakah adalah akad kerja
sama yang didasarkan atas bagi hasil,
Berbeda dengan Akad Mudharabah di
mana pemilik dana menyerahkan modal
sebanyak 100% dan pengelola dana
berkontribusi dalam kerja.
Musyarakah merupakan akad kerja sama
diantara para pemilik modal yang
mencampurkan modal mereka dengan
tujuan mencari keuntungan .
Dalam musyarakah, para mitra samasama menyediakan modal untuk
membiayai suatu usaha tertentu dan
bekerja bersama mengelola usaha
tersebut.
HIKMAH :
Dalam musyarakah terdapat, dapat
ditemukan aplikasi ajaran islam tentang
ta’awun /gotong royong,
ukhuwah/persaudaraan dan keadilan.
Keadilan sangat terasa ketika penentuan
nisbah untuk pembagian keuntungan
yang bisa saja berbeda dari porsi modal,
karena disesuaikan oleh faktor lain selain
modal misalnya ; keahlian, pengalaman,
ketersediaan waktu dan sebagainya.
Selain itu keuntungan yang dibagikan
kepada pemilik modal merupakan
keuntungan riil, bukan merupakan nilai
nominal yang telah ditetapkan sebelumnya
seperti bunga/riba. Prinsip keadilan juga
terasa ketika orang yang punya modal
lebih besar akan menanggung resiko
financial yang juga lebih besar.
AKAD
Untuk menghindari persengketaan
dikemudian hari, sebaiknya akad kerja
sama dibuat secara tertulis dan dihadiri
para saksi. Akad tersebut juga harus
mencakup berbagai aspek antara lain
terkait dengan besarnya modal dan
penggunaannya (tujuan), pembagian
kerja diantara mitra, nisbah yang
digunakan sebagai dasar pembagian laba
dan periode pembagian dan lain
sebagainya.
JENIS AKAD MUSYARAKAH
BERDASARKAN EKSISTENSI
SYIRKAH AL MILK ( Kepemilikan bersama )
Terjadi apabila dua orang atau lebih
memperoleh kepemilikan bersama atas suatu
kekayaan (asset). Misalnya dua orang atau
lebih mendapat warisan atas sebidang
tanah/rumah baik yang dapat dibagi atau tidak
dapat dibagi. Dalam hal ini, para mitra harus
berbagi atas harta kekayaan tersebut berikut
pendapatan yang dapat dihasilkannya sesuai
dengan porsi masing-masing sampai mereka
memutuskan untuk membagi atau menjualnya.
Untuk tetap menjaga kelangsungan kerja
sama, pengambilan keputusan yang
menyangkut harta bersama, harus
mendapat persetujuan semua mitra.
Dengan kata lain, seorang mitra tidak
dapat bertindak dalam penggunaan harta
bersama kecuali atas ijin mitra yang
lainnya.
SYIRKAH AL UQUD ( Kontrak )
Yaitu kemitraan yang tercipta dengan
kesepakatan dua orang atau lebih untuk
bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.
Setiap mitra dapat berkontribusi dengan
modal/dana dan atau dengan bekerja, serta
berbagi keuntungan dan kerugian. Syirkah jenis
ini dapat dianggap sebagai kemitraan yang
sesungguhnya, karena para pihak yang
bersangkutan secara suka rela berkeinginan
untuk membuat suatu kerja sama investasi dan
berbagi untung dan resiko.
Syirkah Al’uqud dapat dibagi menjadi sebagai
berikut :
SYIRKAH ABDAN
Adalah bentuk kerja sama antara dua
pihak atau lebih dari kalangan
pekerja/professional dimana mereka
sepakat untuk bekerja sama mengerjakan
suatu pekerjaan dan berbagi penghasilan
yang diterima.
Contoh : kerja sama antara tukang kayu
dan tukang batu
Para mitra mengkontribusikan
keahliannya tanpa menyetorkan modal,
hasil dari syirkah tersebut dibagi sesuai
kesepakatan mereka.
Dalam syirkah abdan, jenis keahlian yang
dimiliki para mitra dapat sama atau
berbeda, demikian juga waktu yang
dicurahkan atau lokasi kerja dapat sama
atau beda.
SYIRKAH WUJUH
Adalah kerja sama antara dua belah pihak
dimana masing-masing pihak sama sekali tidak
menyertakan modal, Mereka menjalankan
usahanya berdasarkan kepercayaan pihak
ketiga. Masing-masing mitra menyumbangkan
nama baik, reputasi, credit worthines, tanpa
menyetorkan modal.
Contohnya dua orang atau lebih membeli
barang tanpa modal atau dengan kredit, yg ada
hanyalah nama baik mereka dan kepercayaan
para pedagang thp mereka, dan keuntungan
yang diperoleh adalah u/ mereka.
Setiap mitra menjadi penanggung dan
agen bagi mitra yang lainnya, dengan
kata lain pembelian barang tersebut
ditanggung bersama. Keuntungan dibagi
kepada mitra berdasarkan kesepakatan
bersama.
SYIRKAH INAN
Adalah kerja sama dimana posisi dan
komposisi pihak-pihak yang terlibat
didalamnya adalah tidak sama, baik
dalam hal modal maupun pekerjaan.
Tanggung jawab para mitra dapat
berbeda dalam pengelolaan usaha.
Setiap mitra bertindak sebagai kuasa
(agen) dari kemitraan itu, tetapi bukan
merupakan penjamin bagi mitra usaha
lainnya. Namun demikian , kewajiban
terhadap pihak ketiga adalah sendirisendiri, tidak ditanggung secara bersamasama.
SYIRKAH MUFAWWADHAH
Adalah kerja sama dimana posisi dan
komposisi pihak-pihak yang terlibat
didalamnya adalah sama, baik dalam hal
modal, pekerjaan, agama maupun
keuntungan dan resiko yang akan
ditanggung. Masing-masing mitra
mempunyai kewenangan penuh untuk
bertindak bagi dan atas nama pihak yang
lain.
BERDASAR PSAK
MUSYARAKAH PERMANEN
Musyarakah permanen adalah
musyarakah dengan ketentuan bagian
dana setiap mitra ditentukan saat akad
dan jumlahnya tetap hingga akhir masa
akad.
Contoh : antara mitra A dan B, melakukan
akad musyarakah dengan menanamkan
asset masing-masing Rp. 20.000,- maka
sampai dengan ahir akad modal mereka
tetap Rp. 20.000,-
MUSYARAKAH MENURUN /
MUTANAQISAH
Musyarakah menurun adalah akad
musyarakah dimana bagian dana salah
satu pihak akan dialihkan kepihak yang
lain secara bertahap sehingga bagian
salah satu pihak seluruhnya akan menjadi
bagian pihak yang lain.misal, mitra A dan
B, melakukan akad musyarakah dengan
setoran modal awal masing-masing Rp.
20.000,-, seiring berjalannnya wakti pihak
A mengganti modal si B secara bertahap,
sehingga ahirnya modal B menjadi milik A
sepenuhnya.
SUMBER HUKUM AKAD MUSYARAKAH
Al-quran :
“ Maka mereka berserikat pada seprtiga “
( QS 4:12)
“ Dan sesungguhnya kebanyakan dari
orang-orang yang berserikat itu sebagian
mereka berbuat zalim kepada sebagian
yang lain kecuali orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh “ ( QS 38:24)
As-sunnah :
“ Pertolongan Allah tercurah atas dua
pihak yang berserikat, sepanjang
keduanya tidak saling berkhianat “
(HR Muslim )
RUKUN DAN KETENTUAN SYARIAH
Pelaku, terdiri atas para mitra
Objek musyarakah berupa modal dan
kerja
Ijab Kabul/Serah terima
Nisbah Keuntungan
Pelaku : para mitra harus cakap hukum
dan baligh
Objek Musyarakah :
Modal :
Modal harus tunai
Modal dapat berupa uang tunai, emas,
perak, asset, lisensi, hak paten, dsb
Bila non kas harus ditetapkan nilai
tunainya
Modal harus dicampur, tidak boleh
dipisah-pisah
Setiap mitra mempunyai hak untuk
mengelola asset kemitraan
Proyek yang dibiayai harus sesuai syariah
Kerja :
Kerja merupakan dasar akad musyarakah
Tidak dibenarkan bila salah satu pihak
tidak ikut serta menangani pekerjaan
Mitra yg posisi kerjanya lebih banyak
boleh minta tambahan keuntungan
Setiap mitra bekerja atas nama pribadi
atau mewakili mitranya
Para mitra harus menjalankan usahanya
sesuai syariah
Ijab Kabul
Adalah pernyataan dan ekspresi saling
rida/rela diantara pihak-pihak pelaku akad
yang dilakukan secara verbal, tertulis,
melalui korespondensi atau
menggunakan cara-cara komunikasi
modern.
Nisbah, Pembagian keuntungan sesuai
kesepakatan