TOR dan Rancangan Penelitianan

Download Report

Transcript TOR dan Rancangan Penelitianan

TOR (Term of Reference)
Merupakan Ketentuan pokok yang diajukan oleh pihak panitia penilai penelitian (pemesan
proyek) agar penelitian dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
Contoh Sistematika dan komponen TOR (1)
a. Summary (Ringkasan)
1. Judul penelitian
2. Ilustrasi pimpinan proyek
3. Ringkasan penelitian
4. Lokasi penelitian
5. Lamanya proyek penelitian
6. Biaya yang diperlukan
b. Latar belakang masalah
1. Hubungan penelitian dengan referensi-referensi dan hasil
penelitian sebelumnya
2. Permasalahan meliputi perumusan masalah dan pemaparan
latar belakang.
3. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian.
c. Deskripsi ilmiah proyek
1. Hipotesis
2. Tujuan penelitian
3. Rencana kerja
d. Deskripsi teknis proyek
1. Jadwal kerja
2. Personel proyek penelitian
1
Fungsi TOR:
1. Sebagai media dasar pembuatan usul penelitian.
2. Sebagai dasar pegangan untuk memperkuat kesepakatan kerjasama
Format TOR (2)
No
UNSUR
KETERANGAN
1
LATAR BELAKANG
Uraian Permasalahan dan Rumusan Permasalahan
2
TUJUAN
Uraian dari tujuan utama kegiatan, dimana diharapkan akan
ditemui pemecahan atau hasil yang diinginkan.
3
RUANG LINGKUP
Uraian mengenai batasan pekerjaan atau jenis kegiatan
(variabel) yang akan tercakup didalam kegiatan, tempat dan
waktu pelaksanaan
4
METODOLOGI
Uraian tentang cara atau pendekatan yang digunakan untuk
mencapai setiap tujuan yang telah ditetapkan
5
LUARAN (OUTPUT)
Output dapat berbeda untuk setiap kegiatan.
Contoh : Produk tertentu (termasuk bangunan fisik) atau
Laporan Penelitian/Kajian yang berisi Kebijakan, Saran,
Peraturan, Program Baru, Skema, Cara, Model, Metoda,
Proyeksi dll.
6
BIAYA
Perkiraan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk semua
kegiatan mulai dari Persiapan, Pengumpulan Data,
Penulisan Laporan, Seminar, Perbanyakan Hasil.
2
PENELITIAN PENGEMBANGAN KAWASAN TERPADU
BANDARA KATAPIANG DAN SEKITARNYA
1. LATAR BELAKANG
Bandara Kataping masa datang adalah pintu gerbang propinsi Sumatera Barat. Dengan
demikian kawasan sekitarnya harus disiapkan sedemikian rupa, agar pendatang atau
turis yang berkunjung tidak langsung melihat profil dan potret kemiskinan suatu bangsa.
Di lain pihak, masyarakat Kataping dan sekitarnya tidak pula menjadi penonton sebuah
kemajuan dan kemewahan yang jauh dari kehidupan mereka. Pemberdayaan SDM dan
SDA sekitar kawasan Bandara Kataping merupakan salah satu solusi dalam mengurangi
kecanggungan sosial dan physichological shocks lainnya, sebagai akibat lompatan
perubahan yang terjadi amat cepat, yaitu apabila pembangunan infra struktur Bandara
Kataping telah berhasil dilakukan.
Dalam kondisi sekarang, masyarakat kawasan Kataping dan sekitarnya masih berada
dalam kondisi belum berkembang. Sebagian besar adalah masyarakat yang mata
pencaharian utamanya adalah pertanian. Akan tetapi, produktivitas usahataninya masih
rendah, terutama disebabkan oleh sebagian lahan usahataninya marginal (lahan
gambut).
Pendekatan pengembangan wilayah terpadu merupakan salah satu syarat dalam
pembangunan yang lebih kondusif, efektif, efisien, dan akseleratif. Diharapkan hasil
penelitian ini dapat menjadi model atau acuan dalam pembangunan wilayah terpadu
sekitar Bandara Kataping atau model pengembangan wilayah lainnya (baca “Nagari”) di
Sumatera Barat.
3
2. TUJUAN
a. Merumuskan konsep pengembangan kawasan Bandara Kataping dan sekitarnya
melalui pendekatan
Penerapan Teknologi Terpadu, serta strategi implementasinya
yang lebih kondusif dan aspiratif.
b. Merumuskan strategi pembangunan kawasan sekitar Bandara Kataping dan sekitarnya,
sehingga dapat dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan baru di bidang ekonomi
berdasarkan potensi wilayah setempat.
3. RUANG LINGKUP
Kegiatan mencakup: 1) identifikasi profil SDA dan SDM kawasan Bandara Kataping dan
sekitarnya, yang mencakup lahan usaha, pekarangan, profil off farm, pendidikan, mata
pencaharian, produktivitas usaha; 2) pemahaman dan analisis Tata Ruang Kawasan
Bandara Kataping yang telah dibuat, selanjutnya mengkaitkannya dengan peluang
pengembangan lintas sektor, 3) Menyiapkan matrik lintas program/kegiatan/
Dinas/Instansi, 4) menyiapkan time schedule kegiatan 3-5 tahun, terutama skenario
prioritas kegiatan/program yang harus dimulai ditahap awal,dan tahun berikutnya, 5)
Menentukan teknologi tepat guna yang diperlukan, mekanisme sosialisasi dan
mekanisme koordinasi, serta pengawalan teknologi; 6) Pentahapan prioritas
pengembangan antar wilayah sekitar Bandara Kataping.
4
4. METODOLOGI
Metoda yang digunakan meliputi: 1) Desk study terhadap referensi yang
berkaitan dengan Rencana Tata Ruang Bandara Kataping, serta
referensi tentang profil SDA dan SDM kawasan Bandara Kataping dan
sekitarnya, 2) Analisis program/kegiatan Dinas/Instansi yang diisyaratkan dan disajikan dalam Propeda, Repetada, dan Renstra
Dinas/Instansi, 3) pengumpulan data/informasi dalam bentuk survey
terstruktur dan Rapid Rural Appraisal (RRA), yang melibatkan
Dinas/Instansi, pengambil kebijakan, masyarakat, dan nara sumber
yang memahami konsep pembangunan Wilayah.
5.
LUARAN
Keluaran dari kegiatan ini adalah: 1) Rancangan Program/kegiatan lintas
Dinas/Instansi antar wilayah sekitar wilayah Bandara Kataping yang perlu
dilakukan sesuai dengan pentahapan prioritas, yang dijabarkan kedalam
Agenda Program Tahunan, 2) Mekanisme koordinasi, sosialisasi, dan
pengawalan teknologi, 3) Kompilasi Teknologi Tepat Guna sesuai sosio
ekosistem setempat.
6.
BIAYA
Untuk melaksanakan kegiatan ini Badan Penelitian dan Pengembangan
Propinsi Sumatera Barat mengalokasikan dana sebesar Rp. 67.800.000,(Enam puluh tujuh juta delapan ratus ribu rupiah)
5
Fungsi Usul Penelitian
Media komunikasi antara penyelenggara penelitian dengan pihak pemesan proyek.
Pedoman bagi peneliti untuk melaksanakan kegiatan peneliti yang bersangkutan.
Sebagai suatu dokumen atau media ajar bagi peneliti atau pun bagi pihak-pihak lain
4 karakteristik yang harus ada dalam studi agar dapat dipercaya (reliable) dan valid:
1. Naturalistic setting
Studi haruslah dijalankan dalam lingkungan yang normal
2. Clear cause and effect
Keterkaitan sebab akibat yang jelas
3. Unobtrusive and valid measurement
Ukuran–ukuran yang valid dan sederhana
4. Realistic
Pertimbangan ketersediaan waktu, uang, personel penelitian haruslah di ungkapkan
secara hati-hati
6
Anggaran Biaya Penelitian
1. Honorarium
a. Ketua peneliti
(Rp 150.000x6bulan x1orang)
b. Anggota peneliti (Rp 50. 000x6bulanx2orang)
c. Tenaga lapangan (Rp 10.000x30harix10orang)
d. Tenaga Laboratorium (Rp 50.000x6bulanxx5orang
Jumlah biaya
Rp 900.000,RP 600.000,Rp 3.000.000,Rp 1.500.000,Rp 6.000.000,-
2. Bahan dan peralatan
a. Bahan habis
b. Alat habis
c. Sewa alat
Jumlah biaya
Rp 5.000.000,Rp 1.000.000,Rp 3.000.000,Rp 9.000.000,-
3. Perjalanan
a. Biaya perjalanan(PP)
(Rp 350.000x23)
b. Transpor lokal (Rp 5.000.000x30x10)
c. Lumpsum dan akomodasi
(Rp 50.000x30x10)
Jumlah biaya
Rp 8.050.000,Rp 1.500.000,Rp15.000.000,Rp 24.550.000,-
4. Laporan penelitian
a. Penggandaan laporan (Rp 15.000x25)
b. Pengiriman (Rp 5.000x20)
Jumlah biaya
Rp 375.000,Rp 100.000,Rp 475.000,-
5. Seminar
a. Konsumsi (Rp 5.000.000,-x75)
b. Penyelenggaraan
Jumlah biaya
Jumlah sementara
Rp 375.000,Rp 1.500.000,Rp 475.000,Rp 1.900.000,-
6. Biaya lain-lainya
JUMLAH BIAYA
Rp 4.190.000,Rp 46.090.000,-
7
Diagram Jadwal Penelitian
Waktu Pelaksanaan
Jenis Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Persiapan
Pengumpulan data
Pengolahan
Analisis, Interpretasi
dan draft
Seminar
Laporan Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
***
*******
************
*************************
***
*******
8