Pertemuan ke-2 Materi MPMBS Selasa 6 Februari

Download Report

Transcript Pertemuan ke-2 Materi MPMBS Selasa 6 Februari

OLEH:
Dra. Midawati, M.Pd
KELUARGA RAHMANA HERRY
LATAR BELAKANG
Tiga Faktor penyebab mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan
secara Merata:
1. Kebijakan Penyelenggara pendidikan nasional menggunakan
Education Production Function.
Perhatian hanya pada input, kurang memperhatikan proses.
2. Penyelenggaraannya dilakukan secara birokratik-sentralistik
3. Minimnya partisipasi masyarakat( hanya dukungan dana saja),
bukan pada proses pendidikan( pengambilan keputusan, monitoring,
evaluasi dan akuntabilitas).
 Upaya yang dilakukan:
MPMBP
MPMBS
 PENGERTIAN
MPMBS:
Model manjemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada
sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang
melibatkan secara langsung semua warga sekolah(guru, siswa, kepala
sekolah, karyawan, orang tuasiswa, dan masyarakat).
TUJUAN MPMBS:
1. meningkatkan mutu melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah dalam mengelola dan Memberdayakan
sumber daya yg ada.
2. meningkatkan kepedulian warga sekolah dan
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
melalui pengambilan keputusan bersama
3. meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada
orang tua, msyarakat dan pemerintah tentang mutu
sekolahnya
4. Meningkatkan kompetisi yang sehat antara sekolah
tentang mutu pendidikan yang akan dicapai
ALASAN DITERAPKANNYA MPMBS:
1. Sekolah lebih mengetahui SWOT bagi dirinya
hingga dapat dioptimalkan pemanfaatan
sumber daya yg ada untuk kemajuan sekolah
2. Sekolah lebih mengetahui lembaganya,
khususnya input pendidikan yang akan
dikembangkan dan di daya gunakan dalam
proses pendidikan sesuai dengan kebutuhan
tingkat perkembangan peserta didik
3. Pengambila keputusan yang dilakukan sekolah
lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan
sekolah karena pihak sekolahlah yang paling
tahu apa yang terbaik bagi sekolahnya.
Lanjutan……
4. Penggunaan sumber daya pendidikan lebih
efektif dan efisien bilamana dikontrol oleh
masyarakat setempat
5. Keterlibatan semua warga sekolah dan
masyarakat dalam pengambilan keputusan
sekolah menciptakan transparansi dan
demokrasi yang sehat
6. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu
7. Berkompetisi yang sehat
8. Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi
masyarakat dan lingkungan yang berubah
dengan cepat.
LANDASAN YURIDIS
1. UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
2. UU Nomor 25 tahun 2000 tentang program pembangunan
nasional tahun 2000-2004 pada bab VII tentang program
pembangunan bidang pendidikan , khususnya sasaran (3)
yaitu” terwujudnya manajemen pendidikan yang berbasis
pada sekolah dan masyarakat(school/community based
management).
3. Kepmendiknas No.44 tahun 2002 tentang pembentukan dewan
pendidikan dan komite sekolah.
4. Kepmendiknas No.87 tahun 2004 tentang standar akriditasi
sekolah khususnya MBS.
5. PP Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
khususnya tentang standar pengelolaan sekolah yaitu MBS.
SEKOLAH SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Sekolah sebagai sebuah sistem tersusun dari
komponen; konteks, input, proses, out put dan out
come.
1. Konteks( eksternalitas yang berpengaruh
terhadap penyelenggaraan pendidikan dan
karenannya harus diinternalisasikan kedalam
penyelenggaraan sekolah); tuntutan
pengembangan diri dan peluang tamatan,
dukungan pemerintah dan masyarakat, kebijakan
pemerintah, landasan hukum, kemajuan ipteks,
nilai dan harapan masyarakat, tuntutan otonomi,
tuntutan globalisasi
INPUT
 Segala sesuatu yang diperlukan untuk
berlangsungnya proses pendidikan, khususnya
PBM.
 - yang diolah: siswa
 - pengolahnya: visi, misi, tujuan, sasaran,
kurikulum, ketenagaan, sarana prasarana, dana,
regulasi sekolah, organisasi sekolah, adm
sekolah, budaya sekolah, peranserta masyarakat.
PROSES
Proses adalah kejadian berubahnya siswa belum
terdidik menjadi siswa terdidik.
Khususnya PBM.
Out put
Hasil belajar(prestasi belajar) yang
merefleksikan seberapa efektif PBM
diselenggarakan.
Contoh: Prestasi akademik, prestasi non akademik,
angka mengulang dan angka putus sekolah.
Prestasi belajar ditunjukkan oleh peningkatan
kemampuan dasar( daya pikir, daya kalbu, daya
raga yang diperlukan siswa untuk terjun
dimasyarakat dan pengembangan dirinya) dan
kemampuan fungsional(kemampuan
teknologi, mengelola sumber daya, kerjasama,
memanfaatkan informasi, menjaga lingkungan,
karir, menyatukan bangsa berdasarkan pancasila.
Out come
Dampak jangka panjang dari out put, baik dampak
bagi individu tamatan maupun bagi masyarakat.
Out come memiliki dua dimensi ;
1. Kesempatan melanjutkan pendidikan dan
kesempatan kerja
2. Pengembangan diri tamatan.
Kinerja sekolah dapat diukur dari dimensi-dimensi berikut ini:
Kualitas: Dalam konteks pendidikan kualitas yang dimaksud
meliputi; input, proses dan out put. Khusus kualitas
out put seperti akademik(NUAN dan LKIR) dan
non akademik (misal;olahraga, kesenian).
Produktivitas: perbandingan kelulusn tahun ini
dengan tahun sebelumnya dengan input yang
sama(jumlah guru, fasilitas, dll)
Efektivitas: ukuran yang menyatakan sejauh
mana tujuan(kualitas, kuantitas dan waktu) telh
dicapai.misal NUAN idealnya 60, diperoleh
hanya 45, berarti efektivitasnya 45/60=75%
efisiensi
Efisiensi Internal: misalnya dengan biaya yang
sama, tetapi NUAN tahun ini lebih baik dari
pada NUAN tahun lalu. Berarti sekolah telah
efisien secara internl dari pada tahun lalu.
Efisien Eksternal: hubungan antara biaya yang
digunakan untukmenghasilkan tamatan dan
keuntungan kumulatif(individual, sosial,
ekonomik, dan non ekonomik), misalnya dua
sekolah SMP1 dan SMP2 dengan menggunakan
biaya yang sama, ternyata tamatan SMP1
mendapat upah lebih tinggi dari tamatan SMP2
setelah mereka bekerja.dikatakan SMP1 Lebih
efisien secara eksternal dari pada SMP2
PENDIDIKAN
Dimensi-dimensi perubahan manajemen
Pola lama
Pola baru
pendidikan
Sub ordinasi
Pengambilan keputusan
terpusat
Rung gerak kaku
Birokratik-sentralistik
Diatur
Overregulasi
Mengontrol
Mengarahkan
Hindari resiko
Gunakan uang habis
Individual yg cerdas
Informasi terpribadi
Pendelegasian
Organisasi hirarkis
Otonomi
Pengambilan keputusan partisipatif
Ruang gerak luwes
Profesional-desentralistik
Motivasi diri
Deregulasi
Mempengaruhi
Memfasilitasi
Kelola resiko
Gunakan uang efiisien
Tim work yg cerdas
Informasi terbagi
Pemberdayaan
Organisasi datar
Lanjutan…..
Rumus Peningkatan Mutu:
MPMBS = OS + PKpMSMu
Ket:
OS= Otonomi sekolah
PKpMSMu= pengambilan keputusan partisipatif
untuk mencapai sasaran mutu
Lanjutan……
OTONOMI =
KEMANDIRIAN(KEWENANGA
N LEBIH BESAR)
TUGAS MANDIRI:
1. Identifikasi dimensi-dimensi perubahan pola
manajemen pendidikan disekolah saudara, yang
sudah berlangsung dan yang belum berlangsung, dan
beri alasan saudara!
2. Jika saudara diberi amanah menjadi kepala sekolah,
apa yang saudara kerjakan dihari pertama menjabat
sebagai kepala sekolah?
3. Setujukah saudara dengan sekolah gratis,berikan
pendapat saudara?
kesimpulan
Sekolah sebagai sistem:
Kualitas dan inovasi
Kon
tek
In
put
Pro
ses
Out
put
Out
come
efektifitas
Produktivitas
efisiensi internal
efisiensi external
Tugas kelompok
 Perhatikan sekolah sebagai sebuah sistem.
Jelaskan apakah maksud dari skema diatas,
berikan pendapat anda!
FUNGS-FUNGSI YANG DIDESENTRALISASIKAN KE SEKOLAH
1. Perencanaan Dan Evluasi
- perencanaan sesuai kebutuhan(school based
plan): Untuk Peningkatan mutu dll
- Evaluasi internal(evaluasi diri)
2. Pengelolaan Kurikulum
- Pusat membuat kurikulum standar
- dalam implementasinya sekolah dapat
mengembangkannya sendiri sesuai kebutuhan
sekolahnya(KTSP).
3. Pengelolaan PBM
- Diharapkan student centered(dgn metode,
strtegi/teknik pembeljaran sendiri.
Lanjutan …….
4. Pengelolaan Ketenagaan
- analisis kebutuhan, rekrutmen, pengembangan,
hadiah dan sangsi, hubungan kerja, evaluasi
kinerjatenaga kerja.
5. Pengelolaan Fasilitas
- Pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan hinggga
pengembangan.
6. Pengelolaan Keuangan
- Pengalokasian dana dan penggunaannya
seharusnya sudah menjadi wewenang sekolah.
- sekolah perlu menghasilkan sesuatu(IGA)
7. Pelayanan Siswa
- PSB, Pengembangan/pembimbingan, lanjut
sekolah, memasuki dunia kerja, serta urusan alumni.
Lanjutan ……
8. Hubungan Sekolah- Masyrakat
- Dukungan Moral dan Finansial
9. Iklim Sekolah
- aman dan tertib, optimisme tinggi, kesehatan
sekolah, kegiatan-kegiatan yg terpusat pada
siswa.
MANAJEMN BERBASIS SEKOLAH
Memilik 3 unsur penting:
1. Otonomi:
Bearti merdeka/tidak tergantung. Kemandirian dalam program
dan pendanaan.
Otonomi harus didukung oleh beberapa kemampuan:
a. Pengambilan keputusan yg terbaik, b. berdemokrasi, c..
memobilisasi sumber daya, d. berkomunikasi yang efektif, e.
memecahkan masalah,f. berkolaborasi, g. memenuhi
kebutuhan dirinya sendiri.
2. Peningkatan Partisipasi
Keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam hal”
a.Pengambilan keputusan, b. pelaksanaan dan c. evaluasi.
Akibatnya: tercipta keterbukaan, kerjasama yg kuat, akuntbilitas,
dan demokrasi.
3. Fleksibilitas
Bermakna keluwesan-keluwesan yg diberikan
kepada sekolah untuk mengelola,
memanfaatkan, memberdayakan sekolah
seoptimal mungkin untuk meningkatkan mutu
sekolah.
Dati tiga hal diatas, maka sekolah merupakan unit
utama pengelolaan proses pendidikan.
Sedangkan Departemen Pendidikan
Nasional(kota/kab, prop, pusat) merupakan
pendukung dan pelayan sekolah, khususnya
dalam pengelolaan peningkatan mutu.
Ciri-ciri sekolah berdaya(mandiri)
1. Tingkat ketergantungannya rendah 2.
Bersifat adaptif, antisipatif/proaktif, 3.
punya jiwa kewirausahaan(ulet, inovatif,
gigih, berani mengambil resiko,dsb),4.
bertanggung jawab terhadap kinerja
sekolah, 5. memiliki kontrol yang kuat
terhadap kondisi kerja, 6. komitmen yang
tinggi pada dirinya, 7. prestasi merupakan
acuan bagi penilaiannya.
Prinsip-prinsip tata kelola yang baik
1. Peningkatan Partisipasi
2. Peningkatan Tranparansi
3. Peningktan Akuntabilitas
Tahap-tahap pelaksanaan mpmbs
1.
MELAKUKAN SOSIALISASI
a. Baca dan pahamilah sistem, budaya, dan sumber daya yang
ada disekolah secara cermat dan refleksikan kecocokannya
dengan yang diharapkan.
b. Identifikasi mana yang perlu diperkuat dan diubah
c. buat komitmen jika terjadi perubahan
d. bekerja kearah visi dan misis sekolah
e. hadapilah” status qou “ terhadap perubahan.
f. garis bawahi prioritas yang mendukung visi, misi
g. pantau dan arahkan proses perubahan
MENGIDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA
Kegiatan ini adalah melakukan analisis output.
Tantangan dirumuskan sebagai berikut:
T=H–K
T = tantangan nyata, H= Output harapan masa depan(tujuan
sekolah), K= Output saat ini(kondisi saat ini).
Contoh:1.
Output diharapkan: Jumlah produktivitas 98% lulus
Output saat ini
: Jumlah produktivitas 95% lulus
Jadi Tantangan nyata besarnya(T) = 98%-95%=3%
Contoh.2
Output diharapkan: Juara 1 Olimpiade matematika Tk.kota
Output saat ini
: Juara harapan 2(N0,5) Tk kota
Besar tantangan nyata (T) = 1 – 5 = -4( masih kurang 4 tingkat)
Merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran
sekolah
visi
Adalah gambaran masa depan yang dinginkan
sekolah, agar sekolah yang bersangkutan dapat
menjamin kelangsungan hidup dan
perkembangannya.
Gambaran tersebut harus berlandaskan:
- Tujuan pendidikan nasional(penyatu)
- Profil sekolah(keberagaman)
Visi dirumuskan dalam kalimat yang filosofis, yang
sering memiliki aneka tafsir.