PERTEMUAN 5 Pengertian APBN  APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara merupakan sebuah daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara.

Download Report

Transcript PERTEMUAN 5 Pengertian APBN  APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara merupakan sebuah daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara.

PERTEMUAN 5
Pengertian APBN
 APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara
merupakan sebuah daftar sistematis dan
terperinci yang memuat rencana penerimaan
dan pengeluaran negara selama satu tahun
untuk membiayai kegiatan-kegiatan pemerintah
yang bersangkutan.
Pengertian APBD
 APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
merupakan sebuah daftar sistematis dan
terperinci yang memuat rencana penerimaan
dan pengeluaran daerah selama satu tahun.
Tujuan Penyusunan APBN
 Mengatur pembelanjaan negara dari
penerimaan yang direncanakan supaya
dapat mencapai sasaran yang
ditetapkan, antara lain untuk
menciptakan pertumbuhan ekonomi dan
kemakmuran masyarakat
Tujuan Penyusunan APBD
 APBD disusun dengan tujuan untuk mengatur
pembelanjaan daerah dari penerimaan yang
direncanakan suoaya dapat mencapai sasaran
yang ditetapkan, antara lain untuk
menciptakan pertumbuhan ekonomi dan
kemakmuran masyarakat
Fungsi APBN & APBD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Fungsi Otorisasi
Fungsi Perencanaan
Fungsi Pengawasan
Fungsi Alokasi
Fungsi Distribusi
Fungsi Stabilisasi
Penyusunan APBN
Pada saat APBN disusun setidaknya terdapat enam
sumber ketidakpastian yang berpengaruh besar
dalam penentuan volume APBN baik sisi
pendapatan maupun belanja. Sumber ketidakpastian
itu antara lain harga minyak bumi di pasar
internasional, kuota produksi minyak mentah yang
ditentukan oleh OPEC, pertumbuhan ekonomi,
inflasi, suku buinga, nilai tukar rupiah terhadap
Dollar.
Pemerintah lalu menetapkan angka-angka asumsi
atas sumber ketidakpastian tersebut sebagai dasar
penyusunan RAPBN.
Tujuan Perubahan Format & Fomat Baru APBN
Sejak tahun 2003 Indonesia tidak menggunakan
konsep anggaran berimbang tetapi menggunakan
konsep anggaran surplus/defisit. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan belanja negara melalui
minimalisasi duplikasi rencana kerja dan
penganggaran dalam belanja negara, dan
meningkatkan keterkaitan antara keluaran dan
hasil. Selain itu perubahan format anggaran
juga untuk klasifiikasi yang digunakan secara
internasional.
Lanjutan…
Sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2003 format
APBN yang baru mengalami perubahan dari Taccount menjadi I-account. Sistem
penganggaran belanja negara secara implisit
menggunakan sistem unified budget dimana
tidak ada pemisahan antara pengeluaran rutin
dan pembangunan, sehingga klasifikasi menurut
ekonomi akan berbeda dari klasifikasi
sebelumnya.
Komposisi APBN
Pendapatan negara dan hibah:
1.
•
Penerimaan Dalan Negeri :
a.




b.







•
Penerimaan non migas :
Pajak
Bea Masuk
Cukai
Retribusi
Penerimaan Non Migas :
Keuntungan perusahaan negara
Denda atau sita
Pencetakan uang
Pinjaman
Sumbangan &hibah
Penyelenggaraan undian berhadiah
Penerimaan Hibah
Lanjutan …
2.
Belanja Negara :
•
Belanja Pemerintah Pusat
Belanja untuk Daerah
•
Dana bagi hasil :
•
3.
Dana Perimbangan :


Pajak
Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Dana alokasi umum
Dana alokasi khusus
•
•
4. Surplus/Defisit Anggaran
5. Dana otonomi khusus dan dana penyesuaian
6. Pembiayaan:
•
•
•
•
Sisa lebih perhitungan anggaran daerah
Penerimaan pinjaman daerah
Dana cadangan daerah
Hasil penjualan kekayaan daerah ang dipisahkan