Hkm Pengangkutan-ok (12)

Download Report

Transcript Hkm Pengangkutan-ok (12)

 1

A. Seputar Pengangkutan.

@

Hukum Pengangkutan (HP)

: Hukum yg mengatur ttg pengangkutan di bidang perdagangan baik di darat, laut, maupun di udara.

Pengaturan di KUHD

: 1) Pengangkutan melalui darat, sungai, dan di perairan darat : diatur di Bagian kedua Bab X Pasal 686 s/d 695 & Bagian kesatu Bab V; 2) Pengangkutan lwt udara; 3) Pengangkutan lwt laut, ada di Bagian Kedua khususnya Bab V ttg “ Pencarteran kapal, pengangkutan barang, dan pengangkutan orang” Pasal 453 s/d Pasal 533 z.

 2

B. Pengangkutan di Darat.

@ KUHD lebih banyak mengatur “Pengangkutan melalui laut”, dikarenakan kebiasaan para pedagang (pd saat itu) banyak dilakukan melalui laut.

Pengangkutan di Darat.

 Di atur di KUHD, Bagian kesatu Bab V; Bagian kedua Bab X.  3

 Bbrp istilah yang terkait, seperti : a) Pengangkut : Orang yg menjanjikan pengangkutan.

b) Pengusaha pengangkutan atau Ekspeditur : Pihak yg memberikan perantaraan dlm hal pengangkutan barang antara pengirim dan penerima, sehingga tujuannya tercapai.  4

Perbedaan pengusaha pengangkutan dgn ekspeditur :

1) Ekspeditur : pihak yg menawarkan jasa unt mencarikan pengangkutan bagi pengirim dgn bertindak atas nama sendiri, tapi tdk menyediakan transportasi sendiri & tdk mengadakan perjanjian pengangkutan dgn pengirim.

 5

2) Pengusaha pengangkutan : pihak yg melakukan perjanjian pengangkutan dgn pengirim disertai adanya biaya pengangkutan, & bertindak sbg pengirim barang.  Bukti adanya perjanjian pengangkutan : “Surat pengangkutan”, yg diatur dlm Pasal 90 KUHD.

 6

Hak Pengangkut

: adanya pembayaran pengangkutan, penerimaan barang oleh penerima.

Kewajiban Pengangkut

: menyelenggarakan pengangkutan dgn iktikad baik, pemeliharaan barang dgn baik, penyerahan barang pd penerima.

 Apabila pengangkut lalai (tdk memenuhi kewajibannya), pihak pengirim dpt menggugat (Pasal 1365 atau Pasal 95 KUHPerdata & Regulasi terkait).  7

C. Pengangkutan di Udara.

  Pengaturannya : Ordonansi pengangkutan udara (Luchtervoersordonnanties) 1939-100, berlaku tgl 1 mei 1939; UU No. 15 Tahun 1992 –

UU No. 1 thn 2009 tentang Penerbangan.

Tanggungjawab pihak Pengangkut adalah membayar ganti rugi sesuai asumsi taksiran (presumption liability), apabila terjadi : 1) luka atau kematian pd penumpang.

2) kerusakan atau kehilangan barang di bagasi.

 8

Bukti pengangkutan :

1) tiket bepergian orang (reisbiljet); 2) tiket barang di bagasi (bagagebiljet); 

Lihat juga UU No. 1 Tahun 2009 ttg Penerbangan

 9

D. Pengangkutan di Laut.

 Pengaturannya : KUHD Buku II ttg “Hak & Kewajiban yg timbul dr adanya pelayaran di laut”, Bab V A ttg Pengangkutan barang, dan Bab V B ttg  pengangkutan orang.

Subjek kategori Pengangkut : 1) Pemilik kapal;

 10

2)

Time charterer

: sistem sewa menyewa kapal yg biayanya tergantung pd lamanya kapal digunakan (Pasal 452 sub 2 KUHD); 3)

Voyage charterer

dihitung mnr satu kali pelayaran (Pasal 453 sub 3 KUHD). : sistem sewa kapal yg biayanya 

Bbrp istilah yg termsk pengertian pengangkut :

a) Reder pemilik : Pemilik kapal & sbg nahkoda; b) Reder penyewa : Penyewa kapal & sbg nahkoda.

 11

TERIMA KASIH

Bangkalan, Desember 2011 Oleh : Mufarrijul Ikhwan

 12

 13

 14

 15

 16