Kuliah 5 : Media Komunikasi Massa

Download Report

Transcript Kuliah 5 : Media Komunikasi Massa

Media
(Komunikasi) Massa
Komunikasi Massa
Beberapa Pengertian
• Istilah media massa merujuk pada alat atau cara
•
terorganisir untuk berkomunikasi secara terbuka
dan dalam jarak jauh kepada banyak orang
(khalayak) dalam jarak waktu yang ringkas.
Media massa bukan sekadar alat semata-mata
tetapi juga institusionalisasi dalam masyarakat,
sehingga ada proses pengaturan terhadap alat
itu oleh warga masyarakat melalui kekuasaan
yang ada maupun melalui kesepakatankesepakatan lain.
Media Cetak
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Unsur reproduksi utama: simbol verbal, gambar dan warna
Portable: relatif nyaman dibawa ke mana-mana
Bisa dibaca dimana saja dan berulang-ulang
Unsur umpan balik: verbal (surat pembaca, kritik) dan
nonverbal (penjualan)
Sumber kehidupan: iklan dan penjualan (eceran maupun
langganan);
Isi utama bersifat informatif;
Berfungsi sebagai public sphere;
Relatif bebas dari regulasi (kontrol melalui peraturan)
Urban/perkotaan
Media Audio
• Unsur reproduksi utama: suara
• Secara relatif bisa dibawa ke mana-mana
• Tidak dapat didengar kembali (sekali
•
•
•
dengar)
Bersifat serempak (laporan langsung)
Menggunakan unsur umpan balik: verbal
dan nonverbal
Kehidupannya ditunjang oleh iklan
Media Audio-Visual
• Unsur reproduksi utama: verbal, gambar, warna, suara dan
•
•
•
•
•
•
•
gerakan
Tidak bisa dibawa ke mana kita suka
Tampilan pesan sekilas, sehingga cepat berlalu (tidak bisa
direview)
Bersifat serempak
Umpan balik: verbal dan nonverbal
Kehidupannya ditunjang: iklan, iuran, subsidi pemerintah;
Karakter publik dan pengaturan yang ketat (regulated
media)
Berisi aneka ragam bentuk informasi (berita, hiburan,
pendidikan dll)
Pertumbuhan Media Massa
• Tahap Elite: Media dikonsumsi oleh sebagian kecil
anggota masyarakat (hanya sebatas kelompok elite)
mengingat:
 Tingkat kemakmuran yang masih rendah (daya beli
terbatas, orang baru terfokus memenuhi kebutuhan
primernya, sementara konsumsi media termasuk dalam
pemenuhan kebutuhan tersier)
 Tingkat pendidikan yang masih rendah, sehingga
kemampuan membaca (untuk media cetak) masih
terbatas.
 Pembangunan infrastruktur yang masih terbatas
Pertumbuhan Media
• Tahap Populer: Media sudah dikonsumsi oleh
mayoritas anggota masyarakat. Ini terjadi di negaranegara maju seperti Jepang, Amerika Serikat, Australia
dan sebagainya. Ini dimungkinkan karena:
 Tingkat kemakmuran penduduk yang sudah begitu tinggi
 Tingkat pendidikan rata-rata penduduk juga relatif tinggi
Tahap ini ditandai adanya populer press yang antara lain
didukung oleh adanya pembangunan infrastruktur teknis
seperti jaringan transportasi (jaringan kereta api), dan
adanya Undang-undang Pendidikan yang memberi
kesempatan pendidikan secara massal.
Pertumbuhan Media
• TAHAP TERSPESIALISASI: Media dikonsumsi oleh
segmen penduduk yang terfragmentasi dan
terspesialisasi dari penduduk secara keseluruhan. Ada
empat faktor, menurut Merrill dan Lowenstien (1979),
yang mempengaruhi pertumbuhan ini:
 Pendidikan Tinggi: semakin tinggi tingkat pendidikan semakin
terspesialisasi bidang yang dipelajari.
 Affluence (kemakmuran): Semakin makmur suatu masyarakat,
semakin banyak konsumsi kebutuhan tersier yang dapat dilakukan.
 Leisure time (waktu luang): konsumsi media berkaitan dengan
waktu luang yang dimiliki. Masyarakat yang sudah makmur memiliki
waktu luang yang lebih besar.
 Ukuran Penduduk: harus ada sejumlah besar khalayak yang secara
substansial mampu menghidupi sebuah media.
Perkembangan Media
Indonesia
1999
No
1
Media Massa
Media Cetak
a. Suratkabar
b. Tabloid
c. Majalah & SKM
d. Bulletin
2
Stasiun Televisi
3
Stasiun radio
Sumber: Leo Batubara, 2005
Perusahaan
Media
289
886
491
11
TVRI + 5
Swasta +
5 ijin baru
RRI + 1.100
Radio swasta
2002
Tiras (dl jt-an
Eks)
4,8
6,9
4,1
n.a
30 jt
Pesawat
TV
32,3 jt
radio
Perusahaan
Media
Penetrasi
192
278
222
3
11%
50
80%
1.100
90%
Faktor Pendorong
Pertumbuhan Media
•
•
•
•
•
Politik: pertumbuhan media di suatu negera ditentukan
pertama-tama oleh kebijakan pemerintah.
Ekonomi: konsumsi media dipengaruhi daya beli yang
dimiliki anggota masyarakat.
Kultural: media massa (terutama media cetak)
membutuhkan kemampuan baca tulis.
Geografis: jumlah penduduk dan luas wilayah ikut
menentukan pertumbuhan media massa di suatu
negara
Infrastruktur teknis: adanya infrastruktur teknis untuk
masing-masing media ikut mempengaruhi
pertumbuhan media.
Pertumbuhan Media di
Indonesia
• Pers (umum) mengalami stagnasi pertumbuhan
•
•
•
•
oplah sejak reformasi 1998
Pertumbuhan pers terspesialisasi sangat pesat
untuk mengisi ceruk pasar kelas atas
Perkembangan media elektronik relatif cepat
setelah reformasi
Tiras suratkabar harian di Indonesia terendah
dibanding beberapa negara di Asia
Perusahaan pers Indonesia jatuh bangun dan
rata-rata berumur pendek
STRUKTUR SOSIAL DAN AKSES MEDIA
AKSES TERHADAP MEDIA
Kaya Media
Elite
Kelas Menengah
Miskin
media
Massa
STRUKTUR SOSIAL