Transcript 6 - FP UNS

KOMPETENSI
Mahasiswa memahami, mengetahui, membedakan dan
mengaplikasikan Manajemen Kualitas Pangan yang meliputi
Asuransi Kualitas, Kontrol Kualitas, Keamanan Pangan dan
Pengawasan Pangan
PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional, 1995. Kumpulan Naskan SNI Produkproduk Daging dan Susu. BSN, Jakarta.
Luning, P.A., S.J. Marcelis and W.M.F. Jongen, 2002. Food Quality
Management: A Techno-managerial Approach. Wageningen Press,
Wageningen, Netherland.
Adi Magna Patriadi N. Produksi Ternak FP-UNS
Managerial
Approach
Tecnological Facts
Techno-managerial
Approach
Technological
Aspects
Technology
Management
Approach
Technological
Approach
Technological
Approach
Managerial
Approach
Management
Aspects
Management
Facts
PENGERTIAN DASAR:
1. Kualitas  mutu yang sangat baik
2. Kontrol Kualitas  cara yang digunakan untuk
mengidentifikasi suatu permasalahan dengan
asuransi kualitas untuk menentukan kualitas akhir
yang diinginkan
3. Asuransi Kualitas  fungsi strategi manajemen
yang digunakan untuk menetapkan kebijaksanaan
yang berhubungan dengan kualitas yang efektif
untuk diterapkan
4. Manajemen Kualitas  semua aspek proses mulai
dari proses produksi sampai konsumen
Quality Strategy and Policy
Quality Design
Quality
Improvement
Quality Control
Quality
Assurance
QUALITY ASSURANCE
Produk yan dijamin keamanannya dan dapat diterima konsumen
Suatu kontrol yang digunakan untuk menetapkan /metodologi untk mengetahui
HACCP (Hazzard Analysis and Critical Control Point)
FOOD HAZZARD:
CRITICAL CONTROL POINT:
Mikrobia yang berbahaya,
Kontaminasi bahan kimia,
Kontaminasi materi asing
Tahap pemrosesan bahan
pangan menjadi produk jadi
 parameter tertentu
USDA
(Amerika)
CODEX ALIMENTARIUS
(FAO & WHO)
SNI
(Indonesia)
DEFINISI: Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda
lain yang dapat mengganggu, merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia (UU No. 7 tahun 1966)
KRITERIA AMAN: (Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1993)
Mikroorganisme
Kaidah Agama
Komposisi Gizi
Kontaminasi Bahan Kimia Berbahaya
(Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya)
Penyediaan pangan cukup dengan standarisasi mutu
dan keamanan pangan
Pembangunan Pangan dan Gizi Terpadu
Ketersediaan pangan
(food avaibility)
Ketahanan pangan
(food security)
Keamanan pangan
(food safety)
MAKANAN
KONSUMEN
KRITERIA PRODUK
Aman, mutu tinggi, ukuran seragam,
ketersediaan terjamin, ramah
lingkungan
PENGAWASAN
1. Peningkatan sistem pengawasan makanan,
mutu dan keamanan pangan
2. Penerapan cara produksi yg baik dlm
pengolahan pangan
3. Kegiatan pendidikan kepada penjual pangan
dan masyarakat konsumen tentang cara
penanganan makanan yang baik
FOOD CONTROL SYSTEM
KETERLIBATAN
Pemerintah, industri
& masyarakat
Peraturan UU sebagai Dasar Hukum sistem pengawasan
makanan
Lembaga Pengawas dan Tenaga Pengawas sebagai Pelaksana
dan Pengawas makanan dari rantai produksi sampai ke
konsumen
Laboratorium untuk menguji makanan sebagai penunjang
sistem pengawasan dalam menganalisis sampel produk
Industri Makanan (importir, distributor, gudang penyimpanan,
industri restoran & jasa boga) sebagai obyek pemeriksaan dan
dibimbing petugas pengawas
Konsumen sebagai pemanfaat makanan  melindungi
makanan sesuai standar mutu dan kesehatan
DEPKES
DITJEN POM: Legislasi, perijinan, pengawasan, regristasi dan standarisasi
DEPTAN
DITJEN Tanaman Pangan: Monitor hama penyakit, regristasi pestisida, pest
kontrol dan weed kontrol
DITJEN Peternakan Sub Dir KESMAVET: Penanganan RPH, penanganan
daging dan susu segar, pengendalian obat dan residu pada ternak
DITJEN Perikanan: Produk ikan dan hasil laut ekspor
DEPERINDAG
Perdagangan Dir. Standarisasi & Pengendalian Mutu: Pengendalian mutu
komoditi pangan, analisis kimia, mikrobiologi & fisik
Perindustrian: Penanganan insudtri pangan besar & kecil 
mempertimbangkan dan memberi ijin prousen pangan
Melindungi masyarakat terhadap pangan
yang tidak memenuhi standar dan
persyaratan kesehatan
Meningkatkan mutu pangan
Mencegah kompetisi yang tidak jujur dalam
perdagangan
Meningkatkan ekspor produk pangan
1. Standarisasi dan legislasi makanan  UU Pangan
2. Pengkajian dan evaluasi mutu dan keamanan pangan sebelum diedarkan (regristasi) dan setelah
diedarkan (monitoring)
3. Sampling dan uji laboratorium
4. Peningkatan SDM pengawas makanan/jasa boga dan analis makanan secara kuantitas dan kualitas
5. Pemeriksaaan sarana produksi dan distribusi  pengawasan label dan periklanan
6. Pemberian informasi dan pemberdayaan masyarakat (LSM, Ormas, Organisasi Profesi, Asosiasi
Makanan)
7. Bimbingan dan pembinaan industri makanan (pedoman higienis produk olahan, fasilitasi cara produksi
yang baik dan HACCP untuk industri makanan)
8. Penelusuran dan penanggulangan kasus keracunan
9. Penyidikan kasus khusus
10. Kerjasamam lintas program, sektoral, regional dan internasional
Peringatan secara tertulis
Larangan mengedarkan untuk sementara dan
atau perintah untuk menarik produk pangan 
pemusnahan produk, pemrosesan kembali,
pelabelan kembali
Pencabutan nomer pendaftaran/regristasi